Belakangan ini, rangka baja ringan menjadi salah satu material favorit untuk bangunan. Terutama untuk konstruksi atap. Tapi, di balik kepopulerannya, ada kekhawatiran saat mengombinasikan baja ringan dengan genteng tanah liat. Ini bukan tanpa alasan, sebab bobot rangkanya lebih ringan dibanding genteng tanah liat. -MegaBaja.co.id
Kekhawatiran ini makin terasa, apalagi kalau hujan lebat mulai melanda. Contohnya, di pertengahan Juli 2022, atap ruang kelas dan ruang guru SDN 01 Puspahiang di Tasikmalaya ambruk. Menurut berita yang dimuat dalam Pikiran Rakyat, material atap tersebut menggunakan genteng tanah liat dan rangka baja ringan.
Dari kejadian ini, muncullah pertanyaan “sebenarnya, genteng tanah liat ini aman tidak sih jika dipasangkan di rangka baja ringan?” Nah, sebelum memutuskan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan supaya atap tetap kokoh dan aman.
Kesalahan yang Menyebabkan Atap Baja Ringan Ambruk
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, penting sekali untuk tahu beberapa kesalahan yang bisa membuat atap baja ringan ambruk. Yakni seperti:
Posisi Dudukan Rangka Atap

Dudukan rangka atap yang terlalu miring bisa menjadi salah satu penyebab kenapa atap baja ringan gampang ambruk. Pasalnya, jika rangka tersebut miring, tekanan di baja ringan menjadi tidak seimbang. Dan semakin lama, hal ini akan melemahkan konstruksi dan mengakibatkan atap rawan jatuh kapan saja.
Teknik Pemasangan
Supaya risiko atap ambruk bisa diminimalisir, teknik pemasangannya wajib untuk diperhatikan. Walaupun atap baja ringan terdiri dari beberapa elemen, sebenarnya semuanya saling terhubung dan membentuk satu sistem. Karena itu, gambar kerja dan perhitungan beban harus benar-benar diperhatikan sebelum pemasangan dimulai. Tujuannya agar angka bisa tersambung dengan kuat. Jika ada satu bagian yang dipasang kurang pas, maka bisa melemahkan struktur secara keseluruhan.
Pemilihan Bahan Baja Ringan
Baja ringan di pasaran banyak sekali pilihannya. Mulai dari merek, harga, sampai kualitas. Nah, agar atap tidak mudah roboh, pastikan pilih yang kualitasnya sudah terjamin.
Contohnya baja ringan berbahan Zinium yang bukan cuma kuat tapi juga tahan karat. Ini disebabkan oleh kandungan Aluminium dan Zinc-nya yang menyatu dengan baik. Jadi, selain menguatkan rangka atap, tampilannya juga lebih awet dan terlihat baru lebih lama.
Pemilihan Material Penutup Atap
Selain di SDN 01 Puspahiang Tasikmalaya, kejadian ambruknya atap juga dialami oleh RSUD Ciamis di Oktober 2020. Dari sana kita bisa belajar bahwa konstruksi baja ringan itu tidak selalu cocok digunakan bersamaan dengan genteng tanah liat.
Alasannya, baja ringan memang dari awal didesain untuk material penutup atap yang lebih ringan. Seperti misalnya genteng metal atau yang serupa. Sedangkan genteng tanah liat itu lumayan berat. Beratnya bisa sampai 1,8–3 kilogram per satuannya. Jadi, bebannya otomatis terlalu besar buat konstruksi baja ringan.
Selain kasus di atas, kondisi cuaca juga menjadi salah satu penyebab kenapa atap baja ringan bisa ambruk. Cuaca yang ekstrem seperti angin kencang atau hujan deras bisa menambah beban pada atap dan rangka baja ringan. Maka dari itu, penting sekali untuk memastikan jika rangka atap yang dipasang cukup kuat. Utamanya kuat untuk menahan beban dari cuaca yang tidak terduga. Dengan pemasangan yang benar, ketahanan rangka atap terhadap perubahan cuaca bisa lebih terjaga.
Jadi. benarkah atap baja ringan itu memang kurang cocok untuk genteng tanah liat? Untuk tahu jawabannya, yuk cek ulasannya di bawah ini!
Pertimbangan Rangka Atap Baja Ringan untuk Genteng Tanah Liat
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan jika kamu memang tetap ingin memakai rangka baja ringan untuk menopang genteng. Seperti:
Ukuran Ketebalan Baja Ringan
Jenis penutup atap yang berbeda biasanya memiliki dimensi ketebalan yang juga tidak sama. Dan hal ini disesuaikan sama berat material gentengnya. Berat genteng juga sejalan dengan ketebalan rangka yang dibutuhkan. Maksudnya, semakin berat bahan penutup atapnya, semakin tebal juga rangka yang harus dipakai, dan begitu pula sebaliknya.
Untuk konstruksi atap, rangka baja ringan biasanya menggunakan kuda-kuda dari kanal C dengan ukuran dan ketebalan yang disesuaikan kebutuhan. Umumnya, ketebalan kanal C itu mulai dari 0,60 mm, 0,75 mm, hingga 1 mm. Perbedaan-perbedaan ini ada kaitannya dengan fungsinya.
Misalnya, untuk kuda-kuda yang dipakai di atap dengan penutup genteng metal, asbes, spandek, atau atap ringan lainnya, biasanya ukuran yang dipakai 0,75 mm. Sedangkan untuk atap dengan bahan yang lebih berat, seperti keramik, beton, tanah liat, atau yang bobot basahnya lebih dari 59 kilogram, ukuran kanal C yang paling cocok. Kanal C yang dibutuhkan adalah 75 x 1 mm.
Jarak Reng

Bukan hal aneh kalau ternyata masih ada yang khawatir soal kekuatan kuda-kuda baja ringan ini. Terutama dalam menopang genteng tanah liat. Masalahnya, setelah kuda-kuda dipasang atau dirakit, reng langsung begitu saja diletakkan di atasnya tanpa ada gording atau kasau.
Padahal sebenarnya tidak perlu khawatir. Sebab, jika jarak reng yang dipasang sudah pas, kuda-kuda pasti bisa menopang atap dengan bahan berat seperti genteng tanah liat. Biasanya, jarak antar reng untuk atap genteng tanah liat itu antara 23 cm sampai maksimal 24 cm.
Jarak Kuda-kuda Baja Ringan
Ketebalan material rangka atap seperti kanal C dan reng juga berpengaruh ke jarak antar kuda-kuda baja ringan. Semakin tebal materialnya, jarak kuda-kuda bisa dibuat lebih renggang dari standar seharusnya. Selain itu, jarak antar kuda-kuda juga harus disesuaikan bahan penutup atap yang dipakai. Contohnya, untuk genteng tanah liat, jarak antar kuda-kuda setidaknya 1,2 meter dan maksimal 1,5 meter.
Perhatikan Pemasangan
Terakhir, perhatikan pemasangan rangka atap baja ringan. Rencanakan dengan matang dan hitung dengan tepat untuk kuda-kuda baja ringan. Oleh karena itu, pastikan kamu memakai tukang baja yang sudah berpengalaman dan mempunyai keterampilan mumpuni.
Jadi, Benarkah Rangka Atap Baja Ringan Aman untuk Genteng Tanah Liat?

Secara umum, rangka atap baja ringan sebenarnya bisa kok menahan genteng tanah liat. Dan cocok-cocok saja genteng tersebut dipasang di atas rangka atap baja ringan. Asalkan, semua elemen seperti pemilihan material, jarak antara kuda-kuda, dan jarak reng diperhatikan baik-baik. Meskipun genteng tanah liat memiliki bobot yang lebih berat, tapi jika perhitungan yang dilakukan tepat ditambah bahan berkualitas, maka rangka baja ringan bisa tetap menopang beban tersebut.
Yang terpenting, pastikan ketebalan rangka baja cukup, jarak antar kuda-kuda sesuai, dan pemasangannya mengikuti standar yang benar. Jika semuanya sudah diperhitungkan dengan matang, maka rangka baja ringan pun bisa menjadi pilihan tepat dan aman dalam menopang genteng tanah liat. Selain itu, rangka tersebut juga bisa memberi ketahanan dan keandalan jangka panjang untuk atap rumah kamu.
Kemudian, untuk kamu yang mau menggunakan rangka baja ringan dengan genteng tanah liat, sebaiknya konsultasikan dengan ahli konstruksi atau profesional. Tujuannya agar semua tahap perencanaan dan pemasangannya berjalan dengan baik.

















Leave a Reply