Kenalan dengan Jurai_ Bagian Penting dari Struktur Atap
Kenalan dengan Jurai_ Bagian Penting dari Struktur Atap

Kenalan dengan Jurai: Bagian Penting dari Struktur Atap

Rumah tapak di Indonesia mempunyai berbagai model atap. Salah satu yang populer untuk rumah modern kontemporer adalah atap perisai atau limasan. Pada atap perisai ini ada struktur penting yang disebut dengan jurai atap. -MegaBaja.co.id

Untuk kamu yang belum familiar dengan struktur atap, yuk simak artikel tentang jurai atap berikut in!

Apa sih Jurai Atap Itu?

Apa sih Jurai Atap Itu?
Apa sih Jurai Atap Itu?

Jurai atap merupakan elemen dari struktur atap yang menyambungkan bidang-bidang miring pada atap perisai. Atap perisai sendiri memiliki empat bidang miring, dan jurai ini adalah tempat pertemuan antar bidang tersebut.

Jurai atap memanjang secara diagonal dari ujung bubungan sampai ke garis tepi atap. Dengan demikian, jurai atap mampu memberikan dukungan dan membagi beban atap secara merata. Struktur ini memungkinkan terciptanya atap yang lebih kuat, seimbang, dan tahan angin. Karena kekuatan yang mumpuni dan tampilan arsitektural yang unik, atap perisai dengan jurai kerap diaplikasikan di rumah-rumah hingga bangunan komersial.

Fungsi Jurai Atap

Jurai dibuat bukan tanpa alasan, melainkan dengan beberapa fungsi. Fungsinya ini sangat penting untuk memastikan atap rumah kokoh dan stabil, serta tahan terhadap cuaca dan tetap terlihat estetik. Adapun, fungsi dari jurai atap adalah:

Meningkatkan Kekuatan Struktur Atap

Fungsi pertama dari jurai atap adalah untuk memperkuat struktur atap, khususnya untuk atap dengan bentuk yang lebih rumit. Jurai membantu mendistribusikan atau membagi beban atap secara merata ke seluruh bagian, sehingga atap lebih stabil dan tahan lama.

Menambah Estetika Atap

Dari segi estetika, jurai atap juga memberi tampilan yang lebih menarik. Dengan jurai, desain atap dapat lebih estetik dan bervariasi, seperti halnya pada atap limasan atau perisai.

Mengalirkan Air Hujan

Jurai atap juga berfungsi untuk mengalirkan air hujan dari pertemuan dua sisi atap ke bawah atau ke talang. Sehingga, tidak akan ada air yang menumpuk di sudut-sudut atap, yang mana penumpukan ini bisa menyebabkan kebocoran atau kerusakan.

Mengalirkan Air Hujan
Mengalirkan Air Hujan

Mencegah Kebocoran

Selain itu, jurai atap juga memiliki peran penting dalam mencegah kebocoran, terutama di area pertemuan antara dua sisi atap. Untuk itu, penanganan yang tepat pada jurai sangat penting untuk menjaga atap tetap kokoh dan bebas bocor.

Jenis-Jenis Jurai Atap

Terdapat beberapa jenis jurai atap yang tergantung dari bentuk dan desain atapnya. Berikut beberapa jenis jurai atap yang umum digunakan:

Jurai Luar (Hip)

Adalah tempat di mana dua bidang atap bertemu dan membentuk sudut ke arah luar. Biasanya, jurai ini terdapat di atap limasan atau atap perisai, yang mana sudut luar atap menjadi titik temu dua bidang atap yang miring. Fungsinya adalah untuk memperkuat sudut luar atap serta mengarahkan air hujan ke sisi-sisi atap.

Jurai Dalam (Valley)

Ini adalah kebalikan dari jurnal luar. Jurai dalam merupakan pertemuan antara dua bidang atap yang membentuk sudut ke arah dalam. Umumnya, jurai ini terlihat pada atap yang bentuknya seperti atap pelana atau perisai, di mana dua sisi atap bertemu dan mengarah ke bawah. Fungsi jurai dalam adalah untuk mengalirkan air hujan ke talang atau ke tepi atap.

Jurai Tumpu (Dutch Hip)

Berikutnya ada jurai tumpu yang merupakan gabungan antara atap pelana dan atap perisai. Di atap jenis ini, posisi bagian yang miring lebih rendah dan bertumpu pada kemiringan atap lainnya. Sehingga, terciptalah jurai yang menggabungkan dua bidang atap dengan sudut yang agak kompleks.

