Mengenal Softscape pada Arsitektur Lanskap dan Perbedaannya dengan Hardscape
Mengenal Softscape pada Arsitektur Lanskap dan Perbedaannya dengan Hardscape

Mengenal Softscape pada Arsitektur Lanskap dan Perbedaannya dengan Hardscape

Arsitektur yang dikenal oleh banyak orang tidak jauh dari bangunan fisik seperti rumah, gedung-gedung komersial, atau bangunan tinggi. Namun sebenarnya, arsitektur bukan hanya soal bangunan fisik. Ada juga yang namanya arsitektur lanskap. Nah, dalam arsitektur lanskap, ada yang disebut sebagai softscape. -MegaBaja.co.id

Arsitektur atau desain lanskap berguna untuk mengatur tata ruang luar agar terlihat lebih rapi dan indah. Peran arsitektur lanskap sangat krusial dalam menciptakan lingkungan yang lebih nyaman dan asri. Keberadaan softscape membantu menyeimbangkan desain lanskap tanpa membuatnya terkesan sepi atau berlebihan.

Selain softscape, arsitektur lanskap akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan hardscape. Untuk mengenal apa itu softscape dan perbedaannya dengan hardscape, simak ulasannya dalam artikel ini.

Apa Itu Softscape?

Apa Itu Softscape?

Softscape adalah istilah untuk elemen-elemen alami dalam arsitektur lanskap, seperti tanaman, pepohonan, dan elemen air. Sebagai elemen alami, softspace memegang peran penting dalam memperindah dan menyegarkan taman atau area luar ruangan.

Bisa dibilang, softscape adalah “perangkat lunak”-nya taman, yang memberikan sentuhan alami dan menyejukkan. Ciri khas dari softscape adalah sifatnya yang hidup dan terus berkembang, menyesuaikan diri dengan cuaca dan kondisi lingkungan. Karena sifatnya yang dinamis, softscape memerlukan perawatan rutin agar tetap tumbuh subur.

Jenis softscape juga sangat beragam. Jadi, sangat penting untuk menyesuaikan pilihan tanaman dengan kondisi lingkungan.

Jenis-Jenis Elemen Softscape

Softscape terdiri dari berbagai macam tanaman dengan bentuk dan fungsi yang berbeda. Berikut jenis elemen softscape berdasarkan kategorinya:

1. Dilihat dari Struktur dan Tajuknya

Jika dilihat dari struktur dan tajuknya, softscape bisa berupa pohon, semak (shrubs), tanaman rambat (liana), atau bahkan tanaman herbal. Setiap jenis tanaman ini punya peran masing-masing dalam menciptakan suasana yang diinginkan di suatu area.

2. Dilihat dari Fungsinya

Sementara jika dilihat dari fungsi dekoratif dan cara membentuk ruang, ada beberapa kategori softscape, yakni:

  • Tanaman pelantai atau ground cover yang biasanya berfungsi untuk menutupi tanah. 
  • Tanaman pendinding yang bisa menjadi pembatas atau dinding alami dengan berbagai ketinggian, mulai dari dinding rendah hingga tinggi.
  • Tanaman peneduh yang berfungsi layaknya atap alami, serta tanaman yang hanya ditujukan sebagai hiasan untuk mempercantik suatu ruang.

Fungsi Softscape

Beberapa fungsi softscape antara lain:

1. Pembatas Fisik (Physical Barriers)

Beberapa jenis softscape bisa berfungsi sebagai pembatas alami yang mengendalikan pergerakan manusia atau hewan. Misalnya, semak-semak bisa mengarahkan jalur pejalan kaki atau menjadi penghalang agar hewan tidak masuk ke area tertentu.

2. Kontrol Pandangan (Visual Control)

Softscape bisa membantu mengurangi silau dari sinar matahari atau pantulan cahaya dari permukaan yang keras, seperti jalanan. Selain itu, tanaman juga bisa digunakan untuk membatasi ruang, menciptakan kesan privasi, atau menghalangi pandangan ke arah yang tidak diinginkan.

3. Pencegah Erosi (Erosion Control)

Akar tanaman memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tanah. Kegunaannya untuk menahan air hujan yang berlebihan dan mencegah terjadinya erosi tanah, terutama di daerah yang rawan longsor.

4. Habitat Hewan (Wildlife Habitats)

Tanaman softscape juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai hewan. Unsur alami ini bisa menjadi tempat berlindung dan sumber makanan bagi satwa liar, membantu menjaga keseimbangan ekosistem.

5. Pengendali Iklim (Climate Control)

Tanaman juga membantu dalam menjaga kenyamanan suhu sekitar. Bisa menahan panas, menyerap suara, mengurangi radiasi sinar matahari, dan membantu mengatur kelembaban udara. Selain itu, tanaman dapat mengalirkan dan menahan angin, menciptakan suasana yang lebih nyaman di area tersebut.

