...

Ini Dia Sejarah di Balik Kemegahan Arsitektur Romawi Kuno, Baca di Sini!

"Dekonstruksi Kehebatan: Memahami Sejarah di Balik Arsitektur Romawi"

Arsitektur seperti sebuah seni spektakuler yang dituangkan pada bangunan – bangunan. Dari dulu sampai sekarang, sejak ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu, desain arsitektur hadir guna memperindah suatu daerah. Membuat tiap – tiap tempat memiliki ciri khasnya tersendiri, menonjolkan apa yang menjadi telah menjadi corak tersendiri.-MegaBaja.co.id

Tak hanya menjadi pembeda untuk tiap – tiap daerah, desain dan konsep arsitektur juga menjadi salah satu media untuk mengenali waktu. Dengan hanya melihat sebuah gedung, rumah dan bangunan lain, kita sudah bisa mengetahui dari mana asal dan kapan arsitektur seperti itu populer.

Contoh yang paling sederhana adalah adanya perbedaan antara desain arsitektur yang populer di zaman dulu dengan zaman sekarang. Perbedaan struktur dan ornamen yang digunakan sangat menonjol diantara keduanya. Jika arsitektur masa kini lebih sering menampilkan kesan yang minimalis dan sesimpel mungkin. Arsitektur kuno justru melibatkan banyak ornamen dan detail yang menarik sehingga lebih kompleks.

Meski sudah jarang digunakan sebagai desain rumah dan tempat tinggal, masih banyak jenis dan model arsitektur kuno yang terus mampu bertahan di tengah gempuran desain arsitektur yang lebih modern. Seperti desain arsitektur romawi kuno yang masih dikagumi sampai hari ini.

Sejarah Arsitektur Romawi Kuno

Jika dilihat dari namanya, jenis arsitektur yang satu ini pasti sangat mudah dikenali dan diidentifikasi. Arsitektur Romawi lahir bersamaan dengan terbentuknya Republik Romawi pada 509 sebelum Masehi sampai pada Abad ke-4 M. Saat itu, masyarakat bangsa Romawi mulai menemukan corak – corak unik yang menjadi ciri khas mereka.

Tak heran kebudayaan arsitektur bangsa Romawi masih menjadi yang terbaik hingga kini. Bagaimana tidak, pasalnya bangsa Romawi memang dikenal akan kepiawaiannya di bidang arsitektur. Batu bata, atap melengkung hingga semen merupakan salah satu bukti kehebatan masyarakat Romawi.

Ciri khas dari desain arsitektur yang dibangun pada masa itu dapat dilihat dari kemegahan, kemewahan dan monumental. Tampilang bangunan – bangunan tersebut dipadukan dengan ornamen dan ukiran yang detail dan penuh filosofi, serta tak lupa ditambah dengan sentuhan karya seni khas bangsa Romawi.

Bangsa Romawi memadukan peradaban arsitektur dengan penemuan – penemuan baru, khususnya material – material konstruksi baru yang dinilai lebih modern. Dalam upaya mendirikan bangunan yang kuat dan kokoh, masyarakat Romawi memanfaatkan beton Romawi.

Tak hanya itu, penemuan teknologi baru seperti kubah dan pelengkung juga diterapkan sebagai terobosan baru yang terus terlestari hingga kini.

Biasanya bangunan yang dibangun diantaranya seperti kuil, kerajaan, tugu, benteng, jalan raya, museum dan masih banyak lagi. Karena kekuatan beton Romawi yang tahan lama, beberapa bangunan tersebut masih dapat kita nikmati keindahannya hingga saat ini.

Rahasia Dibalik Kekuatan Bangunan Romawi Kuno

Kecantikan bangunan Romawi kuno tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Dengan desain yang monumental namun tetap mewah, membuat kita merasa seolah – oleh berada di waktu Romawi masih gagah berdiri. Perasaan kagum yang tiada henti ketika melihat kemegahan bangunan – bangunan tersebut tak lepas dari kepiawaian masyarakat Romawi memilih material yang tepat.

Mengapa begitu? Hampir semua bangunan dengan desain arsitektur klasik Romawi telah berumur ratusan bahkan ribuan tahun loh. Meski begitu, bangunan – bangunan tersebut masih tetap kokoh berdiri meski kerap kali berada pada tempat yang rawan bencana.

Kekuatan tersebut berasal dari beton Romawi yang ternyata memiliki kandungan yang tidak dimiliki beton lain. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, beton Romawi mengandung butiran kalsium putih yang memiliki kemampuan seperti meregenerasi struktur bangunan yang rusak.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa masyarakat Romawi kuno membuat beton dengan melalui sebuah proses yang disebut pencampuran panas. Bahan – bahan yang digunakan diantaranya, abu vulkanik, batu kapur yang telah dibakar, air serta pasir. Akibat adanya proses ini, memungkinkan bangunan “memulihkan dirinya sendiri” bila terjadi keretakan.

Hal tersebut bisa terjadi karena apabila terdapat keretakan pada beton, air akan mengalir melalu celah – celah tersebut. Air itu kemudian akan melarutkan kalsium yang terdapat dalam kapur pada beton. Sehingga kalsium tersebut akan mengendap dan kembali menyegel keretakan beton.

Karakteristik dan Ciri Arsitektur Romawi

Bangunan Romawi kuno memiliki ciri khas tersendiri yang memungkinkan kita untuk bisa langsung mengenalinya. Berikut adalah beberapa karakteristik dan ciri khas dari arsitektur Romawi yang harus kamu perhatikan!

Menggunakan Kubah Pada Atap

Menggunakan Kubah Pada Atap

Ciri yang pertama yaitu penggunaan kubah pada atap bangunan. Awalnya atap bangunan Romawi kuno hanya dibuat melengkung, namun seiring berjalannya waktu atap lengkung mulai digantikan dengan penggunaan kubah.

Menggunakan kubah pada atap sendiri menghasilkan kesan bangunan yang lebih megah dan mewah. Selain itu, sisi estetika juga semakin bertambah.

Desain Bangunan yang Simetris

Jika diperhatikan lebih dalam, bangunan Romawi memiliki desain yang simetris. Simetris sendiri memiliki arti sama rata pada bagian kanan dan kiri atau pun pada atas dan bawah. Selain semakin terlihat rapi, desain yang simetris juga menggambarkan kekuatan bangsa Romawi.

Bersahabat Dengan Batu

Ciri yang selanjutnya ada pada penggunaan material batu. Sejak dulu, batu memang dipandang memiliki nilai kualitas yang sangat tinggi.

Bersahabat Dengan Batu

Batu kapur merupakan jenis batu yang digunakan sebagai material dan bahan dasar dari bangunan biasa, seperti rumah tinggal. Sedangkan untuk bangunan penting yang istimewa menggunakan batu marmer sebagai material dan bahan baku utamanya.

Terdapat Kolam

Jika sudah bicara soal arsitektur Romawi, salah satu aspek yang tidak bisa disingkirkan adalah penggunaan kolam. Selain berfungsi sebagai sumber air bagi kehidupan, kolam – kolam tersebut juga memiliki nilai penting sebagai dekorasi yang cantik.

Identik Dengan Lengkungan

Salah satu penemuan masyarakat Romawi kuno yang paling fenomal adalah konstruksi lengkung yang masih relevan hingga kini. Maka tak heran jika hampir semua bangunan yang bergaya arsitektur Romawi pasti didesain dengan arsitektur lengkung.

Jenis arsitektur ini terasa lebih luas dan memberikan kesan lega karena tidak ada garis tegas yang memisahkan ruangan. Sehingga bangunan arsitektur Romawi kuno memiliki kesan yang mewah dan megah.

Kemegahan Bangunan Romawi Kuno

Setelah mengenal desain arsitektur Romawi kuno, sekarang mari nikmati bersama kemegahan bangunan Romawi kuno yang masih gagah di era modern. Apa saja? Yuk, simak penjelasannya!

Colosseum

Colosseum

Siapa yang tidak mengetahui bangunan bersejarah satu ini? Colosseum tertak di Roma, Italia. Bangunan ini bahkan masuk ke dalam deretan 7 keajaiban dunia loh. Colosseum sendiri merupakan sebuah arena pertunjukan berbentuk elips yang dibangun pada tahun 72 M.  Meski sudah roboh sebagian, bangunan ini tetap memancarkan aura kemewahan dan kekuatan bangsa Romawi kala itu.

Menara Hercules

Selanjutnya ada Menara Hercules, sebuah tower mercusuar peninggalan masyarakat Romawi yang berada di Spanyol. Mercusuar yang dikenal dengan mercusuar romawi kuno ini menjadi mercusuar tertinggi kedua di Spanyol loh, dengan ketinggian mencapai 55 m atau 180ft. Bangunan ini telah direhabilitasi pada tahun 1791 untuk menjaga kelestariannya.

Just an ordinary people.