Fondasi bangunan merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan ketika membangun rumah atau bangunan lainnya. Hal ini karena fondasi bertanggung jawab menahan beban bangunan secara langsung ke dalam tanah untuk memastikan bangunan menahan tekanan dari lantai. Maka dari itu, kamu perlu mengetahui kesalahan umum apa saja yang perlu dihindari saat membangun fondasi. –MegaBaja.co.id
Saat membangun fondasi, ada kesalahan besar yang dapat menyebabkan kerusakan yang tak terukur dan memerlukan biaya mahal untuk perbaikan.
Seperti diketahui, fondasi merupakan penentu kekokohan dan keberlanjutan yang mendukung keseluruhan proyek. Mengetahui apa saya yang perlu dihindari saat membangun fondasi bisa menjadi langkah awal untuk menghasilkan fondasi yang aman dan berkualitas.
Kesalahan dalam Pembangunan Fondasi
Berikut ini beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat membangun fondasi bangunan:
I. Survei Geologi yang Tidak Lengkap
Ini merupakan langkah pertama dan sangat penting dalam proses pembangunan rumah, terutama pemilihan jenis kategori tanah yang tepat untuk merencanakan konstruksi. Di antara jenis-jenis tanah, tanah berpasir merupakan jenis yang paling ideal untuk membangun rumah. Hal ini karena tanah berpasir memiliki kelebihan berupa sifatnya yang padat dan aman. Kemampuan membersihkan diri tanah ini sangat tinggi, sehingga jarang terjadi kemiringan. Ada dua jenis tanah yang perlu dibatasi untuk bangunan, yakni tanah liat dan tanah berpori. Berikut penjelasannya:
a. Tanah Liat
Jenis tanah liat memiliki struktur tanah yang terlalu padat, penyerapan air yang buruk, dan tidak menciptakan lingkungan yang baik bagi mikroorganisme untuk tumbuh. Dengan begitu, tanah liat mengurangi kemampuan tanah untuk membersihkan diri. Oleh karena itu, ketika membangun di atas tanah liat, rumah sering kali lembap, air menggenang di lantai yang memudahkan lalat dan jamur berkembang biak.
b. Tanah Berpori
Jenis tanah ini memiliki daya dukung yang rendah, sehingga rentan terhadap kemiringan dan penurunan. Terutama airnya sering tercemar, di mana air limbah dari tempat tinggal tergenang di bawahnya.
Selain itu, kamu juga perlu menghindari membangun rumah di daerah yang muka air tanahnya terlalu tinggi, yang menyebabkan kelembaban tinggi. Sirkuit air bawah tanah perlu serendah mungkin. Muka air setidaknya 0,5 m lebih rendah dari fondasi untuk membantu menghindari masalah lantai yang lembap, dingin, miring, dan membatasi pencemaran sumber air.
2. Mengabaikan Faktor Cuaca
Saat mengerjakan suatu pekerjaan, kebanyakan orang ingin cepat memulainya agar bisa menyelesaikannya lebih cepat. Namun, dalam kasus membangun fondasi, faktor cuaca tidak boleh diabaikan, meski kamu ingin pekerjaan lebih cepat selesai. Menuang fondasi di tengah hujan akan membuat kelembapan menguasai integritas fondasi. Perlu diketahui, fondasi membutuhkan waktu agar bisa kering dengan benar.
Jika fondasi tidak dapat mengering, elemen ini akan mengendap tidak beraturan. Dampak buruknya, fondasi akan retak, melorot, dan kehilangan kemampuannya untuk menopang beban. Bukan hanya pada hari-hari ketika hujan saja kamu perlu mewaspadai hal ini. Di hari yang sangat lembap, proses pengeringan perlu diperpanjang karena udara yang mengandung kelembapan.
3. Desain yang Tidak Tepat
Saat ini, ada banyak jenis desain fondasi yang berbeda dan cocok untuk setiap jenis rumah. Oleh karena itu, sebelum melakukan konstruksi, pemilik rumah dan unit konstruksi harus melakukan survei dan mengusulkan rencana yang paling tepat. Salah satu jenis fondasi umum adalah fondasi dangkal.
Jenis fondasi ini adalah fondasi yang dibangun di atas lubang galian, kemudian ditimbun kembali. Kedalaman fondasi sekitar 2-3m, sementara dalam kasus tertentu kedalamannya bisa mencapai 5m. Jenis fondasi ini digunakan untuk konstruksi skala kecil dan menengah. Fondasi ini tidak boleh dibangun di daerah dengan air tanah yang besar.
4. Tidak Tahan Air
Hal yang perlu kamu perhatikan saat membuat fondasi adalah membuatnya kedap air. Meskipun semen dan beton (yang merupakan bahan dasar sebagian besar fondasi) sama-sama tahan lama, keduanya juga sangat berpori. Artinya, jika tidak ditangani dengan benar, air dapat menembus fondasi. Kamu mungkin tidak menganggap ini masalah besar, tetapi kenyataannya, air seperti kriptonit bagi fondasi.
Saat air dapat masuk ke fondasi, penurunan suhu dapat menyebabkannya membeku. Pembekuan menyebabkan efek mengembang dan menyusut yang akan merusak integritas fondasi. Bahkan di area yang suhunya tidak beku secara teratur, air tetap akan menyebabkan fondasi menjadi lebih lemah dan rusak seiring waktu. Tidak diragukan lagi, jika kamu tidak membuat pondasi kedap air, kegagalan konstruksi bisa saja terjadi.
5. Tidak Menutup Kebocoran
Jika sifat alami beton dan semen yang berpori dapat mengakibatkan begitu banyak kerusakan, bayangkan apa yang terjadi jika kebocoran dan retakan tidak ditangani. Kebocoran dan retakan akan menyebabkan air masuk. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah pada integritas fondasi. Selain itu, keduanya menyediakan tempat yang sempurna bagi jamur dan lumut untuk mulai tumbuh. Jika dibiarkan tumbuh tanpa kendali, hal ini dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi penghuni rumah atau gedung.
Tindakan menutup kebocoran ini dapat menyebabkan kelembapan terperangkap di dalam fondasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera melakukannya setelah kamu menemukan retakan apa pun dalam proses konstruksi. Selain itu, kamu juga harus waspada terhadap retakan atau kebocoran untuk menghindari masalah di masa mendatang.
6. Konstruksi Tidak Terjamin
Pembangunan fondasi tidak terjamin akan menyebabkan banyak kerugian serius seperti retak lantai beton, infiltrasi lantai, penurunan tanah, dan lainnya. Oleh karena itu, untuk memastikan kualitas pekerjaan, perhatian harus diberikan pada penelitian, perhitungan, dan desain ilmiah yang cermat.
7. Material Tidak Berkualitas
Pemilihan material memegang peranan yang sangat penting dalam membangun pondasi. Material seperti besi, pasir, batu, semen dan material lain harus dipastikan memiliki kualitas terbaik. Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam proses pemilihan material konstruksi.
8. Kontraktor yang Belum Berpengalaman
Saat ini, banyak sekali unit konstruksi dengan harga yang bervariasi. Sebelum memutuskan untuk memilih kontraktor, kamu perlu mencari tahu informasi dan reputasi kontraktor tersebut melalui pekerjaan aktual yang telah mereka lakukan. Hal ini merupakan sumber informasi yang berguna untuk membantu menilai kompetensi dan reputasi kontraktor tersebut. Selain itu, kamu juga dapat menyewa pihak ketiga yang independen untuk memberikan saran sekaligus mengawasi pembangunan fondasi.
9. Membangun Fondasi Terlalu Dekat dengan Pohon
Tanaman besar seperti pohon dapat mengancam fondasi rumah. Pohon memiliki akar yang besar dan melebar. Akar yang merayap di bawah fondasi rumah dapat menyedot semua kelembapan, membuat tanah fondasi menjadi kering dan rapuh. Ini dapat membuat fondasi tidak stabil. Akar pohon juga berat dan bahkan dapat mendorong fondasi, mengangkatnya, dan menyebabkan retakan. Bahkan, membangun fondasi di semak besar pun bisa menjadi masalah di kemudian hari.
Itulah beberapa kesalahan umum dalam membangun fondasi yang harus dihindari. Semoga informasi ini bermanfaat!
Leave a Reply