...
H Beam Steel
H Beam Steel

✔️ Besi H – Beam

Besi H – Beam adalah salah satu jenis material yang banyak digunakan dalam bangunan. Hal ini karena bentuknya sangat cocok untuk menopang bangunan agar lebih kuat dan seimbang. H – Beam sebenarnya sudah banyak diterapkan dalam berbagai jenis bangunan bertingkat. -MegaBaja.co.id

Bahkan ada banyak bangunan umum yang dibangun menggunakan jenis material ini, misalnya jembatan dan masih banyak lagi. Jika Anda ingin membangun rumah atau gedung bertingkat, sebaiknya pilih jenis material ini agar bangunan menjadi lebih kokoh dan mudah dibangunnya.

Di Indonesia, penggunaan besi H – Beam sudah sangat umum, bahkan sangat disarankan oleh banyak ahli bangunan. Namun terkadang orang – orang masih tidak mau menggunakan jenis material tersebut karena belum tahu apa saja kegunaan dan kelebihannya untuk bangunan.

www.megabaja.co.id

Jika Anda ingin membangun rumah atau bangunan bertingkat, coba pilih jenis besi ini agar lebih aman dan mudah dalam proses pembangunan. Sebelum menggunakannya, sebaiknya pahami dulu apa pengertiannya, bagaimana sejarahnya, serta jenis – jenis dan ukuran umum besinya.

Pengertian dan Bentuk Besi H – Beam

Jika Anda ingin tahu apa saja jenis besi yang populer digunakan dalam pembangunan, maka jenis H – Beam adalah jawabannya. Material ini memang sangat populer digunakan, karena ada banyak kelebihannya serta memiliki ciri khas bentuk yang mudah dikenali, yaitu mirip huruf H.

besi H – Beam adalah struktur baja yang terbuat dari baja karbon dan beberapa jenis baja structural. Nama H – Beam berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf H. Bentuk tersebut didesain seperti demikian agar strukturnya dapat membagi beban bangunan secara merata.

Jenis besi ini dikenal memiliki kekuatan yang sangat bagus, serta masih ada beberapa karakteristik lainnya seperti tidak mudah berkarat dan bisa bertahan dengan lingkungan luar panas. Namun karakteristik ini didapatkan jika ada kandungan baja structural lain di dalamnya.

Anda bisa membedakan jenis besi ini dengan lainnya langsung dari bentuk dan warna. Warna khas besinya adalah agak kehitaman, karena di dalamnya mengandung karbon. Meskipun kadar karbon dalam besinya tidak terlalu tinggi, namun kandungan ini tetap mempengaruhi warnanya.

Sejarah Perkembangan dari Besi H – Beam

Material ini sebenarnya sudah ditemukan sejak lama, yaitu sekitar abad 19 pertengahan. Pada masa itu, pembangunan masih gencar dilakukan karena ada banyak ilmuwan yang menemukan cara membangun dengan berbagai jenis material. Terutama di beberapa negara maju.

Kemudian besi H – Beam semakin dikenal dan banyak digunakan dalam pembangunan gedung bertingkat dan jembatan. Memasuki abad ke 20, material ini mulai dikembangkan dengan cara memasukkan kandungan – kandungan lain, sehingga ada banyak variasi H – Beam yang dipakai.

Misalnya versi tahan karat, memiliki kekuatan lebih baik dari versi original, dan masih banyak lagi. Semua perubahan – perubahan dilakukan agar materialnya bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Semua versi tersebut juga sudah banyak dipakai di banyak negara.

Kemudian dari tahun ke tahun, bahan ini juga banyak digunakan untuk proyek pembangunan dengan skala lebih besar. Misalnya untuk membangun pelabuhan, bandara, dan pabrik industry besar. Hal ini karena bahan tersebut dianggap mampu menopang beban bangunan dengan baik.

Selain mulai dipakai dalam proyek skala besar, besi H – Beam juga mulai dipakai untuk menambah kesan estetika pada bangunan. Dengan bentuk khasnya, bahan ini bisa digunakan untuk membuat sudut bangunan dengan sangat rapi hanya dengan memosisikan besinya saja.

Perkembangan material ini tidak hanya berhenti di sana saja. Setelah mulai banyak dipakai untuk proyek besar dan estetika bangunan, H – Beam juga mulai diproduksi dengan berbagai jenis ukuran. Dimensinya juga mulai bervariasi agar lebih cocok untuk semua jenis bangunan.

Dengan perjalanan sejarah bahan ini, Anda pasti memahami bahwa kini penggunaan H – Beam masih banyak dilakukan. Apalagi struktur fisiknya sangat baik untuk bangunan.

Berikut Struktur Fisik Besi H – Beam

harus Sesuai pengertian dan sejarahnya, Anda sudah memahami bahwa bentuk bahan ini adalah seperti huruf H. Bentuk ini memang mudah dikenali karena mudah terlihat. Namun sebenarnya bentuk H tersebut terdiri dari beberapa struktur fisik yang Anda ketahui berikut ini.

1. Flange

Flange atau biasanya disebut flensa adalah struktur yang cukup penting pada besi H – Beam. Flange merupakan 2 pelat baja datar di bagian atas dan bawah, jika diibaratkan dengan huruf H, maka letak struktur fisik ini adalah di bagian kanan dan kiri huruf H yang garisnya lebih panjang.

Flange di bagian atas dan bawah tersebut memiliki ketebalan dan panjang yang sama. Bentuk plat datar ini didapatkan dari hasil cetakan yang sudah memiliki ukuran tertentu. Flange yang baik dan sesuai standar pasti memiliki bentuk dari cetakan atau tidak dibuat secara manual.

Flange dalam material ini memiliki fungsi sebagai permukaan yang dapat menopang beban. Flange juga mampu menahan tekanan dari konstruksi yang sangat berat. Namun kekuatan dari struktur fisik flange akan semakin baik lagi jika digunakan bersamaan dalam jumlah banyak.

2. Web

Web adalah bagian penopang berbentuk vertical yang terletak di tengah. Web jika diibaratkan dengan huruf H maka seperti bagian tengah pendek pada huruf tersebut. Web pada besi H – Beam memiliki fungsi penting, yaitu membagi beban lebih rata ke semua struktur bangunan.

Web juga berfungsi menghubungkan flange bawah dan atas agar kekuatan untuk menopang bangunan jadi lebih sempurna. Web memiliki berbagai jenis ukuran sesuai dengan kebutuhan. Biasanya hanya ketebalannya saja yang bervariasi, namun panjangnya tetap sama.

Web dengan ketebalan maksimal biasanya digunakan untuk membangun jembatan, pelabuhan atau bandara, karena nilai kekuatannya lebih bagus dibanding lainnya. Sedangkan web dengan ukuran ketebalan paling kecil biasanya hanya digunakan untuk bangunan bertingkat biasa.

3. Sudut

Juga terdapat bagian sudut yang menghubungkan antara flange dan web. Tujuan utama adanya sudut adalah sebagai penghubung, sehingga flange dan web bisa kerja sama menopang beban bangunan. Sudut juga memiliki bentuk bervariasi menyesuaikan dengan ketebalan pada web.

3 struktur tersebut dibuat agar bajanya dapat menahan beban dan membaginya dengan baik. Hal ini menyebabkan bangunan memiliki keseimbangan yang bagus, sehingga pasti awet dan tahan lama. Bahkan struktur tersebut juga sering dimanfaatkan untuk menahan gempa.

Kandungan dalam Besi H – Beam

Kandungan utamanya adalah baja karbon serta beberapa baja structural lain. Baja karbon yang ada di dalam material ini biasanya merupakan baja karbon rendah, karena baja karbon rendah memiliki kekuatan yang bagus. Bahkan baja karbon sering digunakan sebagai unsur pengeras.

Sedangkan baja structural lainya adalah mangan, silicon, dan copper. Bahan baja structural tersebut sebenarnya bisa ditambahkan atau tidak tergantung kebutuhan dalam bangunan. Namun ada banyak proses pembuatan besi H – Beam yang memasukkan bahan baja structural.

Alasannya adalah karena beberapa bahan baja structural tersebut memiliki fungsinya masing – masing. Tentu saja semua fungsi tersebut bertujuan untuk menguatkan bangunan, baik dari segi struktur, ketahanan terhadap korosi, tahan tegangan, tahan suhu dan masih banyak lagi.

Misalnya bahan besi mangan memiliki keunggulan yaitu menguatkan daya tahan bangunan secara struktur. Kemudian mangan juga mengandung sifat anti korosi, meskipun porsinya tidak terlalu besar. Namun beberapa fungsi tersebut menambah keunggulan pada besi H – Beam.

Baja silicon juga terkadang digunakan sebagai campuran, karena salah satu karakteristiknya adalah menaikkan kekuatan. Baja silicon juga biasanya digunakan untuk membuat bahan – bahan anti aus dan tahan panas, sehingga cocok untuk membangun pabrik – pabrik industri.

Dengan berbagai bahan tambahan tersebut, tidak heran jika H – Beam memiliki kekuatan lebih baik dibandingkan material lainnya. Namun untuk campuran pada umumnya, baja karbon akan ditambahkan dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan bahan campuran lainnya.

Pengukuran kadar atau porsi setiap kandungan bahan sangat penting dilakukan. Tujuannya adalah agar besinya memiliki kualitas terbaik setelah mendapat kombinasi – kombinasi bahan. Umumnya kandungan karbon rendah dalam besi ini adalah sekitar 0,3 atau 0,6%.

Pahami Proses Pembuatan Besi H – Beam

Sama seperti jenis besi lainnya, material ini harus dibuat dengan beberapa tahapan. Berbagai bahan kandungan dalam material ini melewati berbagai proses yang mungkin belum pernah Anda ketahui. Anda bisa mempelajari bagaimana proses pembuatan yang dilakukan berikut.

1. Pencampuran bahan baku

Proses pertama adalah dengan mencampurkan bahan baku. Semua bahan baku yang akan dimasukkan ke dalam cetakan besi H – Beam akan disiapkan dengan kadarnya masing – masing. Kadar atau porsi ini sudah ada ketentuannya dari standar yang sudah ditetapkan internasional.

Bahan baku paling utama adalah baja dengan karbon rendah dan beberapa baja structural yang dibutuhkan untuk menghasilkan kualitas tertentu. Baja structural tersebut adalah besi mangan, silicon dan copper. Masukkan semua bahan bakunya ke dalam wadah agar bisa tercampur.

Agar dapat memenuhi standar dan kualitas yang bagus, pencampuran bahan baku harus dilakukan dengan menimbang masing – masing bahan baku dulu. Pada tahap pertama ini juga memerlukan persiapan alat – alat seperti wadah besar jika ingin produksi dalam jumlah banyak.

2. Peleburan

Tahap berikutnya adalah menyalakan tungku pemanas untuk melebur bahan bakunya. Semua bahan baku yang sudah dimasukkan ke dalam wadah besar biasanya berbentuk padat. Agar dapat tercampur dengan baik, semua bahan baku itu harus dipanaskan sehingga berbentuk cair.

Dalam proses peleburan semua bahan baku utama besi H – Beam, Anda akan membutuhkan wadah besar dan pengaduk. Hal ini karena setelah semua bahan baku utama mencair, masih membutuhkan bantuan adukan agar semua bahan baku yang melebur semakin tercampur.

Agar peleburan menjadi bentuk cair, bahan baku utama harus benar – benar berada di suhu sangat tinggi. Selain itu, biasanya proses peleburan biasanya masih membutuhkan waktu sekitar 8 jam. Waktu peleburannya bisa saja lebih lama jika jumlah bahan baku utama sangat banyak.

3. Mengatur kadar komposisi

Tahap berikutnya adalah mengatur kadar komposisi dari setiap bahan utamanya. Sejak tahap pertama, biasanya jumlah bahan baku sudah ditetapkan agar lebih sesuai dengan standar dan memenuhi kualitas. Namun bahan baku utama sebenarnya masih bisa ditambahkan lagi.

Jadi saat proses peleburan, Anda juga harus menyiapkan berbagai bahan baku utama agar mudah jika perlu menambahkannya. Misalnya menambahkan baja dengan karbon rendah jika campuran besi H – Beam dirasa kurang kuat atau warnanya masih belum sesuai umumnya.

Namun penambahan ini juga tidak bisa dilakukan sembarangan, karena terdapat kadar maksimal dan minimum pada material ini. Sebaiknya jangan sampai melewati batas kadar maksimal atau minimum saat ingin membuat H – Beam.

