Jenis-Jenis Pencahayaan untuk Menambah Mood Berbeda di Ruangan
Jenis-Jenis Pencahayaan untuk Menambah Mood Berbeda di Ruangan

Jenis-Jenis Pencahayaan untuk Menambah Mood Berbeda di Ruangan

Pencahayaan dalam sebuah ruangan sangat penting untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Namun, seiring waktu dan makin beragamnya kegiatan manusia, tipe pencahayaan saat ini telah terbagi menjadi lebih spesifik, sesuai dengan fungsi-fungsi tertentu. Hal ini penting dipahami agar semua aktivitas di dalam ruangan bisa berjalan dengan nyaman dan efektif. -MegaBaja.co.id 

Tipe pencahayaan yang dipilih tidak hanya bisa membuat ruangan menjadi lebih cantik, tetapi juga bisa memperburuk suasana kalau kamu salah pilih. Jika kamu menyukai gaya ruang yang elegan dan ingin ada sentuhan pencahayaan yang keren, kamu wajib memilih pencahayaan yang pas. Berikut beberapa tipe pencahayaan elegan yang bisa kamu coba saat menata interior rumah:

Jenis-Jenis Pencahayaan untuk Menambah Mood di Ruangan

1. General Lighting

General Lighting
General Lighting

Pencahayaan umum atau general lighting merupakan satu dari tiga jenis pencahayaan penting yang wajib ada di setiap rumah. Jenis pencahayaan yang paling mendasar ini fungsinya untuk menerangi seluruh area dalam satu ruangan. Dengan begitu, general lighting bisa memberikan kecerahan yang cukup nyaman untuk beraktivitas.

General lighting biasanya berupa lampu di langit-langit, lampu gantung, atau lampu dinding seperti hiding lamp dan track lamp. Tujuannya untuk menggantikan sinar matahari ketika sore atau malam tiba. Kecerahan lampu harus pas, supaya semua aktivitas di dalam ruangan tetap bisa berjalan lancar.

Penempatan lampu biasanya ada di tengah atau di posisi yang simetris di dalam ruangan. Dengan begitu, cahaya tersebar merata ke semua sisi. Pilihan warna bohlam lampu juga bisa disesuaikan, seperti natural, warm white, dan cool daylight, tergantung pada fungsi ruangan. Pencahayaan ini membuat ruangan kelihatan terang, hangat, dan segar.

2. Accent Lighting

Nah, kalau accent lighting atau pencahayaan sorot, fungsinya lebih kepada menambah kesan dramatis di ruangan. Jenis pencahayaan ini bisa membuat dekorasi di rumah, seperti tanaman, patung, lukisan, atau bahkan tekstur dinding, menjadi lebih menonjol dan menarik perhatian.

Biasanya, accent lighting membutuhkan cahaya yang lebih terang dibandingkan general lighting, kurang lebih tiga kali lebih banyak cahaya di titik fokusnya. Pencahayaan sorot ini ditempatkan di sekitar dekorasi yang ingin ditonjolkan. Jadi, meskipun accent lighting bukan pencahayaan utama, perannya tetap penting untuk memberi kesan visual yang unik dan estetik.

3. Dynamic Lighting 

Tidak hanya seputar lampu RGB (red, green, blue), pencahayaan dinamis atau dynamic lighting lebih dari itu. Pencahayaan dinamis adalah jenis pencahayaan yang bisa berubah sesuai kondisi lingkungan. Jadi, cahayanya berubah seiring dengan perubahan cahaya alami di sekitarnya, dan bisa dibilang merupakan “dimensi keempat” dalam arsitektur.

Namun jangan salah, pencahayaan dinamis bukan untuk pertunjukan atau pameran cahaya semata. Cahaya ini memang didesain untuk beradaptasi, baik secara otomatis atau diatur manual. Jika cahaya tidak berubah, elemen-elemen dalam ruangan-lah yang akan berubah mengikuti kondisi. Pencahayaan dinamis sering digunakan di acara-acara khusus atau tempat publik yang membutuhkan efek cahaya yang terus berubah sesuai suasana.

4. Task Lighting

Pencahayaan tugas atau task lighting, seperti namanya, lebih fokus ke aktivitas tertentu. Misalnya, untuk membaca, memasak, menjahit, atau hobi lainnya yang butuh pencahayaan khusus. Sejak tren work from home, pencahayaan jenis ini makin banyak digunakan karena membuat kerja lebih nyaman tanpa berdampak mata cepat lelah.

Task lighting biasanya dipasang di tempat-tempat strategis, dan penting untuk memastikan cahayanya tidak terhalang bayanganmu sendiri saat beraktivitas. Lampu jenis ini juga harus cukup terang agar aktivitas atau pekerjaan menjadi lebih lancar dan nyaman.

5. Ambient Lighting

Pencahayaan suasana atau ambient lighting ini sebenarnya mirip dengan general lighting, yaitu pencahayaan yang menerangi seluruh ruangan. Biasanya, lampu yang dipakai pada tipe pencahayaan ini adalah lampu gantung atau lampu flush-mount yang dipasang di langit-langit, tepat di tengah ruangan.

Ambient Lighting
Ambient Lighting

Meski begitu, ambient lighting juga bisa datang dari sumber cahaya lain yang lebih kecil, tapi tetap memberikan kontribusi untuk keseluruhan cahaya di ruangan. Intinya, ambient lighting merupakan pencahayaan dasar yang sifatnya tidak langsung. Berbeda dengan task lighting atau accent lighting yang cahayanya lebih terfokus ke area tertentu. 

Jadi, selain lampu gantung, ambient lighting juga bisa menggunakan lampu tersembunyi di dinding atau langit-langit (recessed light). Lampu tempel di dinding (wall sconces) atau jenis lampu lainnya yang berfungsi menerangi ruangan secara keseluruhan juga termasuk ambient lighting.

6. Floor Lighting

Pencahayaan lantai atau floor lighting adalah lampu yang ditempatkan di lantai dengan tinggi sekitar 120 cm hingga 180 cm, tergantung fungsinya. Floor lighting menciptakan ilusi ruang vertikal yang bisa menjadi pilihan dekorasi yang keren, baik di rumah maupun di ruang publik.

Task lighting sebenarnya juga bagian dari floor lighting, biasanya digunakan sebagai lampu baca yang diletakkan di sebelah sofa atau meja kopi. Satu hal yang membuat floor lighting praktis adalah, kamu tidak perlu instalasi khusus. Cukup cari sudut yang pas dan colokkan ke soket listrik, ruangan sudah terlihat berbeda.

Pencahayaan lantai juga terjangkau dan mudah dipindah-pindah. Kamu bisa menyesuaikan letaknya sesuai kebutuhan tanpa ribet. Selain itu, sekarang desain floor lighting makin beragam. Jadi, selain fungsional, tipe pencahayaan ini juga bisa menjadi elemen dekorasi cantik yang membuat ruangan makin estetik.

7. Cove Lighting

Penerangan di langit-langit atau cove lighting sering digunakan di rumah-rumah modern dan juga tempat komersial. Kamu pasti sering melihat jenis lampu ini di butik pakaian mewah atau toko perhiasan. Hal ini karena cove lighting bisa membuat ruangan terlihat lebih megah. Di rumah, cove lighting biasanya dipasang di ruang tamu atau kamar tidur untuk menambah kesan mewah.

Kenapa banyak orang menyukai cove lighting? Hal ini karena pencahayaan ini benar-benar bisa meningkatkan estetika. Ruangan yang mengaplikasikan cove lighting akan terlihat lebih elegan dengan pencahayaan yang lembut dan halus. Detail arsitektur ruangan juga makin terlihat berkat penerangan ini.

8. Architectural Lighting

Sejalan dengan namanya, pencahayaan arsitektural lebih fokus untuk memperkuat elemen arsitektur dalam ruangan. Tujuannya adalah untuk menonjolkan keindahan desain arsitektur, jadi pencahayaan dan arsitektur saling mendukung satu sama lain.

Desain pencahayaan arsitektural ini tidak hanya soal seni, tetapi juga menggabungkan teknologi dan desain secara fungsional. Pencahayaan ini penting karena bisa berpengaruh pada mood dan suasana hati orang yang ada di ruangan tersebut. Biasanya, desainer interior menggunakan perangkat pencahayaan khusus seperti lampu LED dengan berbagai desain cantik yang bisa menonjolkan elemen arsitektur secara maksimal.

Architectural Lighting
Architectural Lighting

Contoh pencahayaan arsitektural yang sering dilihat adalah di studio yoga, di mana lampu-lampu dipasang untuk memperkuat desain arsitektur dinding atau langit-langit. Lampu cove LED sering dipakai untuk menyoroti bagian-bagian tertentu dari arsitektur. Ini membuat pencahayaan dan desain ruangan terasa seimbang dan saling melengkapi.

Pencahayaan yang tepat bisa membuat perbedaan besar, bukan hanya soal estetika tapi juga mood penghuni rumah. Cahaya yang pas membuat suasana hati lebih nyaman, dan yang paling penting, kamu bisa melakukan aktivitas dengan lebih mudah. Itulah mengapa desainer interior harus punya keahlian dalam memilih tipe pencahayaan yang sesuai, karena efeknya amat besar untuk ruangan dan penghuninya.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka