Untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bangunan, udara harus dapat bersirkulasi agar polutan dapat keluar. Memanfaatkan ventilasi manual seperti jendela dan pintu nyatanya tidak selalu memberi efek yang diinginkan. Untuk mengatasi masalah tersebut, ada satu konsep yang bisa diterapkan yakni breathable building. –MegaBaja.co.id
Penggunaan ventilasi manual di pusat kota bisa memberikan dampak sebaliknya, yakni membiarkan lebih banyak polutan masuk ke dalam bangunan alih-alih mengeluarkannya. Dalam situasi seperti ini, baik kamu membuka jendela dan pintu atua tidak, kualitas udara tetap akan terganggu.
Inilah pentingnya pembangunan breathable building atau bangunan yang bisa bernapas. Ciri bangunan sehat salah satunya adalah penerapan konsep breathable building. Bangunan yang dapat bernapas melalui dinding atau elemen yang ada di dalamnya meningkatkan kesehatan fisik dan mental bagi siapa pun yang menghuninya.
Konsep Breathable Building
Konstruksi breathable building disebut juga sebagai bangunan yang dapat bernapas atau menyerap udara. Konsep bangunan ini didasarkan pada keyakinan bahwa bangunan harus berfungsi sebagai perpanjangan dari lingkungan alam. Maka dari itu, penghuni di dalam bangunan harus bisa mendapatkan udara yang layak, layaknya di alam.
Breathable building merupakan konsep di mana dinding dan area bangunan dapat dilalui oleh kelembapan alih-alih menahannya di dalam. Keberadaan breathable building sangat penting untuk menciptakan lingkungan hidup yang sehat.
Kelembapan yang dimaksud dapat berupa air dalam bentuk cair atau gas. Seperti yang diketahui, kelembapan ada di mana-mana di dalam bangunan; di udara, pipa, dan permukaan lain. Dengan demikian, tidak dapat dihindari bahwa bangunan akan terus-menerus terpapar air dan kelembapan selama bertahun-tahun.
Jumlah kelembapan yang bersentuhan dengan bangunan dan bagaimana bangunan bereaksi terhadapnya terwujud melalui kondisi infrastruktur bangunan tersebut. Breathable building yang diterapkan melalui dinding bersifat permeabel terhadap uap. Artinya, material dinding memungkinkan kelebihan uap air dapat dikeluarkan.
Semakin sadarnya masyarakat terhadap pentingnya kualitas udara yang baik, baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, breathable building semakin menjadi perhatian. Berdasarkan penelitian, kualitas udara yang meningkat bisa mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, hingga meningkatkan kreativitas.
Manfaat Breathable Building
Kelebihan uap air yang berada di dalam struktur bangunan membutuhkan sarana untuk keluar. Di sinilah breathable building dibutuhkan. Berikut ini beberapa manfaat bangunan dengan breathable building:
1. Mencegah Pertumbuhan Jamur
Breathable building membantu mencegah pertumbuhan jamur. Jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan basah serta dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti alergi, asma, dan infeksi pernapasan.
Dengan membiarkan kelembapan keluar, konstruksi breathable building membantu menjaga udara dalam ruangan tetap kering dan bebas jamur. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus untuk daerah dengan kelembapan relatif tinggi.
2. Meningkatkan Kualitas Udara dalam Ruangan
Elemen breathable building berguna untuk menyerap udara dan dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Jika kelembapan terperangkap di dalam area bangunan seperti dinding, hal itu dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya.
Mikroorganisme ini dapat melepaskan zat kimia berbahaya ke udara. Pada akhirnya, ini akan memengaruhi kesehatan orang-orang yang tinggal atau bekerja di dalam bangunan tersebut. Breathable building memungkinkan kelembapan keluar, mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.
3. Membantu Menghemat Energi dan Biaya
Jika kelembapan terperangkap di dalam dinding, hal itu dapat menyebabkan insulasi menjadi basah, sehingga mengurangi efektivitasnya. Dampaknya, biaya pemanasan dan pendinginan akan lebih tinggi karena bangunan kesulitan mempertahankan suhu yang nyaman. Breathable building dapat mencegah hal ini dengan membiarkan kelembapan keluar, sehingga insulasi tetap kering dan efektif.
4. Meningkatkan Daya Tahan Bangunan
Terakhir, breathable building dapat membantu meningkatkan daya tahan bangunan. Jika kelembapan terperangkap di dalam dinding, bukan tidak mungkin struktur bangunan akan rusak seiring berjalannya waktu.
