...

Yuk Intip Keuntungan Menggunakan Beton Bertulang Dalam Konstruksi

Sampai sekarang, para arsitektur masih menaruh kepercayaan pada penggunaan beton bertulang sebagai material bangunan karena dinilai menjadi pilihan tepat untuk membuat konstruksi yang tahan terhadap kerusakan. Ingin mempelajari topik ini lebih lanjut? Yuk, simak seluk-beluknya pada artikel ini! -MegaBaja.co.id

Apa Sih Beton Bertulang Itu?

Beton bertulang adalah jenis beton yang diperkuat dengan menggunakan baja tulangan, yang dipasang di dalam beton untuk memberikan kekuatan tambahan dan meningkatkan daya tahan terhadap beban.

Selain itu, beton bertulang juga merupakan salah satu jenis material konstruksi yang sangat umum digunakan dalam pembangunan gedung, jembatan, bendungan, dan berbagai jenis infrastruktur lainnya. Cara pembuatan beton bertulang adalah dengan menempatkan baja tulangan di dalam bekisting (tempat pengecoran) sebelum dicor beton.

Fungsi dari baja tulangan adalah untuk menahan beban tarik pada beton, sedangkan fungsi beton yang dicor di sekitarnya untuk menahan beban tekan. Dalam penggunaannya, beton bertulang memerlukan desain dan perhitungan yang matang untuk memastikan kekuatan dan keamanan struktur.

Jenis beton yang satu ini diklaim bisa bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, khususnya dalam mengemban tugas menahan gaya tarik. Maka dari itu, teknik ini tak lekang dimakan zaman.

Sebelum membangun, perlu kamu ketahui, beton memang mampu menahan beban daya tekan yang kuat. Namun, kelemahan ada pada daya tahan dalam menahan gaya tarik yang melebihi kapasitas struktur bangunan.

Maka dari itu, teknik beton bertulang ini perlu dibantu dengan memberinya baja tulangan untuk menanggung gaya tarik yang bekerja. Hebat, kan?

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang beton bertulang, kamu bisa simak ulasan di bawah ini!

Pengertian beton bertulang (reinforced concrete) dikenal sebagai beton yang dikombinasikan dengan tulangan baja.

Prinsip dalam Pembuatan Beton Bertulang

Material ini dibuat menggunakan prinsip-prinsip berikut:

  1. Luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum
  2. Disyaratkan dengan atau tanpa prategang
  3. Direncanakan berdasarkan asumsi bahwa batang-batang baja yang ditanamkan pada beton bisa memberikan kekuatan tarik yang maksimum. Sehingga mampu merekatkan bangunan dengan rata dan memberi kekuatan seimbang.

Kemudian, ada juga beberapa alasan yang menguatkan bahwa baja tulangan dan beton bisa bekerjasama dalam menahan beban.

Prinsip dalam Pembuatan Beton Bertulang

Unsur utama pembentuk beton adalah semen, air, dan agregat. Agregat disini terdiri dari agragat halus yang menggunakan pasir dan agregat kasar yang umumnya menggunakan batu kerikil. Selain itu, kadang – kadang juga ditambahkan material campuran (admixture). Hebatnya lagi, yang akan mengisi rongga dan mengeras di antara butir pasir dan agregat adalah semen dan air, sedangkan agregat akan menentukan kekuatan dan kualitas beton.

Pada dasarnya, beton bertulangan merupakan gabungan logis dari dua jenis bahan material yaitu beton polos dan tulangan baja. Beton polos biasanya bahan yang memiliki kekuatan tekan yang tinggi akan tetapi lemah dalam kekuatan tarik. Sedangkan tulangan baja akan memberi kekuatan tarik yang besar sehingga dapat memberikan kekuatan yang diperlukan. Dengan kelebihan masing-masing bahan tersebut diharapkan dapat bekerjasama dalam menahan gaya yang bekerja pada struktur tersebut.

Beberapa alasan yang menguatkan bahwa baja tulangan dan beton dapat bekerjasama dalam menahan beban, yaitu sebagai berikut penjelasannya:

  1. Kekuatan lekatan (bond) yaitu antara baja dan beton bisa berinteraksi mencegah selip pada beton keras
  2. Campuran beton yang baik dinilai memiliki sifat kedap air yang dapat mencegah korosi pada baja tulangan
  3. Angka kecepatan mulai antara baja dan beton hampir sama, yaitu antara 0,000010-0,000013 untuk beton per derajat Celcius sedangkan baja 0,000012 per derajat Celcius

Keuntungan dari penggunaan beton bertulang adalah memiliki kekuatan yang tinggi, daya tahan yang baik terhadap beban, dan tahan terhadap korosi dan kebakaran. Selain itu, beton bertulang juga mudah dibentuk dan dibuat dengan berbagai ukuran dan bentuk yang berbeda.

Meskipun demikian, penggunaan beton bertulang juga memiliki kelemahan, seperti biaya yang relatif tinggi, sulit dipasang di tempat yang sulit dijangkau, dan membutuhkan perawatan yang baik agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Maka dari itu, pemilihan jenis material konstruksi harus berdasarkan pada pertimbangan berbagai faktor, seperti kondisi lingkungan, kebutuhan kekuatan struktur, dan anggaran yang tersedia.

Keunggulan Dan Kelemahan Beton Bertulang

Keunggulan Dan Kelemahan Beton Bertulang

Struktur beton bertulang mempunyai beberapa keunggulan akibat dari penggabungan dua buah bahan komposit/campuran, yaitu beton (PC + aggregat halus + aggregat kasar + zat adiktif) dan baja sebagai tulangan. Berikut ini kelebihan dari beton sebagai struktur bangunan diantaranya adalah:

Keunggulan Beton Bertulang

  1. Bahan-bahan yang mudah didapat.
  2. Harga bahan – bahannya lebih ekonomis dan tidak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.
  3. Bahan fleksibel atau mudah dibentuk sesuai dengan keinginan arsitek.
  4. Material beton bertulang mempunyai kekuatan tekan tinggi.
  5. Struktur beton bertulang memiliki daya tahan yang lebih tinggi terhadap api/suhu tinggi, dan air.
  6. Beton bertulang dapat dicetak menjadi bentuk yang beragam, mulai dari pelat, balok, kolom yang sederhana sampai atap kubah dan cangkang besar.

Selain keuntungan diatas, beton bertulang juga mempunyai beberapa kelemahan, yakni:

Kelemahan Beton Bertulang

  1. Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton agar tetap di tempatnya sampai beton tersebut benar-benar keras.
  2. Beton bertulang memiliki kekuatan per-satuan berat yang rendah sehingga mengakibatkan beton bertulang menjadi berat.
  3. Dalam pengerjaan adonan beton bertulang membutuhkan acuan (cetakan) dan perancah (tiang acuan) selama pekerjaan berlangsung.
  4. Volume beton bertulang memiliki kekuatan per-satuan yang rendah sehingga mengakibatkan beton akan berukuran relatif besar.
  5. Produksi beton bertulang mampu menghasilkan sifat-sifat yang sangat bervariasi karena bervariasinya proporsi campuran dan pengadukannya.
  6. Dalam pembuatan adonan, penuangan dan perawatan beton bertulang tidak bisa ditangani seteliti seperti yang dilakukan pada proses produksi material lain seperti baja dan kayu lapis.

Jenis – jenis Desain Struktur Gedung Beton Bertulang

Pemasangan struktur beton bertulang ini dibagi menjadi 2 yaitu precast (pracetak) dan dicor ditempat. Jika pemasangan struktur gedung yang digunakan adalah metode pengecoran, maka struktur gedung beton bertulang tersebut bersifat monolit di mana dapat berguna dalam menahan beban gempa. Beton bertulang pada bangunan gedung terdiri dari beberapa elemen struktur, misalnya balok, kolom, dan pelat lantai dan berikut penjelasannya.

Balok

Fungsi Balok beton bertulang merupakan salah satu dari komponen struktur yang menyalurkan beban-beban dari pelat ke kolom, dan pada akhirnya oleh kolom disalurkan ke pondasi. Pada umumnya, balok beton bertulang dicor secara monolit dengan pelat dan secara struktural ditulangi tunggal atau ganda. Akibat dicor secara monolit dengan pelat, maka balok memiliki penampang persegi, T, dan L.

Kolom

Fungsi Kolom merupakan bagian dari elemen struktur suatu bangunan gedung sebagai penyalur beban yang berasal dari beban diatas pelat, berat pelat, dan balok yang kemudian disalurkan ke pondasi.

Pelat

Pelat

Pelat beton bertulang adalah struktur yang dibuat untuk keperluan seperti lantai bangunan, atap dan sebagainya dengan bidang permukaan yang arahnya horizontal. Pada struktur pelat ini beban bekerja secara tegak lurus dan disalurkan pada dinding, balok, kolom, atau tanah karena letaknya yang dapat ditumpu oleh dinding, balok, kolom, atau dapat juga terletak langsung di atas tanah.

Itulah penjelasan singkat mengenai material beton bertulang, semoga bermanfaat!

Just an ordinary people.