Banyak orang mungkin tidak masalah dengan barang yang menumpuk di mana-mana di rumah. Namun, jika kamu orang yang risih terhadap hal ini, aturan 50 persen mungkin bisa membantu! Membereskan rumah memang tugas yang melelahkan, dan sayangnya kamu harus tetap melakukan pekerjaan ini jika ingin rumah selalu rapi. Maka dari itu, kamu perlu tahu trik yang tepat agar kegiatan ini tidak harus sering dilakukan. –MegaBaja.co.id
Sederhananya, aturan 50 persen adalah tentang menyimpan hanya 50 persen dari apa yang kamu miliki saat ini. Tujuannya? Agar hidupmu lebih sederhana dengan memastikan bahwa segala sesuatu di rumah memiliki tujuan atau memberimu kegembiraan.
Namun, bagaimana cara melakukannya? Yuk, simak pengertian aturan 50 persen lebih lanjut dan informasi menariknya!
Apa itu Aturan 50 Persen?
Aturan 50 persen adalah pendekatan sederhana dan lugas untuk memecahkan masalah kekacauan yang sering dihadapi pemilik rumah.
Sejalan dengan namanya, aturan ini adalah sebuah gagasan untuk mempertahankan hanya setengah dari barang-barang yang saat ini dimiliki. Kamu dapat fokus pada barang-barang yang benar-benar dibutuhkan atau disukai.
Prinsip intinya sederhana: pertahankan yang terbaik dan singkirkan yang lainnya. Kamu dapat menilai semua barang dalam kategori tertentu, seperti pakaian, buku, atau perlengkapan dapur. Cara ini bukan menyingkirkan barang-barang sesuka hati, tetapi kamu diajak untuk membuat keputusan yang logis tentang apa yang perlu dan tidak perlu ada.
Langkah-Langkah untuk Menerapkan Aturan 50 Persen
Satu hal yang menarik dari aturan 50 persen adalah orang-orang menyadari bahwa mereka tanpa sadar telah menimbun lebih banyak barang dari yang mereka kira. Dengan mengurangi barang, diharapkan ada perspektif yang lebih jelas tentang apa yang benar-benar penting. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk menerapkan aturan 50 persen:
1. Identifikasi Area yang Berantakan

Mulailah dengan mengidentifikasi area di rumah yang terasa paling berantakan. Bisa jadi lemari kamar tidur, lemari dapur, atau bahkan garasi. Berfokus pada satu area pada satu waktu dapat membuat prosesnya tidak terlalu membebani.
2. Urutkan Item
Setelah kamu mengidentifikasi area yang berantakan, keluarkan semuanya. Ya, semuanya! Ini akan memberimu gambaran yang jelas tentang semua barang yang kamu miliki. Urutkan ke dalam tiga kategori; simpan, sumbangkan, dan buang.
3. Kurangi Setengahnya
Sekarang tibalah langkah yang penting, kurangi barang-barang dalam kategori “simpan” hingga setengahnya. Meski terdengar menakutkan, ingatlah bahwa tujuannya adalah untuk menyimpan hanya apa yang benar-benar kamu butuhkan dan gunakan. Misalnya, jika kamu memiliki 20 cangkir di lemari dapur, usahakan menyimpan hanya 10 cangkir saja.
4. Atur Barang
Setelah kamu mengurangi barang-barang, saatnya untuk menaruhnya kembali pada tempatnya. Pastikan untuk menatanya sedemikian rupa sehingga ruang hanya terisi 50 persen dari barang yang telah disortir tadi. Tidak hanya membantu menjaga kerapian, penataan ini juga menyisakan ruang untuk barang-barang baru jika diperlukan.
5. Konsisten
Membereskan barang-barang yang tidak diperlukan memang tidak sering dilakukan, tetapi merupakan proses yang berkelanjutan. Periksa ruanganmu secara berkala dan teruslah menerapkan aturan 50 persen untuk memastikan ruangan tetap bebas dari barang-barang yang tidak diperlukan. Kalau perlu, atur pengingat untuk membereskan barang-barang yang tidak diperlukan setiap beberapa bulan untuk menjaga rumah dalam kondisi optimal.
Manfaat Aturan 50 Persen
Jika kamu ingin membuat rumah tidak hanya terlihat bagus tetapi juga terasa nyaman, aturan 50 dapat menjadi game changer! Berikut ini alasannya mengapa kamu mungkin merasa aturan ini sangat bermanfaat:
1. Lebih Sedikit Kekacauan, Lebih Banyak Ruang

