...
Apakah Atap Asbes Aman Digunakan_ Ini Penjelasan dan Alternatif Material Atap Selain Asbes
Apakah Atap Asbes Aman Digunakan_ Ini Penjelasan dan Alternatif Material Atap Selain Asbes

Apakah Atap Asbes Aman Digunakan? Ini Penjelasan dan Alternatif Material Atap Selain Asbes

Sudah tak heran jika asbes kerap kali dijumpai sebagai material atap. Hal ini karena asbes dianggap lebih murah namun tetap dianggap berkualitas. Bobot asbes yang ringan juga sering menjadi faktor ia digunakan, karena berpengaruh pada proses pemasangan yang mudah, cepat dan praktis. -Megabaja.co.id

Bahkan sampai hari ini, atap asbes masih saja digunakan oleh banyak masyarakat. Namun sayangnya, akhir – akhir ini publik dikejutkan dengan informasi pelarangan penggunaan asbes yang beredar di internet. Hal ini tertuang pada surat resmi Kementerian Kesehatan tentang Pedoman Penyehatan Udara Dalam Ruang Rumah.

Asbes dianggap dapat menyebabkan kanker dan absestosis atau kerusakan paru – paru permanen. Namun, sebelum membahasnya lebih jauh, alangkah baiknya jika kita mencari tahu apa itu asbes. Yuk, cari tahu bersama pada pembahasan di bawah ini!

Apa Itu Asbes?

Apa Itu Asbes?
Apa Itu Asbes?

Bisa dikatakan, asbes adalah bijih mineral alami yang termasuk ke dalam jenis bahan tambang serat mineral silika. Asbes tersusun dari enam mineral yang memiliki serat – serat tipis dan halus, diantaranya anthophyllite, tremolite, crocidolite, actinolite, amosite, serta chrysotile.

Bukan barang baru, asbes telah ditemukan sejak zaman Yunani kuno. Pada mulanya, asbes digunakan untuk membantu keperluan manusia, seperti menjadi sumbu untuk lilin dan kain. Iya, kamu tidak salah lihat. Serat yang dihasilkan oleh mineral asbes dapat pintal hingga menjadi kain loh.

Namun, sejak tahun 1980-an asbes baru mulai beralih fungsi sebagai salah satu material industri, salah satunya ialah sebagai atap rumah. Hal ini karena asbes memiliki stabilitas termal yang cukup tinggi, tidak akan larut dalam air atau pelarut lainnya, hingga tidak memiliki sifat konduktor listrik.

Sehingga, asbes dianggap cocok untuk kebutuhan industri karena harganya yang relatif murah namun memberikan banyak manfaat. Untuk mendapatkan asbes, pekerja perlu menambangnya dari endapan alami. Setelah itu,  asbes kemudian diproses menjadi bahan industri siap pakai.

Sayangnya, seiring dengan berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan, serat – serat halus pada asbes dinilai akan berbahaya jika terhirup oleh manusia. Bahkan bisa memicu penyakit kanker serta asbestosis. Tak hanya itu, berikut adalah penyebab penggunaan atap asbes dilarang!

Inilah Alasan Pelarangan Penggunaan Atap Asbes

Saat ini, penggunaan asbes sebagai material atap sudah mulai ditinggalkan. Meski masih banyak yang menggunakannya, namun tak sedikit pula masyarakat yang mulai sadar terhadap dampak jangka panjang penggunaan abses.

Asbes akan sangat membahayakan bagi tubuh apabila sudah pecah atau retak. Hal ini, karena ketika sudah mengalami keretakan, serat – serat pada asbes akan keluar dan mengontaminasi udara. Serat – serat tersebut akan terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Ini menjadi sangat berbahaya, karena bahan tersebut bersifat karsiongenik.

Inilah Alasan Pelarangan Penggunaan Atap Asbes
Inilah Alasan Pelarangan Penggunaan Atap Asbes

Karsiongenik adalah suatu zat yang akan memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh apabila telah dikonsumsi atau hirup. Nah, hal inilah yang menjadi bahaya dari penggunaan atap asbes. Terlebih, gejala yang ditimbulkan baru terasa setelah 15 tahun, sehingga sulit mengidentifikasi orang yang telah terkena bahaya asbes.

Tak hanya dari asbes yang telah rusak, pecah atau retak saja, namun pemotongan asbes, pengelasan asbes, dan kegiatan lain yang memicu keluarnya serbuk serat asbes juga memiliki risiko bahaya yang tinggi.

Nah, untuk mencegah terjadinya kanker dan absestosis serta bahaya penggunaan asbes lainnya, kamu patut mencoba hal – hal berikut ini. Yuk, simak bagaimana cara mencegah terdampak bahaya asbes!

Upaya Mencegah Bahaya Asbes

Seperti kata pepatah, akan lebih baik mencegah daripada mengobati. Hal ini, juga masih relevan dengan masalah zat berbahaya yang ditimbulkan oleh asbes. Yuk, simak penjelasannya!

Melakukan Pemeriksaan Berkala

Kamu harus senantiasa memastikan bahan atau material yang mengandung asbes selalu dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan bahkan keretakan. Lakukan pemeriksaan berkala dan rutin mengganti sebelum terindikasi mengalami pelapukan atau kerusakan.

Hindari Kegiatan yang Mengeluarkan Serat

Jangan mengampelas, memotong, serta melakukan kegiatan yang dapat mengeluarkan serat asbes. Hal ini perlu dihindari karena serat tersebut lah yang berbahaya bagi tubuh.

Buang Limbah Asbes Dengan Benar

Buang Limbah Asbes Dengan Benar
Buang Limbah Asbes Dengan Benar

Kamu harus memperhatikan pembuangan limbah abses dengan teliti, bila perlu gunakan tenaga ahli untuk membantu. Jangan buang material yang mengandung asbes sembarangan, karena bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Gunakan Pengaman (Safety Suit)

Jika kamu harus berhubungan langsung dengan asbes, maka pastikan dirimu terlindungi dengan benar. Gunakan alat pelindung diri, seperti masker atau kacamata agar serat tidak terhirup.

Hindari Asbes

Upaya terakhir yang bisa kamu lakukan akan menghindari semua hal yang berkaitan dengan asbes. Meski terasa sulit di awal, namun menghindari asbes untuk kesehatan adalah jalan yang tepat.

Upaya pencegahan penyakit yang ditimbulkan oleh asbes bisa kamu mulai praktikan. Namun, akan lebih baik jika kamu tidak menggunakan asbes sama sekali. Eits, tapi jangan khawatir! Berikut adalah material pengganti asbes yang wajib kamu coba!

Solusi dan Material Pengganti

Meski sudah lama digunakan, atap asbes bukan satu – satunya atap yang bisa kamu pakai. Masih banyak pilihan lain yang dapat kamu gunakan untuk mengganti atap asbes. Apa saja? Yuk, cari tahu!

Atap Spandek

Jika dilihat dari visualnya, atap spandek terbilang cukup mirip dengan atap asbes. Namun, tentu saja dengan keunggulan dan keamanan yang lebih terjamin. Atap spandek terbuat dari campuran aluminium, seng, dan silikon. Sehingga atap spandek lebih kokoh, kuat, mudah dibentuk, serta memiliki bobot yang ringan.

Namun sayangnya, atau spandek tetap memiliki kelemahan. Atap spandek akan menimbulkan suara berisik apabila terkena tetesan air hujan, sehingga akan mengganggu kenyamanan.

Genteng Metal

Apabila kamu masih kurang cocok dengan atap spandek, jangan khawatir! Atap genteng metal bisa menjadi alternatif lain. Atap genteng metal masih berbobot ringan dan tipis, namun tetap kuat, awet, tidak mudah rusak, dan anti karat.

Selain itu, atap genteng metal juga memiliki masa tahan yang lebih lama dari atap asbes. Jika asbes hanya mampu bertahan hingga 3 sampai 5 tahun saja, genteng metal mampu bertahan hingga 30 tahun loh jika dirawat dan digunakan dengan benar sesuai prosedur.

Atap Polycarbonate Gelombang

Yang terakhir, kamu bisa mencoba atap polycarbonate gelombang sebagai pengganti asbes. Atap ini merupakan jenis atap gelombang yang cukup populer di kalangan masyarakat. Atap ini terbuat dari material polimer. Tak hanya gelombang, kamu bisa menemukan berbagai jenis atap polycarbonate di pasaran.

Material polycarbonate memiliki daya tahan yang cukup kuat, namun memiliki bobot yang cukup ringan. Hal ini membuat atap polycarbonate mudah dibentuk. Namun, harga atap polycarbonate terbilang cukup mahal. Selain itu, atap ini juga tidak tahan terhadap goresan.

Nah, itulah alasan mengapa atap asbes bisa dilarang digunakan. Serat yang dihasilkan oleh asbes yang telah rusak bisa memicu kanker. Jadi, untuk mencegah hal berbahaya terjadi, menghindari material asbes dan menggantinya adalah pilihan yang tepat. Semoga bermanfaat!

Just an ordinary people.