Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana cara batu bata disusun ketika membuat tembok? Biasanya, batu bata tidak ditata lurus begitu saja. Tapi ada pola seperti zig-zag atau seseli-seling. Nah, pola seperti itu disebut dengan ikatan bata. -MegaBaja.co.id
Batu bata merupakan bahan bangunan yang umumnya digunakan untuk membuat dinding. Batu ini bisa berupa bata merah, batako, atau bata ringan). Proses pemasangannya tidak asal tumpuk saja, tapi selalu dilakukan secara selang-seling.
Di sisi lain, melansir The Spruce, ikatan bata merupakan pola penyusunan batu bata di dinding, trotoar, atau kolom. Batu bata dapat dipasang secara berdiri, memanjang, atau melebar, tergantung dengan kebutuhan.
Lantas, kenapa sih batu bata ini sering disusun zig-zag? Yuk, baca sampai habis untuk tahu jawabannya!
Alasan Batu Bata Disusun Zig-zag
Agar Dinding Lebih Kuat
Pola zig-zag membuat batu bata saling mengunci lebih rapat. Sehingga, beban yang ditahan bisa tersebar secara merata dan dinding akan lebih kokoh dan awet. Sementara jika bata hanya ditumpuk lurus, maka sambungannya menjadi lebih lemah. Akibatnya, ada tekanan yang besar di satu titik yang bisa menyebabkan dinding retak bahkan roboh.
Menyerap Getaran
Getaran entah dari gempa atau aktivitas manusia biasanya memicu tekanan yang tidak merata di dinding. Nah, dengan pola zig-zag, tekanan ini akan lebih seimbang dan getaran dapat diserap dengan baik. Sehingga, risiko kerusakan pada dinding pun akan berkurang.
Menahan Gempa
Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi gempa bumi. Hal ini dikarenakan letak Indonesia yang berada di zona cincin api pasifik. Maka dari itu, dibutuhkan teknik konstruksi tahan gempa. Dan pola zig-zag pada batu bata adalah solusi sederhana namun efektif yang bisa diterapkan.
Susunan zig-zag pada bata menjadikan bangunan lebih stabil dan tahan terhadap Gempa. Polanya membantu menyebarkan tekanan gempa ke seluruh dinding, membuatnya tidak menumpuk di satu titik saja. Hasilnya? Struktur bangunan menjadi lebih kuat dan mampu menahan guncangan. Penghuni di dalam rumah pun dipastikan lebih aman.
Lebih Efisien dan Hemat Material
Material lebih mudah dan cepat dipasangkan jika mengadopsi pola zig-zag. Batu bata akan saling mengunci lebih mudah, sehingga kamu bisa mengurangi pemakaian mortar atau perekat. Selain itu, prosesnya yang cepat juga dapat menghemat waktu dan biaya konstruksi.
Kualitas Bangunan Lebih Berkualitas
Butuh ketelitian lebih untuk memasang bata dengan pola zig-zag. Posisi dan jarak antar bata harus benar-benar diperhatikan supaya polanya tetap konsisten. Otomatis, hal ini akan meningkatkan kualitas konstruksi, bukan?
Ini juga sebanding dengan hasilnya yang rapi dan kokoh. Pola ini juga dapat meminimalisir kemungkinan susunan bata yang salah. Menghasilkan dinding yang lurus, kuat, dan awet dibanding pemasangan biasa.
Menambah Nilai Estetika
Tidak hanya kuat, pola zig-zag juga menjadikan bangunan terkesan dinamis dan modern. Sangat sesuai untuk tampilan eksterior maupun interior. Makanya tidak heran kalau banyak arsitek yang senang mengadopsi pola ini untuk meningkatkan tampilan desain bangunan mereka.
Lebih Tahan Cuaca Ekstrem
Siapa sangka pola zig-zag juga membuat dinding lebih kuat dalam menghadapi cuaca ekstrem? Kok bisa gitu, sih? Karena, pola zig-zag dapat mengunci bata dengan rapat sehingga air hujan atau angin kencang tidak bisa masuk lewat celahnya. Alhasil dinding menjadi tahan terhadap kelembapan dan tidak gampang rusak akibat perubahan cuaca.
Bangunan yang mengaplikasikan pola zig-zag biasanya memiliki umur lebih panjang. Meski terus terkena hujan dan angin kencang, dindingnya akan tetap kuat dan tidak mudah ambruk.
