Finishing Matte atau Glossy_ Ini Perbandingan dan Efek Visualnya
Finishing Matte atau Glossy_ Ini Perbandingan dan Efek Visualnya

Finishing Matte atau Glossy? Ini Perbandingan dan Efek Visualnya

Finishing atau sentuhan akhir yang tepat untuk dinding, furniture, atau lantai dapat mengubah tampilan ruangan sepenuhnya. Saat mendesain interior rumah, finishing sering kali tidak dimasukkan ke dalam bagian dari rencana. Padahal, memilih apakah akan menggunakan finishing matte atau glossy adalah sebuah tantangan. Keduanya dapat menghasilkan efek visual yang berbeda. Namun jangan khawatir, artikel ini akan membantumu mengambil keputusan yang tepat. –MegaBaja.co.id

Memilih warna terbaik untuk interior rumah terkandang menyulitkan. Meski demikian, proses desain ini perlu kamu lewati demi mendapatkan interior impian yang nyaman dan enak dipandang. Jika kamu belum memikirkan jenis finishing yang diinginkan untuk interior rumah, ketahuilah ada banyak jenis finishing yang dapat kamu pilih. Dua jenis yang paling populer adalah matte dan glossy. Berikut adalah hal-hal yang perlu kamu ketahui.

Mengenal Finishing Matte dan Glossy

Secara ilmiah, kilap atau gloss mengacu pada seberapa banyak cat/permukaan memantulkan cahaya. Permainan cahaya memiliki dampak besar tidak hanya pada persepsi warna, tetapi juga pada bagaimana kita melihatnya secara emosional. Dalam praktiknya, warna yang sama dengan finishing yang berbeda dapat mengubah tampilan dan efek ruangan secara keseluruhan. Berikut sekilas penjelasan tentang finishing matte dan glossy:

1. Finishing Matte

Finishing Matte
Finishing Matte

Permukaan dengan lapisan matte biasanya memiliki tampilan yang kasar, kusam, dan tidak dipoles. Finishing matte akan memantulkan cahaya yang menyebar ke seluruh ruangan saat terkena cahaya dari belakang.

ika ada ketidaksempurnaan, baik di dinding maupun furniture, finishing matte menyembunyikannya tanpa disadari. Namun, membersihkannya tidaklah mudah. Lapisan matte memiliki lebih banyak pigmen dan dapat menutupi area yang lebih luas. Lebih mudah untuk mengaplikasikan lapisan cat berikutnya pada lapisan matte daripada glossy.

Secara singkat, karakteristik finishing matte antara lain:

  • Ketidaksempurnaan menjadi tidak begitu terlihat
  • Sulit untuk dibersihkan
  • Tidak memiliki kilau
  • Daya tahan rendah hingga sedang
  • Tidak tahan noda

2. Finishing Glossy

Di sisi lain, permukaan dengan lapisan akhir glossy atau mengilap lebih halus dan memiliki lapisan akrilik atau minyak yang memantulkan cahaya. Hal ini membuat dinding bersinar dan pantulan sinarnya merata. Sebaliknya, dinding atau furniture dengan finishing matte lebih kasar dan tidak ada pantulan cahaya yang dihasillkan. Meskipun mudah dibersihkan, cacat pada finishing glossy, pengerjaan ulang, dan perbaikan sulit disembunyikan. Lebih sulit untuk mengaplikasikan lapisan cat berikutnya di karakter ini.

Secara singkat, karakteristik finishing glossy antara lain:

  • Ketidaksempurnaan menjadi lebih mudah terlihat
  • Sangat mudah dirawat
  • Memiliki kilauan yang memesona
  • Tahan lama
  • Tahan Noda 

Tips Memilih Finishing Matte dan Glossy

Finishing matte dan glossy dapat digunakan secara berbeda, tergantung pada aspek-aspek tertentu. Beberapa pertimbangannya adalah preferensi pribadi, kemudahan dibersihkan, ukuran ruangan, kondisi permukaan, tekstur dinding, cahaya alami dan daya pantul, ketahanan, dan frekuensi penggunaan. Berikut tips memilih lapisan akhir pada dinding antara glossy atau matte:

1. Tekstur Dinding

Untuk dinding dengan retakan atau bercak kecil, pilih lapisan akhir yang datar atau matte. Finishing ini memberikan kekayaan pada interior. Di sisi lain, jika permukaan yang akan dilapisi cat lebih halus tanpa cacat, kamu bisa menggunakan lapisan akhir glossy karena finishing ini membuat ruangan tampak lebih indah dan semarak.

2. Refleksi dan Cahaya Alami

Refleksi dan Cahaya Alami
Refleksi dan Cahaya Alami

Saat memilih glossy atau matte, besarnya ruangan dan jumlah cahaya alami yang masuk juga perlu dipertimbangkan. Jika kamu ingin menciptakan kesan visual yang kuat dengan kedalaman warna, pilih lapisan glossy yang biasanya digunakan pada dinding aksen agar ruangan tampak lebih besar. Sedangkan jika kamu ingin memberi kesan dinding yang surut, pilih lapisan matte karena memantulkan lebih sedikit cahaya.

3. Seberapa Sering Ruangan Digunakan

Ruangan yang sering dikunjungi rentan terhadap keausan normal. Dalam kasus seperti itu, kamu harus memilih lapisan akhir yang glossy. Sementara ruangan yang jarang dikunjungi dapat memiliki lapisan akhir matte atau kombinasi keduanya.

4. Kemudahan Dibersihkan

Untuk permukaan yang tidak mudah terkena noda permanen dan bekas goresan, pilih lapisan mengilap karena sangat mudah dibersihkan dan memiliki porositas rendah. Gosok saja permukaannya dengan spons basah, maka kamu akan melihat hanya kotoran yang terangkat, tetapi cat tetap menempel dengan sempurna. Lapisan matte memiliki kekurangan besar di sini karena beberapa warna cat menempel pada spons. Kotoran lebih sulit dihilangkan karena permukaannya kasar.

5. Kesan Modern

Pilih finishing glossy jika kamu ingin memberi kesan modern pada ruangan. Lapisan mengilap ini memberi kesan tegas, seperti cermin pada logam dan kayu. Gunakan lapisan matte untuk tampilan yang lebih tradisional dan bergaya pedesaan layaknya properti bergaya vintage.

6. Ilusi Ruang

Pemilihan finishing juga memengaruhi ilusi ruang. Jangan gunakan warna matte gelap atau warna glossy terang untuk ruangan. Warna yang lebih gelap akan membuat ruangan tampak lebih kecil dari biasanya dan warna yang lebih terang akan terlalu mencolok bagi mata manusia. Cobalah untuk memilih kombinasi yang lebih seimbang.

7. Uji Coba

Lakukan uji coba sampel sebelum membuat keputusan akhir karena efek estetika dari finishing tertentu akan sangat terasa pada permukaan yang bertekstur tinggi. Kamu juga dapat membuat campuran yang disesuaikan dengan mencampurkan berbagai kilau dengan warna yang sama. Namun, pastikan pencampurannya tidak berlebihan agar tetap seimbang.

Situasi yang Membuat Finishing Matte atau Glossy Tidak Cocok untukmu

Jika kamu memiliki area terbatas dan ingin menciptakan ilusi bahwa ruangan lebih besar, finishing matte mungkin bukan pilihan yang paling tepat. Efek finishing matte membuat ruangan seolah lebih kecil. Jika permukaan matte digunakan untuk menonjolkan tampilan warna kusam seperti hitam atau kuning, warnanya mungkin tampak lebih suram dan kalem.

Meskipun lapisan matte tidak perlu banyak perawatan, permukaan tersebut mungkin sulit dibersihkan! Karena permukaan matte tidak memiliki tekstur mengilap seperti kaca, kotoran seperti polutan, cairan, dan kotoran dapat sulit dihilangkan.

Di sisi lain, finishing glossy kurang cocok jika dinding rumahmu memiliki goresan. Lecet atau goresan pada permukaan glossy cukup kentara dan dapat dengan mudah mengurangi tampilan keseluruhan permukaan tersebut. Finishing mengilap juga cenderung monoton, sehingga akan membosankan jika dilihat lebih lama. Kamu mungkin akan terpaku pada satu desain untuk area tersebut karena tidak banyak area yang bisa dimodifikasi.

Situasi yang Membuat Finishing Matte atau Glossy Tidak Cocok untukmu
Situasi yang Membuat Finishing Matte atau Glossy Tidak Cocok untukmu

Jejak jari, kotoran, dan noda juga jauh lebih terlihat pada finshing glossy daripada matte. Itulah salah satu alasan utama mengapa lapisan glossy lebih sulit dibersihkan. Pastikan untuk menjaga dinding dari kotoran jika kamu menginginkan lapisan mengilap dengan warna cerah. Namun, kombinasi warna cerah juga akan membuat tampilan menjadi berlebihan dan membuat ruangan tampak tidak bagus dipandang mata.

Itulah berbagai informasi penting seputar finishing matte dan glossy serta perbandingannya. Kedua lapisan akhir ini memiliki kekurangan dan kelebihannya tersendiri. Pastikan untuk mempertimbangkan aspek-aspek di atas sebelum menentukan lapisan akhir yang akan kamu aplikasikan di rumah. Namun, preferensi pribadimu adalah yang paling penting.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka