Underlay Lantai_ Pelapis Fungsional yang Kerap Diabaikan
Underlay Lantai_ Pelapis Fungsional yang Kerap Diabaikan

Underlay Lantai: Pelapis Fungsional yang Kerap Diabaikan

Seringkali lapisan bawah atau underlay dianggap sepele dalam pemasangan lantai baru. Padahal, elemen ini punya peran penting dalam menentukan kenyamanan dan ketahanan lantai secara keseluruhan, baik itu lantai vinyl, laminasi, atau karpet. -MegaBaja.co.id

Underlay yang terletak di antara lantai dan lapisan di atasnya memberikan lapisan ekstra yang membantu menambah ketebalan dan kenyamanan. Hasilnya, setiap langkah yang kamu pijak akan terasa lebih empuk dan nyaman. 

Apa itu Underlay Lantai?

Underlayment atau pelapis lantai adalah bahan keras maupun lunak yang dipasang di bawah lantai utama dan di atas sublantai atau lapisan di atasnya. Fungsinya antara lain untuk menyamarkan ketidaksempurnaan pada sublantai, memberi kelembutan tambahan, serta meredam bunyi dan getaran.

Selain itu, underlay lantai juga berguna untuk melindungi dari kelembapan dan menambah sedikit insulasi suara di ruangan.

Kamu bisa membedakan underlay lantai dari pelapis atasnya, yakni ada underlay lantai lunak dan underlay lantai keras. Jenis material yang sering digunakan untuk underlay lantai lunak biasanya busa, gabus, dan karet. Sementara itu, untuk underlayment keras umumnya memakai tripleks atau papan keras yang kuat dan tahan lama.

Beragam Tipe Underlay Lantai

Dengan adanya macam-macam sub lantai, underlay lantai yang digunakan bisa jadi berbeda. Berikut ini beragam tipe underlay yang bisa disesuaikan dengan lapisan di atasnya:

1. Underlay Karpet

Lapisan yang bisa dipasang sebelum karpet biasanya terbuat dari bahan busa, karet, atau felt. Keberadaan underlay ini membuat karpet jadi lebih empuk saat diinjak, memperpanjang umur karpet, dan turut membantu meredam suara. Bergantung pada jenis karpet dan kebutuhan ruangan, kamu bisa memilih underlay yang paling pas untuk kenyamanan ekstra.

2. Underlay Laminasi

Untuk  lantai laminasi, ada underlay yang dirancang khusus untuk menciptakan permukaan halus, sekaligus membantu menyerap suara. Kalau memilih underlay laminasi yang dilengkapi penghalang uap, lantai juga akan terlindungi dari kelembapan. Kemampuan ini penting untuk mencegah gesekan antara lantai laminasi dan lantai dasar, sehingga papan laminasi lebih awet.

3. Underlay untuk Lantai Lainnya

Beberapa jenis lantai lain, seperti vinyl dan kayu olahan, juga bisa menggunakan underlay. Pada lantai-lantai ini, underlay berfungsi menambah kenyamanan dan insulasi, serta melindungi dari kelembapan, terutama di area yang cenderung lembap.

Tips Memilih Underlay Lantai yang Pas

Setiap jenis underlayer mempunyai keunggulan sendiri. Jadi, kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan ruangan. Berikut ini beberapa tips untuk memilih underlay agar sesuai:

1. Sesuaikan dengan Tipe Lantai

Sesuaikan dengan Tipe Lantai
Sesuaikan dengan Tipe Lantai

Setiap jenis lantai membutuhkan underlay yang berbeda. Kalau lantainya keras, pilih underlay yang bisa memberi stabilitas ekstra. Akan tetapi, jika lantainya karpet atau bahan yang empuk, pilihlah underlay yang bisa memberi efek empuk supaya makin nyaman dipijak.

2. Perhatikan Ketahanan terhadap Kelembapan

Jika underlay dipasang di area yang cenderung lembap, seperti kamar mandi atau basement, sebaiknya pilih underlay yang tahan kelembapan. Ini penting agar lantai tidak cepat rusak atau berjamur karena kena air.

3. Cari yang Memiliki Isolasi Suara dan Termal

Untuk ruangan yang membutuhkan suasana tenang atau ingin menjaga suhu tetap nyaman, pilihlah underlay dengan kemampuan isolasi suara dan termal. Kemampuan ini bisa membantu meredam suara dari langkah kaki dan menjaga suhu ruangan lebih stabil.

4. Pilih yang Nyaman dan Stabil

Underlay yang bisa meredam tekanan dan memberi stabilitas ekstra akan membuat lantai terasa lebih nyaman untuk berjalan. Hal ini perlu dipertimbangkan apalagi jika lantai sering dilewati atau untuk ruangan dengan banyak aktivitas.

