Saat musim hujan tiba, genangan air atau banjir ringan dapat menjadi masalah yang kerap dialami banyak orang, apalagi jika seseorang memiliki rumah di daerah perkotaan dan padat ppenduduk. Bagian halaman rumah yang tergenang, air yang meluap ke teras atau bahkan sampai masuk ke dalam rumah sering kali dianggap hal biasa. Namun perlu kamu ketahui bahwa hal ini bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada bangunan dan lingkungan sekitar bila dibiarkan terus-menerus. -MegaBaja.co.id
Kamu tentu tidak mau hal ini terjadi di rumahmu, bukan? Untuk mencegah hal ini, biasanya diperlukan sistem drainase eksterior yang dirancang dengan baik. Bukan sekedar drainase yang dirancang untuk dak menampung air hujan saja, namun juga perlu diperhatikan dan dirawat secara rutin. Jika sistem pembuangan air tidak efektif, maka air hujan tidak memiliki jalur mengalir yang jelas, nantinya akan mengendap di tempat-tempat rendah di sekitar bangunan rumah.
Maka dari itu, penting untuk memahami peran dan rancangan sistem drainase eksterior yang tepat. Jika dirancang dengan benar, drainase tidak hanya mampu mencegah genangan, tetapi juga melindungi fondasi rumah, mencegah kerusakan tanah, dan menjaga kualitas lingkungan sekitar.
Nah, di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui pentingnya memiliki drainase eksterior dan bagaimana sistem drainase yang tepat. Simak selengkapnya berikut ini!
Mengenal Drainase Eksterior
Sebelum melanjutkan pembahasan tentang peran drainase eksterior, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu drainase eksterior?
Drainase eksterior merupakan sebuah sistem pembuangan air yang terdapat di luar bangunan. Sistem ini dibuat sebagai media untuk mengalirkan air hujan supaya tidak menggenang di sekitar rumah. Dengan begitu, meskipun hujan turun dengan intensitas tinggi, genangan airnya tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan.
Bukan hanya di luar, drainase juga terdapat di dalam rumah. Akan tetapi, drainase luar berbeda dengan drainase di dalam rumah. Drainase dalam biasanya ditempatkan di area-area yang biasa terkena air. Gunanya untuk mengalirkan air bekas mandi, cucian, atau dapur. Sedangkan drainase eksterior dibuat khusus untuk menangani air dari luar, terutama air hujan.
Umumnya, sistem drainase ini bekerja secara pasif dengan memanfaatkan gravitasi dan kemiringan permukaan tanah. Seperti yang kita ketahui, air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah. Drainase ini bertugas untuk mengarahkan air ke titik pembuangan, seperti saluran kota atau sumur resapan.
Ada beberapa komponen umum dalam sistem drainase eksterior yang menjadikan sistem ini lebih ideal dan lengkap, di antaranya adalah:
- Saluran tepi bangunan, gunanya untuk menampung air yang mengalir dari permukaan tanah atau halaman.
- Talang air dan pipa vertikal, untuk mengumpulkan air hujan dari atap dan mengalirkannya ke tanah.
- Sumur resapan, berfungsi untuk membantu meresapkan air ke dalam tanah apabila tidak terdapat saluran pembuangan umum di sekitar rumah.
- Gorong-gorong kecil, berguna untuk mengalirkan air dari satu titik ke titik lain di sekitar rumah.
Dengan adanya sistem drainase yang tepat, rumah akan tetap aman dan terhindar dari genangan bahkan banjir sepanjang musim hujan. Akan tetapi, demi menciptakan sistem yang tepat dalam membuat drainase eksterior, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan. Prinsip-prinsip ini akan membantumu dalam membuat sistem drainase eksterior yang efektif. Yuk, simak sampai selesai!
Prinsip Dasar Sistem Drainase Eksterior yang Efektif
1. Penempatan Saluran di Titik-Titik Rawan Genangan
Menciptakan sistem drainsase yang tepat bisa dimulai dengan menempatkan saluran air di titik-titik yang sesuai. Terutama di beberapa titik yang rawan terjadinya genangan. Caranya adalah dengan mengamati pola aliran air saat hujan deras. Kamu harus mengetahui di mana titik-titik air sering berkumpul, pada titik inilah yang harus dijadikan prioritas penempatan saluran atau sumur resapan. Jika penempatannya tepat, air yang turun dari hujan bisa cepat dialirkan sebelum sempat menggenang terlalu lama.
2. Perhitungkan Kemiringan Permukaan Tanah ke Arah Saluran
Selain penempatan saluran air yang tepat, perlu juga memperhatikan kemiringan dari sebuah permukaan tanah ke saluran air yang akan dibuat. Perlu diingat bahawa aiir selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Maka dari itu itu, permukaan tanah di sekitar rumah harus dibuat sedikit miring menuju arah saluran drainase. Jika kemiringannya tidak tepat, maka kemungkinan air tidak mengalir dengan lancar dan akan menggenanang di area sekitar rumah.
3. Memilih Material yang Mudah Menyerap Air
Jika sudah membuat alur drainase yang ideal, seperti penempatan titik drainase dan kemiringan tanah, maka jangan lupa untuk memperhatikan pemilihan materialnya juga. Pilihlah material yang mudah menyerap air untuk drainase di area taman atau halaman. Misalnya material seperti paving grass atau batu kerikil. Jenis material ini bisa diletakkan di area terbuka sehingga bisa membantu air meresap ke dalam tanah secara alami. Material-material ini pun bersifat dekoratif, sehingga bisa tetap terlihat estetikanya tanpa harus meghilangkan fungsinya. Sebaiknya hindari menutup seluruh permukaan tanah dengan beton karena bisa memperparah genangan akibat air yang tidak terserap.
4. Perawatan Rutin Agar Saluran Tidak Tersumbat
Terakhir, jangan lupa untuk rutin melakukan perawatan drainase atau saluran air. Karena saluran drainase bisa mampet akibat tumpukan sampah, daun, atau lumpur. Dengan adanya perawatan rutin seperti membersihkan saluran, memeriksa talang atap, dan mengangkat sedimen bisa membantu agar sistem drainase tetap berfungsi optimal saat musim hujan datang.
Dampak Negatif Adanya Genangan Air di Sekitar Rumah
Selanjutnya, tahukah kamu mengapa drainase eksterior menjadi begitu penting di rumah? Hal tersebut dikarenakan adanya genangan air di sekitar rumah bukan hanya berdampak pada ketidaknyamanan sesaat. Akan tetapi bisa berdampak ke masalah yang lebih besar. Jika dibiarkan, air yang mengendap dapat menimbulkan berbagai kerusakan yang serius, baik untuk konstruksi rumah hingga kesehatan lingkungan.
Simak apa saja dampak negatif adanya genangan air di rumah dan pentingnya drainase eksterior berikut ini.
1. Merusak Fondasi dan Lantai Rumah
Jika air terus-menerus menggenang di dekat bangunan, maka efek jangka panjangnya yaitu dapat meresap ke dalam tanah kemudian melemahkan struktur fondasi. Jika dibiarkan seperti ini tanpa adanya sistem drainase yang tepat, maka bisa menyebabkan retakan pada dinding. Bukan hanya itu, namun juga bisa berdampak pada kerusakan lain seperti lantai yang bergelombang, atau bahkan penurunan struktur bangunan. Jadi jangan menyepelekan genangan air yang terlihat sedikit, karena efeknya akan terasa untuk beberapa saat setelahnya.
2. Menyebabkan Kelembapan, Jamur, dan Lumut
Lingkungan yang terus tergenang air maka akan menimbulkan tingkat kelembapan yang tinggi. Kelembapan yang tinggi inilah yang kemudian akan menciptakan lingkungan ideal bagi jamur dan lumut sehingga bisa tumbuh dengan subur. Selain merusak tampilan interior dan eksterior rumah, jamur juga dapat memicu masalah kesehatan seperti alergi atau gangguan pernapasan.
3. Menjadi Tempat Berkembang Nyamuk dan Penyakit
Selain menjadi tempat ideal untuk bertumbuhnya jamur dan lumut, adanya genangan air juga menjadi tempat bagi berkembangnya nyamuk dan berbagai penyakit lainnya. Hal ini tentu menjadi salah satu penyebab meningkatnya risiko penyebaran penyakit. Mulai dari demam berdarah, malaria dan sebagainya, terutama di daerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti Indonesia.
Dengan adanya dampak-dampak negatif yang dijelaskan di atas, kamu pasti sudah mengerti mengapa drainase eksterior begitu penting di rumah. Maka dari itu, mulai perhatikan dan perbaiki sistem drainase eksterior di rumah sebelum menimbulkan berbagai masalah yang lebih serius. Semoga bermanfaat, ya!
