Ketika akan membangun suatu bangunan, ada banyak aspek penting yang harus diperhatikan, salah satunya adalah keberadaan parapet. Apa itu parapet? Elemen ini merupakan struktur bangunan yang biasanya dipasang di bagian atas bangunan untuk berbagai tujuan. -MegaBaja.co.id
Dulunya, parapet dipasang sebagai pertahanan pada bangunan-bangunan seperti menara, kastil, dan kuil. Namun ternyata, desain atap parapet tidak pernah ketinggalan zaman dan masih populer di arsitektur modern. Yuk, kenali lebih lanjut apa saja manfaat dan jenis parapet dalam artikel ini.
Apa Itu Parapet?
Secara sederhana, parapet adalah struktur dinding penghalang atau pembatas yang ditempatkan di tepi bangunan. Misalnya di bagian balkon, atap, teras, atau bahkan di sisi jalan raya. Parapet merupakan perpanjangan dinding eksterior yang melampaui atap atau area bangunan di bawahnya.
Awalnya, parapet digunakan sebagai perlindungan dari serangan musuh, di mana para prajurit bisa berlindung dari panah. Namun, seiring perkembangan desain, parapet juga berfungsi sebagai elemen dekoratif di berbagai jenis bangunan, termasuk rumah tinggal.
Fungsi parapet tidak hanya sebagai pembatas, tetapi juga sebagai dinding penahan api dan elemen estetika yang mempercantik bangunan. Parapet umumnya dibuat dari beton bertulang, karena material ini kuat dan mampu menahan beban. Dengan beton bertulang, parapet lebih kokoh dan tahan lama.
Selain itu, parapet bisa dibuat dengan teknik pracetak, yaitu dicetak di pabrik khusus sebelum dipasang di lokasi proyek. Parapet pracetak umumnya lebih rapi dan mudah dipasang dibandingkan yang dibuat di tempat, meskipun biayanya sedikit lebih tinggi.
Dalam proses pembangunannya, desain dan ukuran parapet harus mematuhi kode bangunan yang berlaku di daerah setempat. Standar ini biasanya mengatur tinggi, kekuatan struktur, dan fungsionalitas parapet untuk memastikan keamanan dan perlindungan optimal bagi bangunan.
Sejarah Parapet: Dari Benteng Hingga Desain Modern
Parapet atau tembok pembatas sudah jadi bagian dari arsitektur sejak ribuan tahun lalu, terutama untuk tujuan pertahanan. Saat mendengar kata parapet, mungkin yang langsung terbayang adalah kastil abad pertengahan. Namun, sebenarnya parapet sudah ada sejak zaman Romawi kuno, lho! Pada masa itu, parapet biasanya dibuat dari lempengan marmer yang kokoh.
Di era Romawi, parapet didesain dengan gaya unik, seperti pola kotak atau diagonal, bahkan ada yang berbentuk sisik ikan. Reruntuhan istana Tiberius di Bukit Palatine Roma masih menjadi saksi bisu keberadaan parapet dengan desain khas ini. Lalu, parapet juga ditemukan dalam lukisan dinding kuno di Pompeii.
Fungsi parapet pada awalnya sangat sederhana, yaitu sebagai dinding rendah di atap bangunan untuk tempat persembunyian prajurit selama perang. Dari balik tembok ini, para prajurit bisa melempar batu atau panah berapi ke arah musuh di bawah.
Memasuki masa Gotik, parapet berkembang menjadi elemen ikonik dalam arsitektur kastil di Inggris. Di era ini, parapet semakin menyerupai benteng dengan desain yang kokoh dan elegan. Namun, saat Renaisans, parapet mulai tergeser oleh langkan/pembatas yang lebih dekoratif. Meski begitu, di Eropa Utara, parapet bergaya Renaisans awal tetap populer, dengan bentuknya yang melengkung dan penuh detail yang menawan.
Dari masa ke masa, parapet terus mengalami perkembangan desain, dan kini masih tetap menjadi elemen arsitektur yang menarik. Bukan hanya untuk keindahan, tetapi juga sebagai simbol sejarah yang fungsional dan kaya akan cerita.
Fungsi Parapet dalam Bangunan
Parapet punya banyak peran penting dalam bangunan masa kini. Yuk, ketahui apa saja fungsi parapet secara lebih detail:
1. Memberikan Perlindungan
Fungsi utama parapet adalah sebagai pelindung. Terutama pada bangunan tinggi, parapet membantu mencegah orang atau benda jatuh dari ketinggian, seperti dari balkon atau atap gedung. Pada rumah-rumah modern, parapet juga berfungsi sebagai pengaman tambahan yang melindungi dari risiko kerusakan akibat angin dan kebakaran.
2. Privasi
Parapet juga berfungsi sebagai pembatas visual yang menambah privasi, terutama untuk area balkon atau teras di bangunan bertingkat. Ini sangat berguna di rumah-rumah di lahan sempit di perkotaan, di mana banyak yang memanfaatkan area atap sebagai ruang tambahan. Dinding pembatas ini bisa memberikan rasa lebih nyaman dan menambah privasi di area tersebut.
3. Estetika dan Desain
Selain soal keamanan, parapet juga menambah nilai estetika bangunan. Parapet bisa didesain dengan berbagai elemen dekoratif seperti ukiran, baluster, atau bentuk geometris, yang membuat tampilan bangunan jadi lebih menarik. Desain parapet kontemporer sering kali dibuat seperti pagar yang melingkupi garis atap, memberikan sentuhan akhir yang estetik dan mempercantik bangunan.
4. Penghalang Angin
Parapet yang tinggi bisa menjadi penghalang angin yang efektif, gunanya untuk mengurangi tekanan angin pada bangunan. Dengan begitu, area di sekitar parapet terlindung dari tiupan angin kencang. Keberadaannya menciptakan lingkungan yang lebih nyaman di bagian atas bangunan.
Untuk memastikan parapet berfungsi maksimal, desain dan ukurannya harus sesuai dengan standar kode bangunan setempat. Biasanya ada aturan khusus mengenai tinggi parapet, kekuatan struktural, dan fungsionalitasnya.
Jenis-Jenis Dinding Parapet
Sebagai elemen arsitektur yang sudah ada sejak lama, parapet punya berbagai variasi desain. Dari yang simpel sampai yang penuh dekorasi, berikut ini beberapa jenis dinding parapet yang biasa ditemui:
1. Dinding Parapet Polos
Ini merupakan jenis parapet paling sederhana, berupa perpanjangan vertikal dari dinding luar bangunan. Biasanya, parapet polos lebih mementingkan fungsi ketimbang dekorasi. Jadi, jenis ini sering ditemukan di gedung komersial tanpa ornamen khusus.
2. Dinding Parapet Berlubang
Parapet berlubang lebih dari sekadar pembatas, tampilannya yang terbuka membuatnya terlihat seperti pagar dekoratif. Selain menghalangi jatuhnya orang atau benda, desain berlubangnya memungkinkan sirkulasi udara.
3. Dinding Parapet Berpanel
Seperti namanya, dinding ini terlihat layaknya panel-panel yang terpisah, menciptakan kesan lebih dinamis. Selain berfungsi sebagai parapet, tampilannya yang tersegmentasi menambahkan kedalaman dan tekstur pada bangunan.
4. Dinding Parapet dengan Benteng
Bentuk parapet yang satu ini mempunyai tampilan khas yang mirip “gigi-gigi” di bagian atas dinding, mirip benteng-benteng di kastil Eropa. Celah-celah antar “gigi” ini dulu difungsikan untuk pemanah, tetapi kini menjadi elemen arsitektur yang unik.
5. Dinding Parapet Atap Datar
Atap datar sering kali jadi tempat untuk parapet. Dinding ini tidak hanya berfungsi sebagai fitur keamanan, tetapi juga melindungi material atap dari cuaca.
6. Dinding Parapet Miring
Parapet ini mengikuti kemiringan atap pelana, sehingga terlihat memanjang dari tepi dinding dan naik sesuai sudut atap. Desain ini sering dianggap sebagai dekorasi saja, padahal, tetap membantu melindungi atap dari angin.
7. Dinding Parapet Berundak
Jenis ini mirip dengan parapet miring, tetapi bentuknya menyerupai anak tangga. Parapet berundak memiliki area vertikal dan horizontal yang naik-turun, menciptakan kesan tangga di sepanjang atap.
Setiap jenis parapet bukan hanya memenuhi fungsi, tetapi juga memberikan sentuhan visual yang berbeda pada bangunan. Meskipun tidak semua bangunan memiliki parapet, elemen ini cukup berguna untuk beberapa kondisi.
Leave a Reply