Kenapa Rumah Belanda Lebih Adem_ Simak Jawabannya Di Sini!
Kenapa Rumah Belanda Lebih Adem_ Simak Jawabannya Di Sini!

Kenapa Rumah Belanda Lebih Adem? Simak Jawabannya Di Sini!

Meskipun tampak jadul, namun rumah bergaya Belanda masih dapat kamu temukan di beberapa wilayah di Indonesia. Misalnya di kota-kota tua sekitar Bandung, Semarang hingga Surabaya. Selain dikenal dengan sebutan Rumah Belanda, rumah klasik ini juga dikenal dengan rumah bergaya arsitektur Jengki.

Akan tetapi, bukan tanpa alasan mengapa rumah tersebut disebut dengan rumah Belanda karena gaya rumah ini adalah gaya yang populer sejak masa kolonial, bisa dibilang ini adalah salah satu warisan kolonial dan beruntungnya masih ada peninggalannya di kota-kota tertentu yang disebutkan sebelumnya.

Lalu, pernahkah kamu memasuki rumah bergaya arsitektur Jengki ini dan bagaimana kesan yang kamu rasakan? Sebagian orang akan setuju bahwa rumah Jengki memiliki suasana yang lebih sejuk jika dibandingkan dengan rumah-rumah modern yang ada pada saat ini.

Semakin menyebarnya ilmu tentang menata rumah supaya lebih nyaman, membuat orang-orang semakin hati-hati dalam mendesain interior ataupun eksterior rumahnya supaya bukan hanya estetik namun juga nyaman untuk dihuni. Nah, kira-kira apa sih yang membuat rumah Belanda ini terkesan lebih sejuk dan adem? Yuk, temukan jawabannya di ulasan berikut ini!

Mengapa Rumah Belanda Terasa Lebih Adem?

Rumah Belanda atau rumah bergaya arsitektur Jengki ini memiliki beberapa ciri khas, di antaranya adalah plafon yang tinggi, dinding yang tebal, jendela-jendela yang besar, material alami yang digunakan untuk pembangunan hingga penerapan sistem ventilasi silang. Menurutmu, apakah elemen-elemen ini berpengaruh pada kondisi sejuk rumah Belanda dibanding rumah modern? Simak lebih lanjut!

1. Plafon Tinggi

Plafon Tinggi
Plafon Tinggi

Tahukah kamu bahwa ukuran tinggi plafon menjadi salah satu faktor untuk mengatur udara di dalam ruangan. Semakin rendah tinggi plafon, maka udara di dalam ruangan akan terasa semakin pengap bahkan panas.

Nah, pada arsitektur Rumah Belanda, plafon-plafonnya diatur dengan ukuran yang lebih tinggi dibanding dengan ukuran tinggi plafon rumah modern. Rumah Belanda pada zaman dulu umumnya dimiliki oleh orang-orang dengan kondisi ekonomi kalangan atas, karena ketinggian plafon ini juga bisa dilihat sebagai simbol kemewahan.

Selain itu, tinggi plafon juga disesuaikan dengan kondisi iklim di Negara Indonesia yang beriklim tropis. Dibuat tinggi supaya sirkulasi udara tetap baik sehingga rumah tidak lembab. Ketinggian plafon yang sesuai juga membuat udara panas naik ke atas sehingga suhu di area tempat tinggal yang posisinya lebih rendah terasa lebih sejuk.

2. Dinding yang Tebal

Dinding yang Tebal

Selanjutnya adalah konstruksi dinding tebal yang biasanya terbuat dari bata atau batu kapur. Kenapa dinding tebal bisa membuat ruangan lebih sejuk? Hal tersebut disebabkan oleh sistem isolasi termal yang diciptakan oleh ketebalan dinding sehingga udara panas dari luar akan lebih lambat sampai ke dalam.

Akan tetapi bukan hanya dari faktor ketebalannya saja, bahan yang digunakan juga mempengaruhi kesejukan di dalam ruangan. Maka dari itu gunakan bahan-bahan alami seperti batu bata, batu alam atau batu kapur agar rumah terasa lebih sejuk. Bahan-bahan tersebut bekerja sebagai insulator yang memperlambat aliran udara panas dari luar.

3. Jendela dan Pintu yang Besar

Beralih pada sumber udara yang menjadi faktor utama pengaturan udara supaya rumah terasa lebih sejuk. Yap, sudah tentu ventilasi alami yang paling mudah didapat adalah dari ukuran jendela dan pintu yang besar.

Jika kamu melihat perbandingan ukuran jendela dan pintu pada Rumah Belanda dan rumah-rumah modern saat ini pasti akan terlihat cukup signifikan. Mungkin inilah salah satu penyebab kenapa rumah modern saat ini terasa lebih panas, karena ukuran pintu dan jendela yang kecil bisa menghambat sirkulasi udara sehingga udara panas akan terperangkap di dalam ruangan.

Selain untuk sumber udara alami, jendela dan pintu dengan ukuran yang besar juga bisa menjadi sumber pencahayaan alami sehingga kamu tidak perlu menghidupkan lampu pada siang hari. Tanpa disadari, cahaya dari lampu bisa membuat ruanganmu terasa lebih panas, lho!

4. Sistem Ventilasi Silang

Lagi-lagi berbicara soal ventilasi atau sirkulasi udara. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam pengaturan suhu alami di dalam ruangan. Salah satu yang membuat Rumah Belanda lebih adem adalah karena diterapkannya sistem ventilasi silang. Sekali lagi, pergerakan udara yang lancar akan membuat udara di dalam ruangan bergerak dengan bebas sehingga udara panas di dalam bisa dibuang keluar dan digantikan dengan udara baru yang segar.

Dengan menerapkan ventilais silang, pergerakan udara di dalam ruangan akan terjadi lebih mudah dibanding dengan sistem ventilasi biasa. Beberapa contoh untuk menerapkan ventilasi silang di rumah antara lain seperti posisi jendela yang berhadapan, posisi pintu dan jendela yang sejajar di dua sisi ruangan atau yang paling mudah adalah mendesain jendela dengan roster atau lubang angin.

5. Pemilihan Material yang Tepat

Poin selanjutnya yang merupakan alasan mengapa Rumah Belanda terasa lebih adem adalah dari pemilihan material yang dingin. Kamu mungkin sering melihat rumah-rumah jadul yang berlantaikan tegel (keramik, granit atau ubin semen yang diplester) alih-alih vinyl atau bahan sintetis lainnya. Tegel memiliki sifat konduktif yang cepat menghantarkan suhu panas ataupun dingin. Namun karena tegel memiliki massa yang padat dan biasanya dibuat bersentuhan langsung dengan tanah yang sifatnya lebih dingin maka sifat tegel menjadi lebih cepat menyerap panas tubuh manusia. Sehingga akan terasa lebih sejuk jika disentuh.

Pemilihan Material yang Tepat
Pemilihan Material yang Tepat

Selain tegel, bahan alami seperti kayu juga bisa membuat rumah menjadi lebih sejuk. Hal ini tentu karena kayu merupakan isolator alami sehingga tidak cepat mengantarkan panas selayaknya batu atau logam. Inilah yang menyebabkan suhu lantai atau dinding kayu menjadi lebih stabil, sehingga di saat cuaca sedang panas, kondisi di dalam rumahmu akan terasa lebih sejuk dibanding cuaca di luar rumah.

Pada rumah-rumah bergaya Belanda, biasanya lantai dibiarkan begitu saja tanpa karpet sehingga ruangan menjadi lebih adem. Perlu diketahui, pemakaian karpet di rumah dengan kondisi lingkungan beriklim tropis akan membuat rumah menjadi lebih panas atau bahkan pengap. Jadi haru pintar-pintar dalam menata interior rumahmu ya!

6. Memperhatikan Arah Matahari

Selain hal-hal di atas, membangun rumah dengan orientasi yang tepat juga bisa membantu menciptakan suasana yang sejuk di dalam rumah. Jangan membangun rumah menghadap ke timur atau barat karena pada saat siang hingga sore hari matahari akan menyorot langsung ke area rumah.

Maka sebaiknya arahkan rumah menghadap ke utara atau selatan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari di waktu siang saat sedang terik-teriknya. Dengan begitu, kamu tidak akan merasakan sensasi kepanasan yang berlebihan karena matahari tidak menyorot rumahmu secara langsung.

Nah, itulah beberapa jawaban mengapa Rumah Belanda terasa lebih adem jika dibandingkan dengan rumah-rumah modern pada zaman ini. Poinnya adalah pada pengaturan ventilasi dan sirkulasi udara dan sedikit perhatian pada arah atau posisi bangunan. Sebetulnya, jika prinsip-prinsip ini diterapkan di rumah-rumah modern, kamu akan tetap bisa mendapatkan rumah yang sejuk seperti Rumah Belanda atau Rumah Jenki tersebut.

Gimana? Tertarik untuk menerapkannya di rumahmu? Semoga bermanfaat ya!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka