Open shelving atau rak terbuka menjadi elemen dapur yang cukup populer dan banyak diintegrasikan pada dapur tradisional maupun modern. Komponen ini menawarkan alternatif yang menarik sekaligus fungsional untuk menata barang-barang di dapur. Namun, apakah konsep oven shelving membuat dapur semakin praktis digunakan atau malah menjadikan dapur berantakan? –MegaBaja.co.id
Tidak sedikit orang yang ragu untuk memiliki rak dengan konsep open shelving di dapur. Alasannya adalah khawatir dapur terlihat tidak rapi dengan banyaknya barang yang terekspos. Padahal, rak terbuka menawarkan berbagai kelebihan dari segi visual hingga fungsionalnya jika kamu bisa menerapkan konsep ini dengan benar.
Perbedaan Open Shelving dan Kabinet Dapur
Sebenarnya, rak terbuka dan kabinet dapur bisa dibedakan hanya dari tampilannya saja. Namun di sisi lain, keduanya juga memiliki perbedaan dari segi fungsi dan bagaimana rak dan kabinet tersebut digunakan.
Open shelving atau rak terbuka, seperti namanya, merupakan tempat menyimpan barang yang terbuka, tanpa pintu atau penutup lain. Umumnya menempel di dinding dan hanya satu atau beberapa tingkat untuk membuatnya tetap terorganisir.
Sementara itu, kabinet atau lemari dapur merupakan tempat penyimpanan yang tertutup. Konsep ini membuatmu mudah menyembunyikan barang dan kekacauan di dalamnya tanpa terlihat. Kabinet biasanya dilengkapi dengan laci dan partisi-partisi kecil di dalamnya.
Keunggulan Open Shelving di Dapur
Jika kamu masih menimbang-nimbang apakah akan membuat oven shelving atau kabinet dapur biasa, kamu bisa mempertimbangkan oven shelving dengan sejumlah keunggulan berikut:
1. Lebih Fleksibel
Ingin membuat open shelving saat kamu sudah memiliki kabinet di dapur? Caranya mudah! Cukup lepaskan pintu lemari kabinet dan biarkan rak di dalamnya terlihat. Ini bisa menjadi cara praktis yang fleksibel jika kamu tidak ingin mengeluarkan uang untuk mendesain rak terbuka.
2. Mudah Menemukan Barang
Dengan menyimpan barang di rak terbuka, kamu bisa menemukannya lebih mudah saat akan digunakan. Pandanganmu tidak akan terhalang oleh pintu kabinet atau wadah penyimpanan. Dengan begitu, akses ke perabot dapur dan bahan makanan bisa lebih leluasa.
3. Dapur Terkesan Lebih Lapang
Dengan tidak adanya penutup pada rak di dapur, visual area memasak ini akan terlihat lebih luas. Ini adalah cara yang praktis untuk memperluas dapur dan membuatnya lebih menarik.
4. Jadi Elemen Dekoratif
Jika kamu mengoleksi piring, gelas, sendok, dan peralatan lain yang cantik, konsep open shelving secara tidak langsung menjadikan barang-barang tersebut sebagai elemen dekoratif. Karena terekspos, barang tersebut jadi memiliki fungsi ganda: sebagai peralatan makan dan penambah visual dapur.
5. Memotivasi Penataan
Visibilitas dapur dan segala isinya akan memotivasimu untuk selalu menjaga dapur tetap rapi dan teratur. Barang yang terlihat dari segala penjuru akan membuatmu lebih memerhatikan penataannya.
Kekurangan Konsep Open Shelving di Dapur
Melihat berbagai keunggulan open shelving di atas, rasanya konsep tersebut membuat dapur lebih praktis dan efisien, ya? Eits, tunggu dulu. Menerapkan konsep ini pun ada kekurangannya yang membuat kamu perlu berpikir dua kali. Berikut ini beberapa poin minus dari rak terbuka:
1. Mudah Terlihat Berantakan
Ini merupakan hal pertama yang dikhawatirkan dari konsep open shelving. Jika kamu tidak menata barang dengan hati-hati, rak bisa terlihat ramai dan berantakan. Kamu tidak boleh sembarang menaruh barang untuk membuatnya tetap rapi. Tidak seperti lemari kabinet yang meskipun bagian dalamnya berantakan, tidak akan terlihat.
Untuk menghindarinya, sebaiknya buat tema untuk barang-barang yang ingin kamu tampilkan di rak terbuka dan terapkan prinsip sedikit lebih baik. Hal ini agar barang tidak menumpuk di satu tempat.
2. Ruang Penyimpanan Lebih Sedikit
Kebanyakan rak terbuka hanya bisa menampung sedikit barang daripada lemari tertutup. Jika dapurmu kecil dan menerapkan konsep ini, kemungkinan kamu akan mengalami kekurangan tempat penyimpanan.
Memadukan rak terbuka di dinding dengan lemari kabinet di sisi lain dapur bisa menjadi solusi agar dapurmu tetap bisa menyimpan berbagai perlengkapan memasak.
3. Perlu Rutin Dibersihkan
Memang, rak terbuka membuatmu lebih mudah mengambil barang dan menyimpannya setelah dibersihkan. Namun, dapur rentan terhadap debu, minyak, dan kombinasi keduanya. Ini membuat proses pembersihan harus sering dilakukan, baik untuk barang di rak maupun rak terbuka itu sendiri.
4. Barang yang Tidak Terlalu Bagus Bisa Mengganggu Visual
Menggunakan rak terbuka artinya kamu harus siap segala perlengkapan yang disimpan di rak tersebut terlihat. Jika kamu menyimpan barang yang sudah usang dan tidak dalam kondisi sempurna, hal ini tentu akan mengurangi visual dapur.
Tips Mengintegrasikan Open Shelving di Dapur
Jika kamu tertarik dengan konsep open shelving di dapur setelah mempertimbangkan kekurangan dan kelebihannya, berikut ini kiat-kiat untuk menerapkannya di dapur:
1. Pilih Lokasi yang Tepat
Nyatanya, tidak semua area di dapur cocok untuk diterapkan open shelving. Konsep ini ideal untuk area di atas wastafel atau blacksplash. Disarankan untuk tidak meletakkannya di atas atau dekat kompor karena percikan minyak bisa mengotori bahkan merusak rak.
2. Rencanakan Layout dengan Baik
Jika kamu telah menentukan lokasinya, saatnya untuk menentukan layoutnya. Pertimbangkan keseimbangan antara peralatan yang akan diletakkan di rak, jendela, dan focal point dari rak open shelving. Rak yang akan kamu integrasikan harus menciptakan keseimbangan visual tanpa menghalangi aliran dapur.
Selain itu, karena rak terbuka juga berguna sebagai dekorasi, kamu juga perlu mempertimbangkan hal ini. Penataan rak baiknya bisa hamonis antara estetika, fungsionalitas, dan penggunaan praktisnya.
3. Kelompokkan Barang Serupa
Menata barang di rak open shelving tidak boleh sembarangan. Kelompokkan barang serupa, baik itu berdasarkan fungsi, jenis, ukuran, atau warna. Misalnya kamu bisa mengelompokkan barang sesuai jenisnya seperti piring dengan piring, gelas dengan gelas, dan lainnya. Ini agar keseluruhan dari open shelving rapi, menarik secara visual, dan mudah ditemukan.
4. Perhatikan Material dan Warna Rak
Untuk membuatnya serasi dengan keseluruhan tampilan dapur, pilihlah warna rak yang senada atau masih dalam spektrum warna yang sama dengan lemari atau meja dapur. Kamu juga bisa menciptakan kontras yang indah dengan perpaduan material seperti kayu dan logam.
5. Kombinasikan dengan Kabinet
Kamu tidak harus membuat open shelving di seluruh dapur. Jika sebagian barang di dapur terlihat cantik dan sebagian lagi ingin kamu sembunyikan, kombinasikan saja open shelving dan kabinet dapur. Ini akan memberikan fleksibilitas yang baik untuk penyimpananmu.
Kabinet bisa kamu gunakan untuk menyimpan barang atau perlengkapan memasak yang jarang digunakan. Sementara open shelving bisa kamu manfaatkan untuk menaruh barang yang sering digunakan atau barang-barang yang menurutmu bisa menambah visual dapur.
6. Jangan Lupa Pencahayaan
Satu hal yang sering kali terlupa yakni pencahayaan. Lampu dapur saja terkadang tidak cukup efektif untuk menerangi area open shelving. Maka dari itu, kamu bisa menempatkan pencahayaan tambahan di sekitar rak untuk menyoroti barang yang disimpan sekaligus menambah suasana pada ruangan.
Menerapkan open shelving di dapur bisa menjadi hal yang menguntungkan atau merugikan buatmu. Ini tergantung pada sudut pandang dan bagaimana kamu mengelola area tersebut. Open shelving akan sangat berguna untuk menambah visual dapur sekaligus memudahkanmu mencari barang.
Di sisi lain, konsep oven shelving bisa membuat dapur terlihat berantakan jika kamu tidak mampu menata barang dengan benar. Maka dari itu, pertimbangkan plus minus-nya sebelum kamu mengintegrasikannya ke dapur, ya!
Leave a Reply