Awas, Salah Pasang Lantai Bisa Bikin Boros! Ini 7 Kesalahan Umum Saat Pasang Lantai
Awas, Salah Pasang Lantai Bisa Bikin Boros! Ini 7 Kesalahan Umum Saat Pasang Lantai

Awas, Salah Pasang Lantai Bisa Bikin Boros! Ini 7 Kesalahan Umum Saat Pasang Lantai

Memilih dan memasang lantai rumah harus diperhatikan secara teliti dan tentunya tidak boleh asal-asalan. Sekilas, memasang dan memilih lantai untuk hunian mungkin terlihat sepele. Akan tetapi, faktanya lantai punya peran penting dalam kenyamanan, keindahan, dan keamanan ruangan sehingga kesalahan dalam pemilihan dan pemasangan lantai bisa berefek pada banyak aspek. Bukan hanya membuat tampilan rumah jadi kurang menarik, tapi juga bisa menimbulkan pengeluaran tambahan karena harus sering diperbaiki. -MegaBaja.co.id

Sebagian besar orang baru menyadari masalah pada lantai saat setelah lantai terpasang. Mulai dari kondisi lantai yang gampang retak, permukaan yang menggelembung, hingga kemiringan yang tidak normal. Sehingga akhirnya memerlukan biaya tambahan untuk bongkar pasang ulang, beli material baru, atau memanggil tukang lagi. Hal ini tentu menimbulkan kerugian, bukan hanya kerugian secara materi saja, namun juga rugi waktu dan tenaga.

Di dalam artikel ini, kamu akan mendapatkan informasi seputar kesalahan-kesalahan umum yang terjadi dalam pemasangan dan pemilihan lantai. Sehingga bisa menjadi panduan untuk kamu yang baru mau mulai membangun atau merenovasi rumah.

Untuk mencegah kesalahan pemasangan lantai ini terjadi di rumahmu, sebaiknya kamu tahu apa saja kesalahan umum yang sering ditemukan saat memasang lantai. Apa saja kah itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Kesalahan Umum dalam Pemasangan Lantai

1. Salah Pilih Jenis Lantai untuk Ruangan

Salah Pilih Jenis Lantai untuk Ruangan
Salah Pilih Jenis Lantai untuk Ruangan

Kesalahan pertama saat memilih dan memasang lantai adalah ketidaksesuaian jenis lantai dengan fungsi ruangan. Misalnya, lantai kayu yang digunakan di area kamar mandi atau dapur. Padahal, ruangan-ruangan tersebut cenderung lembap dan rawan basah, sehingga lantai kayu bisa cepat lapuk, licin, atau bahkan rusak sebelum waktunya. Apalagi jika tidak dilakukan perawatan dengan rutin dan tepat.

Sebaiknya, sebelum membeli lantai, pastikan kamu sudah tahu karakteristik ruangan. Jika kamu membutuhkan lantai untuk area basah seperti kamar mandi, maka sebaiknya gunakan jenis lantai keramik atau batu alam yang tahan air. Untuk penggunaan lantai kayu, terutama lantai kayu solid, kamu bisa menaplikasikannnya di area ruang tamu atau kamar tidur.

2. Tidak Memperhatikan Permukaan Dasar Lantai (Subfloor)

Berikutnya adalah luput untuk memperhatikan permukaan dasar lantai atau subfloor. Lantai biasanya dipasang di atas permukaan yang sudah diratakan atau biasa disebut subfloor. Sayangnya, bagian permukaan ini seringkali diabaikan, padahal ini adalah “fondasi” utama dari lantai yang akan dipasang. Saat akan memasang lantai, perhatikan permukaan subfloor dan pastikan agar permukaannya rata atau dan kering. Karena jika bagian subfloornya bergelombang dan lembab maka akan menimbullkan masalah juga pada hasil akhirnya. Mulai dari permukaan lantai yang bergelombang dan retak.

Untuk memastikan bagian subfloor aman, jangan ragu untuk meminta tukang memperbaikinya lebih dulu sebelum proses pemasangan lantai dimulai.

3. Mengabaikan Celah Pemuaian

Mengabaikan Celah Pemuaian

Tahukah kamu bahwa lantai berbahan kayu atau vinyl memiliki sifat alami? Bahan ini memiliki  karakter bisa memuai atau menyusut tergantung suhu dan kelembapan ruangan. Saat memilih bahan ini untuk lantai, biasanya banyak yang lupa untuk menyisakan celah pemuaian di tepi lantai. Sehingga seiring berjalannya waktu, lantai kayu atau vinyl akan menggelembung, terangkat, bahkan pecah.

Maka, jika kamu ingin memasang lantai kayu atau vinyl di rumah sebaiknya beri jarak sekitar 5–10 mm di pinggir ruangan. Fungsinya supaya ada ruang gerak saat terjadi pemuaian. Selain itu, jangan lupa juga untuk menutup celah tersebut dengan list penutup agar tetap terlihat rapi.

4. Tidak Menggunakan Perekat Sesuai Spesifikasi

Kesalahan berikutnya adalah pada penggunaan lem perekat. Masih ada yang asal memilih lem atau perekat hanya karena harganya yang lebih murah atau “yang penting nempel”. Yang tidak banyak diketahui oleh sebagian orang, bahwa setiap jenis lantai memiliki rekomendasi perekat khusus dari pabrikannya.

Jika kamu salah dalam memilih lem atau perekat, beberapa kesalahan mungkin terjadi beberapa saat setelah lantai dipasang. Mulai dari kondisi lantai yang mudah lepas atau bergeser sehingga ujung-ujungnya harus dibongkar lagi. Pastikan untuk menggunakan perekat yang dianjurkan oleh produsen lantai tersebut supaya hasilnya maksimal dan tahan lama.

5. Pemasangan Pola atau Motif yang Tidak Simetris

Ssaat memasang lantai bermotif seperti keramik atau vinyl motif kayu, kamu perlu memperhatikan juga pola atau motifnya. Jika tidak memiliki gambaran pola yang terencana, bisa jadi malah menghasuilkan motif lantai yang berantakan, tidak simetris, dan membuat tampilan ruangan jadi aneh.

Cara untuk mendapatkan pola yang cantik bisa dimulai dengan mengukur pola terlebih dulu sebelum pemasangan. Kamu bisa menandai bagian tengah ruangan sebagai acuan agar hasilnya seimbang dan estetik. Kamu tentu tidak mau memiliki lantai bermotif namun susunannya acak dan tidak terlihat cantik, bukan?

6. Terburu-buru Saat Proses Pemasangan

Pemasangan yang cepat tidak selalu sempurna. Hati-hati karena malah bisa membuat hasilnya jadi berantakan dan tidak rapi. Misalnya potongan yang tidak presisi, sambungan yang kurang rapat, hingga celah-celah yang tampak jelas bisa membuat lantai terlihat asal-asalan.

Saat memasang lantai, pastikan untuk memasang dengan teliti dan sabar, terutama di bagian pinggir, sudut, atau pojok ruangan. Bila perlu, gunakan alat bantu pemotong khusus supaya hasilnya lebih rapi. Namun perlu diingat untuk hati-hati saat menggunakan alat pemotongnya, ya!

7. Tidak Melakukan Finishing dengan Benar

Kesalahan bukan hanya bisa terjadi di awal atau saat proses pemasangan, bisa juga terdapat pada proses finishing. Beberapa orang mungkin mengabaikan proses ini, padahal tahap finishing merupakan tahap terakhir yang menentukan keawetan dan kualitas tampilan lantai.

Contoh kesalahan saat proses finishing antara lain seperti adanya sisa-sisa semen, debu, atau noda dari proses pasang yang tidak langsung dibersihkan. Alhasil debu dan noda bisa mengeras sehingga lebih susah untuk dibersihkan, ujung-ujungnya lantai jadi lebih cepat kusam.

Tidak Melakukan Finishing dengan Benar
Tidak Melakukan Finishing dengan Benar

Untuk menghindari hal ini, pastikan untuk membersihkan permukaan lantai dari sisa kotoran,  segera setelah pemasangan selesai. Selanjutnya, tambahkan pelapis pelindung (coating) jika diperlukan, dan biarkan lantai kering sempurna sebelum digunakan. Tampilan lantai yang memiliki banyak noda tentu akan membuatnya terlihat kotor, apalagi dengan adanya noda yang mengerak terlalu lama dan sulit dibersihkan.

Saat kamu teliti dan mencoba untuk menghindari kesalahan-kesalahan di atas, lantai di rumah bisa lebih awet, terlihat lebih rapi, dan pastinya hemat biaya karena tidak perlu melakukan bongkar-pasang atau perbaikan dalam waktu dekat.

Akan tetapi, jika kamu masih ragu soal pemilihan material atau cara pemasangan yang benar, kamu bisa melakukan konsultasi langsung dengan ahlinya. Dengan begitu, hasil pemasangan lantai di rumahmu bisa maksimal, sesuai harapan, dan nyaman dipakai dalam jangka panjang.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai 7 kesalahan umum yang sering terjadi saat memasang lantai. Dengan memahami kesalahan-kesalahan di atas, semoga kamu tidak ikut mengalaminya, ya!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka