...

Jangan Asal Pilih! Ini 6 Jenis Kayu yang Cocok Untuk Lantai dan Dinding

Kayu merupakan salah satu material dengan fungsi yang cukup banyak. Baik dalam dunia kostruksi maupun industri lainnya. Seperti halnya dalam konstruksi, kayu digunakan sebagai bahan tradisional yang dijadikan sebagai rangka atau struktur. Kayu yang digunakan tentunya adalah kayu-kayu yang memiliki kekuatan yang baik. Selain itu, kayu juga banyak digunakan pada pembuatan furniture seperti lemari, meja, kursi dan lain-lain. -MegaBaja.co.id

Namun tidak hanya itu saja, selain digunakan untuk struktur dan furniture, kayu juga banyak digunakan pada bagian interior maupun eksterior rumah. Seperti pada pembuatan dinding dan juga lantai.

Kayu yang digunakan merupakan kayu-kayu tertentu yang sudah terjamin kualitasnya, karena tidak semua jenis kayu memiliki ketahanan dan kekuatan yang sama. Apalagi jika diperuntukkan pada bagian eksterior rumah yang membutuhkan ketahanan terhadap perubahan cuaca dan suhu.

Pada kali ini, kami akan membahas jenis-jenis kayu apa saja yang cocok digunakan untuk membuat dinding dan lantai rumah. Simak lebih lanjut ya!

Jenis Kayu Untuk Lantai dan Dinding Rumah

Kayu Jati

Tidak heran jika kayu jati selalu menjadi pilihan utama saat seseorang mencari kayu berkualitas tinggi. Bukan tanpa alasan, kayu jati merupakan kayu dengan banyak sekali keunggulan. Yang paling menonjol adalah ketahanan dan kekuatannya. Selain itu, tekstur dan tampilan serat pada kayu ini juga khas dan indah sehingga mampu memberikan kesan yang estetis pada bangunan.

Kayu Jati

Jati juga tidak memiliki pori-pori yang besar, sehingga tidak mudah dimasuki oleh air dan menjadikannya kayu yang tahan terhadap kondisi lembab. Ketahanannya terhadap rayap juga menjadi hal yang utama. Karena seperti yang kita ketahui, rayap merupakan musuh utama material ini.

Dengan berbagai kelebihan itu, level kayu jati hampir sama kuatnya dengan bahan lain seperti bata, keramik bahkan batu sehingga cocok untuk dijadikan sebagai bahan untuk lantai hingga dinding rumah.

Kayu Bengkirai

Pernahkah kamu mendengar nama ini? Kayu bengkirai disebut-sebut sebagai kayu dengan kekuatan dan ketahanan yang hampir sama dengan kayu jati. Bengkirai memiliki warna khas yang indah yaitu kuning kecokelatan, sedikit berbeda dengan jati yang kebanyakan berwarna kemerahan.

Butuh waktu sekitar 12 hari untuk mengeringkan kayu ini sehingga bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Jika kayu diolah dalam keadaan basah, dikhawatirkan akan mengalami penyusutan sehingga berpengaruh pada struktur bangunan itu sendiri.

Walaupun berada di kelas yang sama dengan jati, bengkirai ini memiliki bobot yang sedikit lebih berat. Selain itu, teksturya pun terdapat dua macam yaitu halus dan sedikit kasar. Namun, kayu bengkirai memiliki tingkat keretakan yang cukup tinggi karena sifatnya yang keras. Tapi jangan khawatir karena perbaikannya cukup mudah, hanya cukup menambahkan wood filler maka permukaan kayu akan kembali rata.

Dengan kualitasnya, kayu bengkirai banyak digunakan untuk berbagai macam kebutuhan termasuk hunian. Biasanya digunakan untuk pembuatan dinding, lantai, decking, atap, pagar hingga perkapalan. Maka memilih kayu bengkirai untuk diolah menjadi dinding dan lantai rumah adalah pilihan yang tepat.

Kayu Glugu (Kelapa)

Banyak orang sudah tahu kalau semua bagian dari pohon kelapa bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Mulai dari buah, daun hingga batang pohonnya. Sejak dulu, kayu glugu atau kayu kelapa banyak digunakan dalam proses pembangunan karena kualitasnya bagus dan mudah didapatkan sehingga harganya pun tidak setinggi kayu jati dan kawan-kawannya.

Sama halnya dengan jenis kayu lain, kayu glugu baru bisa dirasakan manfaat dan kekuatannya saat sudah matang atau tua. Kayu glugu yang masih muda tentu tidak memiliki kekuatan yang maksimal sehingga hanya bisa digunakan sebatas papan cor saja. Sedangkan kayu glugu yang tua memiliki tingkat kekuatan yang lebih baik sehingga bisa digunakan untuk rangka atap, usuk, dinding, lantai hingga tiang rumah.

Kayu Glugu (Kelapa)

Umur yang semakin tua menentukan kualitas kayu ini, maka dari itu proses pengawetan kayu ini bisa menambah kualitasnya menjadi semakin tinggi bahkan bisa hampir menyamai jati. Sayangnya, kayu glugu memiliki serat yang cukup tajam sehingga diperlukan proses untuk menghaluskan permukaannya jika ingin digunakan sebagai dinding dan lantai.

Namun serat-serat tersebut pada waktu yang sama juga memberikan kesan yang cantik sehingga tampilan dinding dan lantai rumah menjadi lebih alami.

Kayu Kamper

Sesuai namanya, kayu ini memiliki aroma kamper yang khas dan alami. Bau seperti ini tidak disukai oleh serangga sehingga menjadikannya tahan terhadap rayap dan hama-hama kayu lainnya. Tekstur kayunya halus akan tetapi jika disentuh akan memberikan rasa yang khas.

Kayu Kamper

Yang satu ini cocok dijadikan sebagai pelengkap untuk hunian, mulai dari lantai atau pun dinding karena memiliki pola unik yaitu lurus dan bergelombang. Warnanya pun cantik, mirip seperti kayu mahoni namun sedikit lebih pucat.

Kayu Sungkai

Rekomendasi selanjutnya adalah kayu sungkai. Kayu ini memiliki tekstur dan karakteristik yang unik. Warnanya lebih condong ke warna kuning namun sedikit lebih pucat dengan warna kulit keabu-abuan. Arah seratnya tidak beraturan, terkadang ada yang lurus tapi tidak sedikit juga yang memiliki arah serat yang bergelombang.

Kayu jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan dinding dan lantai, selain kokoh dan awet, kayu sungkai juga memiliki habitat yang dekat dengan air. Tumbuhnya banyak di sekitar tepian sungai Sumatera sehingga lebih tahan terhadap kondisi lembab dan basah. Tentu sangat mendukung untuk kondisi eksterior rumah yang sering terkena berbagai macam kondisi cuaca. Akan tetapi tetap saja harus dilapisi dengan lapisan pelindung kayu agar perlindungannya lebih optimal.

Dijadikan alternatif jati, popularitas kayu sungkai ini cukup bagus. Harganya yang murah dengan kualitas yang memadai tentunya menjadikan orang-orang tertarik dengan kayu yang satu ini. Walaupun begitu, banyak orang memilih kayu sungkai sebagai bahan pelapis saja untuk bagian dinding dan lantai. Hal tersebut karena motif seratnya yang sangat unik namun tidak dapat dipungkiri bahwa kayu sungkai juga memiliki beberapa kekurangan sehingga kekuatannya tidak sebagus kayu jati.

Kayu Sonokeling

Berikutnya, ada kayu sonokeling yang berasal dari tanah Jawa. Dinamai sonokeling karena kayu ini memiliki warna yang sedikit lebih pekat atau kehitaman dibanding dengan warna kayu pada umumnya. Keling sendiri dalam Bahasa Jawa berarti hitam. Selain karena ketahanan dan kekuatannya, warna kehitaman inilah yang menambah nilai plus pada kayu sonokeling ini.

Sonokeling termasuk pada kayu dengan karakter yang keras, sehingga akan menjadi awet saat diolah. Selain itu, ketahanannya terhadap rayap dan jamur juga patut diacungi jempol, apalagi dengan dilengkapi pelapis kayu yang baik. Dengan kualitasnya, kayu sonokeling bahkan bukan hanya digunakan untuk hunian saja. Beberapa sumber mengatakan bahwa kayu sonokeling ini juga digunakan sebagai bahan untuk membuat senjata hingga interior kendaraan mewah.

Nah, itulah jenis-jenis kayu yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan lantai dan dinding. Jenis-jenis kayu di atas memiliki kekuatan dan kualitas masing-masing yang tentunya berbeda. Ada yang bisa digunakan sebagai dinding dan lantai secara utuh, ada juga yang hanya dijadikan sebagai pelapis karena tampilan seratnya yang cantik.

Bagaimana, menarik untuk dicoba?

Just an ordinary people.