Siapa yang menyangka, dalam dunia mesin dan konstruksi ada satu buah komponen yang mungkin saja terdengar sangat sederhana, tapi nyatanya memiliki peranan besar dalam menjaga sesuatu tetap berjalan lancar. Ya, itulah flange. -MegaBaja.co.id
Mungkin kamu masih asing dengan flange ini. Namun, flange adalah salah satu kunci sukses dalam menjaga pipa. Flange merupakan komponen yang sangat berguna dalam memudahkan instalasi, lepas-pasang, perawatan, dan modifikasi pipa. Kefleksibilitasannya ini menjadi penyebab mengapa banyak industri yang menggunakan flange dalam proyek-proyek konstruksi pipa.
Flange adalah solusi bagi mereka yang ingin mempermudah proses pemasangan dan menyambungkan pipa. Artikel ini hadir untuk membahas flange lebih dalam. Mulai dari pengertian apa itu flange, jenis-jenis flange hingga hal apa saja yang harus diperhatikan dalam penggunaan flange.
Pengertian Flange
Flange adalah komponen untuk menghubungkan dua elemen pipa. Seperti pipa dengan valve atau pipa dengan equipment lainnya. Agar semuanya menjadi kesatuan utuh, digunakan baut sebagai media perekatnya.
Fungsi utama Flange yaitu untuk menghubungkan dua komponen menjadi satu. Dengan flange sebagai partisinya. Untuk tujuan konstruksi, dua pipa yang awalnya terpisah dapat digabungkan oleh flange ini. Biasanya, flange dibuat untuk membuat sambungan permanen.
Flange yang dipakai untuk pipa hadir dalam berbagai jenis dan ukuran yang berbeda. Hal tersebut tergantung pada spesifikasi dan rancangan pipa yang kamu gunakan.
Karena flange dibutuhkan bagi banyak proyek instalasi perpipaan, penting untuk mengetahui jenis flange yang sering dipakai pada proyek-proyek semacam itu. Yuk, langsung saja disimak artikel ini sampai habis.
Jenis-Jenis Flange Berdasarkan Bentuknya
Hal yang perlu diungkapkan di sini adalah jenis flange berdasarkan bentuknya sesuai dengan standar ANSI. Ini adalah point utama dan informasi penting yang wajib diketahui oleh seseorang yang bekerja sebagai fitter atau pipe fitter. Menurut ANSI (American National Standards Institute), flange bisa dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
Weld-Neck Flanges
Weld-neck merupakan jenis flange yang paling sering digunakan dalam kontruksi. Hal ini dikarenakan kemudahannya dalam menghubungkan pipa dengan elemen pipa lainnya. Kelebihan weld-neck lainnya yaitu, fleksibilitas penggunaannya. Baik untuk fluida bertekanan rendah maupun tinggi.
Nama Weld-neck disematkan karena flange ini berbentuk mengerucut pada bagian lehernya. Dan semakin mengecil pada bagian ujungnya. Pengecilan ini bertujuan untuk menyesuaikan ukuran selang atau pipa. Meskipun dapat digunakan dalam berbagai tingkat tekanan, flange ini lebih umum digunakan pada pipa gas bertekanan tinggi.
Slip-On Flanges
Jenis Flange ini dinamakan Slip-on karena hanya masuk sebagian pada pipa. Sedangkan bagian dalam dan luar flange akan melalui proses welding (las), agar menyatu. Maka jangan heran jika diameter dalam flange slip-on dibuat lebih besar daripada diameter luarnya.
Socket-Weld Flanges
Flange socket weld adalah flange yang dihubungkan oleh las pada bagian ujung luar pipa yang masuk ke dalam flange.
Berbeda dengan flange slip on yang memerlukan dua garis pengelasan, socket weld flange hanya membutuhkan satu garis pengelasan. Mirip dengan weld-neck flange.
Pada pemasangan flange socket-weld ini, pipa harus benar-benar dimasukkan ke dalam lubang flange. Hingga benar-benar mentok. Kemudian diangkat sejauh 1.6 mm, dan baru kemudian dilakukan pengelasan. Prosedur ini sesuai dengan standard ASME B31.1 mengenai flange.
Celah 1.6mm antara ujung pipa dan flange berfungsi untuk mengatur posisi pipa dengan benar setelah las mengeras. Biasanya, flange socket-weld digunakan untuk instalasi perpipaan yang memiliki diameter kecil dan beroperasi pada tekanan tinggi.
Sayangnya, ada kekurangan dari sambungan flange ini. Karat cenderung menumpuk pada celah sejauh 1.6mm antara ujung pipa dan badan flange.
Lap-Joint Flanges
Lap-joint Flange dapat diputar untuk mengatur posisi baut. Tapi, jenis ini tidak direkomendasikan untuk fluida bertekanan tinggi. Lap-joint flange mirip dengan Slip-on Flange. Dengan fungsinya yang juga hampir sama, yaitu untuk menggabungkan pipa utama agar tetap rapat dan tidak memunculkan celah di antara sambungan pipa.
Akan sangat buruk dan merugikan jika pada pipa terjadi kebocoran. Tidak hanya merugikan pekerja, tapi juga merugikan lingkungan sekitarnya.
Blind Flanges
Pada dasarnya, Blind Flanges berfungsi untuk menutup aliran pipa. Cara kerjanya mirip dengan fitting. Bentuk flange ini rata sebab tidak memiliki lubang ditengahnya. Fungsi utama jenis flange ini adalah sebagai penutup. Karenanya, flange ini populer dengan sebutan sebagai penutup akhir dari jenis sambungan pada pipa.
Istilah Blind flange digunakan karena benda ini menjadi penghalang terakhir dari pipa. Flange jenis ini digunakan untuk menghentikan aliran cairan di bagian akhir pipa yang sering kali berada dalam posisi cukup rentan. Oleh karena itu, tekanan cukup tinggi umumnya akan diterima oleh bagian ini. Asal tekanan ini yaitu dari posisi awal pipa, sehingga berguna sebagai penahan terakhir.
Threaded Flanges
Tipe flange ini sesuai dengan namanya. Menggunakan metode sambungan dengan cara ulir. Umumnya, flange tipe ini digunakan pada plant atau sistem yang rawan kebakarannya tinggi. Terlebih pada bagian yang melibatkan pengelasan atau welding.
Sekilas, threaded flange ini mirip dengan gasket. Secara sederhana, flange tipe ulir disebut sebagai penyambung pipa. Penggunaan flange tipe ini sangat cocok untuk pipa gas bertekanan tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahannya yang sangat tebal dan kuat. Yang ternyata bahan ini sangat bermanfaat untuk menghubungkan beberapa bagian pipa sekaligus.
Demikianlah 6 jenis flange yang biasa dipakai dalam proyek perpipaan. Dalam penggunaan flange ini perlu ada perhatian. Agar biaya produksi bisa lebih hemat. Setidaknya ada 3 hal yang harus diperhatikan sebelum kamu memutuskan menggunakan flange. Apa saja itu? Kita bahas satu-persatu di bawah ini.
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Penggunaan Flange
Memilih Jenis Fluida
Perhatikan jenis Fluida yang mengalir. Apakah itu jenis fluida yang bersifat korosif seperti minyak dan bahan asam, atau bukan jenis fluida yang bersifat korosif.
ika kamu mengalirkan fluida korosif, hindari penggunaan flange yang terbuat dari material Carbon Steel. Karena dapat menimbulkan kerusakan lebih cepat. Lebih buruknya lagi, dapat mengakibatkan kebocoran. Maka, disarankan untuk menggunakan flange yang dibuat dari stainless steel.
Pressure Rating (PR) Makin Tinggi, Maka Perlu Memilih Class Flange yang Tinggi Juga
Dalam sistem perpipaan, Pressure Rating atau PR merupakan batasan tingkat tekanan air yang bisa ditahan pada komponen perpipaan. Jika ketahanan PR dibawah yang direkomendasikan standar, sebaiknya jangan dipilih.
Koneksi Flange
Macam-macam variasai flange tersedia sesuai dengan keperluan. Padahal, sebenarnya tujuannya hanya satu. Yakni membuat dua komponen menjadi satu kesatuan. Contohnya, menghubungkan pipa dengan peralatan dan komponen lainnya. Selain itu, flange memberikan fleksibilitas tambahan pada perakitan, pembongkaran dan pemeliharaan.
Salah satu jenis koneksi yang bisa kamu dipertimbangkan adalah Lap-joint flange. Perbedaan utama dari lap-joint flange adalah, ia membutuhkan lap-joint stub end untuk melengkapinya. Kedua komponen ini bisa digabungkan untuk memenuhi kebutuhan sistem perpipaan tertentu.
Nah, demikianlah penjelasan tentang flange. Bagaimana? Sekarang kamu sudah tahu kan kalau flange ternyata sangat berpengaruh? Jika flange tidak ada, mungkin kita akan melihat kebocoran cairan dan gas dimana-mana. Mengakibatkan kerusakan dan mengancam keselamatan.
Terkadang hal-hal kecil adalah hal terpenting untuk keberlangsungan beberapa hal. Semoga artikel ini bermanfaat, ya
Leave a Reply