6. Nilai Estetis (Aesthetic Values)

Tentu saja, softscape punya nilai estetis yang tinggi. Tanaman-tanaman ini bisa mempercantik lingkungan sekitar dan menciptakan pemandangan yang indah. Secara keseluruhan, softscape bisa meningkatkan kualitas visual dan kenyamanan suatu ruang.

Perbedaan Softscape dan Hardscape

Selain softcspace, dalam dunia desain lanskap, ada elemen lain yang turut berperan penting, yakni hardscape. Jika softscape mencakup semua elemen hidup dan organik seperti tanaman, rumput, dan pepohonan, hardscape justru kebalikannya. Hardscape terdiri dari elemen-elemen keras dan tidak hidup, seperti batu, paving, beton, dan kayu. Bisa dibilang, hardscape adalah bagian dari lanskap yang lebih solid dan tahan lama.

Fungsi hardscape juga beragam, misalnya sebagai penentu penggunaan ruang. Contohnya, jalan setapak atau jalan masuk yang dibangun dengan bahan keras bisa mengarahkan orang untuk berjalan melalui area softscape. Misalnya jalur kerikil yang melintasi hamparan rumput menuju taman kecil di sudut halaman.

Perbedaan Softscape dan Hardscape

Kenapa Hardscape dan Softscape Sama-Sama Penting?

Untuk menciptakan taman yang ideal, diperlukan keseimbangan antara hardscape dan softscape. Apabila terlalu banyak hardscape, taman bisa terlihat kaku dan gersang. Sebaliknya, jika softscape mendominasi, taman akan terlalu rimbun, dan kamu bisa saja kewalahan merawat tanaman-tanaman tersebut.

Taman yang bagus bukan hanya dinilai dari tampilannya yang cantik, tetapi juga harus memenuhi kebutuhan dan berfungsi sebagai ekosistem yang seimbang. Karena itu, desain yang baik harus memperhitungkan proporsi antara hardscape dan softscape. Kedua elemen ini sama-sama penting untuk menciptakan taman yang tidak hanya indah dilihat, tetapi juga nyaman dan fungsional.

Panduan Memadukan Softscape dan Hardscape

Perpaduan elemen softscape dan hardscape perlu dipikirkan dengan matang untuk menciptakan taman yang tidak hanya indah tetapi juga harmonis. Berikut beberapa tips untuk menggabungkan keduanya agar tampilan lanskap semakin menarik:

1. Kenali Karakter Masing-Masing

Kenali Karakter Masing-Masing

Setiap elemen, baik softscape maupun hardscape, punya karakter unik. Misalnya, jika ada kolam (hardscape), bentuk dan teksturnya bisa berbeda-beda. Ada kolam dengan bentuk persegi dan tekstur yang halus, yang lebih cocok untuk taman bergaya minimalis. Di sisi lain, ada juga kolam dengan bentuk tidak beraturan dan tekstur yang lebih alami, yang pas untuk taman dengan gaya tropis.

Untuk softscape, tanaman berdaun rimbun lebih pas untuk taman bergaya tropis, karena gaya ini dikenal dengan suasana yang lebat, teduh, dan segar. Sementara untuk taman minimalis, tanaman dengan daun yang lebih simpel dan tidak rimbun biasanya lebih cocok.

Jadi, memahami karakter setiap elemen ini penting supaya lanskap tidak terlihat acak-acakan dan tetap selaras dengan tema yang diinginkan.

2. Perhatikan Proporsi

Soal proporsi softscape dan hardscape, sebenarnya tidak ada aturan baku. Kamu bisa menyesuaikannya dengan selera dan gaya yang ingin diciptakan. Kalau kamu menginginkan taman kering, misalnya, akan lebih baik menggunakan lebih banyak hardscape seperti batu koral daripada softscape. Sebaliknya, jika kamu ingin suasana yang lebih alami seperti taman tropis, maka softscape seperti pepohonan dan semak bisa lebih mendominasi.

Selain komposisi, ukuran hardscape dan softscape juga perlu disesuaikan dengan luas area. Pastikan elemen-elemen tersebut tidak terlalu besar atau kecil sehingga tetap proporsional dengan keseluruhan area. Jumlah elemen softscape dan hardscape pun harus diperhatikan agar tidak terlihat terlalu ramai atau sebaliknya, terlalu sepi.

Itu tadi sekilas tentang softscape, perbedaannya dengan hardscape, serta bagaimana memadukan keduanya agar harmonis. Tanpa lanskap dan perencanaan softscape-hardscape yang baik, sebuah area bisa terasa datar dan kurang menarik.

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka