12 Jenis Baja untuk Keperluan Proyek dan Industri
12 Jenis Baja untuk Keperluan Proyek dan Industri

12 Jenis Baja untuk Keperluan Proyek dan Industri

Material untuk konstruksi bangunan ada banyak jenisnya. Salah satu yang paling sering digunakan sekarang adalah baja. Bukan rahasia umum lagi kalau baja terkenal dengan kekuatannya, sehingga kerap digunakan untuk berbagai proyek, dari gedung, jembatan, sampai rumah. Distributor besi baja biasanya menjual beberapa jenis baja dengan kegunaan yang berbeda-beda. -MegaBaja.co.id

Jenis-jenis baja yang dijual dikenal luas di berbagai sektor industri. Fungsi baja ini sendiri tergantung pada bentuknya.

Yang pasti, baja terbentuk dari campuran logam besi (Fe) sebagai unsur utamanya, dan karbon (C) sebagai unsur tambahan. Kandungan unsur karbon dalam baja umumnya berkisar antara 0,2 sampai 2,1%, tergantung pada grade-nya.

Karbon ini berfungsi untuk mengeraskan baja dengan menambah kekuatan pada struktur atom besinya.

Jenis-Jenis Baja

Baja memiliki berbagai jenis, dan setiap jenisnya punya keunggulan tersendiri yang membuatnya cocok untuk aplikasi tertentu. Berikut ini jenis-jenis baja yang sering diaplikasikan pada sektor industri:

Baja Karbon (Carbon Steel)

Baja karbon adalah jenis baja yang paling sering dipakai di seluruh dunia. Walaupun semua baja mengandung karbon, baja karbon ini spesial karena tidak ada unsur tambahan lain di dalamnya.

Kandungan karbon yang bisa mencapai 2% membuat baja ini kuat dan tahan lama. Jadi cocok sekali untuk berbagai keperluan. Sebut saja seperti konstruksi dan alat berat. Nah, bukan hanya itu, baja karbon juga dibagi menjadi tiga kategori utama berdasarkan seberapa banyak kandungan karbonnya, yaitu:

Baja Karbon (Carbon Steel)
Baja Karbon (Carbon Steel)

Baja Karbon Rendah

Sesuai namanya, baja karbon rendah adalah baja yang memiliki kadar karbon rendah, sekitar 0,05 sampai 0,3%. Jenis baja ini mudah dibentuk dan diolah menggunakan mesin.

Baja karbon rendah dengan kandungan 0,05 sampai 0,2% sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk body mobil, pipa, rantai, struktur bangunan, sekrup, dan paku. Sementara baja dengan kadar karbon yang lebih tinggi, sekitar 0,2 hingga 0,3%, biasanya dipakai untuk membuat baut, gigi kendaraan, dan jembatan.

Baja Karbon Menengah

Salah satu jenis baja yang bisa dibeli dari distributor besi baja adalah baja karbon menengah. Kandungan karbon pada baja ini lebih tinggi dari baja karbon rendah. Karena lebih kuat, baja karbon menengah lebih sulit dipotong, dilas, atau dibengkokkan. Kandungan karbonnya sekitar 0,3 sampai 0,4%, dan biasanya dipakai untuk membuat pin engkol, batang penghubung, serta as roda.

Baja dengan kandungan karbon 0,4 hingga 0,5% sering digunakan untuk poros engkol, rel kereta, boiler, as roda mobil, dan obeng. Sedangkan baja karbon menengah dengan kandungan 0,5 hingga 0,6% biasanya dipakai untuk membuat palu dan kereta luncur.

Baja Karbon Tinggi

Jenis baja ini punya daya tahan panas yang tinggi, kekuatan luar biasa, dan tingkat kekerasan yang sangat tinggi. Kandungan karbonnya berkisar antara 0,60% hingga 1,7%. Jenis baja karbon tinggi sering digunakan untuk membuat kawat baja, bahan alat, dan kabel baja karena kekuatannya.

Baja Paduan (Alloy Steel)

Selanjutnya adalah jenis baja paduan atau alloy steel. Ini adalah baja yang dicampur dengan elemen lain seperti kromium, nikel, dan molibdenum. Dengan campuran ini, maka sifat-sifat baja ini akan meningkat. Alloy steel terkenal karena kekuatan dan ketahanannya terhadap karat.

Alloy steel dibagi menjadi dua jenis utama, yakni:

  • High Alloy Steel: Mengandung lebih banyak elemen paduan. Banyak digunakan pada pembuatan baja tahan karat (stainless steel), serta sangat tahan karat dan mampu bertahan pada suhu tinggi.
  • Low Alloy Steel: Punya sedikit elemen paduan, tapi cukup untuk meningkatkan sifat mekanisnya seperti kekuatan dan ketangguhan. Umumnya digunakan di industri otomotif dan manufaktur.