5. Konsultasikan dengan Ahli

Jika kamu masih kebingungan untuk memilih underlay yang tepat, konsultasi ke profesional atau cek rekomendasi dari produsen lantai bisa menjadi solusi. Mereka bisa memberi saran jenis underlay yang paling cocok agar lantai ruangan makin tahan lama dan nyaman.

Dampak Jika Underlay Lantai Rusak

Pemasangan underlay lantai yang kurang sempurna atau underlay yang sudah dimakan waktu bisa menyebabkan lapisan ini rusak. Nah, jika rusak, apa saja yang akan terjadi? Berikut ini dampak jika underlay lantai rusak:

1. Lantai Jadi Kurang Stabil

Underlay yang sudah rusak atau tidak rata bisa membuat lantai utama jadi tidak stabil. Saat melangkah, lantai bisa terasa bergoyang atau malah tidak kokoh. Masalah ini tidak hanya membuat tidak nyaman, tetapi juga berpotensi membahayakan, selain juga memperparah kerusakan di lantai utama.

2. Muncul Suara Berisik

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu fungsi utama underlay adalah meredam suara. Jadi, kalau underlay-nya rusak, lantai bisa mulai berdecit atau berderak setiap kali ada yang berjalan di atasnya. Suara ini bisa menjadi gangguan, apalagi kalau terjadi di ruang yang butuh ketenangan seperti kamar tidur atau ruang kerja.

3. Kerusakan pada Lantai Utama

Lapisan lantai yang rusak tidak bisa maksimal dalam melindungi lantai utama dari kelembapan atau tekanan. Jika kelembapan tembus sampai ke lantai utama, risikonya adalah lantai bisa membengkak, lapuk, atau bahkan rusak permanen. Kelembapan rawan untuk lantai dari material yang tidak tahan air, seperti kayu.

4. Kenyamanan Berkurang

Underlay yang rusak juga mengurangi kenyamanan saat berjalan di atas lantai. Sebab, lapisan yang seharusnya memberi bantalan tambahan untuk kaki dan tubuh, malah jadi keras dan kurang nyaman dipijak saat rusak.

5. Estetika Lantai Terganggu

Selain dari segi fungsinya yang menurun, lapisan lantai yang tidak lagi rata atau rusak bisa mengganggu tampilan lantai utama. Bisa saja lantai terlihat bergelombang, miring, atau bahkan muncul gelembung di permukaannya. Tentunya ini membuat penampilan ruangan jadi kurang sedap dipandang, bukan?

6. Resiko Alergi

Underlay rusak juga berpotensi menjadi sarang jamur dan bakteri, terutama kalau kelembapan terjebak di bawah lapisan lantai. Kondisi ini bisa memicu alergi atau masalah kesehatan lain. Jadi, tidak hanya soal tampilan atau kenyamanan saja yang terpengaruh.

Tips Mencegah Dampak Buruk dari Underlay Lantai yang Rusak

Seiring berjalannya waktu, underlay mungkin akan rusak. Namun, kamu bisa mencegah atau memperlambat dampak buruk dari kerusakannya dengan berbagai tips di bawah ini:

1. Pemasangan yang Tepat

Pemasangan yang Tepat
Pemasangan yang Tepat, sumber: mromavolley.com

Pastikan underlay lantai dipasang dengan benar dan merata sesuai instruksi dari produsen. Jangan lupa, cek juga kondisi lantai dasar atau substrat sebelum mulai pemasangan. Dengan begitu, underlay bisa berfungsi optimal dan lantai jadi lebih awet.

2. Pilih Underlay yang Pas

Pemilihan underlay yang sesuai dengan jenis lantai dan kebutuhan ruangan tidak boleh diabaikan. Misalnya, kalau ruangan sering lembap, pilih underlay yang tahan kelembapan. Pilihan yang tepat akan membuat underlay bekerja optimal sesuai fungsi yang diharapkan.

3. Rutin Dirawat

Rajin-rajinlah merawat lantai dan underlay-nya. Perawatan rutin sangat penting supaya tidak ada kerusakan yang makin parah atau masalah baru yang muncul.

4. Ganti Saat Mulai Rusak

Kalau kamu sudah melihat ada bagian yang rusak atau mulai aus, segera ganti atau perbaiki underlay sebelum kerusakan merembet ke lantai utama. Mengganti lebih awal bisa mencegah biaya perbaikan yang lebih mahal nantinya.

Sebagai tips tambahan, usahakan underlay tetap setipis mungkin. Kalau terlalu tebal, malah bisa membuat masalah, terutama di area transisi antara ruangan yang menggunakan material lantai berbeda. Bayangkan saja, jika lantai di satu ruangan lebih tinggi dari ruangan sebelahnya, tentu akan membuat lantai jadi tidak sejajar dan kurang nyaman.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka