Pernahkah kamu mengalami momen menakutkan ketika melihat si kecil berjalan terhuyung-huyung menuju tangga? Jika tanggamu tidak aman, kondisi ini bisa berbahaya! Maka dari itu, saat merencanakan atau mendesain tangga, keselamatan dan keamanan tangga menjadi faktor penting yang harus diperhatikan. Apalagi jika ada anak kecil dan ballita di rumah. –MegaBaja.co.id
Setidaknya, buatlah tangga aman untuk balita sejak mereka menginjak usia 6 bulan atau sebelum mereka mulai merangkak atau berjalan. Bahkan hingga anak-anak mulai tumbh remaja, tangga masih menjadi area yang perlu diperhatikan keamanannya.
Desain Tangga yang Aman untuk Anak
Tangga merupakan gabungan dari berbagai elemen, yang masing-masing harus dirancang dengan benar untuk memastikan keamanan tangga itu sendiri. Desain tangga yang aman untuk anak-anak dapat mengikuti panduan berikut:
1. Tinggi Anak Tangga
Tergantung pada jenis tangga dan penggunaannya, tinggi tangga bisa bervariasi. Umumnya, tinggi anak tangga standar antara 160 mm hingga 220 mm, baik untuk keperluan rumah tangga atau komersial. Tangga yang kecil sangat tidak nyaman untuk dilalui, bahkan untuk anak-anak. Pastikan semua anak tangga memiliki jarak yang sama.
2. Lebar Tangga
Untuk tangga rumah yang nyaman, disarankan lebar minimumnya adalah 900 mm. Namun, beberapa kondisi mungkin mengharuskan lebar yang lebih kecil. Jika demikian, kamu bisa memilih lebar tangga minimum 700 mm. Pada tangga komersial, lebar minimum yang disarankan adalah 1200 mm.
3. Tinggi tangga
Ukuran tinggi tangga ditentukan oleh tinggi lantai bawah ke lantai atas. Dengan ukuran tinggi tangga, dapat ditentukan berapa banyak anak tangga yang harus dibuat. Mengetahui ukurannya juga membuatmu bisa memeriksa apakah ada ruang untuk kepala saat naik.
Ruang kepala minimum yang diperlukan adalah 2000 mm. Dalam hal keselamatan, aturan ini penting karena mencegah kepala pengguna tangga terbentur ke konstruksi di atasnya, langit-langit, atau pelat lantai.
4. Pegangan Tangga
Tujuan utama pegangan tangga tentu saja sebagai penghalang agar orang tidak terjatuh. Pegangan tangga mutlak diperlukan dan dapat menambah keindahan rumah atau bangunan. Fitur ini juga membantu orang untuk menjaga keseimbangan di anak tangga dan platform.
Pegangan tangga memberikan kestabilan, yang sangat penting bagi anak kecil, orang tua, dan penyandang disabilitas. Sebagai aturan umum, pegangan tangga yang aman dibuat sekaligus dengan pegangan tangannya.
Untuk keamanan anak kecil, pegangan tangga dapat didesain dengan poros vertikal, bukan batang horizontal. Poros harus dipasang cukup rapat untuk mencegah anak terselip atau jatuh melalui porosnya. Namun, tangga dengan pegangan batang horizontal juga bisa dipilih. Karena batangnya miring, hampir mustahil untuk memanjatnya.
Tangga dengan anak tangga tertutup adalah yang paling aman. Akan tetapi, banyak juga orang yang lebih menyukai anak tangga terbuka, karena memberikan kesan ringan dan lapang pada seluruh tangga.
Elemen Tambahan untuk Keamanan Tangga
Jika kamu sudah memiliki tangga di rumah dan ragu apakah desain tangga aman untuk anak-anak dan balita, kamu bisa menambahkan elemen-elemen berikut ini:
1. Gerbang/Pagar Tangga
Memasang gerbang tangga di bagian atas dan bawah tangga merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah anak-anak menaiki tangga tanpa pengawasan. Dengan demikian, risiko kecelakaan bisa dicegah. Desain tangga modern terkadang dapat mempersulit penggunaan gerbang tangga, sehingga menemukan gerbang yang pas dapat menjadi hal yang sulit.
Faktor utama untuk penggunaan gerbang pengaman adalah konsistensi dan pemasangan yang tepat. Kamu perlu memastikan gerbang tangga kokoh, cukup tinggi sehingga balita dan anak-anak tidak dapat memanjatnya. Gerbang tangga juga perlu dipasang dengan aman agar tidak mudah didorong atau ditarik keluar dari tempatnya.
2. Karpet pada Anak Tangga
Menyertakan karpet pada anak tangga adalah cara terbaik untuk membuat tangga lebih aman. Namun, karpet juga bisa berisiko membuat anak tersandung. Maka dari itu, pastikan karpet pada anak tangga dalam kondisi baik dan terpasang dengan benar.
Karena sudutnya terbuka dan tangga sering dilewati, karpet di tangga cenderung rusak parah dan rentan kusut serta lepas. Disarankan untuk menggunakan strip perekat di bagian sudut-sudut karpet anak tangga.
3. Pelindung Pegangan Tangga
Untuk menjaga keamanan, disarankan tidak ada celah di dalam dan di sekitar pegangan tangga, terlebih jika ada anak kecil dan balita di rumah. Celah pegangan tangga yang lebih dari 4 inchi tergolong berbahaya. Solusinya, memasang pelindung pegangan tangga dapat menghilangkan kemungkinan anak terjatuh melalui celah ini atau terjebak di antara celah.
Kamu bisa menggunakan pelindung pegangan tangga berupa jaring, sebuah pilihan yang terjangkau jika pegangan tangga memiliki celah. Pilihan lainnya adalah mengisi celah pegangan tangga dengan papan tambahan dari kayu atau material lain yang bisa dibuat dengan proyek DIY.
5. Membedakan Ujung Tangga dengan Warna atau Pelat
Kamu dapat mewarnai ujung anak tangga dengan warna yang berbeda dari keseluruhan anak tangga tersebut. Hal ini agar setiap anak tangga terlihat perbedaannya. Ini akan sangat membantu anak kecil yang sedang belajar naik turun tangga.
Selain membedakan warna, kamu juga bisa menyisipkan strip baja tahan karat di bagian depan setiap ujung tangga. Fitur ini akan menambah keanggunan pada desain tangga dan meningkatkan visibilitas area tempat meletakkan kaki.
Tips Tambahan Menjadikan Tangga sebagai Area yang Aman untuk Anak
Selain menambahkan elemen baru dan memerhatikan desain tangga, kamu juga perlu melakukan hal-hal berikut agar tangga aman untuk anak:
1. Bersihkan Kekacauan di Tangga
Buku, mainan, dan pakaian di tangga bisa jadi merupakan potensi bahaya. Barang-barang ini bisa menyebabkan anak tersandung dan berakibat cedera serius. Apalagi jika kamu memiliki balita yang baru belajar berjalan. Tidak hanya berbahaya bagi anak-anak, keberadaan barang-barang ini juga berbahaya bagi orang dewasa.
Maka dari itu, penting untuk menyingkirkan barang-barang yang mungkin kamu simpan di tangga. Jaga agar tangga bersih dan bebas dari barang-barang yang berserakan untuk menghindari kecelakaan.
2. Terangi Area Tangga
Jika kamu tidak dapat melihat anak tangga, risiko terjatuh saat melangkah akan lebih tinggi. Pastikan area tangga memiliki pencahayaan yang baik, tanpa silau atau bayangan yang berlebihan.
Sebagai saran, kamu bisa memasang sakelar lampu di bagian atas dan bawah tangga. Dengan begitu, di lantai mana pun kamu dan anak-anak berada, lampu dapat dinyalakan untuk menerangi area tangga.
3. Selalu Periksa Tangga untuk Mengantisipasi Kerusakan
Menjaga tangga dalam kondisi baik secara keseluruhan akan membantu mencegah potensi kecelakaan. Pastikan pagar tangga terpasang dengan kuat, tidak ada tapak yang rusak, dan tidak ada paku yang terbuka.
Memastikan keamanan tangga agar bisa digunakan oleh anak dan balita adalah hal yang wajib jika kamu tidak ingin menghadapi risiko yang membahayakan. Meski kamu tidak bisa merenovasi tangga, menambahkan elemen tambahan seperti karpet, gerbang tangga, hingga pelindung pegangan tangga bisa kamu lakukan.
Selain itu, kamu juga bisa mulai mengajari anak bagaimana cara naik turun tangga yang benar saat mereka sudah cukup umur. Dengan demikian, tidak ada lagi kekhawatiran saat anak-anak mulai beraktivitas melalui tangga.
Leave a Reply