Saat memilih vanity atau meja rias kamar mandi, ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Selain pilihan desain estetika, kamu juga perlu mempertimbangkan karakteristik lain seperti jenis, ukuran, bentuk, dan banyak lagi. Salah satu keputusan yang harus dipikirkan di awal proses desain adalah apakah kamu ingin floating vanity (meja rias mengambang) atau freestanding vanity (meja rias yang berdiri sendiri). –MegaBaja.co.id
Ketika kamar mandimu memiliki meja rias, kamu bisa memunculkan kesan elegan dan interior. Biasanya, vanity terdiri dari wastafel kamar mandi, cermin, dan lemari yang menyediakan tempat penyimpanan. Di area ini, kamu bisa melakukan aktivitas harian seperti mencuci muka, menggosok gigi, hingga menjadi tempat berias yang nyaman.
Baik floating vanity maupun freestanding vanity, keduanya menawarkan kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Salah satunya akan lebih cocok untuk kamar mandi di rumahmu daripada jenis yang lain. Agar tidak salah pilih dan menyesal di kemudian hari, yuk kenali dulu perbedaannya.
Perbedaan Floating Vanity dan Freestanding Vanity dari Berbagai Aspek
Untuk kamar mandi kecil, umumnya vanity yang digunakan berupa satu lemari dengan wastafel. Di sisi lain, kamar mandi yang lebih besar seperti kamar mandi utama sering kali mencakup beberapa lemari penyimpanan, bahkan menggunakan wastafel ganda. Keduanya menawarkan kualitas uniknya sendiri, mulai dari desain hingga penyimpanan dan bahkan perspektif biaya. Berikut ini beberapa aspek perbedaan yang perlu kamu tahu:
1. Posisi dan Tampilan

Perbedaan paling jelas antara kedua jenis vanity ini adalah bagaimana keduanya diposisikan dan distabilkan. Floating vanity tidak memiliki kaki dan dipasang langsung ke dinding, sehingga menciptakan kesan mengambang di atas lantai. Meja rias ini tersedia dalam berbagai gaya, mulai dari profil ramping hingga desain yang lebih besar dengan beberapa kabinet. Tampilannya memberikan estetika yang ramping, dengan bagian bawah wastafel yang kosong.
Sementara itu, freestanding vanity berdiri bebas dan diletakkan di lantai, memilik alas atau kaki yang menopang dan menstabilkan unit. Meja rias ini tidak memerlukan dinding sebagai penyangga tambahan. Umumnya, freestanding vanity juga lebih besar dan bisa dipindahkan karena tidak dipasang langsung ke dinding.
Floating vanity mungkin paling sering dipilih saat menginginkan estetika modern. Namun, kedua jenis meja rias ini dapat dirancang sesuai dengan gaya arsitektur apa pun. Dari perspektif praktis, floating dan freestansing vanity sama-sama dapat mengakomodasi fitur-fitur seperti wastafel ganda, lemari terbuka atau tertutup, dan rak built-in.
2. Pemasangan
Freestanding vanity dipasang dengan cara yang sama seperti lemari di area dapur. Mejanya berdiri langsung di lantai, dengan beberapa sekrup di dinding untuk menahannya agar stabil dan aman di tempat. Untuk pipa wastafelnya, kamu bisa memendamnya di bawah lemari atau di balik meja.
Di sisi lain, floating vanity yang dipasang di dinding umumnya memerlukan instalasi yang lebih rumit. Sesuai konsepnya yang mengambang, meja rias ini tanpa kaki di bawah kabinet, sehingga memerlukan braket pemasangan khusus dan terkadang penyangga dinding tambahan. Jalur perpipaan wastafel juga perlu kamu pertimbangkan selama pemasangan. Apakah pipa wastafel perlu dipasang menembus lantai, atau menjorok keluar melalui dinding? Jika wastafel tidak terlalu tinggi dan pipa muncul melalui bagian bawah, meja rias ini perlu dilengkapi dengan panel tambahan untuk menutupinya. Ini akan menambah biaya pemasangannya.
3. Efeknya pada Kamar Mandi

Floating vanity membuat kamar mandi tampak lebih besar dan membantu mencerahkan ruangan, menjadikannya pilihan yang tepat untuk kamar mandi minimalis dan compact. Cahaya dapat memantul dari lantai di bawahnya, yang membuat ruangan terasa lebih luas. Unit wastafel ini hanya memakan sedikit ruang secara visual, menjadikannya fitur sempurna jika kamu ingin menciptakan desain kamar mandi bergaya modern. Sementara itu, freestanding vanity tidak direkomendasikan di kamar mandi yang lebih kecil karena menciptakan tampilan yang sesak secara keseluruhan.
4. Fleksibilitas
Jika berbicara tentang fleksibilitas dari segi ketinggian, floating vanity lebih unggul karena dapat disesuaikan dengan baik, lain halnya dengan jenis freestanding yang sudah fix. Jika konfigurasi perpipaan sesuai, kamu bisa memasangnya mengambang di hampir semua ketinggian. Berkat pemasangannya di dinding, meja rias ini dapat ditempatkan secara efektif pada ketinggian apa pun yang diinginkan.
Di sisi lain, freestanding vanity ketinggiannya terbatas, serupa kabinet standar pada umumnya. Hal ini dapat bervariasi tergantung pada produsennya. Untuk mendapatkan tinggi yang sesuai, kamu harus melakukan pemesanan. Membuat model khusus tentu saja meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan.
5. Penyimpanan
Floating vanity cenderung memiliki ruang penyimpanan yang lebih sedikit daripada desain freestanding karena kabinetnya tidak menyentuh lantai. Hal ini dapat diatasi dengan solusi penyimpanan dinding modular atau kabinet yang dapat dirancang sesuai kebutuhan dan gaya. Namun, kamu perlu memerhatikan tinggi kabinet. Jika tidak, meja rias tersebut tidak akan memiliki estetika “mengambang”.
Jenis freestanding memiliki lemari yang lebih besar dan lebih banyak laci karena dapat memanjang hingga ke lantai. Kamu memiliki lebih banyak pilihan untuk memilih kombinasi laci dan kabinet yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan penyimpanan. Model ini adalah pilihan yang tepat jika kamu ingin memaksimalkan ruang penyimpanan.
6. Aksesbilitas
Saat memikirkan fungsi, floating vanity unggul dalam memudahkan akses kursi roda. Kursi bisa sedikit masuk ke bagian kosong di bawahnya, sehingga penggunaan wastafel lebih mudah. Desain yang dipasang di dinding ini memberikan kontrol yang lebih baik dibandingkan freestanding vanity. Model vanity berdiri sendiri kurang ideal dengan kebutuhan aksesibilitas kursi roda.
7. Kemudahan dalam Pembersihan dan Perawatan
Floating vanity lebih mudah dibersihkan. Aspek pemasangan di dinding ini memberikan beberapa manfaat praktis tambahan. Unitnya membuat pembersihan kamar mandi jauh lebih simple. Kamu bisa menyedot debu atau mengepel lantai tepat di bawahnya tanpa perlu khawatir kotoran dan debu menumpuk di sepanjang ujung kabinet.
Selain itu, jika terjadi kebocoran pipa atau banjir di kamar mandi, floating vanity mengurangi risiko kerusakan lemari dan memudahkan pembersihan air. Berbeda dari jenis floating, freestanding vanity berisiko menjadi kotor lebih tinggi. Bagian bawahnya pun susah dibersihkan. Perlu dirawat secara ekstra agar unit ini tidak menimbun debu dan kotoran, sehingga nyaman digunakan.
8. Biaya

Aspek biaya merupakan hal yang sulit untuk ditentukan. Seperti halnya pemilihan kabinet lainnya, pilihan bahan, finishing, gaya, dan ukuran, semuanya akan memengaruhi harga akhir. Belum lagi biaya tambahan untuk cermin, wastafel , dan perlengkapan lain. Namun, secara keseluruhan, floating vanity akan lebih mahal daripada freestanding. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh bahan dan tenaga kerja tambahan yang dibutuhkan untuk memasang kabinet.
Setelah mengetahui perbedaan antara floating vanity dan freestanding vanity, sekarang saatnya untuk membuat keputusan yang tepat! Pilih salah satu berdasarkan preferensi, kebutuhan penyimpanan, anggaran, dan ketersediaan ruang. Jika kamar mandimu berukuran kecil, floating vanity dapat dipilih tanpa menghabiskan ruang lantai. Untuk ruang yang lebih besar dan memerlukan banyak tempat penyimpanan, model freestanding lebih ideal.


















Leave a Reply