Pola pemasangan batu bata zig-zag menawarkan banyak kelebihan. Selain memperkuat dinding, pola ini juga mengurangi risiko reta sekaligus mempercepat proses pemasangan. Dengan tampilan menarik dan fungsional, pola bata zig-zag semakin populer saja di dunia konstruksi.
Jenis-Jenis Ikatan Bata
Ini dia berbagai jenis ikatan bata yang biasa dipakai:
Common Wall Brick Bonds (Ikatan Bata Dinding Umum)
Dinding bata bisa menjadi dinding struktural yang menahan beban atau sekadar dekorasi seperti lapisan bata estetika. Dinding struktural biasanya butuh pola ikatan yang kuat. Sementara dinding dekoratif bebas menggunakan pola apa saja. Nah, berikut beberapa pola ikatan bata yang paling klasik dan populer untuk dinding:
Running Bond
Susunan pola bata ini saling bergantian dengan jarak ½ bata dari baris atas dan bawah. Sedikitnya mirip dengan pola klasik satu batas di atas dua.
Ikatan ini sangat sederhana dan cocok untuk dinding dasar. Semua bata dipasang secara memanjang dengan sisi panjangnya alias peregang menghadap keluar.
Common Bond
Mirip dengan running bond namun dengan tambahan “bata utama” yang disusun selang-seling. Polanya kerap diaplikasikan untuk dinding tebal ganda. Di mana bata utama akan sejajar di ujung, lalu dua bata tandu dipasang berdampingan.
English Bond
Hampir serupa dengan common bond. Nah, pola ini disusun dengan mengganti semua bata tandu dalam running bond tapi dengan bata tajuk di setiap barisnya.
Flemish Bond
Ini merupakan jenis pola susunan bata di mana bata penyangga dan bata utama disusun bergantian pada setiap jalur.
Stack Bond
Semua bata tandu disusun dalam pola grid dengan baris yang seragam. Sambungannya tidak dibuat selang-seling. Ikatan ini cocok sekali untuk dinding dekoratif di bagian dalam, bukan untuk struktur.
Common Paving Brick Bonds (Ikatan Bata Paving Umum)
Berbeda dengan dinding yang harus menopang dirinya sendiri dan kadang beban dari atas, paving bata sepenuhnya ditopang oleh permukaan di bawahnya. Karena itu, pola ikatannya bisa lebih fleksibel dan fokus ke estetika.
Pola paving biasanya dipilih karena tampilan dan kecepatan pemasangannya. Tak hanya itu, paving juga bisa digabungkan dengan elemen lain. Seperti kayu atau material lain dalam desainnya. Biasanya, paving bata akan dipasang secara datar dengan sisi lebarnya menghadap ke atas.
Herringbone
Merupakan pola zig-zag klasik. Setiap batanya dipasang tegak lurus dengan bata do setelahnya. Meskipun tampilannya bagus dan universal, pola ini butuh bata yang dipotong di ujung baris untuk menciptakan tepi yang rapi.
Basketweave
Bentuk polanya kotak, di mana bata disusun dengan berpasangan dan saling berdampingan. Tiap pasangannya dipasang tegak lurus satu sama lain. Pola ini akan cocok jika diaplikasikan pada area yang bentuknya kotak atau persegi panjang.
Pinwheel
Kamu mungkin akan mudah mengenali pola ini. Karena, terdiri dari empat bata yang disusun saling berhadapan membentuk kotak dengan ruang kosong di tengah. Sedangkan bagian tengahnya diisi setengah bata supaya rapat.
Stacked
Dikenal juga sebagai paving Jack-on-Jack. Susunan bata pada pola ini membentuk kotak persegi dengan barisan yang sejajar tanpa jarak antar baris.
Masih banyak variasi ikatan bata yang menjadikan struktur lebih stabil. Pola-polanya tidak hanya untuk keperluan estetika saja, tapi juga untuk menambah kekuatan dinding. Terutama untuk menahan beban seperti di dinding penahan.
Di berbagai negara, banyak yang mengembangkan pola baru untuk mengatasi berbagai cuaca. Misalnya untuk embun beku, salju, suhu panas, dan sebagainya. Terkadang, biaya juga menjadi faktor utama sehingga orang-orang memilih pola yang lebih hemat. Intinya, semua kembali lagi ke kebutuhan konstruksi dan situasi di lapangan.
Mungkin itulah sedikit pembahasan tentang alasan kenapa batu bata dipasang zig-zag berikut jenis-jenis ikatan batu batanya. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!
Leave a Reply