Mendesain pencahayaan untuk interior kamar tidur menjadi hal yang perlu diperhatikan. Percaya atau tidak, pencahayaan memberikan efek pada kualitas tidur kita, lho! -MegaBaja.co.id
Selain berpengaruh pada kualitas tidur, pencahayaan yang tepat juga memberikan kesan yang berbeda untuk interior kamar tidurmu. Mengapa harus dipilih dengan tepat? Hal itu dikarenakan ada beberapa jenis pencahayaan dengan peran yang berbeda. Ini bisa memberikan tambahan estetika untuk penampilan kamar tidur. Akan tetapi tentu bukan hanya sekedar memberikan keindahan, namun kenyamanan juga.
Kamu bisa memilih satu dari berbagai jenis pencahayaan untuk disesuaikan dengan selera dan desain kamar tidur. Namun jika kamu ingin mengkombinasikan beberapa jenis pencahayaan maka itu pun sah-sah saja. Kombinasi dari berbagai jenis pencahayaan ini biasa disebut dengan pencahayaan berlapis atau layered lighting.
Di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui apa itu pencahayaan berlapis dan bagaimana menerapkan teknik ini di kamar tidurmu.
Jika kamu tertarik dengan pembahasan ini, mari kita mulai dengan membahas apa itu pencahayaan berlapis?
Mengenal Pencahayaan Berlapis

Pencahayaan berlapis atau layered lighting adalah sebuah teknik menggabungkan atau mengkombinasikan beberapa jenis pencahayaan dalam sebuah ruangan.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pencahayaan memiliki beberapa jenis yang dibedakan dari sumber dan fungsinya. Hal ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan dan kenyamanan ke dalam sebuah ruangan. Jadi penyebaran cahaya yang terjadi di ruangan tersebut bisa diatur dengan proporsional.
Dalam teknik pencahayaan berlapis ini, terdapat tiga lapisan utama yang wajib kamu ketahui. Yaitu pencahayaan umum (ambient lighting), pencahayaan tugas (task lighting), dan pencahayaan aksen (accent lighting). Masing-masing pencahayaan ini memiliki fungsinya masing-masing. Mari kita bahas lebih lanjut!
a. Pencahayaan Umum (Ambient Lighting)
Yang pertama adalah pencahayaan umum atau bisa disebut sebagai sumber cahaya utama. Kalau yang satu ini kamu pasti sudah tahu sebelumnya karena semua ruangan pasti memiliki lapisan pencahayaan yang satu ini. Contoh pencahayaan umum seperti lampu di plafon ruangan. Apapun jenisnya, lampu di atas plafon fungsinya adalah sebagai pencahayaan utama. Baik itu lampu gantung, lampu tanam ataupun lampu downlight.
b. Pencahayaan Tugas (Task Lighting)
Selanjutnya adalah task lighting. Sesuai dengan namanya, jenis pencahayaan ini memiliki tugas yang spesifik. Biasanya pencahayaan ini difokuskan pada satu titik tertentu untuk menunjang aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Misalnya seperti lampu tidur, lampu baca atau lampu meja (nakas).
c. Pencahayaan Aksen (Accent Lighting)
Yang terakhir yaitu pencahayaan aksen atau pemanis. Fungsi dari adanya pencahayaan aksen ini adalah untuk menambah kesan dekoratif pada kamar tidur. Selain untuk mempercantik, pencahayaan aksen juga berfungsi untuk menciptakan suasana tertentu tergantung dengan keinginan si pemilik ruangan.
Misalnya dari pemilihan warna hangat atau dingin, pemilihan letak pencahayaan, dan sebagainya. Kamu juga bisa menggunakan pencahayaan aksen untuk menyorot lemari pajangan koleksimu untuk memberikan kesan yang lebih estetis.
Setelah mengetahui hal fundamental dalam pengaturan pencahayaan di kamar, apakah sudah mulai terbayang bagaimana cara mengaturnya? Dengan pengaturan yang tepat, kamarmu bukan hanya menjadi tempat untuk beristirahat saja, namun menjadi tempat yang terasa lebih hangat dan estetis dan bisa memberikan mood yang sesuai dengan keinginan.
Yuk kita lanjut bahas tips untuk menerapkan teknik pencahayaan berlapis di kamar tidur. Dengan membaca tips berikut, kamu akan mendapatkan panduan bagaimana pengaturan pencahayaan yang tepat. Simak sampai selesai ya!
Tips Menerapkan Pencahayaan Berlapis di Kamar Tidur
1. Pilih Pencahayaan Umum yang Tepat
Memulai teknik pencahayaan berlapis di kamar tentu harus diawali dengan memilih pencahayaan umum yang tepat. Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pemilihan pencahayaan umum ini adalah dari jenis, intensitas dan warna cahaya.
Pilih antara lampu plafon, lampu gantung atau lampu downlight. Setelah menentukan jenis apa yang akan digunakan, kamu bisa menentukan bagaimana suasana yang akan diciptakan di kamar tidurmu. Jika kamu ingin suasana kamar tidur yang lebih hangat, maka kamu bisa memilih pencahayaan dengan warna kuning. Sebaliknya, jika kamu lebih menyukai suasana yang dingin, maka pilihlah lampu dengan warna putih.

Selain itu, kamu juga bisa menentukan intensitas cahayanya. Bisa dari pemilihan jenis lampunya atau dengan menambahkan dimmer untuk membantu kamu mengatur intensitas cahaya dengan lebih mudah.
2. Task Lighting yang Cantik dan Fungsional
Setelah memilih pencahayaan umum yang tepat, selanjutnya mari beranjak pada pemilihan task lighting untuk menambahkan pencahayaan tambahan. Harus diingat bahwa task lighting bukan hanya bertugsa untuk mempercantik kamar namun juga harus memiliki tugas spesifik. Kamu bisa memilih untuk menambahkan lampu baca di samping tempat tidur, lampu di meja rias atau lampu baca di meja kerja atau meja belajar.
Selain pemilihan jenis lampunya, perhatikan juga penempatan dan kemana cahaya diarahkan. Letakkan di tempat yang tidak mengganggu aktivitasmu. Misal untuk pencahayaan di meja rias, alih-alih meletakkannya di meja, kamu bisa memilih meja rias dengan fitur lampu pada cerminnya. Jadi lebih efektif dan tidak mengganggu pergerakanmu di meja rias, bukan?
3. Permanis dengan Pencahayaan Aksen

Tips berikutnya adalah mempermanis kamar tidurmu dengan menambahkan pencahayaan aksen. Jenis pencahayaan ini bisa membantu fungsi pencahayaan umum untuk menciptakan suasana kamar yang diinginkan. Lebih hangat, dingin atau disesuaikan dengan selera dan kebutuhan.
Kamu bisa menggunakan lampu LED strip yang dipasang di batas antara dinding dengan plafon, atau pada sandaran dipan. Namun jika kamu ingin pencahayaan aksen yang lebih sederhana, kamu bisa meletakkan pencahayaan aksen ini pada dekorasi interior kamar. Seperti pada lukisan dinding, rak koleksi, rak buku atau untuk mempertegas tekstur dinding.
4. Memilih Kombinasi Warna yang Tepat
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pencahayaan berlapis ini juga bertujuan untuk memberikan suasana tertentu pada kamar tidur. Ada tiga jenis nuansa cahaya yang bisa menjadi pilihan. Mulai dari cahaya warm white, netral, dan cool white.
Jika kamu menginginkan suasana kamar yang hangat, kamu bisa memilih tipe cahaya warm white. Sementara itu warna cool white lebih cocok untuk suasana kamar yang terak dan penuh fokus. Dan pilihlah cahaya netral jika kamu menginginkan suasana kamar yang natural dan bisa dikombinasikan dengan tipe pencahayaan yang hangat ataupun dingin.
Pemilihan warna cahaya ini juga sebaiknya diselaraskan antara pencahayaan umum, pencahayaan aksen dan pencahayaan tugasnya. Tujuannya agar tercipta sebuah harmonisasi yang nyaman dipandang mata. Misalnya saat kamu menggunakan warna cahaya hangat untuk pencahayaan aksen dan pencahayaan umum, maka pilih pencahayaan netral untuk memudahkan visibilitas.
Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan transisi di antara lapisan pencahayaan tersebut. Jangan menggunakan perpaduan warna dengan perbedaan yang ekstreem seperti warna warm white dengan cool white. Hal ini akan memberikan kesan bertabrakan dan tentu tidak nyaman untuk mata. Jadi pilih perpaduan yang tepat agar memberikan efek transisi yang halus di kamar tidurmu.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai pencahayaan berlapis di kamar tidur dan tips untuk menerapkannya secara langsung di kamar tidurmu. Selamat bereksperimen dan semoga bermanfaat, ya!


















Leave a Reply