Siapa yang tidak menginginkan rumahnya punya dak beton yang kuat, tahan lama, dan aman? Akhir-akhir ini, dak beton memang jadi pilihan favorit banyak orang, terutama untuk konstruksi rumah dua lantai, garasi, atau rooftop. Selain tampilannya yang kokoh, dak beton juga bisa dipakai sebagai lantai atas atau atap datar yang multifungsi. -MegaBaja.co.id
Walau terkesan simpel, konstruksi dak beton tidak bisa dikerjakan asal-asalan. Karena jika terjadi kesalahan seperti salah hitung, salah campur bahan, atau salah teknik bisa membuat dak retak, bocor, bahkan ambruk di kemudian hari.
Nah, supaya kamu lebih paham, yuk bahas kenapa dak beton harus dikerjakan dengan benar dan apa saja yang perlu diperhatikan.
Hal yang Perlu Diperhatikan saat Membuat Dak Beton
1. Dak Beton Harus Dirancang Sesuai Kebutuhan Beban

Sebelum membuat dak beton, penting sekali untuk mengetahui fungsi atau tujuan pemakaian dari dak beton itu sendiri. Apakah dak ini akan digunakan untuk lantai atas? Tempat menjemur pakaian? Taman rooftop? Atau hanya sekedar atap biasa?
Hal ini perlu untuk diperhatikan karena setiap fungsi memiliki kebutuhan beban yang berbeda. Misalnya jika kamu ingin menggunakan dak sebagai lantai atas, maka hitungan beban hidup (misalnya jumlah orang, perabot dan sebagainya) harus diperhitungkan dengan benar. Sedangkan jika kebutuhan dak hanya digunakan untuk atap datar, maka kamu hanya perlu menghitung beban air hujan atau tangki air yang akan digunakan.
Mengapa hal ini penting? Karena jika terjadi salah hitung, kemungkinan konstruksi dak akan mengalami masalah seperti dak yang turun di tengah, retak, bahkan roboh kalau tidak sanggup menanggung beban. Maka sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke arsitek atau insinyur sipil supaya ukuran ketebalan dak, jumlah besi tulangan, dan campuran beton dibuat sesuai dengan standar.
2. Perencanaan Besi Tulangan yang Tepat
Besi tulangan memiliki peran yang sangat penting dalam pembuatan dak beton. Ibaratnya, konstruksi dak beton yang dibuat tanpa besi tulangan ibarat badan tanpa tulang. Dalam merancang besi tulangan (rebar) di dalam dak harus diperhatikan pola dan ukuran yang tepat. Ini berfungsi agar dak beton kuat menahan gaya tarik dan tekan.
Kesalahan umum yang sering terjadi yang berkaitan dengan besi tulangan ini biasanya adalah pada pemakaian besi dengan diameter yang kecil, dengan maksud untuk menghemat biaya. Selain itu, jarak antar besi dibuat terlalu jarang dan tidak memakai begel (besi pengikat) yang cukup. Ujung-ujungnya, dak mudah retak, sehingga muncul garis retakan melintang. Risiko terberatnya, dak bisa roboh kalau kelebihan beban.
3. Campuran Beton Harus Sesuai Standar
Selain perencanaan besi tulangan, salah satu faktor terpenting dak beton adalah kualitas campuran betonnya. Campuran yang salah (misalnya terlalu encer atau kebanyakan pasir) bisa membuat beton tidak padat, rapuh, dan cepat rusak.
Kamu bisa menggunakan hitungan komposisi beton yang umum digunakan. Biasanya dengan rumus perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil + air secukupnya.
Kuncinya adalah jangan menambahkan air berlebihan demi mengejar keenceran! Karena beton yang terlalu cair justru akan kehilangan kekuatan. Jadi pastikan untuk menggunakan takaran campuran yang sesuai standar SNI, atau pakai ready mix dari supplier terpercaya untuk hasil yang lebih konsisten.
4. Pemasangan Bekisting (Cetakan) yang Kuat dan Rapi
Sebelum beton dituang, bekisting (cetakan dari kayu atau papan) dipasang untuk menahan adukan beton sampai mengeras. Bekisting ini harus benar-benar kuat, rata, dan presisi. Karena jika tidak kuat, bekisting akan mudah goyah atau melendut karena penopang kurang sehingga menyebabkan permukaan miring, dan dak tidak rata.
Pemasangan bekisting memerlukan pengalaman yang cukup karena sedikit tricky. Jadi pastikan bekisting dipasang oleh tukang berpengalaman, diberi penopang cukup, dan dicek kerataannya menggunakan waterpass.
5. Proses Pengecoran Harus Sekali Jalan (Monolit)
Banyak yang tidak mengetahui hal ini sehingga akhirnya sering disepelekan. Untuk mendapatkan hasil dak yang berkualitas, pengecoran dak beton harus dilakukan sekali jadi, tidak boleh dicicil sebagian-sebagian. Saat pengecoran terputus, sambungan beton jadi titik lemah yang bisa menimbulkan retakan di sambungan, menyebabkan kebocoran saat hujan sehingga daya tahan dak menurun.
Sebelum melakukan pengecoran dak, sebaiknya persiapkan dan pastikan tenaga dan material cukup agar pengecoran bisa selesai dalam sekali waktu. Kalau permukaan daknya cukup luas, sebaiknya gunakan ready mix supaya lebih cepat dan merata.
6. Perawatan Wajib Dilakukan Minimal 7 Hari
Setelah beton dicor, dak harus dijaga kelembabannya selama minimal 7 hari (ideal 14–21 hari) supaya tidak retak karena pengeringan cepat. Proses ini biasanya disebut sebagai proses curing. Caranya yaitu dengan menutup permukaan dengan karung basah kemudian sirami dengan air minimal 2 kali sehari. Proses ini penting untuk dilakukan, karena jika terlewat maka berisiko menimbulkan adanya retakan rambut atau cracking pada dak dan hal ini bisa menyebabkan kualitas dak menurun drastis.
7. Perlindungan Anti Bocor (Waterproofing)

Setelah dak selesai, jangan lupa juga untuk melakukan tahapan finishing dengan melapisi dak menggunakan bahan anti bocor (waterproofing). Ini penting supaya air hujan tidak merembes ke dalam ruangan bawahnya. Saat ini ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk melindungi dak dari kebocoran, yaitu dengan menggunakan membrane bakar dan mengunakan cat pelapis elastis yang waterproof.
Tanpa waterproofing, air akan mudah masuk lewat pori-pori dak, jika terjadi dalam jangka waktu yang lama makan akan muncul rembesan atau membasahi plafon di bawahnya. Utamakan untuk melapisi permukaan dak dengan lapisan waterproof terutama pada bagian sudut dan sambungannya.
8. Hindari Beban Berlebih di Luar Desain
Jangan asal menaruh beban berat seperti tangki air besar atau membuat taman rooftop tanpa perhitungan ulang saat dak selesai. Karena adanya beban tambahan bisa membuat struktur bekerja di luar kapasitasnya.
Jika diabaikan, konstruksi dak akan melendut, terjadi retak struktural, atau bahkan ambrol kalau melebihi kapasitas beban rencana. Jadi, jika kamu sudah merancang beban dak sebelumnya dan berencana menambahkan beban tambahan, maka konsultasikan rencana tambahan beban tersebut pada ahli struktur sebelum mengubah fungsi dak. Supaya bisa dipastikan apakah kemampuan daya tahan dak sesuai dengan beban yang akan ditambahkan.

Dak beton memang kuat, tahan lama, dan multifungsi, akan tetapi semua itu hanya berlaku kalau proses pembuatannya dilakukan dengan benar. Mulai dari perencanaan beban, pemasangan besi tulangan, adukan beton, sampai curing dan finishing harus dilakukan sesuai standar.
Jangan tergiur hemat biaya namun memberikan hasil kerja yang asal-asalan. Tanpa sadar, hal ini justru bisa membuat biaya perbaikan di masa depan membengkak. Lebih baik konsultasi sejak awal ke tenaga ahli atau kontraktor berpengalaman.
Perlu diingat bahwa dak beton adalah bagian penting dari struktur rumah yang ketika rusak risikonya bukan hanya bocor, tapi bisa sampai membahayakan penghuni. Jadi, pastikan dikerjakan secara profesional untuk hasil yang kokoh dan tahan puluhan tahun! Semoga bermanfaat, ya!


















Leave a Reply