Jendela merupakan salah satu elemen penting di rumah. Fungsi jendela tidak hanya untuk ventilasi udara dan masuknya cahaya, tapi juga untuk membuat rumah lebih sehat dan terlihat cantik. -MegaBaja.co.id
Maka dari itu, sebelum memasang jendela, kamu benar-benar perlu memikirkan soal posisi, bentuk, ukuran, sampai bahan yang dipakai. Jenis bukaan jendela juga banyak macamnya, tergantung konsep rumah yang hendak kamu pilih dan pastinya selera pribadi.
7 Model Bukaan Jendela Rumah
Nah, berikut ini beberapa jenis bukaan jendela yang bisa kamu pertimbangkan:
Jendela Engsel (Casement Window)
Jendela engsel atau sering juga disebut casement window adalah tipe jendela yang cara membukanya ke luar dengan engsel di salah satu sisinya. Biasanya, jendela ini dibuat dari bahan kayu, aluminium, atau PVC, dengan panel kaca yang terpasang di bingkainya. Jendela ini bisa terbuka lebar, jadi udara yang masuk akan lebih maksimal. Cocok sekali untuk ruangan yang butuh sirkulasi udara bagus dan sinar matahari optimal. Seperti kamar tidur atau ruang tamu.
Kelebihan jendela engsel adalah kemampuannya dalam memberikan ventilasi maksimal. Pasalnya, jendela ini bisa terbuka lebar sehingga sinar matahari bisa masuk dengan baik. Pembersihannya juga tidak sulit karena jendelanya bisa dibuka secara penuh.
Tapi, jendela ini punya kekurangan. Misalnya, butuh ruang tambahan di luar rumah untuk bukaan, serta engselnya rentan rusak kalau tidak dirawat dengan baik.
Jendela Geser (Sliding Window)
Sliding window dilengkapi dengan dua panel kaca yang bisa digeser ke samping. Jenis jendela ini biasanya memiliki satu panel tetap, dan satu lainnya bisa digerakkan untuk membuka dan menutup.
Jenis ini kerap digunakan untuk jendela besar atau pintu geser. Dan juga, cocok untuk ruangan yang butuh tampilan modern dengan jendela besar. Namun, tidak memerlukan ventilasi maksimal.
Adapun, kelebihan dari jendela geser adalah desainnya yang simpel dan modern, tidak butuh ruang tambahan untuk membuka jendela, dan mudah dirawat. Membersihkannya bisa dikatakan praktis, sebab kedua panel kacanya bisa diakses dari dalam.
Sayang sekali, ada juga kekurangannya. Ventilasi yang dihasilkan tidak sebaik jendela yang bisa terbuka lebar. Dan membersihkan bagian luarnya bisa jadi lumayan ribet kalau tidak ada halangan seperti pagar atau dinding di dekatnya.
Jendela Putar (Pivot Window)
Berikutnya pivot window yang merupakan tipe jendela yang bisa diputar pada sumbu horizontal atau vertikal. Desain ini membuat jendela jadi mudah dibersihkan dan memberikan ventilasi yang cukup bagus.
Umumnya, jendela pivot dilengkapi mekanisme di tengah yang memungkinkan jendela dibuka dengan cara diputar. Jendela ini cocok sekali untuk ruangan yang tidak terlalu memerlukan sirkulasi udara maksimal, sekaligus tampilan yang elegan dan modern.
Jendela pivot mampu memberi ventilasi yang fleksibel, yakni bisa dibuka sebagian atau sepenuhnya. Dan hal itu menjadi salah satu kelebihan utamanya. Selain itu, karena bisa diputar, membersihkan kaca jadi jauh lebih mudah. Bahkan dari dalam ruangan.
Ditambah lagi, desainnya yang unik dan modern menjadikan rumah terlihat lebih mewah dan estetik. Tapi, jendela ini juga punya kekurangan. Harganya cenderung lebih mahal dibandingkan jenis jendela lain, dan mekanisme pivotnya butuh perawatan ekstra supaya tetap berfungsi dengan lancar.
Jendela Tenda (Awning Window)
Pemasangan jendela ini biasanya di atas pintu atau jendela lain dengan tujuan untuk menambah ventilasi. Cara bukanya cukup simpel, cukup dorong bagian bawah jendela ke luar, dan udara segar pun masuk. Jendela tenda ini cocok sekali lho untuk ruangan yang butuh ventilasi ekstra tapi tak mau khawatir air hujan masuk. Seperti kamar mandi atau dapur.
Salah satu kelebihan jendela tenda adalah mampu memberi ventilasi yang baik tanpa bikin air hujan masuk ke dalam. Selain itu, posisinya yang terbuka ke atas juga berhasil membiarkan cahaya alami masuk dengan maksimal. Desain ini juga pas sekali untuk daerah dengan curah hujan tinggi karena air hujan bakal langsung terhalang.
Meski begitu, kamu harus siap dengan kekurangannya. Jendela ini butuh ruang kosong di luar untuk bukaan. Sehingga, mungkin kurang cocok kalau ruangnya sempit. Di samping itu, kalau dipasang di area yang sering kena angin kencang, ada risiko jendela bisa rusak karena tekanan angin.
Jendela Tanpa Bukaan (Fixed Window)
Biasa dikenal juga sebagai stationary window, ialah jenis jendela yang tidak bisa dibuka alias terpasang permanen di kusen. Fungsi utamanya hanya untuk membiarkan cahaya matahari masuk ke dalam ruangan, tidak untuk sirkulasi udara.
Kebanyakan, fixed window ini dipadukan dengan ventilasi udara tambahan atau AC. Sebab, memang tidak dirancang untuk sirkulasi udara. Jadi, sebelum kamu memutuskan memasang jendela mati, pastikan ruangan kamu sudah punya sistem ventilasi yang memadai, ya!
Penggunaannya kerap ditemukan di ruangan yang langsung menghadap ke luar. Pasalnya, selain fungsional, jendela ini juga mampu meningkatkan estetika rumah. Tapi nggak cuma itu, jendela mati juga sering dipasang di ruangan dalam rumah yang tidak secara langsung menghadap ke luar. Terutama untuk menjaga privasi. Supaya tambah nyaman, kamu bisa tambahkan gorden sebagai pelengkap.
Karena tidak dilengkapi mekanisme bukaan, jendela mati bisa dikreasikan dalam berbagai bentuk dan warna. Bahkan, di bangunan monumental, jendela ini sering dijadikan media untuk membuat kolase kaca yang artistik, lho. Entah itu abstrak ataupun dengan pola tertentu.
Nah, bagi kamu yang ingin rumah semakin estetik, sebaiknya gunakan jenis jendela ini. Lalu, padukan desainnya baik dari ukuran maupun warna. Dijamin, rumah jadi terlihat lebih elegan sekaligus modern.
Jendela Bukaan di Bawah (Hoppers Window)
Engsel jendela ini dipasang di bagian bawah. Jadi, cara membukanya ke arah atas. Meskipun model seperti ini belum banyak dipakai, sebenarnya desain ini bagus sekali untuk sirkulasi udara. Sekaligus menjaga privasi di dalam rumah.
Jendela Bukaan Geser Vertikal (Hung Window)
Terakhir ada jendela model hung atau hung window. Cara bukanya cukup digeser ke atas atau ke bawah. Biasanya ada dua daun jendela, dan kalau dilihat dari cara bukanya ada dua tipe. Yakni single hung dan double hung.
Single hung cuma punya satu daun jendela yang bisa dibuka. Sedangkan double hung window dua-duanya bisa dibuka.
Tipe jendela ini mungkin belum jarang ditemukan di Indonesia. Rumah-rumah di Indonesia yang memiliki jendela ini kebanyakan rumah tua peninggalan kolonial Belanda. Tidak heran, karena memang tipe ini sangat populer di negeri kincir angin tersebut. Tapi, kalau kamu ingin mengaplikasikannya di rumah juga bisa, kok.
Dari ulasan di atas, setiap jenis jendela punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan.
Untuk kamu yang sedang membangun atau merenovasi rumah, jendela dengan bukaan di atas bisa jadi referensi yang tepat. Tapi, tidak ada salahnya juga untuk bereksperimen dengan menggabungkan beberapa tipe jendela. Hanya saja tetap sesuaikan dengan kondisi lahan, iklim, desain rumah, dan karakter daerah tempatmu tinggal, ya.
Dengan begitu, rumahmu tidak hanya fungsional tapi juga punya nilai estetika yang unik. Semoga artikel ini bermanfaat!
Leave a Reply