Kendala dalam Pengelasan Auminium_ Tips dan Teknik untuk Pengelasan yang Optimal
Kendala dalam Pengelasan Auminium_ Tips dan Teknik untuk Pengelasan yang Optimal

Kendala dalam Pengelasan Auminium: Tips dan Teknik untuk Pengelasan yang Optimal

Aluminium adalah salah satu jenis material logam yang cukup banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri. Mulai dari industri otomotif, konstruksi, penerbangan, hingga manufaktur. Jenis logam ini memiliki sifat yang ringan, anti korosi, dan juga merupakan penghantar panas yang baik. Karakter inilah yang menjadikannya sebagai bahan unggulan dalam pembuatan beberapa perangkat. Seperti kendaraan, struktur bangunan ringan, serta komponen mesin. Dalam penyambungan bagian-bagian aluminium, teknik pengelasan menjadi metode penting yang perlu diperhatikan. -MegaBaja.co.id

Akan tetapi, ada tantangan tersendiri dalam proses pengelasan material aluminium, tidak semudah mengelas logam lain seperti baja.

Aluminium umumnya lebih mudah berubah bentuk karena penghantar panasnya yang tinggi. Permukaannya pun dilapisi oleh oksida keras yang harus ditangani dengan perlakuan khusus. Selain itu, karakternya yang lembut dan mudah terkontaminasi membuat proses pengelasan pada aluminium menjadi sedikit lebih sulit.

Di dalam artikel ini, kamu akan mengetahui apa saja kendala yang biasa terjadi dalam pengelasan aluminium. Dan bagaimana panduan juga tips praktis agar mendapatkan hasil las yang optimal. Lebih kuat, rapi, dan tahan lama. Sebelum beranjak ke sana, yuk kita kenali lebih jauh tentang bagaimana karakter aluminium dalam proses pengelasan.

Karakteristik Aluminium dalam Pengelasan

Karakteristik Aluminium dalam Pengelasan

Perlu diketahui, bahan aluminium memiliki sejumlah sifat fisik dan kimia yang unik. Dengan adanya sifat ini, perlu beberapa treatment  khusus saat pengelasan supaya meminimalisir kerusakan saat dilas. Berikut penjelasannya.

1. Tingkat Konduktivitas Tinggi

Yang pertama adalah tingkat konduktivitas panas aluminium yang sangat tinggi, yaitu sekitar empat kali lipat jika dibandingkan dengan baja. Dengan angka ini, penyebaran panas dari proses pengelasan terjadi lebih cepat ke seluruh permukaan. Akibatnya logam cepat dingin sehingga lebih sulit untuk menjaga stabilitas kolam las. Selain itu, diperlukan juga arus las yang lebih besar supaya bisa mempertahankan penetrasi.

2. Permukaan Dilapisi Oksida

Aluminium adalah material yang tahan karat, hal ini disebabkan adanya lapisan oksida alami di permukaannya. Namun, jika tidak dibersihkan dengan baik, lapisan ini dapat menghambat penggabungan logam secara alami. Apalagi, angka titik lelehnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan aluminium murni. Kondisi ini bisa menghasilkan sambungan yang lemah. Maka dari itu, penting untuk membersihkan bagian permukaan aluminium sebelum proses las berlangsung.

3. Lunak dan Titik Leleh Rendah

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, bahwa aluminium memiliki titik leleh yang rendah serta sifat yang lunak. Hal ini membuat bahan aluminium menjadi lebih mudah mengalami distorsi saat terkena panas. Bukan hanya itu, aluminium juga mudah terpengaruh oleh kontaminasi dari luar, seperti udara, air, atau kotoran lain. Saat terkontaminasi, bisa terjadi porositas atau lubang kecil pada hasil las sehingga bisa mengurangi kekuatan sambungan.

Pentingnya memahami sifat-sifat aluminium bisa menjadi langkah awal  supaya kesalahan saat pengelasan bisa diminimalisisr. Dengan mengetahui sifatnya, kamu akan lebih mengerti treatment khusus seperti apa yang harus dilakukan selama proses pengelasan.

Kendala Umum dalam Pengelasan Aluminium

Berikut ini beberapa kendala yang sering dijumpai dalam proses pengelasan aluminium:

1. Sambungan Las Kurang Kuat

Sambungan Las Kurang Kuat

Kendala yang umum terjadi pada saat pengelasan aluminium adalah pada bagian sambungan las yang kurang kuat. Ini bisa terjadi karena beberapa hal, salah satunya akibat dari adanya lapisan oksida dengan titik leleh yang tinggi, yaitu sekitar 2.000°C. Sementara titik leleh aluminium murni jauh lebih rendah di angka 660°C. Maka, jika lapisan ini tidak dihilangkan, proses oengelasan tidak akan berjalan sempurna. Kemudian terjadilah kendala seperti hasil sambungan yang lemah, berpori, dan permukaan yang tidak merata.

2. Keretakan Sambungan Las

Aluminium memiliki konduktivitas panas yang tinggi. Hal ini kemudian menjadi penyebab penyebaran panas berlangsung lebih cepat dan tidak merata. Sehingga bagian logam menjadi dingin terlalu cepat, hal ini berpotensi menimbulkan retakan pada sambungan las sehingga kontrol dalam kolam las lebih sulit. Apalagi jika pengaturan arus tidak sesuai.

3. Distorsi (Perubahan Bentuk)

Kendala yang ketiga adalah perubahan bentuk aluminium atau distorsi. Ini bisa disebabkan oleh kondisi suhu aluminium yang mudah naik dan turun. Dengan adanya kondisi ini, aluminium menjadi lebih mudah melengkung atau berubah bentuk selama proses pengelasan. Sehingga dibutuhkan teknik dan timing yang tepat agar hasilnya lebih presisi.

4. Terjadi Kebocoran Karena Kontaminasi

Selama proses pengelasan, aluminium harus dipastikan aman dari kontaminasi, mulai dari kelembapan, air, minyak, atau debu. Karena kontaminasi seperti ini  bisa mengakibatkan terbentuknya pori-pori kecil pada las. Hal ini tentu bukan hanya melemahkan struktur, akan tetapi juga bisa mengakibatkan kebocoran, terutama jika digunakan dalam sistem tertutup seperti tangki atau pipa aluminium.

5. Reaksi Kimia dalam Pengelasan

Dalam proses pengelasan aluminium, dibutuhkan jenis filler atau kawat pengisi yang berbeda untuk setiap jenisnya. Jika salah dalam pemilihan jenis filler, maka beberapa kendala mungkin terjadi. Seperti adanya reaksi kimia yang tidak diinginkan atau menghasilkan sambungan yang kurang kuat. Selain filler, kamu juga membutuhkan jenis gas pelindung yang sesuai, kesalahan dalam memilih jenis gas pelindung bisa menyebabkan stabilitas busur las terganggu.

Nah, setelah mengetahui kendala apa saja yang umum terjadi selama proses pengelasan aluminium, kamu tentu akan lebih mudah untuk menyusun strategi kerja yang lebih baik dan meminimalisir risiko kegagalan las. Untuk hasil yang lebih optimal, simak teknik dan tips untuk hasil las aluminium berikut ini!

Teknik dan Tips untuk Hasil Las Aluminium yang Maksimal

1. Bersihkan Permukaan

Hal pertama yang penting untuk diperhatikan adalah membersihkan area permukaan. Ini membantu untuk menghilangkan lapisan oksida sehingga kendala yang disebabkan oleh oksida di permukaan aluminium bisa diminimalisiri. Kamu bisa menggunakan sikat stainless steel khusus untuk aluminium supaya lapisan oksida bisa terangkat sempurna. Pastikan untuk menggunakan sikat yang baru, karena penggunaan sikat bekas mungkin bisa membawa kontaminan. Kemudian gunakan juga pelarut seperti alkohol isopropil atau aseton untuk membersihkan minyak dan kotoran lainnya.

2. Pilih Peralatan yang Tepat

Tips kedua adalah gunakan mesin las TIG (Tungsten Inert Gas) atau MIG (Metal Inert Gas) . Kedua jenis mesin las ini didesain untuk mengelas aluminium. Selain itu, pilih jenis elektroda dan filler yang sesuai dengan tipe aluminium yang akan dilas. Misalnya, paduan seri 6xxx biasanya cocok dengan filler ER4043 atau ER5356.

3. Pengaturan Parameter Las

Jangan lupa untuk menyesuaikan arus listrik dan kecepatan pengelasan dengan ketebalan aluminiumnya. Untuk proses pengelasan TIG, gunakan mode AC. Selain mencairkan logam, proses pengelasan dengan mode ini bisa membantu membersihkan oksida selama proses pengelasan berlangsung. Pada jenis mesin las MIG, kamu bisa menggunakan teknik mendorong (push) agar hasilnya lebih rapi dan stabil.

4. Pemakaian Gas Pelindung Murni

Gas pelindung dalam proses pengelasan memiliki peran untuk menjaga kolam las dari paparan kontaminan. Mulai dari udara, air, debu dan sebagainya. Penggunaan argon murni merupakan yang paling umum digunakan untuk kebanyakan aluminium. Mengapa penting menentukan pemakaian gas pelindung? Karena penggunaan gas pelindung yang tepat bisa menentukan kualitas sambungan las pada aluminium. Ini berhubungan juga dengan kualitas kolam las yang terjaga dari adanya kontaminasi.

5. Latihan dan Penguasaan Teknik

Latihan dan Penguasaan Teknik

Tidak dapat dipungkiri bahwa pengelasan aluminium lebih menantang dibandingkan dengan pengelasan material baja. Maka dibutuhkan keterampilan dan pengalaman lebih. Tips terakhir untuk mendapat hasil pengelasan aluminium yang optimal adalah dengan rutin melakukan latihan. Dengan begitu, kamu bisa meningkatkan kontrol terhadap arus, gerakan tangan, dan pengaturan kolam las. Kamu bisa melakukan latihan dengan menggunakan bahan sisa sebelum mulai mengelas komponen utama.

Nah, itulah pembahasan mengenai proses pengelasan pada material aluminium yang dinilai lebih rumit. Apakah kamu tertarik untuk mencobanya?

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka