Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Heat Detector dan Penempatan yang Tepat
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Heat Detector dan Penempatan yang Tepat

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Heat Detector dan Penempatan yang Tepat

Kebakaran merupakan ancaman serius yang dapat mengancam harta benda maupun nyawa. Untuk menghindari bahaya tersebut, heat detector atau detektor panas menjadi sebuah komponen penting dalam sistem keamanan kebakaran. Dalam pembahasan kali ini akan mengulas cara kerja dan jenis heat detector, kelebihan dan kekurangan serta penempatan yang tepat. -MegaBaja.co.id

Pengertian Heat Detector

Pengertian Heat Detector
Pengertian Heat Detector

Membahas tentang heat detector merupakan bagian terpenting, karena kebakaran menjadi salah satu bencana yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Bahkan musibah ini kerap melanda di banyak tempat di Indonesia.

Mengapa heat detector ini begitu penting? Ya, karena kehadiran hawa panas mendadak adalah ciri salah satu tanda terjadinya kebakaran. Di mana timbulnya api bisa menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan di dalam sebuah ruangan. Maka dari itu, alat ini diperlukan untuk menanggulangi awal kebakaran sedini mungkin di suatu tempat.

Heat detector adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi peningkatan suhu yang mencurigakan di suatu tempat atau di dalam sebuah ruangan. Saat suhu naik secara drastis, alat ini akan memberikan sinyal atau peringatan ketika sedang terjadi kebakaran. Sehingga semua penghuni rumah atau bangunan akan tahu bahwa area tersebut sedang dalam bahaya.

Dengan kejadian ini, penghuni bisa segera melakukan evakuasi atau tindakan lain, seperti pemadaman api atau menghubungi tim damkar terdekat.

Cara kerja heat detector bekerja berdasarkan prinsip tertentu untuk mengidentifikasi bahaya dengan cepat dan efektif. Kemudian, heat detector ini terhubung dengan fire alarm control panel (fire alarm system). Nah, saat kebakaran terjadi, alat ini akan memberikan sinyal indikasi bahaya ke control panel. Lalu, dari control panel tersebut akan memberi sinyal bahaya melalui fire alarm bell, indicating lamp, maupun horn strobe.

Terdapat dua jenis heat detector dan masing-masing memiliki cara kerjanya. Simak berikut ini.

Jenis-Jenis Heat Detector dan Cara Kerjanya

Heat detector dibedakan menjadi dua yaitu RoR heat detector dan Fixed heat detector. Keduanya tentu memiliki cara kerja berbeda pula. Simak pembahasan di bawah ini:

Heat Detector RoR (Rate of Rise)

RoR (Rate of Rise) heat detector adalah jenis pendeteksi panas yang mendeteksi peningkatan suhu yang cepat. Cara kerjanya relatif sederhana. Di mana perangkat ini sudah dilengkapi dengan sensor suhu yang sensitif terhadap perubahan suhu yang cepat.

Pada RoR heat detector ini, digunakan teknologi thermocouple dan thermistor yang responsif dengan panas. Fungsi dari thermistor sendiri untuk mendeteksi arus konveksi dan radiasi. Sedangkan thermocouple untuk mendeteksi respon dari suhu lingkungan sekitarnya.

Jadi, ketika suhu di sekitar RoR heat detector naik secara signifikan dalam waktu singkat, sensor suhu akan langsung mendeteksi perubahan tersebut. Perubahan suhu yang cepat ini dapat mengindikasikan adanya potensi bahaya kebakaran atau perubahan suhu yang patut dikhawatirkan. Biasanya, perubahan suhu yang terdeteksi sekitar 6.7° C – 8.3° C per menitnya.

Ketika sensor suhu mendeteksi peningkatan suhu yang mencurigakan, RoR heat detector akan memberi peringatan atau sinyal. Bisa saja berupa suara keras atau lampu visual. Biasanya, heat detector jenis ini ditempatkan di area steril, seperti kamar tidur, dapur, loteng, dan garasi.

Heat Detector Fixed Temperature

Fixed heat detector adalah pendeteksi panas yang digunakan pada ruangan dengan suhu yang relatif tinggi. Seperti ruang mesin, basement, dan ruangan lainnya. Jenis heat detector ini sudah dilengkapi dengan elemen pemanas atau thermistor yang sensitif terhadap perubahan suhu.

Cara kerjanya hampir sama dengan sebelumnya. Jadi, ketika suhu di sekitar detektor naik melebihi batas tertentu yang sudah ditetapkan (umumnya 58°C), thermistor akan merespon dengan cepat untuk memastikan keadaan. Nah, respon tersebut kemudian akan diubah menjadi sinyal elektrik. Jika sinyal ini melebihi ambang batas yang sudah ditentukan (alias terjadi kebakaran), maka alarm akan aktif untuk menginformasikan kepada penghuni bangunan.

Kelebihan Heat Detector

Kelebihan Heat Detector
Kelebihan Heat Detector

Ada beberapa kelebihan dari heat detector ini yang membuatnya menjadi pilihan terbaik dalam berbagai situasi, simak ulasannya.

Tahan Terhadap Lingkungan Keras

Heat detector berfungsi baik di lingkungan dengan suhu ekstrem atau kelembaban tinggi. Jadi, cocok digunakan di berbagai kondisi.

Tidak Rentan pada Alarm Palsu

Heat detector tidak rentan terhadap alarm palsu yang disebabkan oleh debu atau asap.

Cocok di Lingkungan Berdebu

Selain cocok untuk suhu ekstrim, heat detector juga cocok untuk lingkungan berdebu atau berisi asap yang mungkin memicu alarm palsu pada detektor asap.

Alat yang Handal

Heat detector juga dapat bekerja di area dengan peralatan yang menghasilkan Panas, seperti dapur dan garasi.

Kekurangan Heat Detector

Alat pendeteksi panas juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan. Seperti:

Tidak Mendeteksi Asap atau Api

Alat ini tidak dapat mendeteksi asap atau api, sehingga mungkin tidak efektif untuk mendeteksi kebakaran pada tahap awal.

Hanya Cocok untuk Kejadian Khusus

Detektor panas cocok aplikasi di mana kenaikan suhu adalah indikator utama kebakaran. Jadi, alat ini tidak cocok untuk situasi di mana kenaikan suhu tidak terkait dengan kebakaran.

Instalasi sesuai Tempat

Penempatan yang tepat sangat penting untuk memaksimalkan efektifitas kinerja heat detector. Jadi, harus dipasang di tempat seperti yang diterangkan berikut ini.

  • Dapur

Pasang detektor panas di dapur, di mana peralatan memanas dan resiko kebakaran akibat kenaikan suhu tinggi. Hindari instalasi terlalu dekat dengan oven dan kompor.

  • Ruang Bawah Tanah

Pasanglah heat detector di ruang bawah tanah karena suhu cenderung lebih rendah dan cocok untuk peralatan elektronik.

  • Garasi

Heat detector juga cocok untuk garasi di mana kendaraan dan alat berat sering digunakan.

  • Kawasan Berasap atau Berdebu

Sangat cocok dipasang di tempat yang cenderung berdebu dan berisik seperti pabrik dan gudang.

Perlu diingat, jangan sampai salah dalam menempatkan heat detector karena dapat menyebabkan false alarm/alarm palsu. Misalnya, jika RoR heat detector ditempatkan di ruang dengan panas yang tinggi (melebihi kemampuan deteksi) seperti ruang mesin, basement, dan oven, tentu berpotensi mengirimkan false alarm.

Jadi, pemilihan jenis heat detector yang sesuai dengan cara kerjanya di tempat tersebut adalah Fixed heat detector. Di mana jenis ini memiliki batasan pendeteksi suhu yang tepat dan bisa disesuaikan dengan area yang diproteksi.

Jangan lupa untuk selalu merawat heat detector ini ya agar selalu berfungsi secara optimal. Perawatan ini bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Simak ulasannya.

Perawatan Heat Detector

Berikut ini beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar heat detector mampu berjalan dengan optimal:

Bersihkan dari Debu: lakukan pemeriksaan heat detector dan bersihkan dari Debu maupun kotoran lain.

Cek Kondisi Baterai: baterai pada heat detector memiliki masa aktif. Jadi, jika baterainya sudah tidak berfungsi, segera ganti dengan yang baru secepat mungkin.

Pemeriksaan Keaktifan: lakukan pengujian fungsional sesuai instruksi produsen secara teratur untuk memastikan bahwa detektor dapat memicu alarm ketika terpapar suhu tinggi.

Itulah perawatan yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah. Jika kamu kurang yakin melakukan hal ini, sebaiknya serahkan kepada ahli profesional untuk memeriksanya. Apalagi jika harus mengecek bagian sistem alarm kebakaran, jangan lakukan sendiri jika belum punya pengetahuan di bidang ini.

Penempatan heat detector yang benar dan tepat, kamu bisa meningkatkan tingkat keamanan dan memberikan perlindungan yang lebih baik dari potensi bahaya kebakaran. Jadi, jangan abaikan peran penting perangkat ini di rumahmu ya.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka