Kamu tentu ingin tampilan gambar televisi jernih, kan? Kamu juga pasti tidak suka kalau ada yang mengganggu saat menikmati acara atau film favorit. Nah, di sinilah antena berfungsi, ia akan menangkap suara dari berbagai saluran di sekitar lokasi kamu. Karena itu, pemilihan jenis antena menjadi hal yang penting. Salah satu hal yang perlu diketahui adalah perbedaan antara antena digital dan analog. -MegaBaja.co.id
Antena berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal antara beberapa titik secara nirkabel. Untuk memastikan jaringan nirkabel ini berjalan dengan optimal, antena sangatlah dibutuhkan. Antena yang baik adalah yang mendukung koneksi nirkabel yang stabil, baik di rumah, lingkungan luar, maupun kantor. Umumnya, antena dibedakan berdasarkan frekuensi yang digunakan dan jenis siaran yang bisa diterimanya. Dua jenis utama antena adalah antena analog dan antena digital.
Apa Itu Antena Analog?
Kita semua tahu kalau sinyal analog adalah jenis sinyal yang mentransmisikan informasi secara kontinyu. Antena analog merupakan antena model lama yang dirancang khusus untuk menerima sinyal analog. Sinyal ini kemudian diubah menjadi gambar dan suara yang ditampilkan di televisi atau dipancarkan melalui radio. Pada masanya, antena ini adalah terobosan yang luar biasa. Juga, membuka peluang besar dalam pengembangan teknologi sinyal dan transmisinya.

Antena analog biasanya dibuat dari logam seperti tembaga atau aluminium dan tersedia dalam berbagai bentuk. Beberapa berbentuk parabola, sementara yang lainnya berbentuk dipol. Yang mana, performanya bergantung pada desain serta kekuatan sinyal di sekitarnya. Karena kepopulerannya, muncul berbagai varian antena analog, seperti antena penjepit kertas yang strukturnya sederhana dan harganya terjangkau. Namun, kualitasnya juga cenderung rendah dan kurang tahan lama.
Sayangnya, antena analog rentan terhadap gangguan, sehingga proses transmisinya sering kali tidak stabil. Bahkan, sedikit tegangan sinyal analog bisa menyebabkan kesalahan yang cukup besar saat sinyal diproses. Sebagian besar antena ini dipasang di atas atap, makanya sering terpapar cuaca dan kondisinya pun kerap memburuk. Kerusakan fisik atau karat pada antena bisa menyebabkan penurunan kualitas sinyal secara signifikan, lho.
Apa Itu Antena Digital?
Antena digital yang juga dikenal dengan antena TV digital adalah versi modern dari antena karena kualitas gambar dan kinerja penerimaan sinyalnya sudah meningkat. Antena ini menangkap sinyal digital dari udara dan mengubahnya menjadi gambar televisi yang tajam dan suara yang jernih. Sinyal digital ini bersifat non kontinyu dan hanya memiliki dua tingkat yaitu tinggi dan rendah. Dibandingkan dengan antena biasa, antena digital memiliki ukuran yang lebih ringkas. Serta, dirancang khusus untuk menerima frekuensi siaran digital terbaru.
Keunggulannya antena digital adalah mampu menangkap sinyal yang lebih kuat. Didukung oleh tingkat kesalahan bit (bit error rate/BER) yang lebih rendah dan rasio sinyal terhadap derau (carrier-to-noise ratio/CTN) yang lebih tinggi. Frekuensi baru ini secara khusus disesuaikan dengan sinyal digital. Posisi pemasangan antena sangat berpengaruh pada kekuatan sinyal yang diterima. Semakin optimal penempatannya, maka semakin baik pula kualitas gambar yang dihasilkan.
Beberapa jenis antena digital sudah dilengkapi dengan filter 4G. Filter ini berfungsi untuk membersihkan spektrum sinyal dari gangguan frekuensi 4G. Dengan adanya filter ini, gangguan yang bisa mengalahkan siaran bisa diminimalisir. Antena digital dikenal sebagai solusi yang lebih modern dan canggih. Kemampuannya yang andal menjadikannya cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan teknologi masa kini.
Perbedaan Antena Analog dan Antena Digital
Ada perbedaan yang cukup mencolok antara antena digital dan antena analog. Baik itu dari sinyal, kualitas sinyal, sampai transmisi sinyal. Nah, berikut ini beberapa perbedaan utama antara keduanya:
Sinyal Analog dan Digital
Sinyal analog adalah jenis sinyal yang mengalir terus-menerus (kontinyu) dan memiliki nilai berapa pun dalam rentang tertentu. Biasanya, sinyal ini ditunjukkan dengan perubahan tegangan atau arus selama periode tertentu. Contoh sinyal analog adalah suara, video, suhu, kecepatan, dan intensitas cahaya. Kelebihannya, bisa digunakan untuk banyak variasi nilai dan proses pembuatannya cukup sederhana. Karena, tidak perlu banyak alat atau teknologi canggih untuk mengirimkannya.
Di sisi lain, sinyal digital merupakan teknologi yang lebih modern. Sinyal ini menyampaikan data dalam bentuk angka digital yang putus-putus (non kontinyu). Nilainya terbatas dan hanya memakai dua angka dasar yaitu 0 dan 1 untuk mewakili informasi. Teknologi ini adalah salah satu pendorong utama dalam perkembangan perangkat digital. Lalu, berperan besar juga dalam sistem komputasi maupun transmisi data zaman sekarang.
Kualitas Sinyal
Pernah nggak sih kamu sedang asyik menonton TV di rumah, tapi tiba-tiba gambarnya buram karena antena di luar terkena angin atau kehujanan? Ini hal yang lumrah sebenarnya, karena TV analog memang masih mengandalkan sinyal FM dan AM. Yang mana sinyal tersebut mudah sekali terganggu apalagi kalau cuacanya berubah-ubah mengakibatkan gambar di layar TV juga ikut kacau. Beda cerita kalau kamu menggunakan siaran TV digital. Meski antena nya basah terkena air hujan, kualitas gambar tetap akan jernih. Ini karena TV digital memakai teknologi bandwidth yang lebih luas dibandingkan analog sehingga sinyal yang dihasilkan lebih stabil.