4. Pencetakan

Jika semua bahan baku sudah tercampur dengan baik dan penyesuaiannya sudah benar, maka tahap pembuatan besi H – Beam selanjutnya adalah pencetakan. Siapkan dulu cetakan yang akan dipakai. Bahan yang sudah tercampur dalam bentuk cair akan dituang ke dalam cetakan.

Sebaiknya penuangan baja cair dilakukan langsung setelah diangkat dari perapian. Jadi jangan sampai ada waktu mendiamkan bajanya, agar kualitas baja tetap bagus serta bisa dicetak dengan mudah. Gunakan alat – alat tertentu untuk menuang baja cair tersebut agar aman.

5. Pendinginan

Langkah berikutnya adalah pendinginan, yaitu setelah baja cair dituang ke dalam cetakan, diamkan dulu sampai dingin dan kering. Pada proses pendinginan ini biasanya tidak perlu dipukul – pukul, karena baja cair akan langsung menyesuaikan diri dengan bentuk cetakan.

Biasanya proses pendinginan membutuhkan waktu agak lama. Tanda bahwa baja cair sudah berubah wujud ke padat adalah jika sudah tampak keras dan bisa dikeluarkan dari cetakan. Proses pendinginan ini karena juga membutuhkan rolling agar bentuknya lebih sesuai.

6. Cutting

Jika pendinginan sudah selesai, maka tahap terakhir adalah cutting atau pemotongan. Setelah keluar dari cetakan, potong besi H – Beam sesuai dengan ukuran dan dimensi sesuai keinginan. Proses cutting membutuhkan alat berat khusus untuk memotong besi yang tebal.

Setelah proses cutting, biasanya masih ada uji kadar kandungan untuk mengetahui kualitas besinya. Jika sudah melewati uji kadar sampai lolos, maka besinya sudah bisa dipasarkan ke berbagai sektor.

Setelah melewati berbagai tahapan tersebut, besinya sudah berhasil diproduksi dan memiliki bentuk seperti namanya. Kemudian materialnya sudah siap didistribusikan dan digunakan untuk berbagai kebutuhan bangunan. Misalnya untuk membangun pondasi, dinding dan lainnya.

Jenis dan Ukuran Besi H – Beam

Melalui beberapa tahapan pembuatan yang sama, sebenarnya material ini memiliki beberapa jenis yang dibedakan dari bahan pembuatan dan penampakannya. Jika Anda belum tahu apa saja jenis – jenisnya, coba pelajari dulu penjelasan tentang jenisnya berikut ini secara detail.

1. Penampang H

Jenis umum yang mungkin sudah sering Anda lihat adalah penampang H. Jenis besi H – Beam ini sudah banyak digunakan untuk berbagai proyek. Jenis penampang H disebut demikian karena bentuknya sangat mirip degan huruf H, yaitu bagian web lebih pendek dari flange.

Tujuan menggunakan penampang H adalah untuk menopang bangunan dengan lebih baik lagi. Hal ini karena penampang H memiliki struktur fisik yang secara logika dapat menahan beban baik secara horizontal atau vertical.

Penampang H biasanya digunakan untuk membangun jembatan dan Gedung bertingkat. Banyak juga digunakan dalam proyek pembangunan berskala besar. Sehingga tidak jarang jika jenis ini sering ditemui di pembangunan mall, rumah sakit dan lain sebagainya.

2. Penampang I

Jenis besi H – Beam lainnya adalah penampang I atau berbentuk seperti huruf I jika dilihat dari jauh. Penampang I juga banyak digunakan di berbagai proyek karena berbagai kelebihannya. Misalnya untuk menopang beban bangunan yang berdiri ke atas atau berbentuk horizontal.

Penampang I memiliki bentuk mirip huruf H, namun bagian web memiliki ukuran lebih panjang daripada flange. Bentuk ini memang sangat cocok untuk pembangunan Gedung horizontal, karena fokus bebannya hanya berada di 1 titik.

Penampang I biasanya dipakai untuk pembangunan Gedung tower, Gedung hotel horizontal dan masih banyak lagi. Penampang I kurang cocok jika digunakan untuk Gedung vertical atau lebar, karena umumnya bangunan vertical memiliki beban di berbagai titik agar lebih tahan lama.

3. H Beam Karbon

Jika dilihat dari kadar di dalam besi H – Beam, maka jenis selanjutnya adalah karbon, yaitu besi yang kandungan utamanya adalah baja karbon. Biasanya material untuk bangunan tidak begitu disarankan memiliki banyak kandungan karbon, karena hal ini justru tidak bagus.

Namun H – Beam karbon memiliki kandungan karbon yang tidak melewati kadar maksimalnya. Jika Anda bingung membedakannya dengan jenis lain, Anda bisa melihat dari warnanya saja. Jenis ini memiliki warna lebih gelap dibandingkan lainnya, karena kandungan karbon tersebut.

Jenis ini bisa digunakan dalam berbagai proyek karena fungsinya sama dengan jenis lainnya. Bahkan dengan kandungan karbon hampir menyentuh maksimal, justru membuatnya memiliki kekuatan yang baik. Jenis ini juga sudah sering digunakan untuk proyek – proyek berskala besar.

4. H Beam Stainless

Jenis besi H – Beam berikutnya adalah stainless, yaitu terbuat dari stainless steel yang mengandung krom atau Cr di dalamnya. Warnanya tentu berbeda dari karbon, karena tidak terlalu gelap. Dengan kandungan stainless steel, jenis ini memiliki kekuatan dan tahan karat.

Selain itu penyesuaiannya dengan lingkungan lebih mudah, karena kandungan stainless steel di dalamnya memiliki ketahanan baik untuk suhu tinggi atau rendah. Banyak jenis proyek menggunakan stainless steel untuk membangun gedung yang dirancang tahan korosi.

Misalnya untuk pembangunan pabrik industri, rumah sakit dan masih banyak lagi. Bahkan sebenarnya jenis ini juga bisa digunakan dalam pembangunan rumah sakit biasa. Hanya saja akan menghabiskan biaya lebih banyak karena skala pembangunan rumah tidak begitu besar.

5. H Beam Galvanis

Sesuai dengan namanya, Jenis ini dibuat dari bahan utama galvanis. Besi H – Beam galvanis memiliki kekuatan yang sama, begitu juga dengan tahapan pembuatannya. Namun ada tambahan bahan baku galvanis atau seng untuk menjadi pelapis bagian luar besinya.

Pelapis ini cukup tipis sehingga tidak mudah terlihat, namun Anda tetap bisa merasakan perbedaan permukaannya jika menyentuh langsung. Galvanis atau seng sebagai pelapis berfungsi untuk melindungi bagian dalam H – Beam, misalnya dari korosi atau cuaca.

Itu sebabnya jenis ini sangat sering digunakan dalam pembangunan rumah atau gedung lainnya yang mudah lembab. Cocok juga digunakan untuk pembangunan di daerah yang cuacanya sangat ekstrim.

Sedangkan untuk ukuran material ini bisa bermacam – macam. Tersedia mulai dari ukuran flange dan web sekitar 100 – 300 mm, ketebalan antara 6 – 10 mm, serta panjang 6 m/12 m. Harga setiap ukuran berbeda – beda, Anda bisa memilihnya sesuai kebutuhan pembangunan.

Jika Anda sudah memaham apa saja jenis – jenisnya, Anda bisa langsung menentukan mana jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan. Anda juga bisa meminta rekomendasi dari toko bangunan, karena umumnya setiap jenis dan ukuran tersebut memiliki harga berbeda – beda.

Standar Kualitas Besi H – Beam

Anda mungkin pernah memikirkan bagaimana cara menilai kualitas material bangunan, salah satunya adalah besi. Sebenarnya setiap material bangunan sudah memiliki standar kualitasnya masing – masing. Berikut adalah standar kualitas yang harus Anda ketahui untuk jenis H – Beam.

1. Standar keamanan

Material ini harus memiliki standar keamanan yang ditentukan oleh para ahli bangunan. Standar keamanan sudah digunakan oleh berbagai jenis negara termasuk Indonesia sendiri. Standar keamanan ada untuk menentukan berapa besar beban bangunan yang bisa ditahan besi ini.