Jurai Gantung (Hanging Valley)

Terakhir adalah jurai gantung. Jurai gantung terjadi ketika dua bidang atap bertemu tapi ketinggiannya tidak sejajar. Misalnya, saat atap rumah bertemu dengan atap yang lebih rendah seperti serambi atau garasi. Jurai gantung berfungsi untuk mengalirkan air hujan. Namun, perancangan jurai gantung harus hati-hati supaya titik sambungannya tidak bocor.

Setiap jenis jurai dibuat sesuai kebutuhan berdasarkan desain atap dan kondisi lingkungan. Maka dari itu, penting untuk memilih jurai yang tepat supaya atap dapat berfungsi dengan baik, tahan lama, dan bebas dari masalah kebocoran.

Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Jurai Atap

Pemasangan jurai atap harus dilakukan dengan hati-hati supaya atap bisa berumur panjang dan tetap kuat. Karena jurai ini penting untuk atap dan rumah secara keseluruhan, ada beberapa hal yang mungkin perlu diperhatikan saat membuat jurai, antara lain:

Material

Terdapat dua jenis bahan yang bisa dipilih untuk jurai atap, yakni kayu dan logam. Jika kamu ingin memakai kayu, pastikan untuk memilih kayu yang berkualitas tinggi seperti kayu bengkirai, kamper, meranti, mahoni, sonokeling, atau jati. Sedangkan, jika kamu ingin logam, gunakanlah baja atau baja ringan.

Dimensi atau Ukuran

Untuk dimensi atau ukuran, jurai harus cukup panjang guna menjangkau semua bagian atap, dari bubungan hingga garis tiris atap. Ukuran jurai juga harus disesuaikan dengan ukuran bangunan dan mengikuti panduan teknik agar bisa menjadi penyangga atap yang kuat.

Kapasitas Penahan Beban dan Metode Instalasi

Jurai atap harus kuat menahan beban tambahan seperti air hujan, atap, dan kondisi cuaca lainnya. Jadi, saat pemasangan jurai, pemotongan dan pembentukan jurai haruslah dilakukan dengan tepat agar jurai dapat terpasang dengan baik.

Desain dan Sudut Kemiringan Atap

Desain dan sudut kemiringan atap juga sangat berpengaruh pada panjang dan potongan sudut jurai. Semakin kompleks desain atap, maka perhitungan dan pola pemotongan yang dibutuhkan juga harus semakin cermat.

Desain dan Sudut Kemiringan Atap
Desain dan Sudut Kemiringan Atap

Apakah Jurai Bisa Menyebabkan Kebocoran Atap?

Meskipun salah satu fungsi jurai adalah untuk mencegah kebocoran, namun ada kalanya keberadaan jurai juga menjadi kontroversi penyebab kebocoran. Terutama pada pembangunan atap konvensional yang memakai semen untuk merekatkan sambungan, khususnya pada jurai.

Penggunaan material semen untuk jurai berpotensi besar mengalami kebocoran di kemudian hari. Terlebih ketika terus menerus diterpa hujan, kemudian terkena paparan sinar matahari. Maka seiring berjalannya waktu, keretakan tersebut akan memudahkan air merembes ke dalam rumah.

Jika keretakan tersebut kecil, mungkin hanya akan meninggalkan flek di sekitar plafon. Lain halnya jika retak sudah membesar, maka air akan menetes ke dalam rumah dan menimbulkan kebocoran. Bisa dibayangkan akan serepot apa, bukan? Belum lagi, kamu harus memikirkan cara memperbaikinya yang mana hal tersebut pasti akan menambah biaya.

Salah satu mencegah risiko bocor tersebut adalah dengan memilih material yang tepat. Seperti penggunaan genteng noc yang terbuat dari baja. Material ini sangat direkomendasikan untuk jurai luar. Sedangkan plat talang dengan bahan yang sama cocok untuk dijadikan jurai dalam.

Namun, jika kamu khawatir tanpa semen jurai akan lepas, maka kamu bisa menggunakan pelapis anti bocor untuk mencegah retakan di kemudian hari. Hal ini tentu bisa mengurangi risiko retak atau bocor karena kualitas semen yang menurun.

Demikianlah ulasan mengenai jurai. Kini kamu sudah tahu apa itu jurai, jenis-jenisnya, hingga hal apa saja yang harus diperhatikan saat pembuatan jurai atap. Semoga artikel ini bermanfaat!

Manusia satu-satunya di bumi ini. dan hanya ini saja. merasa diri special dari yang special. hobinya bernafas, minum kopi dan baca-baca aja. Suka sama Rumah dan berbagai macam hal mengenai Arsitektur. Terus Belajar untuk mencari pencarian bakat. biar kaya super hero.