Tahukah kamu kalau menggantung permadani di dinding itu bisa mengubah dinding polos menjadi lebih hidup dan semarak? Tak hanya itu, permadani juga terkesan hangat dan penuh karakter. Mau itu gaya bohemian, minimalis, atau mungkin nuansa eklektik yang cozy, ada banyak cara untuk memajang karya seni kain ini. -MegaBaja.co.id
Permadani sekarang tidak hanya ditempatkan di lantai saja. Tapi ternyata bisa juga di dinding. Permadani yang biasanya memiliki motif unik dan cantik ini akan menjadi titik fokus di rumahmu.
Nah, di artikel ini, kita akan mengeksplorasi enam cara kreatif menggantungkan permadani. Dari trik klasik sampai inovatif, ide-ide ini bakal membuat dekorasi rumah kamu ter-upgrade dengan mudah. Yuk, ikuti tipsnya!
Cara Menggantung Permadani
Ini dia enam cara menggantung permadani di dinding rumahmu:
Gunakan Jepitan Baju dan Tali
Ingin tampilan seperti rustic atau boho? Caranya gampang, gantungkan saja permadani menggunakan jepitan baju pada tali atau kawat. Cukup bentangkan talinya di antara dua paku atau kait dinding. Kemudian, pasangkan permadani dengan jepitan baju. Cara ini memberi sentuhan unik di dekorasi ruanganmu dan cocok banget buat permadani kecil.
Menggunakan Tongkat dengan Finial
Apabila bagian atas permadaninya memiliki cantolan, kamu bisa menggunakan tongkat yang dilengkapi finial (penutup ujungnya) agar tapi. Saat ini, permadani modern memang sudah dibuat ada cantolannya. Jadi, permadani bisa digantung seperti gorden.
Metode ini simple sekali. Cukup dengan memasang bracket logam di dinding guna mengaitkan tongkatnya. Tapi perlu diingat bahwa cara ini akan membuat permadani tidak menempel langsung ke dinding. Sebab, ada jarak dari bracket yang dipakai.
Belilah tongkat, finial, serta rangkanya. Pilih tongkat dengan finial yang cocok dengan dekorasi ruangan kamu. Sebenarnya, tidak masalah juga sih kalau memakai tongkat tirai biasa, tidak selalu harus yang khusus untuk permadani. Yang penting, tongkatnya bisa masuk ke dalam cantolan permadaninya. Diameter tongkatnya tergantung berat permadani, sedangkan panjangnya harus sesuai dengan lebar permadani.
Jika ukuran permadaninya medium atau besar dengan berat sekitar 1-4,5 kg, biasanya tongkat berdiameter 1,5-2 cm juga sudah cukup kuat. Pastikan juga kalau tongkatnya cukup panjang, ya. Supaya finialnya tidak tertutup ujung permadani. Usahakan permadani sampai ke rangka agar rangkanya itu tidak terlalu kelihatan. Jadi, fokus orang yang melihatnya adalah ke finial, bukan rangka.
Rangkanya sendiri dipasangkan agak mencolok dari dinding. Sekitar 1,5 cm agar ada sedikit jarak. Ini penting supaya permadani bisa “bernafas’ dan tidak lembab.
Menggunakan Velcro
Kalau mau yang gampang diatur, coba gantungkan permadani menggunakan velcro. Velcro ini sangat fleksibel, jadi kamu bisa memindahkan posisi permadani kapan pun. Velcro juga bisa mengikuti bentuk dinding, jadi cocok jika dinding rumah kamu melengkung. Bahkan, banyak kurator museum juga memakai metode ini untuk menggantung permadani mereka.
Pertama, siapkan velcro-nya dulu. Kemudian, potong sedikit lebih pendek dari lebar permadani. Kamu membutuhkan dua sisi velcro supaya bisa menempel satu sama lain. Lebar velcro bisa disesuaikan dengan lebar dan berat permadani.
Biasanya, lebar velcro di pasaran berkisar 1,5 sampai 10 cm. Semakin panjang dan berat permadaninya, semakin lebar pula velcro yang dibutuhkan untuk menahannya.
Memasang Bingkai Peregang
Tidak yakin dengan beberapa metode sebelumnya karena takut kurang kuat? Coba kamu ikuti metode yang satu ini. Yaitu menggantung permadani dengan bingkai.
Caranya adalah dengan membentangkan kain tebal di atas bingkai. Lalu, tempelkan permadani di kain yang sudah diregangkan. Cara ini tidak hanya membuat permadani lebih rapi, tapi juga dapat memberi efek pinggiran di sekeliling permadani.
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuat bingkai. Bisa dari kayu atau tripleks, sesuaikan ukurannya. Kalau ingin memakai kayu, siapkan empat bilah dengan panjang dan lebar sesuai kebutuhan. Dan tambahkan rangka sudut jika ingin lebih kuat.
Sementara bila memilih tripleks, kamu cat dulu permukaannya lalu potong sesuai yang kamu butuhkan. Ukuran bingkai tidak harus pas, minimal lebih lebar 2,5 cm dari permadani di setiap sisinya.
Setelah itu, bentangkan kanvas atau bahan kaku lainnya diatas bingkai kayu atau tripleks. Kanvas dipilih karena tebal dan pastikan ada sisa sekitar 4 cm di setiap sisinya agar mudah dilipat di tepi bingkai. Gunakan staples khusus untuk menempelkannya ke bingkai.
Berikutnya, jahit permadani ke kain tadi. Lalu, gantung bingkai di dinding dengan cara yang sama seperti kamu menggantungkan foto atau lukisan.
Menggantung Permadani dengan Jumbai di Bagian Atas
Pakailah cara ini jika permadani yang kamu punya ada jumbai di bagian atasnya. Jumbai ini kadang membuat tampilan permadani sedikit kurang menarik. Nah, kamu bisa menyembunyikannya di balik papan atau potongan kayu. Jadi, tampilannya lebih bersih dan rapi.
Caranya sedikit rumit, berikut tahapannya:
- Siapkan kayu untuk menopang permadani, potong lebih pendek dari lebarnya. Ukurannya 2,5×5 cm atau 2,5×7,5, tambah ketebalannya jika permadaninya besar.
- Cat kayu tersebut agar permadani tidak rusak karena asam yang ada di kayu, terutama di bagian yang bersentuhan langsung.
- Jahit selembar kain tebal di tepi atas permadani. Gunakan kain kanvas dengan lebar 15-17 cm dan jahit di bagian belakang alas permadani. Kalau permadaninya berat pakai kanvas yang lebih lebar.
- Pastikan jahitannya lurus, walaupun permadaninya agak tidak rata agar tidak miring saat digantung.
- Untuk permadani yang berat, mungkin perlu beberapa baris jahitan.
- Pakailah benang katun tebal dengan warna yang sesuai dengan warna dominan permadani.
Menggantung Permadani Menggunakan Papan Kayu
Cara ini murah dan gampang banget, lho! Hanya saja, pastikan ada cantolan di bagian belakangnya. Dengan cara ini, permadani akan tergantung dengan lurus dan menempel rapat ke dinding.
Berikut langkah-langkahnya:
- Potong papan kayu sedikit lebih pendek dari lebar permadani.
- Lubangi kedua ujung papan menggunakan bor. Pastikan lubangnya ada di tengah dan ukurannya pas dengan sekrup yang mau dipakai.
- Setelah itu, carilah tiang penopang di dinding pakai detektor tiang. Langkah ini sebenarnya opsional, tapi lebih aman untuk permadani.
- Tandai posisi sekrup di dinding dengan papan kayu sebagai panduan.
- Tempelkan papan ke dinding dengan posisi lurus, lalu pakai pensil atau sekrup untuk membuat tanda kecil lewat lubang papan.
- Setelahnya, bor dinding di titik yang sudah ditandai.
- Masukkan angkur dinding kalau perlu. Angkur akan menambah kestabilan dan pastikan sekrup tidak lepas dari dinding gipsum atau batu.
- Masukkan papan kayu lewat cantolan permadani yang ada di belakang atas.
- Pasangkan sekrup ke dinding lewat papan. Mulai dari satu sisi ke sisi lainnya.
- Mundurlah dari dinding dan cek apakah permadani sudah tergantung lurus atau belum. Jika sudah, berarti pekerjaan kamu sudah selesai.
Itulah 6 cara menggantung permadani. Dengan berbagai cara di atas, kamu bisa membuat permadani menjadi karya seni yang keren di dinding rumah. Pilih saja mana cara yang paling cocok dengan kebutuhan dan gaya rumahmu. Dan jangan lupa jagalah permadani dengan baik, ya. Supaya tetap keren dan menarik. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply