Produk insulasi glasswool dan rockwool kini menjadi bahan utama untuk berbagai kebutuhan. Baik kebutuhan rumah tangga, industri, hingga bisnis besar telah memakai salah satu dari kedua bahan insulasi ini. Untuk itu penting sekali untuk memastikan kamu memilih insulasi terbaik untuk rumah dan pekerjaanmu. -MegaBaja.co.id
Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, apa sih perbedaan antara glasswool atau rockwool? Bagaimana kinerja dan apa saja kegunaannya? Mungkin ada yang belum tahu soal penggunaan kedua bahan ini, kan?
Di sini kita akan membahas perbedaan dan penggunaan keduanya secara lebih detail. Karena, ada beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan mana yang terbaik untuk proyekmu.
Kelebihan Rockwool
Sebelum masuk ke pembahasan perbedaan rockwool dan glasswool, yuk ketahui dulu kelebihan seputar rockwool. Berikut tiga kelebihan utama rockwool:
Kemampuan Isolasi Akustik yang Baik
Rockwool punya kesadaran yang tinggi. Sehingga, efektif untuk meredam suara. Secara teknis, kepadatan ini memberikan nilai noise reduction coefficient (NRC) yang lebih tinggi dibandingkan glasswool.
Artinya, rockwool bisa menyerap banyak suara yang bikin ruanganmu lebih tenang dengan mengurangi gema dan kebisingan secara signifikan.
Karena kemampuan di atas, rockwool adalah pilihan tepat untuk ruangan yang butuh kontrol suara tinggi. Seperti halnya studio musik, teater, atau ruang konferensi.
Tahan dengan Suhu Tinggi
Salah satu keunggulan utamanya rockwool adalah kemampuannya menahan Suhu hingga 1000°C jauh lebih tinggi dibanding material insulasi lainnya. Dan ini membuat rockwool menjadi pilihan utama untuk bangunan industri. Seperti pabrik atau dapur komersial, yang sering terpapar panas ekstrem.
Lalu, sifat tahan apinya juga membuat rockwool cocok untuk keamanan bangunan. Di dunia konstruksi, material ini termasuk fire-resistant. Yakni, kategori yang mampu memperlambat penyebaran api kalau terjadi kebakaran.
Tahan Lama dan Stabil dalam Segala Kondisi
Keunggulan lain dari rockwool adalah daya tahannya yang luar biasa dan stabil dalam berbagai kondisi. Material ini tidak mudah menyerap air, jadi tidak akan cepat rusak. Dan juga, tidak gampang terpengaruh perubahan suhu atau kondisi lingkungan. Rockwool juga cocok digunakan di area lembap seperti dinding basement atau plafon gedung komersial.
Keunggulan Glasswool
Tidak kalah dengan rockwool, material glasswool juga memiliki sejumlah keunggulan. Berikut keunggulannya:
Efisiensi dalam Isolasi Termal
Glasswool memiliki serat halus yang membentuk rongga udara kecil. Rongga ini penting sekali untuk menghalangi perpindahan panas. Jadi, suhu di dalam ruangan bisa tetap stabil, baik di musim hujan maupun panas.
Kemampuan isolasi termal glasswool juga membantu mengurangi risiko kerusakan pada elemen bangunan karena perubahan suhu ekstrem. Tidak heran kalau material ini kerap dipilih untuk melindungi plafon rumah dan dinding dari perubahan suhu luar. Khususnya di tempat tropis seperti Indonesia.
Ringan dan Fleksibel
Dibandingkan dengan material insulasi lainnya, bobot glasswool ini lebih ringan dan bisa dipasangkan dengan mudah. Ini membuat glasswool cocok digunakan di berbagai jenis struktur bangunan. Termasuk bangunan dengan desain rumit atau ruang terbatas.
Sementara untuk fleksibilitasnya, glasswool bisa dipotong dengan mudah sesuai kebutuhan. Tanpa harus memerlukan alat khusus rumit. Proses instalasinya juga lebih cepat dengan hasil akhir yang terjadi rapi dan sesuai dengan spesifikasi desain bangunan.
Kemampuan Meredam Suara (Akustik)
Dikenal efektif dalam mengurangi kebisingan, glasswool memiliki kemampuan yang tinggi dalam menyerap gelombang suara. Dalam dunia konstruksi, hal ini disebut sound absorption coefficient. Di mana glasswool memiliki nilai yang cukup tinggi.
Karena sifat akustiknya, glasswool kerap dijumpai pada dinding partisi, plafon akustik, dan studio rekaman. Selain nyaman, kebisingan juga nyatanya bisa meningkatkan kualitas hidup. Terutama di daerah perkotaan.
Perbedaan Rockwool dan Glasswool
Baik glasswool maupun rockwool memiliki karakteristik yang berbeda. Mulai dari bahan dasar hingga cara penggunaannya. Agar produk insulasi ini tepat dipilih, yuk simak beberapa perbedaan antara keduanya di bawah ini!
Bahan Dasar dan Proses Produksi
Glasswool dibuat dari serat kaca yang dipanaskan hingga mencairkan. Lalu, diolah menjadi serat halus seperti wol. Proses ini menghasilkan material yang ringan, elastis, dan cocok dipakai untuk kebutuhan Isolasi. Apalagi di area yang membutuhkan fleksibilitas tinggi.
Di sisi lain, rockwool terbuat dari serat bebatuan yang dilelehkan. Kemudian, serat tersebut disentrifugasi menjadi serat padat dengan struktur yang lebih kuat. Hasil dari proses ini adalah material yang lebih tahan lama dan cocok digunakan di lingkungan ekstrem.
Density dan Flow Resistivity
Kepadatan atau density sangat memengaruhi kemampuan insulasi dari glasswool dan rockwool. Density glasswool sendiri lebih rendah. Berkisar 10 kg/m³ hingga 50 kg/m³. Sehingga material ini lebih ringan dan mudah dipasang.
Sedangkan, rockwool mempunyai density lebih tinggi. Mulai dari 50 kg/m³ hingga 200 kg/m³. Dengan density seperti itu, rockwool memiliki flow resistivity atau hambatan aliran udara yang lebih besar. Artinya, kemampuan meredam suara dan menjaga suhu rockwool lebih baik.
Ketahanan Panas dan Api
Pada umumnya, glasswool bisa menahan suhu hingga 450°C. Cukup untuk kebutuhan rumah tangga atau bangunan komersial standar. Namun, material ini lebih mudah meleleh jika terpapar api langsung dalam waktu lama.
Ketahanan rockwool jauh lebih tinggi yaitu 1000°C. Sehingga, rockwool sering dijadikan pilihan utama untuk bangunan yang memerlukan perlindungan kebakaran tambahan. Sifatnya yang tidak gampang terbakar juga semakin meningkatkan keamanan bangunan secara keseluruhan.
Aplikasi
Biasanya, rockwool dipakai untuk isolasi termal dan tahan api. Seperti pada pipa-pipa dengan suhu tinggi di pabrik boiler dan sistem HVAC. Rockwool juga cocok untuk isolasi dan perlindungan kebakaran di tempat yang perlu ketahanan suhu tinggi.
Sementara glasswool lebih sering digunakan untuk isolasi pada suhu yang lebih rendah. Sekiranya di bawah 20°C. Glasswool banyak digunakan untuk isolasi di bangunan umum atau pipa dengan suhu rendah.
Ketahanan Air dan Kelembapan
Ternyata, glasswool lebih mudah terpengaruh oleh kelembapan, lho. Saat terkena air, material glasswool bisa menyerap cairan dan ini berakibat pada efektivitas isolasinya yang berkurang. Karena itu, tak jarang glasswool sering diberi pelindung tambahan semacam lapisan foil atau plastik jika dipasang di tempat lembap.
Rockwool memiliki sifat hidrofobik. Artinya dapat menolak air dengan baik. Ketahanannya yang baik ini membuat rockwool banyak dipakai di area basah atau lembap. Misalnya ruang bawah tanah atau bangunan di daerah tropis.
Harga
Perbedaan terakhir dari glasswool dan rockwool adalah masalah harga. Secara umum, glasswool lebih terjangkau dibandingkan rockwool. Meskipun lebih murah, performa glasswool nyatanya sudah cukup baik. Terutama untuk insulasi rumah tangga hingga bangunan kecil.
Sebaliknya, harga rockwool lebih tinggi. Namun, sebanding dengan daya tahan dan performa insulasi yang lebih baik. Rockwool bisa jadi pilihan tepat untuk perlindungan kebakaran atau Isolasi akustik profesional.
Memilih antara glasswool dan rockwool tergantung pada kebutuhan spesifik kamu. Jika mencari solusi isolasi yang ringan dan murah, glasswool jawabannya. Namun, jika butuh perlindungan yang lebih kuat dengan kinerja isolasi termal yang lebih baik pula, rockwool solusinya.
Dengan memahami perbedaan antara glasswool dan rockwool, kamu bisa memilih yang tepat untuk proyek isolasi kamu.
Leave a Reply