Apakah kamu memiliki area tersisa di rumah? Jadikan saja ruang tersebut sebagai walk-in pantry! Dengan keberadaan ruang ini, beban dapur utama menjadi berkurang dan tentunya bisa lebih rapi dan efisien untuk aktivitas memasak. –MegaBaja.co.id
Desain walk-in pantry tidaklah kaku. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan, apakah digunakan untuk menyimpan peralatan, bahan makanan, atau bahkan keduanya. Terlepas dari apa yang akan kamu simpan, walk-in pantry perlu dirancang dengan matang. Maka dari itu, yuk ketahui seputar walk-in pantry dan panduan untuk merancangnya.
Apa Itu Walk-in Pantry?
Walk-in pantry adalah ruangan terpisah di dalam rumah, biasanya menyatu atau di samping dapur. Ruang ini umumnya dipakai untuk menyimpan perkakas dapur, makanan, dan barang rumah tangga lainnya.
Pada dasarnya, walk-in pantry adalah tempat penyimpanan makanan yang bisa kamu masuki. Ruang ini seringkali lebih besar dari dapur tradisional dan dapat menampung lebih banyak barang. Biasanya, walk-in pantry dilengkapi dengan rak, lemari, atau solusi penyimpanan lain yang dirancang untuk memudahkan pengorganisasian dan akses barang.
Walk-in pantry umumnya memiliki lebar sekitar 1,3 atau 1,6 meter dengan kedalaman yang sama. Area ini menyediakan banyak ruang untuk rak sekaligus menyediakan ruang untuk bergerak. Tentu saja, beberapa walk-in pantry jauh lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada ukuran rumah.
Panduan Merancang Walk-in Pantry
Ada beberapa panduan dasar yang bisa kamu ikuti dalam merancang walk-in pantry agar bisa memanfaatkan ruang ini sebaik-baiknya. Berikut penjelasannya:
1. Pertimbangkan Ukuran dan Bentuk Ruang
Langkah pertama saat merencanakan walk-in pantry adalah mempertimbangkan seberapa banyak ruang yang dapat dialokasikan untuk area penyimpanan ini. Hal ini dapat membantumu menentukan tata letak keseluruhan desain. Kamu bisa memilih bentuk walk-in pantry yang lurus, bentuk L, atau bentuk U.
Jika ruangan sempit, pilihlah pintu saku atau pintu geser. Jenis pintu ini akan memaksimalkan ruang lantai dan menciptakan akses mudah ke area penting. Jarak bebas antara lorong dan peralatan juga harus dipertimbangkan untuk memastikan ada cukup ruang untuk bergerak dan mengambil barang.
Setidaknya, sisakan 1 meter untuk lebar lorong agar kamu bisa berjalan di dalamnya. Jika kamu ingin walk-in pantry dapat menampung fitur dan peralatan yang lebih besar, seperti kulkas, wastafel, atau microwave, buatlah ruang sekitar 2,4 meter hingga 3 meter.
2. Posisi Walk-In Pantry
Secara tradisional, walk-in pantry ditempatkan di lantai bawah rumah-rumah pedesaan besar di Inggris. Ruang ini digunakan untuk menyimpan peralatan memasak, peralatan makan yang berkualitas, dan bahan-bahan berharga. Kini, desain modern memosisikan walk-in pantry dekat dengan area kerja utama di dapur.
Walk-in pantry harus menjadi perpanjangan alami dari dapur dengan campuran rak, laci, dan ruang permukaan kerja. Dalam hal posisi, kamu juga harus mempertimbangkan ventilasi dan suhu untuk memastikan keawetan makanan yang disimpan di ruang ini.
3. Rancang Sesuai Gaya Hidup
Ruangan yang dirancang dengan baik di rumah akan memudahkanmu dalam beraktivitas, begitu pula dengan walk-in pantry. Ruangan ini harus memiliki banyak fungsi dan bekerja secara efisien agar sesuai dengan gaya hidupmu. Oleh karena itu, disarankan untuk merancang ruang yang fokus pada kepraktisan, multifungsi, dan penyimpanan yang efisien.
Sama seperti di dapur utama, saat mendesain walk-in pantry, kamu harus memikirkan bagaimana ruang ini akan digunakan sehari-hari. Bagaimana ruangan berfungsi dan apa yang akan kamu simpan di sana. Apakah kamu akan menggunakan lebih banyak laci atau rak, semuanya tergantung pada gaya hidupmu.
4. Gunakan Penyimpanan Efektif
Agar seluruh barang atau bahan makanan mudah diakses, kamu perlu memikirkan bagaimana membuat penyimpanan yang efektif. Dengan begitu, area walk-in pantry akan tetap rapi meski diisi banyak barang.
Kamu bisa menggabungkan berbagai solusi penyimpanan cerdas, mulai dari laci dalam, rak khusus, rak terbuka, hingga rel untuk perkakas. Selain tempat penyimpanan, pertimbangkan juga untuk memilki meja dapur di area ini. Tujuannya bukan hanya untuk menyimpan peralatan kecil, tetapi juga sebagai tempat untuk membongkar belanjaan sebelum disimpan.
Untuk memaksimalkan ruang yang tersedia, pertimbangkan untuk memasang rak atau lemari hingga ke langit-langit sebagai penyimpanan tambahan. Rak harus memiliki ketinggian yang berbeda untuk memudahkan akses ke barang-barang yang lebih kecil dan lebih besar.
Rak yang dangkal sangat cocok untuk menyimpan bumbu dan rempah-rempah, sementara rak yang kokoh bisa untuk menahan berat stoples dan kaleng. Ingatlah untuk tidak memasang rak terlalu dalam, karena ini cenderung menyebabkan penumpukan barang yang berlebihan.
Kamu juga bisa memasang rel di bawah rak tersebut untuk menggantung peralatan dapur favorit, sehingga siap digunakan kapan saja. Solusi penyimpanan sederhana ini dapat mengosongkan ruang laci, sehingga dapat menampung peralatan dapur lain yang membutuhkan tempat.
5. Buat Setiap Bahan Makanan Terorganisasi
Walk-in pantry memungkinkanmu memiliki zona khusus untuk menyimpan dan mengatur barang-barang secara efisien. Agar tujuan ini berjalan baik, kamu dapat mengelompokkan barang-barang yang mirip untuk keperluan sehari-hari di bagian tengah dapur yang mudah dijangkau.
Memindahkan bahan makanan kering seperti tepung, bumbu masakan, dan lainnya ke dalam wadah merupakan pilihan yang tepat. Menyimpan bahan makanan dengan cara ini akan menghindarkanmu dari kesan berantakan. Jangan lupa untuk memberi label pada setiap bahan, agar bahan makanan tersebut mudah diambil saat dibutuhkan.
Satu hal yang perlu diingat, jangan mengisi walk-in pantry hingga penuh. Ini membuatmu sulit mengetahui apa saja yang ada di dalamnya. Kamu bisa mengatur bahan makanan yang baru dibeli di bagian belakang makanan yang sudah ada sebelumnya. Dengan pengorganisasian ini, bahan makanan yang sudah lama ada bisa digunakan sebelum kedaluwarsa.
6. Jangan Lupakan Desain
Fungsionalitas memang penting. Namun, mengapa tidak memadukannya dengan estetika yang menarik? Meski menjadi ruang tertutup, walk-in pantry juga bisa kamu rancang dengan desain yang cantik. Piliihlah konsep yang menurutmu paling sesuai dengan kebutuhan dan gaya yang ingin kamu tampilkan.
Kamu juga bisa mengintegrasikan backsplash pada meja dapur untuk membuat walk-in pantry semakin mewah. Bagaimana pun, jangan ragu untuk berkreasi di ruangan ini, ya!
7. Gunakan Pencahayaan yang Tepat
Task lighting merupakan suatu keharusan di walk-in pantry karena ruangan ini sering kekurangan cahaya alami. Pertimbangkan penggunaan LED di dalam rak terbuka atau di bawah lemari dinding untuk menerangi meja dapur. Lampu sensor gerak juga merupakan solusi praktis yang akan menyediakan cahaya saat kamu membutuhkannya.
Jika kamu ingin mendapatkan cahaya dari luar area walk-in pantry, menggunakan pintu partisi kaca juga ide yang bagus. Apalagi jika tidak ada ada cahaya alami di area ini. Pintu setengah kaca bisa jadi pilihan menarik untuk mendapatkan cahaya alami dan memamerkan setengah bagian walk-in pantry tanpa mengekspos area bawahnya.
Dengan memiliki walk-in pantry, dapur utamamu akan terhindar dari kekacauan. Kamu bisa mengambil barang yang akan digunakan dan menyimpannya segera setelah digunakan tanpa menumpuknya di dapur. Jangan lupakan perancangan yang tepat agar walk-in pantry bisa menjadi ruang tambahan di rumah yang bermanfaat.
Leave a Reply