Dengan menerapkan aturan 50 persen, kamu akan terkejut dengan seberapa banyak ruang yang dimiliki. Lebih sedikit barang yang berserakan secara otomatis berarti lebih banyak ruang untuk bernapas dan bergerak. Ruang tinggal menjadi lebih luas tanpa barang bawaan yang berlebihan.
2. Meningkatkan Produktivitas
Percaya atau tidak, mengurangi kekacauan dapat berdampak langsung pada seberapa produktif kamu. Lingkungan yang tertata rapi sering kali menghasilkan pikiran yang lebih fokus. Dengan begitu, lebih mudah untuk menangani tugas sehari-hari tanpa gangguan terus-menerus dari hal-hal yang tidak perlu.
3. Mental Lebih Jernih
Bukan hanya tentang ruang fisik, ruangan yang tertata rapi dan tidak kacau juga memengaruhi aspek mental. Rumah yang bebas dari kekacauan dapat membantu meredakan kecemasan dan menghadirkan rasa tenang. Mengetahui di mana letak setiap barang dan hanya memiliki barang yang penting dapat benar-benar menjernihkan pikiranmu.
4. Manfaat Finansial
Menjual barang yang tidak terpakai bisa menjadi pekerjaan sampingan yang menyenangkan! Ditambah lagi, ketika kamu secara teratur merapikan barang, kamu akan lebih memperhatikan pembelian di masa mendatang. Pada akhirnya, kamu bisa menghemat uang dengan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan.
5. Fokus pada Keberlanjutan
Menerapkan aturan 50 persen merupakan langkah menuju gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Saat kamu memilih untuk menyimpan sedikit barang dan membeli sedikit barang, kamu bisa mengurangi sampah, yang merupakan langkah ramah lingkungan. Ini adalah pilihan pribadi kecil yang berkontribusi pada dampak lingkungan yang lebih besar.
Tantangan dalam Menerapkan Aturan 50 Persen dan Solusinya

Menerapkan aturan 50 untuk merapikan barang tidak selalu berjalan mulus. Tidak sedikit orang yang menghadapi beberapa rintangan dalam prosesnya. Misalnya, sulit memilah mana yang betul-betul dibutuhkan, merasa sayang ketika harus membuang barang, dan lainnya. Untuk itu, yuk, ketahui apa saja yang menjadi tantangannya dan bagaimana cara mengatasinya.
1. Keterikatan Sentimental
Ini mungkin menjadi hambatan nomor satu bagi banyak orang. Melepaskan barang-barang yang menyimpan kenangan bisa jadi sulit. Triknya di sini adalah memprioritaskan kesejahteraan emosional daripada harta benda. Tanyakan pada diri sendiri: Apakah benda ini benar-benar meningkatkan kehidupan? Jika tidak, pertimbangkan untuk mengambil fotonya untuk menyimpan kenangan dan lanjutkan hidup tanpa barang tersebut.
2. Takut akan Kebutuhan Masa Depan
Hati-hati, pola pikir ‘jaga-jaga’ dapat memperlambatmu. Menyimpan beberapa barang penting adalah hal yang masuk akal. Namun, menimbun terlalu banyak barang yang dirasa akan dibutuhkan suatu hari justru bisa membuat ruang sesak. Sebaliknya, fokuslah pada keserbagunaan. Simpan barang-barang yang memiliki lebih dari satu fungsi. Misalnya, satu wajan dapat digunakan untuk berbagai keperluan memasak, sehingga menghemat tempat dan tidak berantakan.
3. Lelah Karena Terlalu Banyak
Merasa tersesat di antara semua barang adalah hal yang wajar. Menatap tumpukan barang memang menakutkan, tetapi membaginya menjadi tugas-tugas kecil akan membantu. Gunakan pengatur waktu dan atur selama 30 menit, misalnya. Kerjakan satu area dengan tekun. Saat pengatur waktu habis, beristirahatlah atau beralihlah ke tugas lain. Secara bertahap, kamu akan melihat kemajuan.
4. Lelah Membuat Banyak Keputusan
Membuat banyak keputusan kecil dapat membuatmu lelah. Jika kelelahan muncul, gunakan serangkaian kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya untuk pengambilan keputusan. Misalnya, kamu bisa menggunakan aturan satu tahun: Jika belum menggunakan barang dalam setahun terakhir, mungkin membuangnya bukan hal yang berat.
Meskipun tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali menciptakan aturan 50 persen, prinsip ini membawa kepada hidup yang lebih sederhana. Aturan ini memberimu panduan yang nyata -simpan hanya separuhnya. Dengan demikian, kamu ‘dipaksa’ untuk mengevaluasi setiap barang secara kritis, membantu melepaskan diri dari cengkeraman emosional yang menyebabkan kekacauan. Dengan menetapkan target yang jelas, aturan 50 persen membantumu tetap fokus pada pembersihan, alih-alih tenggelam dalam nostalgia atau keraguan.


















Leave a Reply