Perbedaan Las MIG, TIG, dan Stick Welding_ Mana yang Tepat untuk Proyekmu
Perbedaan Las MIG, TIG, dan Stick Welding_ Mana yang Tepat untuk Proyekmu

Perbedaan Las MIG, TIG, dan Stick Welding: Mana yang Tepat untuk Proyekmu?

Dalam bidang pengelasan, ada beberapa metode las yang bisa digunakan. Pemilihan metode las yang sesuai bisa menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pekerjaan las. Sederhananya, metode las terbagi menjadi tiga teknik. Ketiga ini merupakan teknik yang paling umum dipakai dalam industri maupun pengerjaan personal. Metode tersebut adalah las MIG (Metal Inert Gas), TIG (Tungsten Inert Gas), dan Stick Weldin atau biasa disebut dengan istilah SMAW (Shielded Metal Arc Welding). -MegaBaja.co.id

Meski memiliki tujuan yang sama, yaitu menyambung logam, ketiga metode tadi memiliki cara kerja, keunggulan, dan tantangan yang berbeda. Dengan memahami dan mengetahui perbedaan ppenting di antara ketiganya, kamu akan lebih mudah untuk menentukan pilihan yang paling cocok. Mana metode yang bisa digunakan untuk kebutuhan produksi berskala besar dan mana metode yang cocok untuk pekerjaan rumah tangga.

Artikel ini akan membahas berbagai karakteristik dari masing-masing metode. Menjelaskan perbedaan dan perbandingannya sehingga kamu bisa menilai mana yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan proyekmu. Yuk, kita bahas satu-persatu!

Mengenal Metode Pengelasan

Mengenal Metode Pengelasan
Mengenal Metode Pengelasan

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ada tiga metode pengelasan yang umum digunakan. Yaitu las MIG, TIG dan Stick Welding. Yang pertama yaitu metode las MIG, cara kerjanya melibatkan penggunaan kawat elektroda yang terus menerus mengalir melalui ujung pistol las (torch), kemudian lelehannya berguna untuk menjadi pengisi sambungan antar logam. Selama proses berlangsung, dibutuhkan gas pelindung eksternal, seperti argon atau campuran argon-karbon dioksida. Fungsinya adalah supaya kolam las terlindungi dari kontaminasi udara.

Sementara itu, las TIG memiliki cara kerja yang berbeda. Pada las MIG, elektroda turut meleleh dan menjadi pengisi sambungan. Sedangkan pada las TIG, elektroda yang digunakan adalah jenis tungsten yang tidak ikut meleleh selama proses berlangsung. Adapun logam pengisi dimasukkan secara manual menggunakan tangan terpisah. Akan tetapi terdapat pengecualian dalam teknik autogenous, di mana tidak digunakan pengisi tambahan. Gas pelindung yang umum digunakan dalam metode ini adalah argon murni yang sama-sama berfungsi untuk menjaga hasil las tetap bersih.

Yang terakhir adalah metode Stick Welding atau SMAW yang memakai elektroda batang berlapis bahan kimia yang disebut fluks. Ketika elektroda ini meleleh, lapisan fluks menghasilkan gas pelindung dan terak (slag) sehinga kolam las bisa terlindung dari kontaminasi udara.

Setelah memahami dan mengetahui perbedaan dasar dari ketiga metode las di atas, yuk kita perdalam lagi berbagai perbedaan dari ketiganya!

Perbedaan dan Perbandingan Las TIG, MIG dan Stick Welding

Perbedaan dan Perbandingan Las TIG, MIG dan Stick Welding
Perbedaan dan Perbandingan Las TIG, MIG dan Stick Welding

1. Perbedaan Berdasarkan Mekanisme Kerja

  1. Las MIG (GMAW): Kawat elektroda dialirkan secara terus menerus dari spool dan berperan ganda sebagai elektroda juga bahan pengisi sambungan.
  2. Las TIG (GTAW): Elektroda tungsten yang tahan panas tidak habis selama proses berlangsung. Kawat pengisi ditambahkan secara manual oleh operator, sehingga memberikan kontrol lebih besar atas hasil las.
  3. Stick Welding (SMAW): Menggunakan batang elektroda sekali pakai yang dilapisi fluks. Sehingga ketiga terkena panas, fluks akan meleleh membentuk gas pelindung alami dan menciptakan lapisan terak untuk memberi perlindungan tambahan.

Keismpulananya, perbedaan cara kerja dari ketiga metode di atas terdapat pada metode penyampaian logam pengisi dan cara perlindungan terhadap kontaminasi luar. Untuk melakukan perbandingan, mari kita simak apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing teknik tersebut.

2. Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Teknik

Kelebihan Las MIG:

  • Proses cepat dan efisien, lebih cocok untuk pengerjaan skala besar.
  • Cocok untuk berbagai jenis logam mulai dari baja karbon, stainless steel, hingga aluminium.
  • Lebih ramah pemula karena prosesnya stabil dan semi-otomatis.

Kekurangan Las MIG:

  • Kurang efektif untuk lingkungan berangin, berisiko mengganggu cara kerja gas pelindung.
  • Peralatan relatif lebih mahal dan butuh penanganan teknis.
  • Kurang ideal untuk posisi pengelasan vertikal atau overhead.

Kelebihan Las TIG:

  • Hasil las yang halus dan tingkat presisi yang tinggi.
  • Ideal digunakan untuk logam tipis dan hampir semua jenis material logam.
  • Sesuai untuk pekerjaan artistik yang membutuhkan detail.

Kekurangan Las TIG:

  • Proses lebih lambat.
  • Tidak terlalu cocok untuk pemula. Membutuhkan keterampilan tinggi dan jam terbang.
  • Biaya peralatan cukup mahal.

Kelebihan Stick Welding:

  • Cocok untuk lingkungan ekstrem seperti luar ruangan atau kondisi kotor.
  • Peralatan sederhana, portabel, dan relatif murah.
  • Ideal untuk pengelasan logam tebal dan struktur baja.

Kekurangan Stick Welding:

  • Hasil las cenderung lebih kasar dan banyak percikan yang dihasilkan saat proses pengelasan. Perlu pengerjaan yang lebih teliti.
  • Memerlukan proses pembersihan setelah pengelasan untuk membersihkan slag.
  • Tidak terlalu cocok untuk pengelasan logam tipis.

Nah, dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, bisa kita lihat beberapa metode las mungkin tidak sesuai dengan sebuah proyek. Maka dari itu, yuk kita simak pemilihan metode las berdasarkan jenis proyek yang sesuai.

3. Pemilihan Metode Las Berdasarkan Jenis Proyek

a. Proyek Rumahan dan DIY

Metode las MIG sering dipilih untuk proyek rumahan dan DIY karena mudah untuk dioperasikan. Sesuai untuk kebutuhan proyek ringan seperti perbaikan pagar, meja besi, atau rangka rak. Namun kamu juga bisa memilih metode Stick Welding jika kondisi permukaan logam tidak bersih atau pekerjaan las berada di luar ruangan dengan risiko cuaca dan kontaminasi.

b. Proyek Otomotif dan Aluminium

Metode las TIG bisa jadi pilihan unggul untuk keperluan otomotif, sebab hasil pengelasannya lebih halus dan lebih minim menyebabkan perubahan bentuk. Khususnya untuk aluminium yang cukup sensitif terhadap panas. Dalam proyek aluminium, las MIG juga dapat digunakan sebagai alternatif, dengan catatan penggunaan kawat dan pengaturan yang sesuai.

Proyek Otomotif dan Aluminium
Proyek Otomotif dan Aluminium

c. Konstruksi Besar dan Industri

Untuk pekerjaan las skala besar dan industri, maka Stick Welding dinilai sangat efektif. Terutama jika pekerjaan las berada di kondisi lapangan yang sulit, misalnya di lokasi konstruksi yang terbuka sehingga tidak ada pelindung dari cuaca dan kontaminan.

4. Tingkat Kemudahan dan Keterampilan yang Dibutuhkan

Setiap metode memiliki tingkat kesulitan dan tantangannya masing-masing. Jika kamu baru mempelajari pengelasan dan masih pemula, maka las MIG bisa menjadi pilihan karena dianggap sebagai metode yang paling mudah. Sedangkan metode Stick Welding membutuhkan sedikit usaha dalam menjaga busur dan mengatur posisi elektroda, namun masiah bisa dipelajari dalam waktu relatif singkat.

Sementara itu, jika kamu pemula, sebaiknya jangan langsung menggunakan metode las TIG karena ini merupakan teknik paling sulit. Dalam las TIG, operator diharuskan mengatur banyak hal sekaligus. Seperti mengatur torch di tangan kanan, kawat pengisi di tangan kiri, dan pedal kaki untuk mengatur arus. Teknik ini lebih cocok untuk profesional dengan jam terbang tinggi.

Nah, itulah penjelasan mengenai jenis-jenis metode las lengkap dengan perbedaan dan perbandingannya. Dalam menentukan metode pengelasan yang tepat, kamu harus menyesuiakannya dengan jenis pekerjaan, karakteristik material, dan tingkat keahlian.

Dengan memahami karakteristik masing-masing metode, kamu bisa dengan mudah untuk menentukan teknik mana yang paling sesuai untuk pekerjaanmu. Ingat untuk selalu utamakan keselamatan kerja selama proses berlangsung ya. Semoga informasinya bermanfaat!

Pekerja dan Pembelajar Intelektual Penulis Artikel, Buku, Skenario Film, dan segala turunannya Konten Kreator Tiktok, Youtube, Meta, dan lainnya "Kalaui kerja sekedar kerja, Kera pun kerja" - Buya Hamka