Baja Tungsten (Tungsten Steel)

Tungsten steel yang juga dikenal sebagai wolfram adalah baja dengan titik lelah tertinggi di antara semua jenis baja lainnya. Kelebihan dari baja tungsten ini yaitu sangat tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki kekuatan luar biasa. Baja tungsten biasanya dipakai untuk membuat alat potong dan komponen industri yang harus tahan terhadap panas.

Baja Vanadium (Vanadium Steel)

Dikenal karena ketahanannya terhadap karat dan kemampuannya dalam meredam getaran. Industri otomotif banyak yang memanfaatkan baja ini, terutama untuk membuat suku cadang seperti roda gigi dan sistem suspensi.

Baja Kromium (Chromium Steel)

Penambahan kromium pada baja membantu meningkatkan ketahanan terhadap panas dan keausan. Karena kekuatan tariknya yang tinggi serta elastisitas yang bagus, baja ini jadi sering dipakai di industri otomotif dan alat berat.

Baja Kromium-Vanadium (Chromium-Vanadium Steel)

Kombinasi antara kromium dan vanadium dalam baja menghasilkan material yang kekuatan tariknya sangat tinggi. Pembuatan komponen otomotif seperti roda gigi, poros, dan rangka kendaraan biasanya menggunakan baja ini.

Baja Silikon (Silicon Steel)

Sifat magnetik pada baja silikon sangat bagus dan kerap dimanfaatkan untuk membuat transformator serta mesin listrik. Dengan menambah silikon sekitar 2%, baja ini akan lebih efisien sebagai konduktor magnetik yang mana menjadikannya sebagai bahan penting dalam industri energi.

Baja Kromium Nikel

Baja kromium nikel termasuk jenis baja khusus yang kuat dan tahan goncangan. Sifatnya kokoh dan tahan banting, sehingga kerap digunakan sebagai pelat baja. Selain baja kromium nikel, ada juga baja kromium yang mengandung lebih banyak logam kromium.

Perbedaan antara baja kromium nikel dan kromium terletak pada ketahanannya. Baja kromium lebih tahan terhadap karat dan korosi. Baja ini juga dikenal sangat kuat, elastis, dan mudah ditemukan secara alami. Biasanya baja kromium diaplikasikan pada pembuatan suku cadang kendaraan bermotor hingga mobil.

Baja Aluminium (Aluminium Steel)

Baja Aluminium (Aluminium Steel)
Baja Aluminium (Aluminium Steel)

Tekstur baja aluminium halus dengan kandungan aluminium yang tinggi. Baja ini punya sifat yang kuat dan halus, sehingga sering digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah maupun perkantoran, seperti untuk bahan furniture. Jenis baja Aluminium ini juga salah satu varian yang mudah ditemukan di distributor besi dan baja.

Baja Nikel (Nickel Steel)

Nickel steel mengandung hingga 3,5% nikel, yang meningkatkan kekuatannya tanpa mengurangi kelenturan. Baja ini sangat tahan terhadap benturan dan beban berat, sehingga cocok untuk digunakan pada struktur seperti jembatan dan komponen kendaraan berat.

Baja Mangan (Manganese Steel)

Karakteristik yang dimiliki baja mangan adalah pengerasan yang tinggi dan sangat tahan aus. Dengan kandungan mangan hingga 14%, baja ini ideal untuk dipakai di rel kereta api dan alat berat yang terus mengalami gesekan.

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Baja Tahan Karat (Stainless Steel)

Kandungan yang ada pada stainless steel setidaknya ada 10,5% kromium yang membuatnya tahan terhadap karat. Selain itu, stainless steel juga sangat kuat dan sering dipakai untuk produk-produk yang membutuhkan tampilan mengkilap. Seperti misalnya peralatan dapur dan alat medis. Kelebihan utama stainless steel adalah kemampuannya dalam melawan oksidasi, sehingga lebih awet dibandingkan baja biasa.

Itulah 12 jenis baja yang sering digunakan dalam berbagai industri. Jenis baja memang banyak, dan setiap jenisnya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri tergantung pada komposisi dan karakteristiknya. Memilih baja yang tepat untuk suatu aplikasi itu penting agar sesuai dengan kebutuhan, baik itu dari segi kekuatan, daya tahan, maupun ketahanan terhadap kondisi lingkungan.

Dengan memahami jenis baja yang ada, kita dapat lebih pintar dalam memanfaatkan material ini untuk berbagai proyek dan industri.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka