Memilih warna lantai rupanya tidak semudah yang dibayangkan, lho! Kebanyakan orang menganggap yang penting dari lantai hanyalah soal kebersihan dan daya tahannya, sementara untuk urusan warna bisa belakangan. Apakah kamu termasuk ke dalam orang yang berpendapat seperti ini? Padahal, selain memperhatikan kualitas dari segi kebersihan dan ketahanan, penting juga untuk memperhatikan pemilihan warna lantai. Ini justru jadi salah satu kunci agar interior rumah terasa nyaman dan enak dilihat. -MegaBaja.co.id
Risiko yang didapat jika kamu salah memilih warna untuk lantai di antaranya adalah luas ruangan yang terasa sempit dan ruangan yang terlihat kusam. Selain itu, harmonisasi antara konsep desain interior pun bisa jadi terganggu. Apalagi saat ini banyak sekali pilihan warna lantai yang terdapat di pasaran. Warnanya beragam mulai dari nuansa kayu alami, putih minimalis, hingga abu-abu industrial. Jika tidak memiliki referensi yang tepat, salah-salah kamu malah mengacaukan konsep desain interior yang sudah ditata dengan susah payah.
Eits! Tapi jangan khawatir karena di artikel ini kamu akan mendapat trik untuk memilih warna lantai supaya cocok dengan gaya interior rumah. Yuk, simak sampai habis!
Kenapa Warna Lantai Penting untuk Interior?
Berbicara soal warna lantai bukan hanya sekedar soal estetika, tapi juga mempengaruhi suasana ruangan secara keseluruhan. Efek dari warna bisa memberikan kesan luas, hangat, dingin, atau bahkan elegan. Sesuai dengan warna yang dipilih.
Apakah kamu pernah memperhatikan sebuah ruangan dengan warna cerah (putih, krem, beige) biasanya memberikan efek ruangan terasa lebih lapang dan terang. Sedangkan ruangan dengan dominasi warna gelap (cokelat tua, hitam, abu gelap) biasanya memiliki kesan mewah, tegas, namun sedikit tricky karena bisa membuat ruangan terasa lebih sempit.
Nah, dengan adanya keberagaman ini, tentu kamu jadi harus lebih hati-hati saat memilih. Karena kalau salah pilih, bisa-bisa furniture dan cat dinding tidak memiliki keselarasan warna sehingga akhirnya tampilan interior jadi tidak seimbang secara visual.
Untuk menghindari kesalahan tersebut, artikel ini akan memberikan trik untuk memilih warna lantai supaya sesuai dengan gaya interior rumahmu. Simak sampai selesai, ya!
Trik Memilih Warna Lantai Sesuai Gaya Interior
1. Minimalis Modern: Putih, Abu Terang, atau Natural Light Wood
Interior rumah dengan gaya minimalis biasanya butuh lantai dengan tampilan yang simpel, bersih, dan tidak terlalu ramai motifnya. Jadi jika kamu memiliki rumah dengan gaya minimalis, kamu bisa memilih lantai dengan warna putih, krem muda, atau kayu terang. Warna-warna ini akan cocok dipadukan dengan interior dengan warna dominan putih atau abu muda.
Dalam memilih warna terang juga perlu lebih hati-hati. Karena jika terlalu polos justru akan memberikan kesan yang monoton. Kalau kamu mau tampilan yang lebih harmonis namun tetap sesuai dengan gaya minimalis, coba untuk pilih lantai jenis vinyl atau keramik dengan warna light grey atau white oak. Hindari warna gelap karena bisa bikin kesan ‘berat’ di ruangan minimalis.
2. Industrial: Abu-abu, Beton Ekspos, atau Hitam
Selanjutnya adalah pemilihan warna lantai untuk rumah dengan desain industrial. Gaya interior ini biasanya identik dengan tampilan ‘setengah jadi’ alias unfinished. Warna interiornya didominasi oleh warna-warna yang lebih gelap dibandingkan dengan interior minimalis.
Maka warna seperti lantai abu-abu, motif semen, atau bahkan lantai beton agaknya lebih cocok untuk gaya interior yan satu ini. Untuk eksperimen yang lebih berani, kamu juga bisa memilih lantai dengan finishing doff sehingga kesannya akan terasa lebih kuat. Namun jenis lantai matte atau semi-matte juga tidak masalah selama tidak memantulkan cahaya berlebihan.
Perlu diingat, jika kamu memiliki gaya interior industrial maka sebaiknya hindari warna mengkilap atau motif kayu alami yang terlalu hangat karena ini tidak selaras dengan konsep ala industrial.
3. Skandinavia: Kayu Terang, Putih, Krem
Interior ala Skandinavia saat ini banyak diminati, namun pemilihan warna lantainya juga bisa lebih tricky. Gaya ini sebetulnya menonjolkan kesederhanaan dan kehangatan, sehingga warna-warna netral dan hangat bisa cocok dipakai untuk desain ini. Misalnya warna kayu natural terang seperti pine, ash, atau white oak.
Akan tetapi, catatan penting jika kamu memakai lantai vinyl atau laminate, pilih yang warnanya cerah dengan tekstur kayu alami. Sebaiknya jangan gunakan lantai berwarna gelap atau bermotif berat sehinga kesan light & airy dari gaya skandinavia ini tetap terasa.
4. Klasik Mewah: Cokelat Tua, Marmer, atau Hitam Glossy
Kalau rumah kamu bergaya klasik atau mewah, warna lantai yang bold seperti cokelat gelap, hitam, atau marmer putih dengan urat abu-abu bisa menjadi pilihan yang pas. Bisa menambah kesan elegan dan berkelas.
Namun karena harga marmer asli terbilang cukup mahal, beberapa orang mungkin memilih alternatif lain. Dan tentu hal ini bukan menjadi masalah besar selama warna dan motifnya sesuai. Karena saat ini sudah banyak jenis lantai granit atau keramik motif marmer. Catatan tambahan untuk interior klasik dengan lantai gelap, pastikan pencahayaan ruangan cukup supaya ruangan tetap terlihat terang.
5. Bohemian atau Rustic: Kayu Tua, Batu Alam, atau Warna Hangat
Gaya boho dan rustic cocok dipadukan dengan tekstur dan warna alami. Seperti misalnya lantai kayu berwarna tua, batu alam, atau vinyl bermotif kayu rustic.
Kamu bisa lebih fokus pada warna-warna earthy seperti cokelat tua, terracotta, atau grey-beige. Sebaiknya hindari memilih lantai polos dengan finishing mengkilap karena ini justru akan merusak ciri khas bohemian yang memiliki vibe alami yang hangat.
Tips Tambahan untuk Memilih Warna Lantai
1. Sesuaikan dengan Ukuran Ruangan
Tips lain selain menyesuaikan dengan gaya interior yaitu menyesuaikan dengan ukuran ruangan. Misalnya, warna lantai yang cocok untuk ruangan kecil yaitu dengan menggunakan warna terang agar ruangan terasa lega. Untuk ruangan yang lebih besar, bisa pakai warna gelap untuk memberi aksen dan kehangatan. Bukan hanya warna, motif juga memiliki peran. Misalnya untuk bagian lorong sempit, gunakan lantai horizontal bermotif garis supaya bisa memberi ilusi lebih lebar.
2. Perhatikan Pencahayaan Ruangan
Selanjutnya jangan lupa soal cahaya! Ruangan yang minim cahaya alami butuh lantai berwarna cerah supaya tidak terasa gelap dan sumpek. Sebaliknya, ruangan dengan pencahayaan berlimpah bisa lebih fleksibel soal warna lantai.
Kamu bisa mulai dengan menguji sampel lantai di ruangan aslinya, lihat bagaimana warnanya berubah saat siang dan malam. Kadang warna yang terlihat bagus di toko bisa beda hasilnya di rumah.
3. Selaraskan dengan Warna Dinding dan Furniture
Supaya ruangan tampak harmonis, warna lantai harus selaras dengan dinding dan furniture. Sebagai gambaran, dinding putih kombinasikan dengan lantai kayu natural akan menghasilkan harmoni yang timeless. Dinding abu dengan lantai warna abu muda akan memberikan kesan modern minimalis. Sementara untuk furniture kayu gelap bisa dikombinasikan dengan lantai terang untuk mendapatkan hasil kombinasi kontras yang elegan.
4. Percaya dengan Selera Pribadi
Dari berbagai tips dan trik yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada poin terakhir yang paling penting, yaitu pilih warna lantai yang kamu suka! Karena sebetulnya tidak ada aturan mutlak dalam desain interior. Kalau kamu nyaman dan suka dengan warna tertentu, maka tidak masalah selama tetap seimbang dengan elemen lainnya.
Memilih warna lantai memang butuh pertimbangan ekstra supaya hasilnya tidak membuat kamu menyesal di kemudian hari. Dengan pemilihan warna lantai yang tepat, kamu bisa mendapatkan gaya interior yang sempurna dan lebih nyaman. Kalau masih ragu, konsultasikan dengan desainer interior atau supplier lantai profesional.
Ingat, lantai bukan sekadar alas pijakan, tapi bagian penting dari keindahan rumah yang akan kamu lihat setiap hari. Jadi, pilih warna yang membuat hati senang dan betah di rumah, ya!
