Pernahkah kamu mendapati air di rumahmu mengalir sangat kecil bahkan tidak keluar? Tentunya kejadian tersebut menghambat kebutuhan air seharian kan? -MegaBaja.co.id
Nah, sudah saatnya kamu memperbaiki salurannya agar air dari tandon mengalir lebih deras sehingga kebutuhan air tercukupi tanpa halangan apapun. Simak beberapa cara efektif untuk meningkatkan tekanan air dari toren di bawah ini.
Apa yang Membuat Aliran Air sangat Kecil?
Tekanan debit air yang mengalir terlalu kecil sudah pasti dapat menghambat kebutuhan air dan aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan tekanan air dari toren agar kembali mengalir lebih deras.
Dalam memasang tandon air dan instalasi pemipaannya, kamu perlu memperhatikan pemilihan volume, pipa dan pemasangannya. Hal tersebut bertujuan agar tekanan debit airnya dapat mengalirkan air lebih deras. Dengan begitu, tidak lagi butuh waktu lama untuk mengalirkan air sampai ke tujuan. Misalnya, pengisian bak mandi, aliran ke keran cucian, wastafel, shower, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya, prinsip dasar debit air adalah semakin banyak volume yang keluar dalam waktu singkat, maka semakin besar pula debitnya. Begitu pun sebaliknya, semakin sedikit volume air setiap detiknya, maka semakin kecil pula debit airnya. Kesimpulannya, debit air bisa dirumuskan perbandingan antara volume per satuan waktu.
Prinsip ini juga dapat diaplikasikan dalam kinerja tandon. Yaitu semakin banyak air yang keluar atau semakin deras, maka bisa dipastikan debit air yang mengalir dari tandon ke instalasi pipa tersebut dalam kondisi besar. Nah, sebelum masuk ke cara mengatasi rendahnya tekanan air dari tandon, sebaiknya ketahui dulu apa saja faktor yang dapat mempengaruhi debit air.
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Aliran Debit Air dari Tandon
Berikut beberapa faktor penyebab rendahnya debit air dari tandon, yaitu:
Luas Penampang Pipa
Jika kamu mendapati debit air yang mengalir ke kran sangat kecil, maka perhatikan dulu ukuran pipa yang dipasang. Karena, semakin besar diameter pipanya, maka semakin banyak ruang untuk mengalir dan ruang penyimpanan yang tersedia. Jika dirasa ukuran pipanya sudah sesuai tapi debit airnya masih sangat kecil, maka patut dicurigai. Mungkin terjadi sumbatan pada saluran pipa atau terjadi kebocoran di salah satu sambungan pipa.
Ketinggian Penempatan Tandon/Toren Air
Penempatan tandon air yang kurang tinggi dapat menyebabkan tekanan air dari toren menuju kran semakin kecil. Sehingga salah satu cara untuk meningkatkan tekanan airnya yaitu dengan mengubah ketinggian tandon menjadi lebih tinggi.
Ketika memasang tandon, harus dipastikan dari awal letak ketinggiannya sudah tepat sehingga tekanan yang dihasilkan pun sangat bagus. Dan pastikan juga, alas dari konstruksi menara tandon airnya cukup kuat. Ini supaya tidak terjadi hal yang buruk, seperti jatuhnya tandon karena penopangnya mengalami kerapuhan.
Instalasi Pemipaan
Sangat penting untuk memperhatikan sistem instalasi pemipaan agar debit air yang keluar dapat tersalurkan secara merata. Dalam hal ini, kamu membutuhkan jasa profesional yang ahli dalam instalasi saluran pipa. Sehingga tidak terjadi sumbatan pada keran akibat instalasi pipa yang buruk.
Kapasitas Volume Tandon
Jika ketinggian tandon sudah cukup, tapi aliran debit air masih belum kuat, maka perlu memperhatikan kapasitas volume tandonnya. Apakah sudah sesuai atau belum?
Sebagai ilustrasi, berikut penjelasannya:
- Sebuah tandon air yang ditempatkan pada ketinggian 1 meter mempunyai kapasitas volume 500 liter diberikan keran dengan ukuran ¾ inch pada bagian bawahnya. Maka yang terjadi aliran air lebih deras.
- Sedangkan di sisi lain ada konstruksi menara tandon air yang sama ketinggiannya, yaitu 1 meter, hanya berbeda pada kapasitas volumenya yaitu 300 liter. Maka yang terjadi aliran airnya lebih kecil.
Dalam kasus ini, debit atau tekanan air yang lebih kuat pastinya adalah simulasi pertama.
Cara Efektif Meningkatkan Tekanan Air dari Toren/Tandon
Kamu sendiri, pasti pernah menghadapi fenomena jika membuka kran secara bersamaan kadang ada satu kran atau lebih tidak keluar air sama sekali. Hal ini bisa jadi dikarenakan debit air dari tandon menuju kran terlalu lemah. Maka dari itu, simak beberapa cara untuk meningkatkan tekanan air dari tandon berikut ini.
Memastikan Luas Penampang Saluran Pipa
Sebagaimana diketahui sebelumnya, bahwa faktor pengaruh debit air yaitu luas penampang saluran pipanya. Untuk meningkatkan tekanan air dari toren/tandon bisa dilakukan dengan cara memasang saluran pipa yang memiliki diameter lebih besar sehingga mampu menampung lebih banyak kapasitas air, dan secara otomatis tekanan air pun akan meningkat.
Oleh karena itu, sebelum memasang sistem pemipaan, kamu perlu memperhatikan terlebih dahulu tingkat kebutuhan air untuk sehari-hari. Jika kebutuhan air selalu banyak, maka pasanglah pipa yang ukuran diameternya lebih dari 1/2 inch, sehingga air dapat mengalir deras.
Mengubah Posisi dan Ketinggian Toren/Tandon
Hukum Pascal menyatakan, bahwa tekanan yang diberikan cairan dalam ruang tertutup ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian permukaan dengan sistem salurannya. Karena itu, jika tekanan air masih rendah, maka pantas dicurigai bahwa permasalahannya ada pada ketinggian tandon sehingga penempatannya harus ditaruh lebih tinggi lagi.
Meningkatkan Volume Tandon
Volume kapasitas tandon juga dapat berpengaruh. Semakin besar volume atau ukuran tandon, maka daya tampung dan tekanan hidrostatisnya juga semakin meningkat. Terlebih lagi, jika desain konstruksi menara tandonnya tinggi, maka semakin besar pula debit airnya. Oleh karena itu, salah satu cara untuk meningkatkan tekanan air dari tandon adalah dengan mengganti tandonnya dengan kapasitas volume tandon yang lebih besar lagi.
Menggunakan Pompa Tambahan atau Booster
Cara berikutnya untuk meningkatkan tekanan air dari tandon menuju kran yaitu dengan menggunakan pompa booster. Pemasangan pompa booster mampu membuat kerja pressure switch lebih maksimal karena cara kerjanya otomatis, sehingga tekanan air dari pompa bisa diatur sesuai dengan kebutuhan.
Kelebihan pompa booster ini tidak membutuhkan daya listrik besar, sehingga tagihan biaya listrik tidak membengkak. Pompa ini juga mudah dirawat. Namun, sebelum melakukan pemasangan, pastikan dulu seluruh komponen sistem pemipaannya harus kuat menghadapi tambahan tekanan. Karena jika tidak, dapat menyebabkan terjadinya kebocoran atau rusaknya sistem saluran pipanya.
Pasang Sistem Pemipaan yang Tepat
Solusi lain agar tekanan air dari tandon mengalir dengan optimal yaitu dengan memasang sistem pemipaan yang tepat. Biasanya, permasalahan debit air yang lemah bukan pada letak, volume, ketinggian atau diameter pipanya, tapi terletak pada instalasi yang kurang sesuai.
Prinsip yang digunakan dalam sistem pemipaan ini adalah dengan menggunakan hukum hidrostatis. Dalam kondisi aliran tertutup, yaitu menggunakan pipa atau kondisi sambungan airnya melingkar, maka setiap titik yang mengelilinginya mempunyai tekanan yang sama. Oleh karena itu, usahakan untuk menginstal pipa dari bawah lantai, bukan langsung menggantung di dinding. Tujuannya untuk menjaga agar tekanan yang dihasilkan tetap sama.
Jika bangunan terdiri dari satu lantai, maka sebaiknya gunakan 2 saluran pipa yang berbeda jika menggunakan 1 tandon air yang sama.
Kelima cara di atas adalah cara meningkatkan tekanan air dari tandon ke pipa dan kran sehingga penghuni rumah mendapatkan suplai air yang cukup tanpa mengalami hambatan. Sebelum memilih kapasitas ukuran tandon, pastikan untuk mempertimbangkan posisi penyimpanannya dan jumlah kebutuhan air berdasarkan jumlah anggota keluarga.
Penggunaan tandon air sudah banyak digunakan sebagai tangki penampungan air, sehingga pengguna tidak harus setiap waktu menyalakan pompa ketika membutuhkan air. Namun, jika aliran airnya sangat kecil, maka harus segera ditangani.
Maka dari itu, sangat penting menjaga alirannya air agar pas sesuai kebutuhan masing-masing. Semoga solusi di atas bermanfaat ya!
Leave a Reply