Simak Panduan Menghitung Kebutuhan Genteng Rumah Berikut
Simak Panduan Menghitung Kebutuhan Genteng Rumah Berikut

Simak Panduan Menghitung Kebutuhan Genteng Rumah Berikut

Genteng adalah elemen penting yang tidak hanya berfungsi sebagai penutup atap rumah, tetapi juga membuat tampilan rumah menjadi lebih menarik. Agar kebutuhan genteng tidak kurang atau lebih, kita perlu menghitung jumlahnya dengan teliti. -MegaBaja.co.id

Menghitung kebutuhan genteng untuk atap rumah tidak boleh sembarangan. Selain agar genteng yang dibeli pas sesuai dengan luas atap, ini juga penting untuk perhitungan biaya. Makanya, proses ini perlu dilakukan dengan tepat supaya kamu mengetahui berapa banyak genteng yang harus dibeli dan berapa dana yang harus disiapkan.

Faktor yang Memengaruhi Jumlah Genteng yang Dibutuhkan

Jumlah genteng yang dibutuhkan untuk atap rumah tidak hanya bergantung pada ukurannya saja, lho. Ada beberapa faktor lain yang juga ikut menentukan. Yuk, ketahui satu per satu faktor tersebut berikut: 

1. Jenis Genteng

Setiap jenis genteng memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Jadi, kalau kamu memilih jenis genteng tertentu, bisa jadi jumlah genteng yang kamu butuhkan akan lebih banyak atau lebih sedikit. Pastikan kamu sudah mengecek ukurannya sebelum membeli, ya.

2. Kemiringan Atap

Kemiringan Atap
Kemiringan Atap

Faktor lain yang menentukan jumlah genteng yang dibutuhkan adalah kemiringan atap rumah. Jangan salah, kemiringan atap yang kamu tentukan akan berpengaruh besar. Semakin curam atapnya, semakin banyak genteng yang dibutuhkan. Hal ini karena luas permukaan yang harus ditutup menjadi lebih besar. Genteng pun perlu dipasang lebih rapat supaya tidak mudah bergeser atau jatuh.

3. Cara Pemasangan Genteng

Metode pemasangan genteng juga tidak kalah penting. Jika genteng yang kamu pilih dipasang dengan model tumpang tindih, otomatis butuh lebih banyak genteng dibandingkan cara pemasangan yang lebih rata. Jadi, pastikan metode pemasangannya sesuai dengan kebutuhanmu.

4. Efisiensi Penggunaan Genteng

Efisiensi Penggunaan Genteng

Selama proses pemasangan, biasanya akan ada sisa potongan genteng yang tidak terpakai, sekitar 5 hingga 20 persen. Nah, kalau kamu bisa meminimalkan sisa potongannya, jumlah genteng yang dibutuhkan juga akan lebih sedikit. Ini bisa membantumu menghemat genteng sekaligus biaya.

Jadi, sebelum membeli genteng, pertimbangkan dulu faktor-faktor di atas agar jumlah yang dibutuhkan sesuai dan tidak membuat over-budget.

Cara Menghitung Kebutuhan Genteng

Saat kamu akan membangun atau merenovasi rumah, termasuk bagian atap, wajib tahu cara menghitung kebutuhan genteng agar tidak kurang atau kebanyakan. Sebagai langkah pertama, sangat penting untuk mengenali jenis dan ukuran genteng yang kamu pilih. 

Setiap jenis genteng, seperti genteng tanah liat atau genteng metal, punya ukuran dan kebutuhan per meter persegi yang berbeda-beda. Jadi, pastikan kamu sudah mengetahui jenis genteng yang akan dipakai agar bisa menghitung dengan tepat.

Nah, untuk menghitung kebutuhan genteng, kamu bisa menggunakan dua metode perhitungan. Pertama, kamu bisa menghitung berdasarkan luas atap bangunan rumahmu. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan metode perhitungan berdasarkan lebar pondasi dan teras rumah.

Berikut panduan menghitung kebutuhan genteng dengan dua metode yang telah disebutkan dan contoh perhitungannya:

1. Menghitung Kebutuhan Genteng Berdasarkan Luas Atap

Setelah mengetahui jenis genteng yang akan kamu gunakan berikut ukurannya, langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah menghitung luas atap rumah. Dari perhitungan ini, kamu bisa tahu berapa banyak genteng yang dibutuhkan. Cara hitungnya sebenarnya tidak sulit, kamu hanya perlu menghitung luas atap dengan rumus panjang kali lebar.

Contoh Perhitungan:

Misalnya, luas atap rumahmu adalah 10 meter x 9 meter = 90 meter persegi. Karena atap rumah biasanya punya dua sisi, total luas atapnya menjadi 180 meter persegi. Nah, kalau per meter persegi atap membutuhkan 25 buah genteng, kamu tinggal mengalikannya saja.

180 meter persegi x 25 genteng = 4.500 buah genteng.

Meskipun perhitungan ini sudah cukup akurat, ada baiknya kamu membeli genteng lebih banyak dari jumlah yang diperlukan. Hal ini sebagai bentuk antisipasi kalau ada genteng yang rusak saat dipasang atau perlu diganti di masa mendatang.

Bagaimana Jika Bentuk Atapnya Limas?

Jika kamu memiliki atap rumah dengan bentuk limas, kamu hanya perlu menyesuaikan perhitungannya saja. Hitung luasnya dengan rumus luas segitiga, lalu kalikan 4 (karena atap limas punya empat sisi). Dengan cara ini, kamu tetap bisa mendapatkan hasil perhitungan yang akurat untuk kebutuhan gentengmu.

Menghitung Kebutuhan Genteng Berdasarkan Luas Atap
Menghitung Kebutuhan Genteng Berdasarkan Luas Atap

2. Menghitung Kebutuhan Genteng Berdasarkan Lebar Pondasi dan Teras Rumah

Selain menghitung dari luas atap, ada cara lain yang bisa kamu gunakan untuk menghitung kebutuhan genteng, yaitu dengan mengukur lebar pondasi dan teras rumah. Cara ini cukup praktis, terutama kalau kamu belum sempat menghitung detail atap rumah.

Saat menggunakan metode ini, ada baiknya kamu menambahkan 1 meter ekstra pada panjang dan lebar bangunan. Ini berguna untuk berjaga-jaga kalau ada genteng yang rusak atau butuh penggantian selama proses pemasangan.

Contoh Perhitungan:

Misalnya, lebar pondasi rumahmu 9 meter dan lebar terasnya adalah 6 meter. Selanjutnya, kamu perlu mengalikan kedua angka tersebut. Perhitungannya adalah 9 m x 6 m = 54 meter persegi. Agar lebih aman, tambahkan 1 meter pada panjang dan lebarnya. Perhitungannya adalah 10 m x 7 m. Jadi, totalnya adalah 70 meter persegi.

Setelah mengetahui luas total dari lebar pondasi dan lebar teras rumah, tinggal kalikan dengan jumlah genteng yang dibutuhkan per meter persegi. Misalnya, jenis genteng yang kamu pilih membutuhkan 35 buah untuk setiap 1 meter persegi, maka:

70 meter persegi x 35 buah genteng = 2.450 buah genteng.

Jadi, untuk lebar pondasi rumah 9 meter dengan lebar teras rumah 6 meter, kamu membutuhkan sebanyak 2.450 buah genteng. Satu hal yang perlu kamu ingat, metode ini belum memperhitungkan area balkon. Jika rumahmu mempunyai balkon dan kamu ingin menutupnya dengan genteng juga, pastikan kamu menghitung kebutuhan genteng untuk balkon secara terpisah.

Masalah yang Timbul Jika Perhitungan Genteng Tidak Akurat

Jika perhitungan jumlah genteng tidak akurat, beberapa masalah yang bisa muncul antara lain:

1. Kekurangan Genteng

Jika genteng yang dibeli kurang, ada bagian atap yang tidak tertutup dengan baik. Ini bisa menyebabkan air hujan masuk, kebocoran, hingga kerusakan pada bagian dalam rumah.

2. Kelebihan Genteng

Sebaliknya, kalau genteng yang dibeli terlalu banyak, kamu bisa merugi karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari yang seharusnya. Genteng sisa juga mungkin tidak bisa digunakan lagi dan hanya menumpuk di gudang.

3. Atap Tidak Rapi

Perhitungan yang kurang tepat bisa membuat pemasangan genteng menjadi kurang rapi. Ini bisa berdampak pada kekuatan dan daya tahan atap, serta mengurangi estetika bangunan.

4. Biaya Tambahan

Jika jumlah genteng kurang dan kamu harus membeli lagi, biaya transportasi dan tenaga kerja tambahan akan menambah pengeluaran.

5. Waktu Pemasangan Tertunda

Kekurangan genteng dapat menunda proses pemasangan atap. Ini bisa memperpanjang waktu renovasi atau pembangunan rumah, yang tentunya membuat proses pembangunan lebih lama dari yang direncanakan.

6. Risiko Kerusakan pada Bangunan

Bagian atap yang tidak tertutup dengan sempurna akibat kekurangan genteng bisa mempercepat kerusakan pada struktur bangunan. Misalnya dinding yang lembap atau kayu rangka atap yang lapuk karena terkena hujan.

Jadi, menghitung kebutuhan genteng perlu dilakukan dengan tepat berdasarkan cara-cara di atas. Sangat penting untuk memastikan perhitunganmu akurat. Jika sampai ada bagian yang tidak tertutup, bisa berisiko dan membahayakan penghuni rumah.

Dengan memahami jenis genteng dan menghitung luas atap secara tepat, kamu bisa menghitung jumlah genteng yang dibutuhkan tanpa langkah yang rumit. Selalu lebihkan sedikit jumlah gentengnya untuk antisipasi, ya!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka