Teknologi elektronik terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Salah satu inovasi yang telah merubah cara kita menikmati hiburan di rumah adalah Set Top Box (STB). STB adalah perangkat kecil yang sangat berperan penting dalam mengubah televisi biasa menjadi media hiburan yang lebih modern. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas pengertian Set Top Box, sejarah, hingga jenis-jenisnya! -MegaBaja.co.id
Apa Itu Set Top Box (STB)?

Set Top Box (STB) merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi tayangan gambar dan suara yang dapat ditampilkan pada televisi analog. Alat ini juga dikenal dengan sebutan dekoder. Cara kerjanya adalah dengan mengonversi sinyal digital menjadi format yang bisa ditayangkan oleh TV analog. Sehingga, pengguna tidak perlu mengganti televisi mereka dengan model TV digital untuk menikmati siaran digital.
Perangkat STB ini sudah mendukung teknologi DVB-T2 atau Digital Video Broadcasting-Second Generation Terrestrial). Teknologi ini merupakan standar siaran digital resmi di Indonesia. Kehadiran STB mempermudah transisi dari TV analog ke TV digital. Serta, memberikan pengalaman menonton yang lebih baik dari segi kualitas gambar dan juga suara.
Lantas, kenapa sih harus pakai STB? Jadi, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah menginformasikan bahwa akan menghentikan siaran TV analog. Penghentian ini dimulai sejak Agustus 2021 hingga November 2022. Nah, seiring dengan proses tersebut, pemerintah kemudian memperkenalkan inovasi baru berupa pemanfaatan perangkat Set Top Box (STB).
Bagi masyarakat yang belum mampu untuk beralih langsung ke televisi digital, penggunaan STB menjadi solusi praktis. Dengan bantuan STB, siaran digital tetap bisa dinikmati melalui televisi analog tanpa harus membeli perangkat TV digital baru. Inovasi ini adalah bagian dari implementasi kebijakan pemerintah yang merujuk pada kesepakatan International Telecommunication Union (ITU) mengenai pengadopsian teknologi siaran digital.
Asal-Usul Set Top Box (STB)
Sebenarnya, konsep Set Top Box (STB) sudah ada sejak lama. Tapi karena perkembangan teknologi digital, sekarang STB jadi jauh lebih canggih. Kalau ditelusuri lagi, sejarah STB dimulai dari tahun 1970-an. Namun, waktu itu bentuknya masih analog dan fungsinya hanya untuk membantu TV zaman dulu menangkap siaran yang berbeda format.
Lalu di tahun 1990-an, teknologi digital mulai masuk dan membuat STB makin canggih saja. STB digital pertama kali digunakan untuk menambah jumlah channel dan mulai memiliki fitur interaktif, seperti memilih saluran langsung dan merekam acara TV. Masuk ke tahun 2000-an, munculnya TV HD (High Definition) dan konten digital yang semakin beragam, peran STB juga semakin penting. Terutama untuk membantu pengalaman nonton yang lebih maksimal.
Di zaman modern seperti sekarang, STB berkembang menjadi perangkat multifungsi yang bisa digunakan untuk banyak hal. Bukan cuma untuk nonton TV, STB juga bisa terhubung ke internet, streaming video, membuka aplikasi, dan mengakses berbagai layanan multimedia lainnya. Bahkan, STB juga bisa dipakai untuk bermain game, berinteraksi dengan asisten virtual, dan mengendalikan perangkat smart home seperti lampu, AC, atau kamera dari rumah.
Kelebihan Menggunakan Set Top Box (STB)

Bukan hanya karena pemerintah yang sedang gencar mengenalkan STB, tapi alat ini juga punya banyak kelebihan, lho! Di antaranya yaitu:
- Gambar di TV lebih tajam dan suaranya juga semakin jernih.
- Pilihan channel jadi lebih banyak dan beragam.
- Bisa mengatur setelan bahasa, menangkap sinyal, dan mengatur tampilan gambar sesuai keinginan.
- Langsung bisa terhubung ke YouTube tanpa ribet.
- Bisa menghubungkan TV ke saluran internet.
- Mendukung file multimedia, seperti foto, video, dan audio.
- STB biasanya sudah dilengkapi dengan koneksi internet bawaan atau dapat tersambung ke jaringan Wi-Fi, sehingga pengguna bisa melakukan streaming video, browsing, dan mengakses berbagai aplikasi online.
- Beberapa jenis STB juga memiliki fungsi tambahan sebagai pusat kontrol untuk perangkat pintar di rumah, seperti lampu, termostat, hingga kamera keamanan.
Jenis-jenis Set Top Box (STB)
Sebenarnya, ada lima tipe STB yang beredar di pasaran. Semua jenisnya memiliki fungsi utama yang sama, yaitu untuk menangkap sinyal dan mengubahnya menjadi tayangan yang bisa muncul di TV. Bedanya ada di cara mereka menangkap sinyal dan juga fitur-fitur tambahan yang ditawarkan masing-masing tipe.
STB TV Box / Integrated Digital Television
Pertama adalah jenis STB paling praktis. Kalau kamu mampir ke toko elektronik dan lihat TV keluaran terbaru, rata-rata sudah memiliki label Digital Television. Itu artinya, sudah ada STB yang langsung menyatu di dalam TV tersebut. Jadi, tidak perlu lagi menambahkan kabel atau antena lain, cukup nyalakan TV dan kamu sudah bisa langsung menonton siaran digital. Biasanya, STB bawaan ini juga dilengkapi dengan sistem Android atau OS lainnya, sehingga kamu bisa langsung mengakses Internet lewat TV selama ada koneksi WiFi.
STB Teresterial (DVB T2)
Ini adalah jenis STB gratis dari Kominfo yang khusus dibagikan untuk masyarakat kurang mampu. STB Terestrial DVB-T2 ini bisa dikatakan versi paling sederhana dari semua jenis dekoder yang ada. Kabar baiknya, STB ini bisa digunakan tanpa perlu koneksi internet. Kamu hanya memerlukan antena biasa seperti UHF atau VHF yang dulu dipakai buat menerima siaran TV analog. Lalu, kamu tinggal sambungkan STB di antara antena dan TV.
Harga STB ini sangat terjangkau, bahkan ada yang dijual mulai dari Rp 40.000 per unit. Tapi tetap saja kamu perlu cek dan bandingkan kualitasnya dengan merek STB Terestrial DVB-T2 lain yang sudah terpercaya. Karena ini tipe STB yang sederhana, biasanya yang murah tidak memiliki fitur Android. Jadi fungsinya hanya untuk menerima siaran digital, belum bisa membuat TV kamu jadi smart TV. Maka dari itu, sebelum membelinya kamu baca dulu spesifikasinya dengan teliti, ya!
STB Satelit
Jenis ini juga sering disebut sebagai receiver parabola. Sesuai namanya, STB satelit berfungsi untuk menerima sinyal siaran dari parabola yang terhubung ke satelit tertentu. Biasanya, STB satelit ini termasuk layanan berbayar dan disediakan oleh penyedia jasa khusus. Seperti MNC Vision, KVision, Spyro, dan lainnya.
STB TV Kabel
Kalau STB parabola nangkep sinyal dari satelit, STB TV kabel beda lagi. STB ini akan nerima siaran lewat frekuensi radio yang dikirim via kabel serat optik. Keunggulannya, sinyal dari TV kabel biasanya lebih stabil, dan biayanya juga bisa lebih hemat sebab instalasi kabelnya dilakukan sekaligus untuk satu wilayah. Sehingga, kamu tidak perlu lagi pasang satu-satu seperti parabola.
Namun, layanan TV kabel ini juga berbayar. Umumnya, dijual dalam paket yang sudah termasuk koneksi internet di dalamnya. Beberapa contoh penyedia TV kabel di Indonesia antara lain Firstmedia, Transvision, MyRepublic, Biznet, Indovision, dan lainnya.
STB Internet / STB WiFi

Sesuai dengan namanya, STB internet mengandalkan koneksi internet untuk menayangkan siaran televisi. Jenis STB ini menggunakan sistem DVB-IPTV (Digital Video Broadcast-Internet Protocol Television). Kelebihan dari STB internet adalah kemampuannya memberikan pengalaman interaktif bagi pengguna. Seperti menyimpan tayangan, mengatur pengingat, memutar ulang acara yang terlewat, hingga memilih konten yang ingin ditonton.
Kemudian, STB berbasis WiFi ini umumnya sudah dilengkapi dengan sistem operasi (Operating System). Sehingga, memungkinkan pengguna untuk mengakses internet langsung dari TV. Di Indonesia sendiri, salah satu penyedia layanan STB Internet atau STB Video on Demand adalah UseeTV.
Itu dia penjelasan tentang set top box atau STB, perangkat pengubah sinyal TV supaya kamu tetap bisa menonton siaran TV melalui siaran digital. Meskipun, siaran analog sudah resmi dihentikan oleh pemerintah. Semoga bermanfaat!


















Leave a Reply