Buka Pintu ke Dalam atau ke Luar_ Cek Dulu Pertimbangannya!

Buka Pintu ke Dalam atau ke Luar? Cek Dulu Pertimbangannya!

Pernah nggak sih kamu kepikiran ke mana arah pintu rumah saat dibuka? Kebanyakan sih pasti ke dalam, ya. Tapi apakah kamu tahu kenapa kebanyakan pintu didesain seperti itu? -MegaBaja.co.id

Namun bukan berarti semua pintu harus dibuka ke dalam, ya. Lantas, bagaimana seharusnya pintu itu dibuka? Supaya tidak penasaran, yuk ikuti artikel ini sampai selesai. Karena, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Mulai dari keselamatan hingga cuaca.

Arah Bukaan Pintu ke Luar atau ke Dalam?

Arah Bukaan Pintu ke Luar atau ke Dalam?

Pertanyaan seperti ini sering sekali muncul saat hendak membangun rumah. Bagaimana mengatur arah bukaan pintu itu? Apakah lebih baik ke luar atau ke dalam?

Jawabannya sebenarnya kembali ke fungsinya masing-masing. Pintu tersebut apakah akan dipakai untuk rumah pribadi, apartemen, hotel, atau tempat umum? Karena beda kebutuhan, beda pula arah bukaan yang paling tepat.

Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan di bawah ini!

Alasan Pintu Rumah Dibuka ke Dalam

Ada sejumlah faktor yang membuat pintu rumah sebaiknya dibuka ke dalam. Diantaranya adalah:

Keselamatan

Pintu rumah yang dibuka ke dalam biasanya dipilih karena alasan keselamatan. Contohnya, kalau terjadi kebakaran, tim penyelamat bisa lebih mudah masuk kalau pintunya dibuka ke dalam.

Keamanan

Menurut situs Vivid Doors, membuka pintu ke arah dalam juga dinilai lebih aman. Salah satunya karena bisa mencegah orang asing atau penyusup masuk dengan mudah. Apabila pintunya dibuka ke luar, engselnya akan berada di sisi luar. Nah, ini bisa menjadi celah untuk orang jahat melepas pintu dari tempatnya.

Walaupun sekarang sudah ada pelindung engsel, tetap saja sistem bukaan ke dalam dianggap lebih aman. Karena, pintu model ini juga lebih mudah dipasang pengaman tambahan seperti rantai atau pengait.

Cuaca

Salah satu alasan penting kenapa pintu lebih baik dibuka ke dalam adalah karena faktor cuaca. Seperti:

Melindungi Rumah dari Berbagai Elemen

Ketika pintu dibuka ke dalam, pintu dapat dijadikan semacam pelindung dari angin, debu, dan kotoran yang bisa masuk. Rumah pun akan lebih bersih dan nyaman. Sebaliknya, jika pintu dibuka ke luar, elemen-elemen dari luar dapat langsung masuk sebelum sempat ditutup rapat.

Agar Air Tidak Masuk

Pintu yang dibuka ke dalam akan membantu mencegah air masuk ke dalam rumah. Tekanan dari air justru membuat pintu tertutup rapat. Sehingga, celah-celahnya sulit ditembus air. Akibatnya, bagian dalam rumah tetap kering dan aman.

Di sisi lain, pintu yang bukannya ke dalam juga membuat kita lebih mudah mengatur aliran air. Beda cerita kalau pintu dibuka ke luar yang lebih rawan kebocoran air saat hujan deras atau banjir.

Hemat Energi

Bukaan pintu ke dalam membantu meningkatkan isolasi ruangan. Sebab, saat ditutup pintu akan menempel lebih rapat ke rangkanya. Hasilnya, kebocoran udara dan perpindahan panas berkurang, serta suhu di dalam rumah menjadi stabil.

Ini juga membuat pemakaian AC atau pemanasan jadi lebih efisien dan tagihan listrik pun lebih hemat. Selain itu, desain yang cara bukanya ke dalam membuat pemasangan karet perapat (weather-stripping) dan bahan insulasi lainnya di sekitar pintu menjadi lebih maksimal. Sehingga semakin menambah kemampuan isolasinya.

Ruangan Lebih Fungsional dan Efisien

Ruangan Lebih Fungsional dan Efisien
Ruangan Lebih Fungsional dan Efisien

Arah bukaan pintu depan ternyata memiliki pengaruh besar ke fungsi ruang, lho. Tidak heran kenapa kebanyakan pintu dibuka ke dalam. Karena memang cara ini membuat area dalam rumah menjadi lebih lega dan praktis.

Coba bayangkan kalau pintunya dibuka ke luar. Setiap kali mau membuka pintu, kamu harus memindahkan kesetiaan, pot tanaman, atau kursi teras dulu. Ribet, bukan? Sedangkan kalau pintu dibuka ke dalam, area luar rumah bisa kamu dekor sesuka hati tanpa takut pintunya menyenggol barang-barang di luar.

Bolehkah Pintu Dibuka ke Luar?

Ternyata tidak semua pintu wajib dibuka ke dalam, lho. Ada juga beberapa contoh pintu yang justru dibuka ke luar, seperti berikut ini:

Pintu di Bangunan Publik

Kalau di rumah pribadi pintu biasanya dibuka ke dalam, beda cerita dengan pintu di bangunan publik. Gedung-gedung publik justru sering menggunakan pintu yang dibuka ke luar. Bangunan publik umumnya ramai dan dipakai banyak orang. Jadi ketika terjadi keadaan darurat, lebih mudah dan cepat untuk orang-orang keluar dengan cara mendorong pintu daripada harus menarik.

Rumah-Rumah di Swedia

Menariknya, di beberapa negara seperti Swedia, pintu rumah justru lebih umum dibuka ke luar. Ada beberapa teori yang menjadi alasan kenapa desainnya begitu. Salah satunya berasal dari kisah tragis tentang sekelompok orang yang meninggal dalam kebakaran. Sejak kejadian itu, pintu rumah mulai didesain buka ke luar agar penghuni bisa lebih cepat menyelamatkan diri.

Ada juga teori yang mengatakan bahwa rumah-rumah di wilayah Skandinavia biasanya kecil dan penuh perabot. Jadi, pintunya sengaja dibuat buka ke luar supaya tidak makan tempat di dalam.

Terakhir, soal cuaca. Swedia dikenal dengan musim dingin dan salju yang tebal. Nah, pintu yang dibuka ke luar bisa sekaligus mendorong salju keluar saat dibuka. Jadi, bagian depan rumah lebih bersih tanpa harus disapu terlebih dahulu.

Pintu Darurat

Pintu darurat wajib dibuka ke luar demi alasan keselamatan. Pasalnya, dalam kondisi panik atau darurat, orang cenderung bertindak cepat tanpa berpikir panjang, termasuk saat buka pintu. Nah, mendorong pintu keluar jauh lebih cepat dan alami dibanding harus menariknya.

Pintu Darurat
Pintu Darurat

Keadaan darurat di sini misalnya gempa. Pintu yang dibuka ke luar dinilai lebih aman saat gempa karena:

Memudahkan Evakuasi

Saat gempa terjadi, biasanya orang panik dan buru-buru mencari jalan keluar. Nah, pintu yang dibuka ke luar membuat proses evakuasi jadi lebih cepat dan tidak ribet. Apalagi kalau bangunan sempat bergeser dan pintu jadi susah dibuka dari dalam. Di situasi genting semacam itu, setiap detiknya benar-benar krusial.

Mencegah Tertutup Reruntuhan

Apabila pintu dibuka ke dalam, dan saat gempa banyak barang jatuh menumpuk di dekat pintu, hal itu bisa membuat pintu susah atau bahkan tidak bisa dibuka. Tapi bila pintunya dibuka ke luar, tumpukan di dalam tidak akan menghalangi. Jadi, penghuni tetap mempunyai peluang untuk keluar dengan selamat, meskipun di belakang pintu ada reruntuhan.

Lebih Gampang Diakses Tim Penyelamat

Setelah gempa, tim penyelamat biasanya akan segera masuk ke bangunan untuk menolong orang-orang yang mungkin masih terjebak. Apabila pintunya dibuka ke luar, tim lebih mudah mendobrak atau membuka paksa pintu. Terutama jika pintu terkunci atau tertutup reruntuhan dari dalam. Sehingga, mereka tidak perlu repot melawan hambatan dari sisi dalam.

Kalau Pintu Dibuka ke Dalam

Pintu model ini punya risiko lebih tinggi saat gempa. Selain bisa tertahan oleh barang-barang yang jatuh, pergeseran struktur bangunan juga dapat membuat kusen pintu tertekan dari luar, jadi makin susah untuk dibuka. Dan dalam kondisi darurat, hal-hal kecil seperti ini adalah penghambat besar untuk evakuasi maupun penyelamatan.

Kesimpulannya, pintu yang dibuka ke dalam idealnya digunakan di rumah-rumah pribadi demi keselamatan, keamanan, dan cuaca. Sedangkan, pintu yang dibuka ke luar biasanya dipakai pada bangunan publik, terutama pada pintu darurat untuk alasan keamanan. Karena pintu yang seperti itu dinilai lebih memudahkan evakuasi penghuni di dalamnya.

Semoga artikel ini bermanfaat!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka