Apakah kamu tengah bingung dalam memilih lemari pakaian untuk di rumah? Secara umum, ada dua pilihan utama yang bisa kamu pertimbangkan: lemari tanam (permanen) dan lemari standing (berdiri sendiri). Tentu saja, kedua jenis lemari tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Sebelum memutuskan mana yang akan dipilih, kamu bisa mempelajari lebih lanjut tentang perbedaan di antara keduanya. –MegaBaja.co.id
Lemari standing atau lemari yang dibuat berdiri sendiri adalah lemari yang tersusun dari beberapa bagian terpisah kemudian dirakit. Kamu bisa dengan mudah membongkar atau memindahkannya. Biasanya, materialnya terbuat dari plastik, MDF, melamin, atau material lain yang kuat.
Di sisi lain, lemari tanam (sifatnya permanen, disebut juga lemari built-in) merupakan lemari yang dirancang secara khusus dan menyatu dengan struktur bangunan. Kebanyakan dibuat menyatu dengan dinding, langit-langit, atau lantai rumah. Jenis lemari ini terbuat dari kayu solid atau material berkualitas tinggi. Karena menempel pada struktur bangunan, lemari ini dibuat sesuai dengan ukuran dan desain ruangan.
Perbandingan Lemari Tanam dan Standing

Baik lemari tanam maupun lemari standing, kedua memiliki keunggulan tersendiri yang perlu kamu sesuaikan dengan preferensi dan gaya hidup. Jika kamu kesulitan menentukan mana yang paling sesuai kebutuhan, berikut ini beberapa perbedaan yang bisa menjadi acuan dalam memilih antara lemari standing dan lemari tanam:
1. Fleksibilitas
Ada keunggulan tersendiri dari lemari standing yang terpisah dari struktur bangunan. Lemari ini bisa dengan mudah dipindahkan ketika kamu memutuskan untuk menata ulang ruang atau mengubah tata letak rumah secara keseluruhan. Dan tentu saja, lemari standing dapat dibawa serta jika kamu memutuskan untuk pindah rumah. Di sisi lain, lemari tanam, seperti namanya, tertanam di struktur rumah dan dianggap permanen. Ini membuatmu tidak bisa memindahkannya atau membawa serta ketika pindah. Tata letak ruang juga menjadi kurang fleksibel setelah lemari tanam dipasang.
2. Ukuran
Lemari standing umumnya tersedia dalam tiga ukuran berbeda: variasi tunggal, ganda, dan tiga pintu. Dengan kedalaman dan ketinggian yang standar, pilihanmu lebih terbatas dalam hal posisi di kamar dan mendapatkan tampilan yang tepat. Ini juga bisa berarti kamu perlu mengorbankan pilihan furniture lain agar sesuai dengan lemari standing.
Di sisi lain, lemari tanam yang dibuat pas dengan struktur rumah memungkinkanmu memaksimalkan ruang yang tersedia, karena rangka dibuat sesuai kustom. Secara khusus, lemari tanam di dinding yang menjulang dari lantai ke langit-langit memungkinkanmu memanfaatkan peluang penyimpanan yang maksimal.
3. Dampak pada Ruang
Kebanyakan lemari standing hanya menggunakan tiga perempat tinggi ruangan standar, sehingga menyisakan banyak ruang yang tidak dapat digunakan di atas lemari. Ini bisa membuat frustrasi terlebih jika kamu memerlukan banyak penyimpanan di rumah. Selain itu, kemungkinan besar kamu akan memiliki ruang-ruang yang kurang dimanfaatkan di sekitar lemari. Jika dibiarkan, ruang sisa tersebut, baik di sisi maupun di atas, bisa mengumpulkan debu atau menjadi tempat menumpuk barang-barang yang tidak digunakan.
Kekurangan tersebut bisa diatasi jika kamu memilih lemari tanam. Dengan ukurannya yang pas, setiap bagiannya bisa kamu manfaatkan untuk menaruh berbaga barang secara tertutup. Membuat lemari dan ruangan terkesan lebih rapi. Tidak ada lagi ruang tersisa di atas lemari karena lemari tanam memenuhi struktur dinding.
4. Efek Visual
Umumnya, Lemari tanam memenuhi seluruh dinding hingga ke langit-langit, bukan hanya tiga perempat dinding seperti lemari standing. Struktur ini bisa memberikan efek visual berupa ruangan yang tampak lebih besar. Selain itu, saat kamu menambah pintu depannya dengan cermin, cahaya bisa dipantulkan dan membuat ruangan lebih cerah. Ini akan menambah kedalaman ruangan. Ditambah lagi, kamu tidak perlu mencari ruang dinding tambahan untuk cermin yang menjulang dari lantai ke langit-langit!
Sementara lemari standing, jika kamu tidak memilih dengan tepat, ukurannya bisa terlalu besar untuk rumah kecil. Lemari standing cenderung memberikan tampilan visual yang kurang ramping. Pemilihan yang tidak pas dengan luas dinding juga bisa menyisakan ruang baru yang lambat laun digunakan untuk menaruh barang-barang tidak berguna.
5. Kemudahan dalam Menyesuaikan dengan Furniture Lain
Saat kamu membeli lemari pakaian standing, kemungkinan besar kamu bisa membeli furniture kamar lain dari model/style yang sama. Ini biasanya mencakup lemari dengan laci, meja samping tempat tidur, hingga meja rias. Jika kamu menyukai kamar tidur yang terlihat clean, sederhana, dan mudah ditata, memilih satu set yang sama dapat menghemat waktu saat berbelanja.
Lemari tanam yang tersedia dalam banyak pilihan warna dan pelapis juga sangat mudah untuk dipadukan dengan dekorasi dan furniture lainnya. Kamu bisa memilih untuk tetap menggunakan beberapa furniture favorit atau memadukannya dengan furniture lain.
6. Bisa Tidaknya Diganti/Dijual Kembali
Jika kamu senang merenovasi rumah atau akan pindah rumah dalam waktu dekat, kemampuan untuk menjual dan membeli kembali lemari baru akan menjadi suatu keuntungan. Apa pun alasannya, dengan lemari standing yang berdiri sendiri, kamu bisa kembali menjualnya untuk menghasilkan pendapatan dan membeli barang lain. Lain hanya dengan lemari standing, lemari tanam sulit untuk dibongkar, sehingga kurang memungkinkan untuk dijual kembali. Jika kamu harus pindah rumah, membongkar lemari tanam memerlukan usaha lebih besar dan bisa jadi kamu perlu mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
7. Penyimpanan Internal

Lemari standing biasanya hanya memiliki ruang untuk menggantung atau kombinasi antara ruang menggantung dan laci/rak. Ini adalah tata letak standar dan tidak dirancang sesuai kebutuhan penyimpananmu. Meskipun kamu menyukai tampilan lemari secara keseluruhan, penyimpanan internal ini bisa menjadi masalah baru ketika kamu tidak dapat memaksimalkannya. Misanya, sepatu menumpuk di bagian bawah dan pakaian yang asal dimasukkan membuat lemari terlihat berantakan.
Sementara itu, dalam hal penyimpanan, lemari tanam lebih unggul karena kamu bisa memiliki desain khusus sesuai dengan kebutuhan dan preferensi. Kamu bisa memisahkan antara setelan casual, jas, tas, atau bahkan sepatu di part-part yang sudah dikustom. Memiliki lemari tanam memungkinkanmu mengaturnya secara lebih visual sehingga kamu tidak perlu membuang waktu mencari barang yang diinginkan setiap pagi.
8. Lama Waktu Pembelian
Bergantung pada tempatmu membeli lemari standing, sangat mungkin untuk dibawa pulang hari itu juga. Lemari yang sudah dirakit juga cenderung memiliki waktu pengerjaan yang lebih singkat. Di sisi lain, meskipun lemari tanam memungkinkanmu memiliki desain khusus, kamu tidak akan bisa membeli yang langsung jadi dan mengirimkannya segera.Waktu tunggu tergantung pada ukuran, waktu desain, material, dan waktu pembangunan di lokasi.
9. Harga
Meskipun tergantung pada desain dan apa yang dibandingkan, lemari tanam cenderung lebih mahal daripada lemari standing. Namun, lemari tanam juga dipandang sebagai investasi jangka panjang dan dapat menambah nilai rumah jika kamu memutuskan untuk pindah.
Berdasarkan penjelasan di atas, lemari standing bersifat serbaguna dan akan memberikan kamar tidur nuansa yang santai. Di sisi lain, lemari tanam lebih ramping dan memanfaatkan ruang yang tidak nyaman dengan lebih baik. Ketika harus memilih mana yang terbaik untukmu, pertimbangkan bagaimana kamu akan menggunakan ruangan dan gaya apa yang ingin kamu tampilkan.


















Leave a Reply