Pernah mengalami kejadian air hujan masuk lewat celah jendela padahal jendela sudah ditutup rapat? Masalah ini ternyata cukup sering terjadi di banyak rumah, baik rumah lama maupun baru. Kalau dibiarkan, rembesan air ini bisa menyebabkan dinding lembap, jamur, bahkan kerusakan pada kusen atau furnitur di sekitar jendela. -MegaBaja.co.id
Lalu, apa sih sebenarnya penyebab utama jendela bocor saat hujan? Dan bagaimana cara mengatasinya agar rumah tetap kering dan nyaman? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Umum Jendela Bocor Saat Hujan
1. Kusen Jendela Sudah Rusak atau Lapuk

Kusen kayu yang lama kelamaan terkena sinar matahari dan air hujan bisa mengalami pelapukan. Kusen yang lapuk akan menyisakan celah kecil di pinggir jendela, jadi air hujan mudah merembes masuk. Kusen dari aluminium atau UPVC pun bisa mengalami keausan pada seal karetnya.
Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya ganti bagian kusen yang lapuk atau tambahkan sealant anti air. Sementara untuk kusen aluminium atau UPVC, pastikan seal karetnya masih elastis, jika getas maka segera lakukan penggantian.
2. Sealant Jendela Mengelupas atau Retak
Sealant atau dempul di tepi jendela memiliki fungsi untuk mencegah air masuk lewat celah-celah kecil antara kusen dan dinding. Nah, seiring waktu, sealant atau dempul ini bisa mengelupas atau retak karena cuaca panas dan dingin yang terjadi bergantian sehingga akhirnya menimbulkan kebocoran.
Sebelum terjadi kebocoran, ada baiknya untuk mengecek sealant secara rutin. Jika sudah retak atau berlubang, keruk sealant lama dan ganti dengan sealant baru yang tahan air. Dengan begitu, jendela rumahmu akan terhindar dari kebocoran.
3. Kesalahan dalam Pemasangan Jendela
Saat proses pemasangan, celah kecil di antara jendela dan dinding bisa luput dari perhatian tukang. Jika tidak terisi dengan benar, air hujan bisa masuk lewat sela-sela tersebut. Maka dari itu penting untuk melakukan pengecekan detail di seluruh pinggiran jendela. Bila ditemukan rongga, segera tutup menggunakan busa khusus atau semen instan, lalu lapisi dengan sealant.
4. Ventilasi Drainase Jendela Tersumbat
Pada beberapa tipe jendela modern seperti UPVC atau aluminium, ada yang disebut sebagai sistem drainase mini, fungsinya untuk mengalirkan air keluar. Jika lubang drainase ini tersumbat debu, pasir, atau serangga mati, nantinya air akan meluap ke dalam rumah.
Hal ini bisa diatasi dengan rajin membersihkan lubang drainase minimal sebulan sekali, terutama saat musim hujan. Selain itu, gunakan juga kawat kecil atau sedotan untuk mengangkat kotoran yang menyumbat supaya lebih mudah saat membersihkannya.
5. Posisi Kanopi Kurang Tepat

Kanopi di atas jendela berfungsi mengurangi air hujan langsung mengenai kaca atau kusen. Akan tetapi, jika kanopi dipasang terlalu pendek atau miring ke arah jendela, nantinya air malah mengalir ke arah kusen sehingga bisa rembes ke dalam rumah. Pastikan kemiringan dan panjang kanopi seusai dan proporsional di lokasi yang tepat. Jika perlu, pasang kanopi tambahan atau perbaiki sudut kemiringannya agar air menjauh dari jendela.
6. Dinding Retak di Sekitar Jendela
Jangan sepelekan retakan rambut di dinding sekitar jendela karena hal ini bisa menjadi jalan masuknya air. Meski kecil, jika posisinya pas di atas kusen atau di sekitar bingkai, air bisa merembes perlahan terutama saat hujan deras. Jika terdapat retakan seperti ini, sebaiknya segera tambal retakan dengan filler tembok atau mortar khusus, lalu cat ulang agar permukaan kembali rapat dan tahan air.
7. Desain Jendela yang Kurang Tepat
Beberapa model jendela cenderung kurang rapat dibanding model swing atau casement. Kebocoran karena jendela yang kurang rapat biasanya terjadi pasa model jendela sliding. Apalagi jika dipasang di area luar tanpa pelindung tambahan. Sliding window akan rawan bocor terutama saat hujan disertai angin kencang.
Jika jendela rumahmu menggunakan jenis jendela seperti ini, maka tambahkan lapisan karet tambahan di sela rel sliding window. Namun jika masalahnya tidak teratasi dengan baik padahal sudah diperbaiki, maka sebaiknya pertimbangkan untuk mengganti model jendela yang lebih efektif.
Cara Sederhana Mendeteksi Sumber Kebocoran Jendela
Sebagian besar orang mengabaikan kebocoran jendela karena tidak mengetahui dengan jelas dari mana sumber kebocoran itu terjadi. Maka untuk mendeteksi lebih dini, coba lakukan beberapa langkah ini untuk mengetahuinya:
- Gunakan Selang Air: Siram perlahan di bagian luar jendela dan lihat dari dalam rumah apakah ada rembesan air.
- Perhatikan Bekas Air: Cari noda air menguning di sekitar kusen atau dinding dekat jendela.
- Tes dengan Lampu Senter: Pada malam hari, nyalakan senter dari luar jendela. Bila cahaya masuk ke dalam, berarti ada celah.
Tips Mencegah Jendela Bocor di Masa Depan
Jika jendelamu mengalami kebocoran, maka jangan khawatir karena kamu sudah mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya. Akan tetapi kamu tetap perlu melakukan perawatan untuk mencegah kebocoran terjadi untuk ke depannya. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah jendela bocor untuk kedua kalinya:
1. Periksa Secara Rutin
Melakukan pemeriksaan rutin pada jendela sangat penting, terutama saat memasuki musim hujan. Periksa bagian sealant, kusen, dan dinding di sekitarnya untuk memastikan tidak ada celah, retakan, atau bagian yang mulai aus. Sealant yang mengelupas atau mengering bisa membuat air hujan merembes masuk ke dalam rumah. Kusen yang lapuk atau berjamur juga bisa melemahkan struktur jendela. Jika ditemukan kerusakan kecil, segera lakukan perbaikan untuk mencegah masalah lebih besar seperti kebocoran serius atau bahkan kerusakan dinding.
2. Pilih Bahan Jendela Berkualitas
Pemilihan material jendela berpengaruh besar pada ketahanan terhadap cuaca. Bahan UPVC atau aluminium menjadi pilihan tepat karena tahan korosi, tidak mudah lapuk, dan awet meski sering terkena air hujan. Pastikan jendela dilengkapi seal karet berkualitas yang fleksibel dan tahan lama, sehingga tetap rapat meski digunakan dalam waktu lama. Bahan berkualitas ini memang cenderung lebih mahal di awal, tetapi bisa menghemat biaya perbaikan jangka panjang.

3. Pasang Kanopi atau Teralis Pelindung
Tips berikutnya adalah dengan memasang kanopi atau teralis pelindung. Gunakan kanopi berukuran minimal 50 cm di atas jendela untuk mengurangi cipratan air hujan langsung. Selain melindungi dari air, kanopi juga dapat mengurangi paparan sinar matahari langsung yang bisa merusak kusen. Untuk alternatif lain kamu bisa menggunakan teralis pelindung yang dirancang khusus agar air hujan terhalang tanpa mengurangi sirkulasi udara.
4. Gunakan Cat Anti Air
Cat waterproofing sangat disarankan untuk melapisi kusen dan dinding di sekitar jendela. Lapisan ini berfungsi untuk mencegah air hujan meresap ke dalam pori-pori material, sehingga area jendela tetap kering dan bebas jamur. Jangan lupa juga untuk memilih cat berkualitas tinggi yang memang diformulasikan untuk eksterior.
5. Perbaiki Retakan Kecil Sejak Dini
Jangan abaikan retakan kecil di kusen atau dinding! Karena retakan ini bisa menjadi jalur air hujan masuk ke dalam rumah. Jika melihat retakan ini, maka sebaiknya segera tambal menggunakan sealant atau plamir khusus agar tidak melebar dan memicu kebocoran lebih besar di kemudian hari.
Intinya, jendela yang bocor saat hujan bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kusen lapuk, sealant rusak, hingga kesalahan desain atau pemasangan. Meski terlihat sepele, masalah ini bisa berdampak besar kalau dibiarkan terus-menerus. Berbagai masalah mungkin akan muncul seperti dinding lembap, pertumbuhan jamur, bahkan kerusakan pada struktur rumah.
Untuk mengatasinya, kamu bisa mulai dengan periksa kondisi jendela secara rutin, bersihkan saluran drainase, perbaiki retakan kecil, dan gunakan bahan atau desain jendela yang sesuai. Kalau perlu, konsultasikan pada tukang profesional untuk penanganan maksimal.
Dengan perawatan dan pencegahan yang tepat, jendela rumah kamu bisa tetap kering, rapi, dan awet meskipun hujan deras melanda. Semoga bermanfaat, ya!


















Leave a Reply