Siapapun yang tertarik dengan lantai kayu, pasti pernah mendengar tentang pola chevron dan herringbone. -MegaBaja.co.id
Kedua pola tersebut memang mirip. Tapi, siapa sangka keduanya sebenarnya berbeda. Yang pasti, pola chevron dan pola herringbone kembali populer untuk lantai kayu. Terutama dalam desain interior modern.
Bagi kamu yang masih asing dengan keduanya, jangan khawatir. Karena di artikel ini akan dijelaskan perbedaan antara pola chevron dan pola herringbone. Serta, pertimbangan sebelum memasangnya supaya kamu bisa memilih yang tepat untuk rumah.
Apa Itu Pola Lantai Herringbone?
Lantai Herringbone dibuat dari ubin persegi panjang yang disusun saling tegak lurus. Hal Ini menghasilkan pola zig-zag atau patah-patah yang unik dan khas dari Lantai herringbone.
Cukup mudah membedakan lantai herringbone dan chevron. Kuncinya adalah lihat sudutnya. Lantai herringbone selalu dipasang dengan sudut 90 derajat.
Pola herringbone dianggap sebagai pola yang klasik dan elegan. Cocok untuk kamu yang suka desain timeless. Selain untuk lantai, pola herringbone juga sering digunakan untuk ubin dinding atau dekorasi lainnya.
Nama pola herringbone diambil karena bentuknya mirip seperti tulang ikan herring. Pola ini sudah ada dan populer sejak kekaisaran Romawi. Dulu, para pembangunan jalan Romawi menyusun batu bata dalam pola V di atas kerikil agar jalannya kuat dan tahan lama. Batu-batu ini disebut dengan “opus spicatum”, bahasa latin untuk pekerjaan berpaku. Kemudian, Filippo Brunelleschi memakai pola ini untuk membangun kubah Bangunan Ikonik Florence.
Tapi, pola ini baru dipakai untuk lantai kayu sekitar tahun 1600-an. Orang Perancis menyebutnya “parquetry” yang artinya kompartemen kecil. Ini disebabkan oleh kayu yang dipotong kecil lalu disusun menjadi bentuk geometris. Di Perancis, pola herringbone dan chevron jadi simbol kemewahan dan status sosial.
Nah, salah satu contoh lantai herringbone kayu paling awal ada di Galeri Francis I di Château de Fontainebleau, yang dipasang tahun 1539.
Apa Itu Pola Lantai Chevron
Lantai chevron sering disalah artikan menjadi herringbone. Padahal sebenarnya mereka “saudara” dengan perbedaan tipis.
Pola chevron memiliki bentuk V yang saling menyambung rapi. Saat membuat pola ini, ujung papan akan dipotong miring, biasanya di sudut 45 derajat. Sehingga, hasil akhirnya mulus seperti anak panah dengan kesan gerakan yang dinamis.
Ternyata, pola ini sudah digunakan sejak zaman Yunani Kuno, lho! Orang Yunani senang dengan desain ini dan mengaplikasikannya di kuil dan istana.
Yang membuat chevron spesial adalah kemampuannya dalam membuat ruangan terlihat lebih teratur dan terarah. Cocok banget untuk lorong panjang atau ruangan sempit.
Selain untuk estetika, pola chevron juga sering dipakai untuk memberi kesan simetris dan rapi. Sesuai dengan filosofi orang Yunani yang menyukai harmoni dan keteraturan. Seiring waktu, pola ini terus digunakan dan sekarang jadi simbol yang elegan dan modern di dunia desain interior.
Apa Perbedaan Lantai Herringbone dan Chevron?
Meskipun sama-sama cantik, pola herringbone dan chevron punya perbedaan yang cukup jelas terlihat. Pola herringbone disusun dari potongan persegi panjang dengan sudut 90 derajat. Sementara chevron dipotong miring 45 derajat di ujungnya, kemudian disusun sampai bertemu di satu titik.
Chevron menghasilkan zig-zag yang lebih rapi. Dan karena potongannya lebih rumit, lantai chevron biasanya lebih mahal.
Herringbone terlihat klasik dan memiliki nuansa vintage. Sedangkan chevron memberi kesan yang lebih modern dan tegas. Tapi apapun pilihannya, lantai kayu model seperti ini dijamin sangat awet. Belum lagi, rumah dipastikan lebih hangat dan cozy.
Lantai Chevron vs Herringbone: Mana yang Terbaik?
