Pernahkah kamu mendapati lantai keramik di rumah menggelembung hingga meledak? Bagi yang pernah atau sedang mengalami, kondisi tersebut seringkali mencuatkan banyak pertanyaan. Mengapa bisa terjadi dan apa kira-kira penyebabnya? Nah, perlu kita ketahui, kondisi tersebut biasa disebut dengan lantai popping. –MegaBaja.co.id
Lantai dengan material keramik bisa saja mengalami popping atau meledak karena beberapa sebab. Hal ini dapat mengundang masalah dan ketidaknyamanan pada pemilik rumah. Sedikitnya, aktivitas di dalam ruangan terganggu dan mengurangi estetika.
Apabila kondisi lantai sudah menggelembung, tak jarang pemilik harus mengeluarkan biaya ekstra untuk renovasi keramik dan menggantinya dengan yang baru.
Nah, sebelum terlambat dan lantai di rumahmu mengalami kejadian serupa, ada baiknya mengetahui apa penyebabnya. Yuk, simak pemaparannya dalam artikel berikut! Simak juga tips mencegah lantai rumah agar terbebas dari popping di kemudian hari!
Penyebab Lantai Menggelembung
Ada banyak faktor yang menyebabkan lantai keramik menggelembung. Tujuan kita mengetahui penyebab terjadinya lantai popping yaitu sebagai informasi tambahan sekaligus upaya pencegahan.
Berikut ini beberapa penyebab lantai mengalami popping.
Kualitas Adukan Material
Pada proses pemasangan, adukan semen dan pasir harus tercampur dengan baik agar bisa mengeratkan lantai dengan kuat. Jika adukan semen dan pasir kurang baik, maka lantai bisa terangkat, menggelembung, bahkan meledak. Hal ini harus benar-benar diperhatikan sebelum pemasangan keramik.
Faktor Alam
Kondisi alam yang ekstrim turut berpengaruh pada terjadinya lantai popping. Terlebih pada cuaca-cuaca tertentu yang ekstrim.
Misalnya, pada saat banjir, lantai akan terendam dan air mudah meresap ke dalam. Akibatnya, di kemudian hari situasi tersebut bisa menjadi penyebab gelembung pada lantai. Untuk mencegahnya, kamu bisa menggunakan perekat khusus pada area yang sering terendam.
Selain itu, cuaca yang terlalu panas pun dapat menyebabkan keramik memuai. Peristiwa tanah bergerak seperti gempa bumi juga akan berpengaruh pada ketahanan keramik.
Pastikan penggunaan perekat khusus pada lantai bisa dilakukan secara cermat agar mendapatkan hasil yang baik. Pemasangan keramik yang tepat juga sangat diperlukan guna menghindari lantai terangkat atau menggelembung.
Beban Berlebih
Setiap jenis keramik memiliki kekuatan yang berbeda. Jika kamu meletakkan furniture terlalu berat, keramik berisiko popping atau terangkat. Hal ini dikarenakan struktur tanah dan dak beton di bawahnya tidak kuat menopang sehingga berakibat buruk pada keramik di atasnya.
Kualitas Keramik
Kadar muai-susut pada setiap keramik dipengaruhi kelembapan dan suhu yang berubah. Keramik dengan kualitas yang rendah memiliki kadar muai-susut yang besar sehingga sulit menyatu dengan perekat. Akibatnya, akan mendapat tekanan besar pada keramik di atasnya hingga membuatnya meledak.
Struktur Tanah
Perhatikan struktur tanah di sekitar tempat tinggal rumahmu. Jika struktur tanah tidak padat, biasanya akan membuat lantai keramik menjadi kopong.
Lantai yang kopong dapat terisi udara dan mengakibatkan pemuaian karena panas sehingga keramik terdorong ke atas. Di bawah lantai akan terbentuk rongga sehingga nantinya akan mendorong keramik ke atas. Struktur tanah yang tidak padat bisa terjadi akibat dari gempa bumi atau urukan tanah yang kurang sempurna.
Kondisi Garis Nat Longgar
Garis nat merupakan celah antar keramik yang menghasilkan garis batas di pinggirnya. Jika garis nat tidak tertutup rapat, air atau udara bisa masuk dan mengikis lapisan semen di bawahnya secara perlahan. Hal ini dapat mengakibatkan lantai rumah menjadi menggelembung.
Pembersihan Kurang Sempurna
Sisa kotoran atau benda asing seperti debu, minyak, dan tanah liat pada keramik dan lantai dasar dapat merenggangkan ikatan antara keduanya. Pastikan pada saat pemasangan keramik, lantai dasar dan keramik benar-benar bersih dari segala benda asing agar bisa saling rekat dengan baik.
Jika kamu saat ini mengalami lantai popping, segera atasi sedini mungkin. Lantai yang menggelembung jika terinjak dan pecah akan melukai penghuni yang berlalu-lalang di sekitar area popping. Risiko terjatuh dan terpeleset pun rentan terjadi.
Segera panggil jasa tukang untuk membereskan masalah tersebut. Jangan lupa perhatikan beberapa faktor di atas agar lantai tidak mengalami popping di kemudian hari.
Cara Mengatasi Lantai Menggelembung
Lantai keramik yang menggelembung bisa jadi merupakan pertanda jika lantai akan meledak dalam waktu yang tidak dapat ditentukan. Nah, untuk mengatasi hal itu terjadi, berikut tips mengatasi lantai popping!
Perbaikan pada Keramik yang Masih Utuh
Jika keramik anda terangkat tapi masih utuh, lakukan langkah berikut ini:
Gunakan alat pengukur atau benda datar di atas keramik yang terangkat. Tekan perlahan untuk memastikan adanya tekanan atau gelembung udara. Lepas tekanan secara perlahan sambil memperhatikan pergerakan pada kedua sisinya. Hal ini menentukan keramik bisa diperbaiki tanpa dilepas.
Perbaikan pada Keramik yang Retak
Jika keramik anda mengalami keretakan, sedia keramik baru sebagai penggantinya. Namun, perhatikan hal ini:
Sisihkan semua puing dan sisa pecahan keramik lalu bersihkan dengan sempurna pada setiap sudut lantai dasar. Jangan sampai terinjak benda tajam. Oleskan perekat secara merata pada lantai dasar kemudian tempelkan keramik dengan hati-hati.
Pemasangan Keramik Baru
Ganti keramik terangkat dengan yang baru. Tekan keramik yang baru dipasang dengan palu kayu untuk memastikan sudah menempel dengan baik atau belum. Untuk pilihan yang lebih praktis, ganti lantai seluruhnya dengan lantai vinyl yang serasi dengan desain rumah.
Waktu Pengeringan
Setelah memasang keramik baru, biarkan kering selama 24 jam. Hindari gerakan atau getaran di sekitar lokasi pemasangan keramik baru. Hal itu dapat mengganggu proses perekatan.
Mencegah Lantai Menggelembung
Tips di bawah ini untuk merawat lantai dan mencegahnya dari popping yang mungkin bisa saja terjadi di kemudian hari.
Bersihkan dengan Benar
Aktivitas bebersih setiap hari harus dilakukan, terlebih lantai merupakan area yang rentan terkena debu dan kotoran dari dalam maupun luar ruangan. Pastikan jangan sampai ada kotoran tersisa di keramik maupun lantai dasar. Begitupun dengan bahan berbahaya yang bisa terperangkap di dalamnya.
Bagian Dasar Rata
Sebelum pemasangan keramik, pastikan bagian dasar lantai sudah rata seperti dinding yang halus. Ini dilakukan agar kemramik bisa menempel kuat dengan lantai.
Pakai Keramik Kecil
Untuk meminimalisir kesalahan, gunakan keramik yang kecil. Ketuk dengan palu kayu agar keramik menempel dengan kuat.
Campuran Semen
Pastikan adukan semen sudah tercampur merata di permukaan lantai. Jangan gunakan semen kadaluarsa agar ikatannya kuat.
Beri Jarak
Sisakan celah sekitar 2 mm di antara tepi keramik. Celah tersebut berfungsi untuk mengantisipasi pergerakan keramik agar tidak menggelembung.
Gunakan Jasa Profesional
Dalam setiap pembangunan, kita harus selektif dalam memilih tukang. Pilihlah yang berpengalaman dan teliti saat mengukur pemasangan lantai. Pengerjaan yang baik dapat mencegah terjadinya lantai menggelembung.
Sediakan Sambungan
Pasang sambungan pergerakan di sepanjang pinggir ruangan terutama pada bagian yang sering terkena sinar matahari. Tujuannya untuk melindungi dari udara panas. Isi sambungan ini terbuat dari bahan seperti silikon, neoprene, dan urethane agar lebih fleksibel.
Lantai keramik yang menggelembung atau popping umumnya ditandai dengan gejala awal seperti lantai terangkat, hingga timbul gelembung. Berhati-hatilah, sebab jika kondisi popping sudah parah bisa sampai meledak.
Intinya, pada awal perencanaan pemasangan keramik, lantai harus merekat dengan kuat agar tidak terjadi masalah serius di kemudian hari. Jika sudah terlanjur mengalami retak, pecah, atau popping, cara mengatasinya bisa dengan mengganti keramik baru. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lantai agar sisa kotoran dan minyak tidak menumpuk.
Semoga pembahasan artikel kali ini membantu pencarianmu. Semoga bermanfaat, ya!
Leave a Reply