Mau tidak mau, kamu harus melakukan perbaikan dan renovasi yang mahal. Breathable building membantu mempertahankan kondisi bangunan dengan membiarkan kelembapan keluar, sehingga bangunan tetap dalam kondisi baik untuk jangka waktu yang lebih lama.
Metode Breathable Building
Ada beberapa metode berbeda untuk menerapkan breathable building, seperti menggunakan membran yang dapat bernapas, sistem ventilasi, dan bahan-bahan alami pada dinding. Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Ventilasi Silang
Bukan sekadar bukaan biasa, ventilasi silang merupakan metode bukaan alami yang memanfaatkan perbedaan tekanan udara luar dan dalam bangunan. Caranya, ventilasi silang akan mengalirkan udara segar ke dalam bangunan sambil membuang udara yang terperangkap di dalam bangunan ke luar.
Agar berfungsi maksimal sebagai jalur sirkulasi udara, tidak boleh ada barang atau elemen apapun yang menghalangi ventilasi silang. Untuk menerapkan ventilasi silang, kamu perlu bukaan yang saling berhadapan.
2. Material Bangunan yang Berpori
Menerapkan breathable builing juga bisa dilakukan lewat dinding bangunan dengan material berpori. Kamu dapat menggunakan kayu atau batu bata. Material ini dapat membantu menyerap kelembaban udara sekaligus menjaga suhu ruangan tetap nyaman.
Selain dua material di atas, menggunakan tanah liat dan kapur untuk menciptakan dinding berpori juga bisa menjadi pilihan. Seperti halnya konsep rumah rammed earth yang dibangun dari campuran tanah dan kapur yang lebih mendominasi. Bahan ini bisa mengendalikan kelembapan dalam bangunan.
3. Keberadaan Atrium
Atrium adalah area terbuka yang biasanya ditutupi dengan skylight atau dibiarkan tanpa penutup yang ada bagian dalam bangunan. Ruang ini memanjang hingga ketinggian tertentu dan berbagai tingkat lantai. Atrium mirip dengan coutyard, tetapi biasanya tertutup oleh jendela besar atau permukaan kaca.
Bagian atap atrium yang tidak menggunakan penutup membuat cahaya alami bisa masuk ke dalam bangunan. Selain menjadi elemen breathable building, area terbuka ini juga sering kali menjadi fitur arsitektur utama, elemen dekorasi, atau ruang berkumpul dalam sebuah bangunan.
4. Rooftop Garden
Taman atap atau rooftop garden sering ditemukan di perkotaan dengan lahan yang terbatas. Ini merupakan ruang hijau buatan yang berada di lantai paling atas bangunan. Terdiri dari berbagai tanaman, area hijau ini membantu meningkatkan estetika bangunan sekaligus memberikan kesempatan bangunan untuk bernapas.
Taman atap merupakan pilihan karena lanskap perkotaan saat ini cukup padat dengan lebih sedikit ruang hijau. Keberadaannya merupakan solusi untuk menjaga kualitas lingkungan yang optimal.
Kekurangan Breathable Building
Konsep breathable builing, meskipun mengedepankan kualitas udara dan kesehatan, memiliki beberapa kekurangan. Berikut kelemahan utama dari konsep breathable building:
1. Sulit Mengontrol Kelembapan
Meskipun material untuk breathable building membantu mengatur kelembapan, terlalu banyak kelembapan dalam struktur bangunan tetap dapat menyebabkan kerusakan. Jika sistem tidak dirancang dengan benar, akan ada risiko yang mengintai.
2. Material Kurang Tahan Lama
Banyak material yang digunakan dalam breathable building, seperti kayu atau tanah yang bersifat dapat menyerap dan melepaskan air. Namun, daya tahan material ini bergantung pada kondisi kelembapan yang stabil. Jika material tetap lembap dalam jangka waktu lama, hal ini dapat menurunkan integritas struktural dan umur pakai bangunan.
3. Biaya Implementasi Tinggi
Penggunaan sistem kontrol kelembapan dapat meningkatkan biaya awal konstruksi. Selain itu, desain breathable building yang efektif memerlukan keahlian khusus untuk memastikan kelembapan tidak terjebak di dalam struktur.
Meski memiliki kekurangan, secara keseluruhan breathable building merupakan konstruksi penting dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat. Meskipun mungkin bukan satu-satunya aspek penting dari konstruksi, breathable building yang sering diabaikan harus dipertimbangkan dalam proses pembangunan.
Leave a Reply