Standar keamanan juga sudah ditentukan sejak lama, karena meskipun semua material memiliki kekuatan besar dalam pembangunan, namun tetap ada batas kemampuannya. Bagi besi H – Beam, beban bangunan yang bisa ditopang berbeda – beda tergantung pada jenis ukurannya.

Standar keamanan juga menentukan kekuatan minimal yang harus dimiliki material ini. Dengan begitu, material ini bisa menahan beban bangunan dengan baik serta dapat disebut berkualitas.

2. Standar internasional

Juga terdapat standar internasional yang ditentukan oleh berbagai negara. Misalnya negara Eropa menetapkan standar EN atau Europan Norm untuk menentukan besar beban dan kekuatanberbagai jenis material, termasuk salah satunya adalah jenis besi H – Beam.

Amerika juga memiliki standar internasional yaitu ASTM atau American Society for Testing and Materials. Standar internasional dari Amerika juga untuk menentukan besar beban dan kekuatan berbagai jenis material. Banyak negara yang mengikuti standar dari Amerika ini.

Indonesia juga mengikuti standar internasional agar dapat menentukan beban yang aman untuk material H – Beam. Dengan adanya standar internasional, pasti pembangunan di Indonesia bisa lebih aman karena sudah menggunakan proses pembuatan material bangunan sesuai standar.

3. Standar ISO

Standar ISO adalah jenis standar yang perlu dipenuhi oleh semua negara yang akan memakai material besi untuk pembangunan. Standar ISO ditetapkan dengan adanya sertifikasi ISO atas jenis material yang sudah diproses menggunakan tahapan yang benar dan bahan terbaik.

Standar ISO ditetapkan agar tidak ada kesalahan dalam pembuatan berbagai jenis material, termasuk besi H – Beam. ISO juga mengeluarkan ketetapan tentang bagaimana cara membuat material pembangunan dengan cara yang efisien, efektif dan pemilihan bahannya sudah tepat.

Standar ISO juga memiliki hubungan dengan standar internasional, karena semua ketetapan dalam standar ISO diberikan untuk memenuhi standar internasional. Bahkan sertifikasi ISO digunakan untuk menjamin standar internasional sudah terpenuhi.

Dengan berbagai standar kualitas tersebut, Anda sudah tidak perlu khawatir tentang keamanan materialnya. Bahkan H – Beam sebenarnya sudah banyak digunakan di Indonesia. Oleh karena itu, keamanannya sudah terjamin baik untuk keperluan bangunan pribadi atau umum.

Kegunaan Besi H – Beam dalam Konstruksi

Fungsi utama jenis material ini adalah untuk konstruksi. Namun mungkin Anda belum benar – benar memahami apa saja detail kegunaannya dalam konstruksi. Jika Anda belum pernah tahu apa saja kegunaannya, coba pelajari detail kegunaannya dalam konstruksi berikut ini.

1. Menguatkan pondasi bangunan

Kegunaan utamanya adalah untuk menguatkan pondasi bangunan. Seperti yang sudah Anda ketahui, besi H – Beam memiliki keunikan berupa bisa membagi beban bangunan secara merata sehingga kekuatannya sudah pasti bagus.

Selain itu, ukuran besinya juga sangat besar sehingga cocok untuk pondasi. Karakteristik kuatnya membuat material ini tidak mudah patah. Oleh karena itu banyak juga orang yang menggunakan material tersebut sebagai bahan utama pondasi jembatan.

Apalagi pondasi adalah bagian yang sangat penting dalam pembangunan berbagai gedung. Jadi jika Anda sedang mencari bahan terbaik untuk pondasi, maka material ini adalah jawabannya.

2. Menguatkan kerangka konstruksi

Tidak hanya sebagai pondasi, besi H – Beam juga sangat kuat untuk kerangka konstruksi. Umumnya kerangka konstruksi yang memakai jenis material ini diterapkan pada bangunan bertingkat atau berbentuk horizontal, misalnya untuk mall, gedung kantor dan lainnya.

Itu sebabnya material ini juga sering digunakan sebagai tiang pancang, dinding balok dan masih banyak lagi. Jenis yang digunakan untuk menguatkan kerangka konstruksi biasanya adalah penampang I, karena umumnya fungsi penampang I adalah untuk bangunan struktur horizontal.

3. Menciptakan bangunan seimbang

Struktur besi H – Beam juga bisa membuat bangunan menjadi lebih seimbang. Anda pasti memahami bahwa keseimbangan dalam pembangunan gedung harus diusahakan, agar gedung bisa berdiri dengan baik, lebih awet, bahkan jika bisa tahan terhadap guncangan gempa.

Jika dilihat, struktur fisik flange pada material ini memiliki kemampuan sempurna untuk menyeimbangkan pembangunan. Hal ini karena keseimbangan pembangunan Gedung tidak hanya bisa didapatkan dari tanah rata atau datar, namun juga dari material yang digunakan.

4. Memberikan efek awet pada bangunan

Besi H – Beam juga memberikan efek awet pada bangunan, alasannya adalah karena kandung di dalam besinya bisa memberikan kekuatan struktur dan ketahanan terhadap korosi. Jika Anda memakai stainless sebagai salah satu bahan utama pembuatan H – beam, pasti bisa tahan karat.

Begitu juga jika memakai bahan utama tambahan seperti galvanis atau seng. Konstruksi dalam gedung memang sangat memerlukan perlindungan dari cuaca jika ingin lebih tahan lama, apalagi baja atau besi memiliki sifat mudah berkarat jika sering terkena air atau udara.

Tanpa adanya tambahan bahan utama lain pada pembuatan besi H – Beam, pasti konstruksi gedung tidak akan sebaik yang diharapkan. Bagi gedung – gedung yang dibangun di daerah dengan cuaca tidak menentu, pasti membutuhkan H – Beam agar bangunannya lebih awet.

5. Mempercepat pengerjaan proyek bangunan

Bahkan material ini juga memiliki keunggulan berupa pengerjaan proyek jadi lebih cepat. Tidak seperti material lainnya pada pembangunan yang membutuhkan pembuatan secara mandiri, penyesuaian letak dan lain sebagainya, H – Beam hanya perlu diletakkan begitu saja.

Misalnya untuk membuat pondasi, Anda hanya perlu menyusun besinya di tanah sebelum dijadikan pondasi. Penyesuaian letaknya tidak membutuhkan waktu lama, karena besi ini sudah memiliki bentuk yang bagus, sehingga bisa menyesuaikan dengan sudut – sudut bangunannya.

Dengan berbagai kegunaan tersebut, wajar saja jika banyak orang yang memilih memakai H – Beam untuk keperluan bangunan. Tidak hanya di Indonesia, material ini juga banyak dipakai di luar negeri karena kegunaannya yang sangat bagus dalam konstruksi bangunan.

Kelebihan Besi H – Beam dalam Konstruksi

Selain memiliki kegunaan dalam konstruksi, tentu saja material ini juga memiliki kelebihan untuk konstruksi bangunan. Anda harus tahu berbagai kelebihannya berikut ini agar tertarik menggunakannya untuk keperluan bangunan bertingkat.

1. Membagi beban konstruksi

Kelebihan utama adalah mampu membagi beban konstruksi. Beban ini akan dibagi karena struktur besi H – Beam sudah dirancang untuk kelebihan tersebut. Terdapat flange atau plat datar yang akan membagi beban bangunannya dengan material – material konstruksi lain.

Dengan kelebihan ini, material tersebut sangat mungkin digunakan di berbagai jenis proyek. Misalnya untuk proyek gedung horizontal atau vertical dengan beban berbeda, karena jenis – jenisnya juga banyak dan bisa disesuaikan dengan masing – masing kebutuhan proyek.

2. Kekuatannya bagus

Kekuatannya juga sangat bagus, sehingga banyak digunakan di berbagai jenis proyek skala besar atau kecil. Kekuatan ini berasal dari berbagai kandungan di dalam besinya, yaitu ada Fe atau besi, karbon dalam jumlah normal sesuai standar, serta tambahan jenis baja struktural lainnya.

Dengan kekuatan yang sangat bagus, pasti gedung tidak akan mudah roboh. Apalagi material ini juga memiliki karakteristik berupa tidak mudah retak. Sangat cocok untuk pembangunan berbagai infrastruktur transportasi umum atau jenis proyek lainnya dengan skala besar.

3. Bisa digunakan untuk banyak jenis bangunan

Jika melihat dari kandungan dan kegunaannya, besi H – Beam bisa digunakan untuk berbagai jenis proyek pembangunan. Dengan kata lain, kelebihan material tersebut adalah fleksibel. Di Indonesia sendiri sudah ada banyak bangunan yang menggunakan H – Beam untuk proyek.

Dengan banyaknya penggunaan material tersebut hampir di setiap jenis proyek, maka persediaan H – Beam juga sangat banyak di Indonesia. hal ini akan memudahkan Anda jika ingin memilih material tersebut sebagai bahan pondasi atau keperluan kerangka konstruksi utama.

4. Desain bangunan jadi lebih mudah

Tidak hanya berdampak pada kekuatan bangunan, namun material tersebut juga bisa dipakai untuk kemudahan desain. Alasannya adalah karena bentuk dan strukturnya sangat presisi. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk membuat bentuk – bentuk gedung sesuai keinginan.

Itu sebabnya orang yang ingin membuat desain unik untuk bangunannya pasti lebih memilih jenis besi ini. Anda bisa memilih jenis apa saja mulai dari penampang I, galvanis, stainless steel, atau karbon menyesuaikan dengan kebutuhan desain yang diinginkan.

5. Lebih awet dan tahan lama

Melalui proses pembuatan dari berbagai bahan kandungan sesuai standar, besi H – Beam memiliki kelebihan berupa awet dan tahan lama. Semua jenisnya memiliki keawetan yang sama, karena dirancang dengan berbagai kelebihan yang membuatnya lebih awet untuk bangunan.

Keawetan ini bisa dibuktikan dengan melihat berbagai jenis gedung yang sudah dibangun menggunakan material utama H – Beam. Bahkan ada banyak fasilitas umum di Indonesia yang memakai material utama tersebut untuk pembangunan, sehingga bisa lebih awet hingga kini.

6. Tidak terlalu berat

Kelebihan lainnya adalah bebannya tidak terlalu besar. Hal ini akan memudahkan para pekerja proyek untuk memindahkannya. Jadi sudah dapat dipastikan pengerjaan proyek bisa lebih cepat dari biasanya. Apalagi jika sudah menggunakan alat – alat khusus untuk membangun gedung.

Dengan kelebihan tersebut, besi H – Beam juga sudah dipastikan tidak memberi beban pada bangunannya. Hal ini membuatnya berdampak baik pada semua jenis proyek, karena bukan menambah beban, justru akan menahan beban serta membagikannya ke berbagai material lain.

7. Harga lebih terjangkau

Kelebihan terakhirnya adalah harganya lebih terjangkau, sehingga akan menghemat pengeluaran proyek. Itu sebabnya mayoritas orang akan memilih material tersebut dibanding bahan utama lainnya, karena harga dan kelebihannya benar – benar menguntungkan proyek.

Namun untuk mendapatkan harga terjangkau terbaik, sebaiknya Anda memilih penyedia terbaik untuk mendapatkan H – Beam, karena belum tentu penyedia lain dapat memberikan harga yang bagus. Hal ini perlu dilakukan agar anggaran proyek bisa digunakan dengan baik.

Dengan berbagai kelebihan tersebut, tentu Anda tidak perlu pikir 2 kali untuk memakai bahan ini dalam konstruksi bangunan. Jika bahan ini sangat bagus untuk bangunan bertingkat, maka untuk bangunan biasa pasti kekuatannya juga tetap bagus.

Jika Anda ingin menggunakan material tersebut untuk kebutuhan konstruksi, pastikan memilih penyedia terbaik yang produknya berkualitas. Mega Baja adalah salah satu distributor penyedia besi H – Beam dan baja berkualitas dengan harga terbaik, segera hubungi Marketing Kami di Mega Baja Terdekat.

Konsultasi Marketing Mega Baja

Besi Nako Ulir dan Polos

Manusia satu-satunya di bumi ini. dan hanya ini saja. merasa diri special dari yang special. hobinya bernafas, minum kopi dan baca-baca aja. Suka sama Rumah dan berbagai macam hal mengenai Arsitektur. Terus Belajar untuk mencari pencarian bakat. biar kaya super hero.