Saat mendengar kata “ritme”, pikiran kamu pasti langsung ke musik, ya? Wajar, karena itu yang paling sering orang bayangkan. Namun tahukah kamu kalau ternyata ritme juta ada dalam desain interior? -MegaBaja.co.id
Ritme memang kerap dikaitkan dengan musik, yang membuat semua bagian dari lagu menyatu. Nah di desain interior, ritme juta punya peran yang serupa. Yakni, menyatukan elemen-elemen desain agar terlihat selaras dan harmonis.
Memiliki ritme yang pas dalam desain interior itu sering dianggap sebagai rahasia sukses untuk menciptakan desain yang luar biasa. Yuk, kita kenali lebih jauh tentang ritme dalam desain interior ini!
Pengertian Ritme dalam Desain Interior

Dalam desain interior, ritme adalah pengulangan atau penataan elemen visual secara teratur. Dengan tujuan agar ruangan terlihat “bergerak”. Dengan konsep ini, ruangan akan terasa lebih hidup dan memungkinkan mata untuk bergerak dengan mudah dari satu bagian ke bagian lainnya.
Ritme dalam desain interior itu mirip sekali dengan alunan musik yang berirama, mengalir dan teratur. Hal ini bisa diwujudkan lewat warna, pola, atau elemen arsitektur. Sehingga, akan tercipta ruangan yang harmonis, alami, dan enak dilihat.
Mengapa Ritme Penting dalam Desain Interior?
Entah itu dalam puisi, musik, atau tari, ritme selalu menjadi alat yang menyatukan semuanya. Membuat respons orang-orang lebih kuat dan memberi rasa seimbang. Sama halnya dalam desain interior, ritme bisa menciptakan aliran visual yang membuat ruangan tidak terlihat kaku atau membosankan.
Ritme memiliki pengaruh besar dalam bagaimana kita merasakan suatu ruang. Pada intinya, ritme ini adalah tentang seni mendesain sesuatu yang tidak terlihat tapi terasa.
Manusia akan melihat sesuatu lewat proses mengumpulkan, mengenali, mengolah, dan mengatur informasi. Jadi, ketika elemen-elemen di ruangan tersusun secara berkaitan dan harmonis, orang akan lebih mudah menangkap konsep desainnya secara keseluruhan.
Biasanya, orang otomatis suka dengan hal-hal yang kelihatan nyambung dan harmonis. Nah, ritme ada untuk membantu mereka fokus. Jadi, mereka bisa menikmati ruangan dengan tempo yang enak dan mengarahkan perhatian ke elemen-elemen penting di dalamnya.
Mulai dari pengulangan warna, bahan, atau tekstur, hal ini bisa menciptakan harmoni yang membuat desain terasa selaras. Ritme juga memungkinkan desain punya “suara”. Kalau hanya fokus ke fungsi dan kepraktisan, ruangannya akan kurang memiliki karakter. Maka dari itu, menambahkan elemen cerita itu penting sekali untuk memberi sentuhan personal. Ritme menjadi cara ampuh untuk mengemas cerita dan kesan di dalam sebuah ruangan.
Jenis-Jenis Ritme dalam Desain Interior
Kali ini, kita akan membahas enam prinsip utama ritme. Yakni pengulangan, radiasi, kontras, transisi, gradasi, dan alterasi. Penggunaan mekanisme tersebut akan menjadikan interior terasa lebih hidup, seperti ada alurnya yang otomatis membuat perhatian orang pindah dari satu elemen desain ke elemen lainnya.
Pengulangan

Yang pertama adalah ritme pengulangan. Ini adalah salah satu cara paling sederhana dalam membangun ritme pada desain interior. Dengan mengulang elemen seperti warna, garis, bentuk, tekstur, pola, atau cahaya secara teratur dan rapi, desain akan terlihat lebih menyatu dan stabil.
Tidak perlu terlalu mencolok juga. Yang penting, pengulangan ini bisa membuat mata kita nyaman mengikuti alur ruangan dan menghadirkan suasana yang tetap menarik. Pengulangan bisa dilakukan melalui elemen arsitektur yang berkesinambungan, seperti kolom atau tiang tegak yang berjejer rapi. Jika ingin yang lebih simpel, kamu bisa menggunakan bingkai dengan ukuran yang sama untuk menciptakan ritme yang lembut.
Hal-hal lembut seperti bantal dan karpet juga mudah sekali dimanfaatkan untuk mengulang pola atau warna. Pola yang mirip tapi tidak persis sama akan memberi variasi visual tanpa merusak keselarasan desain. Sementara itu, aturan dasar dalam desain interior mengenai warna adalah warna utama harus mengambil sekitar 60% dari keseluruhan desain. 30% untuk warna sekunder dan 10% lagi untuk aksen atau warna ke tiga.
Dengan cara ini, warna-warna di ruangan terasa lebih berkesinambungan dan harmonis. Contohnya, kamu bisa menyamakan warna bantal dengan karpet untuk mengangkat tema tertentu. Atau tema lingkaran yang bisa dihadirkan lewat cermin bundar, keranjang, hiasan, atau motif polkadot kain. Jadi, desainnya tetap berkesinambungan dan konsisten.
Radiasi
Ritme bisa dibangun melalui radiasi. Yaitu saat elemen desain diseimbangkan dan diulang dari satu titik pusat. Jadi, elemen-elemen ini seperti berpengaruh ke segala arah dari titik pusat. Hal ini akan membuat perhatian tertuju pada titik fokus itu.
Contohnya, meja makan bundar dengan vas bunga di tengahnya dan kursi yang tersusun melingkar. Atau, area tempat duduk yang furniturenya disusun mengelilingi satu titik fokus. Agar lebih menonjol, bisa ditambahkan lampu gantung di atasnya.
Kontras
Walaupun elemen yang diulang bisa menciptakan ruangan yang berkesinambungan, tapi kalau terlalu banyak malah bisa menjadi monoton. Nah, di sini kontras berperan penting. Kontras adalah ketika satu elemen desain bertolak belakang dengan elemen lainnya. Kontras akan menghasilkan desain yang bervariasi dan dramatis. Beberapa cara efektif untuk menerapkan Kontras adalah:
- Bentuk: kursi dengan lengkungan lembut bisa dipadukan dengan meja yang memiliki garis-garis tegas.
- Warna: menggunakan warna yang saling berlawanan di palet warna. Misalnya hijau dengan merah atau biru dengan kuning.
- Terang dan gelap: misalnya bantal hitam dan putih di sofa.
- Gaya: gabungkan detail arsitektur klasik seperti lengkungan atau balok dengan furniture atau seni modern.
- Material: campurkan tekstur yang berbeda. Seperti kayu dengan logam.
Kamu juga bisa memainkan beberapa elemen kontras sekaligus, dengan cara mengombinasikan warna dan bentuk agar desain semakin menarik.
Transisi
Transisi membuat mata bergerak mulus dan tanpa jeda dari satu area ke area lain. Biasanya, ini menggunakan elemen desain seperti bentuk yang halus untuk memandu pandangan di dalam ruangan.
Misalnya, tepi yang membuat, jalan berkelok, atau pintu melengkung yang sering digunakan untuk menciptakan transisi ini. Tapi, bisa juga diterapkan di tempat lain seperti area duduk dengan furniture melengkung.
Gradasi
Maksud dari gradasi adalah suatu hal yang membuat mata kita bergerak perlahan dari satu sisi ruangan ke sisi lain lewat perkembangan yang halus. Misalnya, kamu bisa memakai objek yang ukurannya berubah dari kecil ke besar. Atau, warna yang gradasinya dari terang ke gelap.
Tangga adalah salah satu contoh dari gradasi alami. Mata otomatis akan mengikuti alurnya dari lantai ke lantai. Kamu juga bisa memanfaatkan benda seperti vas yang ditaruh di lantai atau bantal kursi dengan ukuran berbeda untuk memunculkan ritme. Kemudian, bisa juga dengan menyusun lilin yang tingginya beragam di atas nampak untuk efek visual yang menarik.
Selain itu, gradasi bisa dicapai dengan skema warna monokrom yang tone nya sedikit berbeda tiap elemennya. Atau, tren ombre yang warnanya bisa berubah dari terang ke gelap.
Alterasi

Ritme ini memiliki peran dalam desain interior, bisa diwujudkan dengan cara menyusun dua atau lebih elemen dalam pola yang teratur. Polanya ini bisa seperti ABCABC atau ABBABB. Yang penting, urusannya tetap sama dan terus diulang.
Untuk contohnya kamu bisa lihat dari pergantian ubin, susunan bata, atau lantai parket. Mirip dengan pengulangan sebenarnya. Namun, alterasi ini sedikit lebih kompleks.
Ritme dalam desain interior sebenarnya adalah rangkaian perubahan kecil yang membantu orang memahami maksud di balik ruangan tersebut. Ritme ini bisa saja dinamis untuk menciptakan suasana yang hidup. Atau bisa juga tenang dan damai untuk memberikan kesan ruang yang lebih teratur.
Itulah pembahasan tentang ritme dan keenam jenisnya. Semoga artikel ini bermanfaat!


















Leave a Reply