Pernahkah kamu mengalami kondisi listrik jeglek di rumah? Listrik “jeglek” adalah sebutan yang umum digunakan masyarakat saat aliran listrik tiba-tiba mati. Biasanya karena MCB (Miniature Circuit Breaker) di rumah turun. Hal ini terjadi karena sistem pengaman listrik mendeteksi adanya gangguan, seperti kelebihan beban atau korsleting. -MegaBaja.co.id
Kebanyakan orang sering menyepelekan kejadian listrik jeglek padahal sering berulang. Padahal hal ini penting untuk diketahui dan ditangani karena selain mengganggu kenyamanan, listrik jeglek bisa menjadi indikasi adanya kerusakan serius dalam instalasi listrik. Jika diabaikan, berisiko merusak peralatan elektronik dan bahkan memicu kebakaran akibat arus pendek yang tidak segera diperbaiki.
Dengan memahami penyebab umum dan cara mengatasinya, kamu bisa lebih waspada dan meningkatkan keamanan sekaligus mencegah kerusakan yang lebih besar. Di dalam artikel ini, kita akan membahas sistem dasar kelistrikan di rumah dan apa penyebab listrik sering turun. Tentu kamu juga akan mengetahui bagaimana cara mengatasinya. Simak lebih lanjut di pembahasan berikut ya!
Sekilas Tentang Sistem Listrik Rumah

Dalam sistem kelistrikan di rumah, MCB (Miniature Circuit Breaker) berfungsi sebagai pengaman otomatis. Tugas utamanya adalah memutus aliran listrik secara otomatis ketika terjadi gangguan yang berisiko. Seperti arus berlebih (overload) atau korsleting (arus pendek).
Dalam sistem keamanan listrik, MCB memiliki peran yang penting sebagai “penjaga pintu” utama. Jadi, saat t erjadi lonjakan arus yang melebihi kapasitas yang ditentukan, MCB akan langsung turun (jeglek) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Singkatnya, MCB membantu mencegah bahaya kebakaran akibat arus pendek atau kelebihan beban.
Akan tetapi, terdapat perbedaan apakah MCB turun karena beban atau karena korsleting. Jika listrik mati karena beban berlebih biasanya terjadi beberapa saat setelah alat atau perangkat listrik dinyalakan. Hal ini terjadi apabila terlalu banyak alat elektronik yang digunakan secara bersamaan dan melebihi kapasitas daya listrik rumah.
Sedangkan, jika listrik turun karena korsleting biasanya MCB akan turun seketika bahkan dalam hitungan detik. Tanpa harus menunggu adanya penggunaan daya. Kalau yang satu ini, biasanya terjadi karena adanya hubungan arus pendek antara kabel positif dan negatif. Selain itu, bisa juga karena kerusakan pada alat listrik. Untuk mencegah adanya risiko kebakaran, maka MCB turun secara otomatis sebagai pengamanan.
Faktor Penyebab Listrik Rumah Sering Jeglek
Kenapa perlu tahu penyebab listrik jeglek? Jawabannya adalah supaya kamu bisa memahami perbedaannya agar bisa menentukan langkah penanganan yang tepat. Selain dua penyebab utama tadi, ada beberapa penyebab lain yang harus kamu ketahui jika listrik di rumahmu sering jeglek beberapa kali. Di antaranya adalah:
1. Pemakaian Listrik Melebihi Kapasitas
Salah satu penyebab paling umum adalah penggunaan alat elektronik melebihi kapasitas daya yang tersedia secara bersamaan. Setiap rumah memiliki kapasitas yang berbeda-beda, mulai dari 450-6600 watt. Penggunaan yang berlebihan dan tidak sesuai kapasitas bisa menyebabkan listrik turun. Misalnya, menyalakan AC, rice cooker, setrika dan TV dalam waktu bersamaan pada daya 450 watt VA tentu akan membebani sistem.
Daya listrik rumah yang tidak sesuai juga sering menjadi penyebab umum lainnya. Banyak rumah yang dibangun dengan kapasitas daya yang kecil dengan alasan hanya menggunakan sedikit perangkat listrik saja, tetapi seiring waktu bertambah kebutuhan elektroniknya tanpa menaikkan daya. Maka, MCB jadi sering turun sebagai respon otomatis terhadap beban yang berlebih.
2. Korsleting Listrik
Korsleting atau dikenal juga dengan sebutan hubungan arus pendek terjadi ketika dua kabel dengan muatan berbeda bersentuhan. Hal ini bisa disebabkan oleh kabel yang terkelupas, terjepit, atau aus karena sudah lapuk.
Selain itu, instalasi listrik yang tidak sesuai standar juga sangat berisiko menyebabkan korsleting dan membuat MCB langsung turun. Contoh instalasi yang tidak sesuai standar seperti sambungan kabel yang sembarangan, pemasangan tanpa pengaman atau penggunaan kabel yang sudah rusak.

3. Ada Alat Elektronik yang Rusak
Alat elektronik yang rusak juga bisa menjadi penyebab listrik jeglek, lho! Contohnya kebocoran arus pada elemen pemanas setrika atau dispenser bisa menimbulkan hubungan pendek saat dinyalakan. Biasanya ditandai dengan adanya asap atau percikan api.
Adapun ciri-ciri kerusakan pada alat elektronik yang menyebabkan listrik mati dapat dilihat dari MCB yang langsung turun saat alat itu dinyalakan. Ciri lain seperti alat yang mengeluarkan bau hangus, atau terasa ada getaran/kejutan saat disentuh. Jika mendapati ciri-ciri ini sebaiknya segera periksa atau ganti alat tersebut.
4. Instalasi Listrik yang Tidak Tepat
Instalasi lama atau instalasi yang dibuat sendiri bisa jadi tidak sesuai standar keamanan. Contohnya kabel yang dipasang asal-asalan tanpa pengaman, atau penggunaan isolasi yang tidak tahan panas. Hal ini bisa menjadi penyebab kebocoran arus.
Selain itu, material listrik yang murah atau berkualitas rendah, seperti soket, saklar, atau kabel, juga rawan menyebabkan gangguan listrik. Gunakanlah komponen standar SNI agar aman dan bisa digunakan untuk jangka panjang.
5. MCB yang Sudah Usang atau Tidak Sesuai Daya
Jangan lupa untuk periksa kualitas MCB di rumah. Jika tidak sesuai dengan kapasitas daya listrik yang digunakan, maka akan lebih cepat turun meski tidak terjadi gangguan besar. Seperti menggunakan MCB 2A pada rumah dengan daya 1300 VA, ini tentu tidak ideal.
Bukan hanya itu, umur penggunaan MCB yang sudah terlalu lama bisa menyebabkan menurunnya performa. MCB yang sudah usang akan menjadi terlalu sensitif dan mudah turun meskipun tidak ada beban berlebih atau arus pendek.
Cara Mengatasi dan Mencegah Listrik Jeglek
Lalu bagaimana cara mengatasi masalah listrik yang sering jeglek? Ingat bahwa ini tidak bisa dilakukan secara asal. Diperlukan pemeriksaan menyeluruh supaya sistem kelistrikan rumah kembali stabil dan aman. Simak penjelasannya berikut ini!
1. Sesuaikan dengan Daya Listrik Rumah
Yang pertama adalah mengecek kebutuhan daya harian. Catat peralatan elektronik apa saja yang digunakan setiap hari dan berapa watt kebutuhannya. Jika konsumsi melebihi kapasitas daya rumah, wajar jika MCB sering turun.
Solusinya adalah mengajukan penambahan daya ke PLN agar sistem kelistrikan mampu mencukupi kebutuhan dengan aman. Biasanya dibutuhkan biaya tambahan, namun ini adalah investasi jangka panjang untuk kenyamanan dan keamanan ke depannya.
2. Memperbaiki Instalasi Listrik
Kasus listrik jeglek juga bisa disebabkan oleh instalasi listrik yang tidak tepat. Maka gunakanlah jasa teknisi bersertifikat dan berpengalaman demi keamanan instalasi.
Selain itu, pastikan juga semua sambungan kabel, stop kontak, dan konektor menggunakan standar sesuai SNI. Kabel yang terlalu kecil, sambungan longgar atau tidak terlindungi dengan baik dapat memicu korsleting.
3. Mengecek dan Mengganti Alat Elektronik Bermasalah
Jika MCB turun setelah alat tertentu dinyalakan, segera cek peralatan satu per satu. Coba cabut semua alat, lalu nyalakan satu per satu untuk mengetahui penyebabnya. Jika MCB turun saat alat tertentu dinyalakan, kemungkinan alat tersebut yang bermasalah.
Untuk pantauan lebih lanjut, periksa juga grounding dan kondisi kelistrikan alat. Alat yang tidak ter-grounding dengan baik atau memiliki kebocoran arus bisa menyebabkan MCB sensitif. Segera perbaiki atau ganti alat tersebut untuk mencegah risiko yang lebih besar.
4. Mengganti MCB Sesuai dengan Kapasitas Listrik

Pastikan MCB sudah sesuai dengan kapasitas daya listrik rumah dan jenis beban yang sering digunakan. Kamu bisa mengkonsultasikannya dengan teknisi listrik untuk memilih ukuran MCB yang tepat, dari segi ampere maupun mereknya.
Jangan mengganti MCB sendiri tanpa pengetahuan teknis, hal ini bisa membahayakan keselamatan. Sementara itu, MCB yang terlalu besar atau tidak sesuai bisa membuat arus berlebih tidak terdeteksi, sehingga risiko kebakaran bisa meningkat. Jadi, pastikan untuk sesuai dengan kebutuhan, ya!
5. Melakukan Pemeriksaan Sistem Listrik Secara Rutin
Yang terakhir adalah melakukan pemeriksaan berkala pada sistem listrik rumah. Idealnya setiap 6–12 bulan sekali, apalagi jika tinggal di rumah lama dengan penggunaan banyak alat elektronik.
Kenapa penting? Karena dengan pemeriksaan rutin kamu bisa mendeteksi kabel aus, sambungan yang longgar atau potensi korsleting sebelum menjadi masalah besar. Pencegahan jauh lebih dibandingkan perbaikan setelah terjadi kerusakan, bukan?
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai penyebab listrik rumah yang sering jeglek beserta cara untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat, ya!


















Leave a Reply