Mengenal Coffered Ceiling dan Inspirasi Desainnya
Mengenal Coffered Ceiling dan Inspirasi Desainnya

Mengenal Coffered Ceiling dan Inspirasi Desainnya

Belakangan, coffered ceiling kembali mendapatkan perhatian sebagai fitur arsitektur di rumah. Baik itu gaya modern atau tradisional, merenovasi rumah dan menambahkan coffered ceiling adalah cara sempurna untuk memberikan tampilan berbeda pada interior. –MegaBaja.co.id

Dengan kemampuannya untuk membatasi zona-zona dalam ruangan, coffered ceiling tidak hanya dapat membagi ruang secara visual, tetapi juga menambahkan dimensi ke dalam rumah. Namun, apakah semua style rumah cocok menggunakan ceiling jenis ini? Untuk mengetahuinya, simak penjelasan seputar coffered ceiling berikut, ya!

Apa Itu Coffered Ceiling?

Apa Itu Coffered Ceiling?

Dalam arsitektur, “coffer” adalah panel cekung di langit-langit. Coffered ceiling merupakan detail arsitektur klasik yang terdiri dari serangkaian kisi persegi panjang atau persegi dalam panel cekung. Kisi-kisi dan cekungan tersebut menghasilkan plafon 3 dimensi yang dekoratif.

Coffered ceiling dibuat di atas plafon yang sudah ada dengan menambahkan balok tambahan di atas balok struktural asli. Bagian dalam kisi-kisinya dapat diisi dengan papan gipsum atau material lain tergantung pada hasil akhir yang diinginkan.

Meski didefinisikan sebagai panel persegi yang menghasilkan cekungan, desain spesifiknya dapat memiliki banyak bentuk berbeda. Pada coffered ceiling sederhana, balok-balok saling bersilangan dalam kisi-kisi tegak lurus.

Fitur arsitektur ini tergolong fleksibel untuk gaya interior apapun. Misalnya, kamu bisa menggunakan balok yang dipahat kasar pada coffered ceiling untuk memberikan tampilan rumah dengan style farm house. Kamu juga bisa memadukanya dengan ruangan yang terinspirasi gaya Barok.

Sejarah Singkat Coffered Ceiling

Coffered ceiling sudah digunakan pada bangunan yang berasal dari zaman Yunani dan Romawi kuno. Bahkan, merujuk pada bukti lain yang muncul, terdapat fakta bahwa plafon ini mungkin sudah ada jauh lebih lama dari zaman Yunani dan Romawi kuno.

Fitur arsitektur ini kemudian mengalami peningkatan popularitas selama masa Renaisance dan kembali lagi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Khususnya di rumah-rumah kaum elit kaya yang mampu membeli aksen dekorasi mewah. Kamu dapat menemukan coffered ceiling pada berbagai arsitektur peradaban di seluruh dunia.

Fungsi Coffered Ceiling

Meski terlihat rumit dalam pembangunannya dibandingkan dengan ceiling atau plafon biasa, coffered ceiling memiliki berbagai kegunaan, di antaranya:

1. Meningkatkan Estetika Ruang

Meningkatkan Estetika Ruang

Secara estetika, coffered ceiling menciptakan kesan dimensi yang dramatis dalam suatu ruang. Fitur ini juga sering kali memancarkan kesan mewah pada bangunan atau hunian.

2. Menutupi Kekurangan Plafon

Tidak sedikit yang menggunakan coffered ceiling untuk menutupi arsitektur yang kurang menarik pada struktural langit-langit. Contohnya seperti pipa atau balok yang tidak dapat dilepas.

3. Membuat Plafon Tampak Lebih Tinggi

Salah satu keunggulan utama coffered celing adalah plafon tersebut membuat langit-langit tampak lebih tinggi. Hal ini menambah ilusi ruangan yang lebih besar dan menarik. Coffered ceiling juga dapat menjadi titik fokus dan membagi ruangan menjadi beberapa segmen, tergantung pada desain yang dipilih.

4. Meningkatkan Akustik Ruangan

Fitur arsitektur ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan akustik ruangan. Coffered ceiling dapat menyerap kelebihan suara daripada ruangan dengan langit-langit yang dibatasi oleh permukaan datar dan besar. Sehingga, ruangan bisa menjadi lebih sunyi dan tenang.

Penyerapan suara tersebut dapat membantu mencegah suara menyebar ke bagian lain dalam bangunan. Ini membuat coffered ceiling ideal untuk kamar tidur, ruang keluarga, dan tempat-tempat untuk berkumpul atau bersenang-senang.

5. Memberikan Nuansa Rumah Tua yang Hangat

Saat ini, coffered ceiling banyak digunakan untuk keperluan dekoratif. Di luar negeri, fitur arsitektur ini sangat populer di rumah-rumah tua. Biasanya, coffered ceiling dipertahankan untuk mengembalikan nuansa warisan dan menambahkan karakter serta pesona pada ruangan.

Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memasang Coffered Ceiling

Sebelum kamu memutuskan untuk memasang coffered ceiling di rumah, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Termasuk menentukan apakah ruangan cocok menggunakan fitur ini atau tidak. Berikut penjelasannya:

1. Ketinggian Langit-Langit

Pastikan langit-langit di ruangan yang akan menggunakan coffered ceiling memiliki tinggi setidaknya 3 meter dari lantai. Ketinggian langit-langit menjadi perhatian agar panel atau balok-baloknya tidak terasa seperti berada tepat di atas kepala.

Jika langit-langit terlalu rendah, mungkin kurang cocok dengan coffered ceiling. Penggunaan fitur ini hanya akan membuat langit-langit tambah rendah dan ruangan terasa lebih sesak.

2. Persiapan Anggaran

Karena coffered ceiling tergolong rumit dan tidak seperti plafon datar pada umumnya, wajar jika anggaran yang kamu butuhkan akan tinggi. Meski demikian, memiliki coffered ceiling bisa menjadi nilai investasi yang menjanjikan untuk meningkatkan harga jual rumah.

3. Bentuk, Warna, dan Bahan

Untuk menentukan bentuk, warna, dan material yang akan digunakan, pastikan kamu mengetahui gaya ruanganmu. Hal ini agar coffered ceiling tidak tumpang tindih dengan interior ruangan.

Pertimbangkan untuk mengecat coffered ceiling dengan warna yang senada dengan ruangan. Plafon pada dasarnya tidak harus selalu dicat putih.

Ide Coffered Ceiling yang Bisa Jadi Inspirasi

Dengan adanya ragam bentuk dan warna, mungkin kamu sedikit bingung seperti apa coffered ceiling yang cocok untuk ruanganmu. Untuk itu, berikut beberapa referensi desain coffered ceiling yang bisa jadi inspirasimu:

1.  Coffered Ceiling dengan Panel

Coffered Ceiling dengan Panel
Coffered Ceiling dengan Panel, sumber: thespruce.com

Apakah kamu tertarik memasang coffered ceiling di ruang keluarga seperti gambar di atas? Serangkaian panel berwarna krem ​​memanjang dari langit-langit hingga di dinding bagian depan. Senada dengan keseluruhan palet warna di ruangan ini.

Sebagai esensi dari coffered ceiling, balok-balok panjang warna putih dipasang melintasi plafon dan membentuk kisi-kisi persegi. Keberadaannya melengkapi warna netral di seluruh ruangan.

2. Coffered Ceiling dengan Efek Mengkilap

Coffered Ceiling dengan Efek Mengkilap
Coffered Ceiling dengan Efek Mengkilap, sumber: thespruce.com

Selain tampilan hangat dan sederhana, coffered ceiling juga cocok untuk tampilan yang lebih modern. Dengan efek mengkilap, fitur arsitektur ini tampak senada dengan nuansa dapur yang terang dan cerah.

Kamu juga dapat menambahkan lampu tersembunyi atau recessed lighting di setiap kotak untuk memastikan pencahayaan yang cukup. Selain itu, lampu yang digantung juga bisa opsi menarik untuk menambah visual dan tekstur.

3. Coffered Ceiling Pentagon

Coffered Ceiling Pentagon
Coffered Ceiling Pentagon, sumber: thespruce.com

Bentuk coffered ceiling yang tidak biasa ini dapat memberikan kesan pertama yang unik di area pintu masuk. Langit-langitnya terbuat dari kayu berurat yang memberikan kesan hangat dan mengundang. Pola geometris juga menghiasi jendela untuk melengkapi desain plafon ini.

4. Coffered Ceiling Sederhana

Tidak perlu balok yang bertumpuk untuk menciptakan coffered ceiling. Di dapur bergaya California ini, balok pada plafonnya memanjang dari satu dinding hingga dinding lain. Balok yang ramping ini diberi jarak cukup jauh untuk memberi banyak ruang bernapas.

Coffered Ceiling Sederhana, sumber: thespruce.com

Dengan palet warna senada, coffered ceiling pada area terbuka ini memberi kedalaman dengan tetap membuatnya terasa luas dan sejuk.

Coffered ceiling dengan berbagai desain dan bentuknya dapat meningkatkan visual dalam ruangan secara halus. Elemen ini juga bisa menjadi focal point yang dapat kamu tonjolkan.

Dari rumah gaya tradisional hingga modern, coffered ceiling tetap menyatu dengan ruangan asalkan didesain dengan baik dan menyesuaikan ruang tersebut. Bagaimana, tertarik untuk memiliki fitur ini di rumah?

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka