Butterfly roof atau atap kupu-kupu memiliki desain yang khas, kebalikan dari atap pelana standar. Atap kupu-kupu adalah jenis atap arsitektur yang lebih tepat disebut sebagai atap terbalik. Secara sederhana, atap kupu-kupu menyerupai bentuk V. –MegaBaja.co.id
Pada atap konvensional, dua permukaan menjulang dan bertemu satu sama lain di bagian tengah. Sebaliknya, pada atap kupu-kupu, dua sisinya miring ke bawah dari ujung yang berlawanan dan bertemu di tengah untuk membentuk cekungan atau lembah. Bentuknya tampak seperti kupu-kupu yang sedang terbang.
Konstruksi atap kupu-kupu dapat simetris dengan kedua ‘sayap’ memiliki dimensi yang sama. Bisa juga asimetris dengan satu sayap yang lebih besar dari sayap yang lain. Satu bangunan dapat memiliki satu atau beberapa atap kupu-kupu dalam desainnya.
Umumnya, atap ini ditemukan di rumah-rumah dan bungalow, tetapi juga dapat ditemukan di bangunan perumahan lain seperti blok apartemen dan bangunan komersial. Yuk, ketahui lebih dalam seputar atap kupu-kupu mulai dari sejarah hingga kekurangan dan kelebihannya. Berikut pemaparannya.
Sejarah Atap Kupu-Kupu
Beberapa sumber menyebutkan atap kupu-kupu berasal dari tahun 1930-an. Atap ini kadang-kadang dikaitkan dengan arsitek dan desainer Prancis-Swiss, Le Corbusier. Kepopuleran atap kupu-kupu dimulai dalam gaya arsitektur modernis tahun 1950-an dan 1960-an. Atap ini sangat populer di perumahan baru di California, AS, di mana arsitek William Krisel merupakan pendukung desain tersebut.
Versi atap kupu-kupu terkadang ditemukan dalam gaya arsitektur Georgia dan Victoria di Inggris. Atap ini juga terkadang dikenal sebagai atap London karena digunakan dalam desain rumah kota London pada periode Georgia dan Victoria. Pada atap London, atap dengan kemiringan terbalik disembunyikan di balik dinding pembatas.
Material Terbaik untuk Atap Kupu-Kupu
Logam merupakan material pilihan untuk atap kupu-kupu karena daya tahan dan kekuatannya. Desain unik sistem atap kupu-kupu sangat dipengaruhi oleh sifat-sifat logam. Ini membuat logam menjadi pilihan yang sangat baik untuk mendukung fungsionalitas struktur yang unik ini.
Struktur atap kupu-kupu yang terbalik membutuhkan material yang kuat untuk menangani drainase air secara efektif. Atap logam unggul dalam aspek ini, memberikan ketahanan air dan keawetan yang unggul. Permukaannya yang halus memungkinkan aliran air yang efisien, mengurangi risiko kebocoran dan kerusakan air yang umum terjadi pada atap kupu-kupu.
Selain itu, sifat logam yang ringan tidak menambah beban yang tidak perlu pada struktur bangunan. Logam bahkan tetap menawarkan kekuatan luar biasa untuk menahan tekanan lingkungan. Fleksibilitas material memungkinkan integrasi yang mulus dengan sudut dan kemiringan unik sistem atap kupu-kupu. Kamu juga bisa menggunakan material atap lain seperti genteng dan sirap. Jika dipasang dengan benar, material tersebut berfungsi dengan baik dalam cuaca normal.
Bagaimana Drainase Atap Kupu-Kupu?
Salah satu kesalahpahaman tentang atap kupu-kupu adalah atap ini mendorong penumpukan air daripada drainase. Anggapan ini disebabkan tidak ada tempat untuk sistem talang. Padahal, dengan lembah atap kupu-kupu berbentuk miring, air terkumpul di tengah dan diarahkan ke pipa pembuangan atau scupper.
Atap kupu-kupu bertemu di satu titik rendah yang sama, yakni lembah tengah. Saat hujan, air mengalir menuruni kedua lereng menuju lembah ini. Di lembah, terdapat talang atau pipa pembuangan. Ini adalah bagian utama dari sistem drainase atap kupu-kupu. Air terkumpul di talang ini lalu mengalir ke pipa pembuangan, yaitu pipa vertikal yang dipasang di sisi bangunan.
Pipa pembuangan air mengarahkan air menjauh dari fondasi rumah. Terkadang, air diarahkan ke tong hujan atau sistem drainase di dalam tanah. Agar drainase atap kupu-kupu berfungsi dengan baik, lembah harus cukup lebar dan memiliki kemiringan yang tepat. Ini memastikan air bergerak cepat dan tidak menggenang.
Beberapa sistem atap kupu-kupu menggunakan bahan khusus di lembah, seperti membran karet, untuk mencegah kebocoran. Pembersihan lembah dan talang air secara teratur penting dilakukan untuk menjaga drainase berfungsi dengan baik. Di daerah dengan curah hujan tinggi, atap ini bisa dilengkapi dengan talang air yang lebih besar. Pilihan lain adalah membuat lebih banyak pipa pembuangan air untuk menampung lebih banyak air. Ini membantu drainase air secara efisien.
Keunggulan Atap Kupu-Kupu
Beberapa keunggulan utama atap kupu-kupu adalah:
1. Tampilan Unik
Atap kupu-kupu memberikan tampilan yang khas pada sebuah bangunan. Jenis ini memiliki garis-garis yang bersih dan dianggap sebagai gaya yang menarik secara visual. Saat ini, atap kupu-kupu dianggap sebagai desain retro pertengahan abad.
2. Meningkatkan Kesan Lapang dan Cerah
Dengan atap kupu-kupu, kamu bisa memiliki kamar dengan ketinggian ganda yang meningkatkan kesan lapang. Atap kupu-kupu juga memungkinkan penggunaan jendela besar di dalam rumah. Dengan begitu, suasana cerah akan tercipta di ruangan. Atap ini juga dapat digunakan untuk membantu memanaskan ruangan menggunakan tenaga surya atau panas dari matahari yang dapat sangat hemat energi.
3. Ketahanan Cuaca yang Baik
Banyak diklaim bahwa atap kupu-kupu memiliki sifat aerodinamis yang baik. Jenis atap ini tahan terhadap kerusakan cuaca, seperti akibat angin kencang. Selain sifat aerodinamis yang baik, atap kupu-kupu juga memiliki sistem drainase yang baik tanpa memerlukan fasia, sofit, dan talang air konvensional.
4. Bisa untuk Menampung Air Hujan
Atap kupu-kupu dapat digunakan untuk menampung air hujan secara efisien melalui talang air di bagian tengah. Air ini kemudian dapat digunakan kembali. Misalnya, atap kupu-kupu dapat digunakan untuk menampung air untuk menyiram taman. Bisa juga untuk perawatan dan penggunaan di dalam bangunan (panel surya fotovoltaik juga dapat dipasang di atap kupu-kupu seperti halnya di atap pelana).
Kekurangan Atap Kupu-Kupu
Selain keunggulannya, kemungkinan kerugian dari bangunan dengan atap kupu-kupu meliputi:
1. Struktur Lebih Rumit
Atap kupu-kupu umumnya memiliki struktur yang lebih rumit daripada atap konvensional. Jenis atap ini perlu dirancang dengan baik dan profesional agar kokoh secara struktural. Sejalan dengan strukturnya yang rumit, membuat atap ini lebih mahal untuk dibangun daripada atap pelana konvensional atau atap datar. Membangun atap kupu-kupu membutuhkan lebih banyak bahan bangunan dan lebih banyak tenaga kerja.
2. Sulit Dirawat
Karena strukturnya, atap kupu-kupu sulit diakses untuk perawatan. Desainnya membuat kerusakan yang mungkin terjadi pada atap menjadi lebih sulit ditemukan karena sebagian besar atap tersembunyi oleh kemiringan atap.
3. Bentuknya Dianggap Aneh
Tidak semua orang menyukai desain yang unik. Atap kupu-kupu dapat menciptakan bentuk dan ukuran ruangan yang aneh dan tidak selalu praktis. Jenis atap ini juga mungkin memerlukan penggunaan penyangga sentral di dalam properti yang akan memengaruhi tata letak internal.
4. Mengurangi Efisiensi Penggunaan Ruang
Atap kupu-kupu bisa jadi tidak efisien dalam hal penggunaan ruang. Misalnya, dengan atap pelana, kamu bisa memanfaatkan area bawah atap sebagai ruang tambahan di rumah. Sementara dengan atap kupu-kupu, tidak ada ruang yang bisa dimanfaatkan.
5. Masalah pada Jendela Tinggi
Bila desain atap kupu-kupu dikombinasikan dengan jendela tinggi yang penuh, hal ini dapat menyebabkan masalah pada cahaya, suhu, pemanas, dan ventilasi. Ruangan mungkin terlalu terang, terlalu panas, atau terlalu dingin. Kecuali jika ruangan memiliki ventilasi dan tirai yang sesuai, hal ini mungkin tidak menjadi masalah.
Dengan struktur uniknya, atap kupu-kupu memiliki daya tarik estetika yang menawan. Namun, penting juga untuk mempertimbangkan kelebihan dan kerugiannya. Bentuk atap yang tidak biasa ini bisa menjadi ciri khas rumahmu di antara atap-atap standar.
Leave a Reply