Kompresi dan Koreksi
Teknologi yang digunakan antena digital adalah teknologi kompresi dan koreksi kesalahan untuk meningkatkan kualitas sinyal. Fitur ini tidak ditemukan pada antena TV konvensional. Untuk penjelasan tentang kedua teknologi ini adalah sebagai berikut:
- Kompresi adalah metode untuk mengurangi jumlah data yang ditransmisikan dalam sinyal digital dengan cara menghapus informasi yang berulang atau tidak perlu.
- Koreksi kesalahan merupakan suatu teknik dengan cara menambahkan data tambahan ke dalam sinyal untuk memperbaiki potensi kehilangan informasi selama transmisi.
Dengan penerapan kedua teknologi ini, sinyal digital menjadi lebih berkualitas. Selain itu, penggunaan bandwidthnya juga lebih efisien, dan daya jangkau antena digital pun meningkat.
Dekoder dalam Transmisi Sinyal
Perbedaan utama lainnya antara antena analog dan digital terletak pada keberadaan dekoder. Pada sistem digital, sinyal yang dikirim dari menara pemancar akan ditangkap oleh antena TV digital, lalu diteruskan ke dekoder. Dekoder ini sangat berperan dalam mengubah sinyal digital tersebut menjadi sinyal analog yang dapat diproses dan dimengerti oleh manusia. Seperti misalnya gambar, video, atau suara. Sebaliknya, sinyal analog tidak memerlukan dekoder karena fungsi utama dekoder memang hanya untuk mengubah sinyal digital menjadi bentuk analog.
Tren dalam Transmisi Sinyal
Di era modern yang menuntut kecepatan dan kualitas tinggi, antena digital telah menjadi pilihan utama dalam sistem transmisi sinyal. Pengguna yang masih memakai antena analog untuk televisi dan perangkat lainnya sekarang sudah bisa beralih ke antena digital. Sebaliknya, pengguna antena digital tidak bisa dan umumnya juga tidak ingin kembali ke antena analog.
Sejak tahun 2013, siaran analog telah resmi dihentikan, dan seluruh proses transmisi kini dilakukan menggunakan sinyal digital. Artinya, setiap orang perlu beralih dari sinyal analog ke digital. Dengan tujuan agar dapat memanfaatkan antena digital untuk televisi maupun perangkat lainnya. Antena digital mampu menangkap frekuensi digital yang sudah sesuai dengan sistem siaran terbaru.
Nah, itu dia perbedaan antara antena analog dan antena digital. Masing-masing antena memiliki sisi positif dan negatifnya. Namun di zaman sekarang, antena digital telah menjadi bagian yang menyatu dengan sistem teknologi. Sementara itu, antena analog bekerja dengan mengirimkan sinyal secara kontinu (terus-menerus). Semoga artikel ini bermanfaat, ya!


















Leave a Reply