Berikut Beberapa Lokasi yang Tidak Disarankan untuk Membangun Rumah
Berikut Beberapa Lokasi yang Tidak Disarankan untuk Membangun Rumah

Berikut Beberapa Lokasi yang Tidak Disarankan untuk Membangun Rumah

Saat ingin membeli, menyewa, atau membangun rumah, hal pertama yang perlu kamu perhatikan adalah lokasi di sekitarnya. Lokasi yang tepat sangat penting karena akan memengaruhi kenyamanan, keamanan, dan kemudahan mobilitas sehari-hari. Perlu kamu tahu, tidak semua tempat ideal untuk dijadikan lokasi rumah impian. Ada beberapa lokasi yang tidak disarankan untuk membangun rumah. -MegaBaja.co.id

Terkait lokasi untuk membangun rumah, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan. Misalnya apakah lokasinya strategis, aman dari kejahatan dan bencana alam, serta apakah lingkungannya nyaman. Selain itu, ketersediaan fasilitas juga menjadi pertimbangan penting. 

Agar kamu tidak merugi atau harus menanggung risiko, berikut ini beberapa lokasi yang tidak disarankan untuk membangun rumah:

Lokasi yang Tidak Disarankan untuk Membangun Rumah

1. Area Rawan Gempa

Zona rawan gempa bukanlah tempat ideal untuk membangun rumah karena beberapa alasan penting yang berkaitan dengan keselamatan dan kenyamanan.

Di area rawan gempa, struktur bangunan sangat rentan terhadap guncangan akibat aktivitas seismik. Gempa bumi bisa menyebabkan retakan, kerusakan, atau bahkan runtuhnya bangunan. 

Jika rumah tidak dirancang dengan struktur tahan gempa yang baik, kemungkinan kerusakan serius sangat tinggi, yang bisa membahayakan nyawa penghuni.

Tinggal di zona rawan gempa dapat menyebabkan kecemasan dan ketidaknyamanan psikologis. Kamu mungkin selalu merasa waspada dan khawatir terhadap potensi gempa berikutnya, yang memengaruhi kualitas hidup.

2. Rumah Dekat Bandara

Memang, tinggal dekat dengan sarana transportasi umum bisa menghemat biaya dan memudahkan akses. Sayangnya, hal ini tidak selalu berlaku untuk lokasi yang dekat bandara. Rumah di sekitar bandara cenderung menghadapi kebisingan yang sangat tinggi, karena bandara beroperasi hampir tanpa henti.

Bayangkan saja, kamu harus tidur dengan suara pesawat yang baru lepas landas atau mendarat. Saat menghabiskan waktu santai dengan keluarga pun bisa terganggu oleh raungan mesin pesawat di atas kepala.

Suara bising dari pesawat bukan hanya mengganggu kenyamanan, tapi juga bisa berdampak pada kesehatan, lho. Suara keras seperti ini dapat memicu stres pada jantung dan meningkatkan tekanan darah. Hal ini didukung oleh sebuah studi dari Imperial College London.

Berdasarkan penelitian tersebut, mereka yang tinggal di bawah jalur penerbangan pesawat Bandara Heathrow, terutama lansia, memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Terutama jika sering terpapar kebisingan di malam hari.

3. Terlalu Dekat dengan Sungai

Terlalu Dekat dengan Sungai
Terlalu Dekat dengan Sungai

Selain bandara, lokasi rumah yang terlalu dekat dengan perairan seperti sungai juga sebaiknya dihindari. Kementerian PUPR telah menetapkan jarak aman untuk membangun rumah di pinggir sungai. Menurut Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2015, jarak minimal antara bangunan dengan sungai adalah 10 meter. 

Dengan jarak tersebut, risiko banjir atau air pasang yang bisa mengancam keselamatan dan kenyamanan penghuni rumah bisa diantisipasi Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli atau membangun rumah, pastikan lokasinya benar-benar aman dari risiko alam seperti banjir.

4. Rumah Dekat SUTET

Hindari membangun rumah di dekat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Perlu kamu ketahui, SUTET berbeda dengan tiang listrik biasa yang ditemui di sekitar rumah. SUTET memancarkan radiasi berupa medan listrik dan medan magnet yang termasuk jenis radiasi non-pengion. Meski mungkin tidak langsung terasa, paparan radiasi ini bisa berdampak pada kesehatan.

Penelitian Dr. Anies, M.Kes. PKK dari UNDIP tahun 2004 menunjukkan bahwa penduduk yang tinggal di bawah SUTET 500 kV mempunyai risiko tinggi. Risikonya 5,8 kali lebih tinggi mengalami sensitivitas listrik dibandingkan mereka yang tinggal jauh dari SUTET. Gangguan ini bisa menimbulkan berbagai gejala seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan.

Aturan pemerintah juga menyarankan jarak aman bangunan dari SUTET. Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 1457 K/28/MEM/2000, bangunan harus berjarak minimal 14 meter dari SUTET untuk sirkit ganda. Sementara untuk sirkit tunggal, jarak minimalnya adalah 15 meter. Jadi, pastikan rumahmu tidak terlalu dekat dengan SUTET.

5. Rumah di Pinggir Jalan Raya

Lokasi rumah di pinggir jalan raya memang menjadi pemandangan sehari-hari, bukan? Selain akses yang mudah, rumah di lokasi ini juga punya potensi untuk dikembangkan jadi properti komersial.

Namun, tinggal di pinggir jalan besar juga ada tantangannya, salah satunya adalah kebisingan. Sama seperti tinggal dekat bandara, suara kendaraan yang berlalu-lalang bisa menjadi gangguan sehari-hari. Meski mungkin ada saat-saat tenang, terutama di tengah malam, jalan utama biasanya sibuk 24 jam.

Tidak hanya soal suara bising, keamanan juga perlu diperhatikan. Rumah di pinggir jalan raya lebih mudah terlihat oleh orang banyak, yang artinya lebih rawan. Jika kamu mempunyai anak kecil dengan rumah di lokasi ini, kehati-hatian perlu ditingkatkan. Pastikan selalu mengunci pagar supaya anak-anak tidak keluar rumah sembarangan, apalagi saat lalu lintas ramai.

6. Dekat Area Pabrik Berpolusi

Dekat Area Pabrik Berpolusi
Dekat Area Pabrik Berpolusi

Selain pinggir jalan, rumah yang berdekatan dengan pabrik berpolusi juga sebaiknya dihindari. Pastikan lokasi rumahmu berada minimal 2 kilometer dari area pabrik yang bisa menghasilkan polusi. Limbah pabrik bisa sangat berbahaya, terutama bagi kesehatan pernapasan. Tidak hanya udara, air tanah di sekitar pabrik juga bisa tercemar limbah beracun yang kemudian masuk ke tubuh tanpa disadari.

7. Dekat dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

Sebaiknya hindari membangun rumah dekat dengan tempat pembuangan akhir (TPA). TPA sering kali menjadi sumber polusi lingkungan, baik dari gas yang dihasilkan maupun limbah cair (lindi) yang bisa mencemari tanah dan air di sekitarnya. Bahkan, sumur-sumur warga di sekitar TPA berisiko terkontaminasi.

Oleh karena itu, jarak aman untuk membangun atau membeli rumah setidaknya minimal 1 kilometer dari TPA. Dengan begitu, risiko pencemaran lingkungan dan dampaknya terhadap kesehatan bisa diminimalisir.

8. Rumah Dekat Rel Kereta Api

Meski masih banyak rumah yang dibangun di sekitar rel kereta api, lokasi ini sebenarnya tidak ideal. Selain berisik setiap kali kereta lewat, ada juga risiko kecelakaan yang perlu dipikirkan. Kereta yang keluar jalur atau masalah lainnya bisa menimbulkan bahaya bagi rumah yang terlalu dekat dengan rel. Sebaiknya, rumah berada setidaknya 15 meter dari pinggir rel kereta api, demi kenyamanan dan keamanan.

9. Wilayah dengan Kontur Tanah yang Tidak Rata

Memilih lokasi untuk membangun rumah memang perlu dipikirkan matang-matang, apalagi kalau tanahnya bergelombang atau tidak rata. Tanah dengan kontur seperti ini bisa membuat pusing karena proses pembangunannya jauh lebih rumit. 

Dibutuhkan usaha ekstra untuk memastikan pondasi rumah berdiri kokoh dan stabil. Jadi, kalau bisa, pilihlah tanah yang datar saja untuk membangun rumah baru, hal ini bisa lebih praktis dan aman.

Jika kamu punya rencana khusus, misalnya ingin membangun rumah dengan konsep villa di perbukitan yang unik, mungkin tanah bergelombang bisa jadi pilihan menarik. Tapi, ingat, dibutuhkan persiapan dan biaya yang tidak sedikit.

Wilayah dengan Kontur Tanah yang Tidak Rata

Itulah beberapa lokasi yang tidak disarankan untuk membangun rumah berdasarkan aspek keamanan, kenyamanan, hingga kesehatan. Jika kamu ingin membangun rumah di area-area di atas, pastikan kamu sudah memiliki rencana untuk mengantisipasi risikonya, ya.

Just an ordinary people.