Memilih antara lantai herringbone atau chevron itu tergantung pada beberapa hal. Seperti seberapa awet lantai tersebut, berapa budget yang harus disiapkan, hingga cara perawatannya. Keduanya punya keunggulan masing-masing yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan gaya yang kamu suka.
Daya Tahan
Kalau soal ketahanan, baik chevron maupun herringbone sama-sama awet untuk berbagai ruangan. Chevron harus dipasang super presisi agar kokoh. Sementara pola herringbone membuat lantainya lebih stabil dan kuat.
Di area yang sering dilewati seperti ruang tamu atau dapur, chevron lebih baik karena tepiannya runcing. Tampilan seperti ini membuat lantai tidak mudah rusak dan tetap anggun walau sudah lama.
Sedangkan herringbone dengan pola saling terkaitnya, bagus untuk kamar tidur atau kantor karena bisa mendistribusikan berat lebih rata. Jadi, nyaman dan tahan lama.
Untuk segi perawatan, keduanya cukup disapu rutin dan dipel sesekali agar tetap bagus. Tapi karena sudutnya yang kompleks, chevron butuh jasa profesional saat pemasangannya supaya strukturnya tahan lama. Sementara herringbone lebih fleksibel karena pola zig-zagnya bisa mengikuti perubahan suhu, jadi lantai lebih stabil.
Biaya
Salah satu faktor penting saat memilih antara lantai chevron atau herringbone adalah biaya. Chevron biasanya lebih mahal karena potongan untuk membuat pola V khasnya yang rumit.
Di sisi lain, herringbone cenderung lebih ramah di kantong karena pemasangannya tidak terlalu ribet. Jadi, total biayanya bisa lebih murah.
Kalau chevron terkenal dengan tampilannya yang mewah dan dinamis, herringbone memberi kesan klasik yang timeless. Menjadikan ruangan tampak elegan dan selalu menarik.
Proses Pemasangan
Memasang lantai chevron dan herringbone butuh ketelitian dan skill agar hasilnya sesuai dengan desain yang diinginkan. Chevron harus dipasang sangat cermat karena papan-papannya harus sejajar sempurna untuk membuat pola V yang mulus. Sementara herringbone lebih fleksibel karena polanya bisa dipasang bertahap.
Kalau mau pakai pola chevron, papan harus dipotong miring dengan sudut pas. Supaya, bentuk V-nya kelihatan rapi dan ikonik. Sedangkan herringbone lebih serbaguna, karena pola zig-zag yang bergantian memberi banyak opsi desain yang menarik.
Desain dan Estetika
Jika sedang memilih antara chevron dan herringbone, desain dan estetika jadi poin penting. Kesan chevron lebih modern dengan bentuk V nya yang ramping. Sedangkan herringbone memberi kesan klasik dan elegan yang membuat ruang tradisional kelihatan lebih sophisticated. Namun, dua pola ini mampu membuat ruangan lebih hidup dan punya dimensi.
Perawatan dan Pembersihan
Cara merawat dan membersihkan lantai chevron dan herringbone agak berbeda. Chevron biasanya butuh perhatian ekstra karena bentuk V-nya bisa jadi tempat kumpul debu. Di samping itu, herringbone lebih mudah dirawat karena desainnya yang bertingkat mampu menyembunyikan debu dengan baik.
Untuk pembersihan, herringbone lebih praktis karena tata letaknya rumit. Dan ini justru menjadikan debu lebih mudah terlihat dan cepat dibersihkan. Cukup pakai kain kering atau vacuum secara rutin agar lantai tetap bersih.
Sebaliknya, chevron butuh usaha lebih karena bentuk V-nya sering menjadi jebakan untuk debu. Apalagi di bagian ujung-ujungnya. Jadi, sebaiknya pakai sapu lembut atau vacuum dengan sikat tambahan agar debunya tak menumpuk.
Memilih antara lantai herringbone atau chevron sebenarnya tergantung kebutuhan, gaya, dan suasana yang ingin kamu ciptakan di rumah. Kalau kamu ingin kesan klasik, pakai herringbone. Tapi jika ingin yang modern, chevron solusinya.
Baik chevron dan herringbone masing-masing punya kelebihan. Baik dari segi ketahanan maupun perawatan. Yang penting pilihlah yang sesuai dengan gaya interior dan nuansa rumah kamu.
Kalau dipasang dengan benar dan dirawat dengan rutin, baik herringbone maupun chevron bakal jadi pilihan keren. Yang tidak hanya bikin rumah makin cantik, tapi juga nyaman untuk ditempati.
Leave a Reply