...
Stainless steel
Stainless steel

Besi Stainless – Penjelasan Lengkap!

Besi stainless adalah salah satu jenis material yang mungkin sudah sering Anda dengar namanya. Stainless dikenal sebagai salah satu material besi terbaik yang melewati banyak proses dan mengandung beberapa bahan kandungan, sehingga menjadikannya terlihat bagus. -MegaBaja.co.id

Bagi ibu – ibu rumah tangga dan tukang bangunan, mungkin sudah sangat mengenal material ini karena tampilannya cukup menarik. Dengan berbagai kandungan bahan di dalamnya yang membuatnya kuat, akhirnya banyak orang yang ingin menggunakannya untuk berbagai tujuan.

Misalnya di bidang pembangunan, rumah tangga, bahkan medis. Sebenarnya ada banyak bidang industri yang menggunakan besi stainless sebagai material suatu barang. Anda juga bisa memakainya untuk berbagai keperluan, karena kelebihan dari bahan ini sangat banyak.

Jika Anda sedang mencari material besi untuk membuat suatu barang, coba pilih bahan ini. Namun sebelum itu, sebaiknya pahami dulu apa pengertian stainless serta kandungan di dalam besinya. Pahami juga apa saja kegunaannya di berbagai bidang industri dan kelebihannya.

Pengertian dan Sejarah Besi Stainless

Mega Baja Sebagai Distributor besi stainless

Besi adalah salah satu material yang memiliki kandungan Fe di dalamnya. Besi sendiri memiliki berbagai jenis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari – hari, misalnya untuk bangunan rumah, membuat barang berstruktur keras, dan masih banyak lagi.

Stainless adalah salah satu jenis besi yang banyak digunakan oleh orang – orang. Besi stainless adalah baja dengan karakteristik tahan karat dan merupakan paduan dari berbagai jenis logam. Material ini pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris yaitu Harry Brearley pada 1913.

Harry Breayley pada saat itu mencoba menciptakan baja tahan karat dan tahan terhadap senjata api. Ilmuwan ini mencampurkan fe dan kromium untuk melakukan uji coba. Akhirnya mendapatkan material yang tahan karat, memiliki struktur sangat kuat dan sangat estetik.

Kemudian Harry Breayley memberinya nama stainless steel atau besi stainless, karena bahan ini mulus, bersih serta mengkilap. Berdasarkan penemuan ini, akhirnya stainless digunakan untuk industri persenjataan atau medis. Lalu Amerika dan Inggris memproduksi besar – besaran.

Kemudian negara lain juga mendapatkan informasi mengenai material ini dan mulai memakai untuk berbagai jenis industri. Bahkan di Indonesia kini material tersebut juga banyak dipakai, terutama di bidang konstruksi, arsitektur, medis, industri pabrik, otomotif dan lain sebagainya.

Dengan memahami pengertian serta sejarah ini, tentu saja Anda memahami bahwa pemakaian stainless sudah sangat meluas di berbagai negara. Bahkan stainless ini juga sangat membantu melancarkan kinerja di berbagai jenis industri.

Mungkin Anda penasaran mengapa bahan ini terus digunakan di berbagai jenis industri. Hal ini karena campuran logam atau kandungan di dalamnya membentuk sebuah karakteristik yang memberikan banyak kelebihan untuk keperluan industri.

Kandungan – Kandungan Pada Besi Stainless

Jika dilihat dari sejarahnya, material ini awalnya merupakan hasil percobaan dari campuran Fe dan Cr atau krom. Pada dasarnya, crom sendiri sudah memiliki sifat anti karat, namun kekuatan Cr masih belum pasti jika dijadikan sebuah barang. Itu sebabnya Cr dicampur dengan Fe.

Jadi kandungan utama pada besi stainless adalah Fe dan Cr, yaitu Fe sebanyak 50% dan Cr sebanyak 30%. Selain itu juga terdapat jenis logam lain yang menjadi campurannya. Campuran lainnya adalah kromium yang bertemu dengan oksigen, sehingga menambah berat sampai 13%.

Pertemuan kromium serta oksigen membentuk lapisan tidak aktif serta sangat tipis, sehingga tidak terlihat. Lapisan ini menjadi pelindung bahan – bahan utama, sehingga Fe dan Cr utama tahan air serta udara. Itu sebabnya logam ini akhirnya memiliki sifat tahan dari korosi atau karat.

Selain beberapa jenis logam tersebut, ada juga yang menambahkan aluminium, molybdenum dan nikel agar lebih kuat serta tahan dari karat. Penambahan aluminium, nikel dan molybdenum dilakukan dengan porsi tertentu, karena masing – masing logam itu memiliki fungsinya sendiri.

Molybdenum atau Mo memiliki fungsi sebagai ketahanan korosi. Material ini dipercaya dapat memperkuat Cr, sehingga sangat sering ditambahkan saat pembuatan besi stainless. Sedangkan nikel biasanya berfungsi meningkatkan keuletan logam utama sehingga semakin tahan korosi.

Jika ingin lapisan aktif dari pertemuan oksigen serta Cr menjadi lebih kuat, Anda bisa menambah aluminium ke dalamnya. Aluminium berfungsi sebagai penguat lapisan oksida, sehingga bisa melindungi bahan utama lebih baik dari sebelumnya, terutama pada temperatur tinggi.

Proses pencampuran setiap jenis logam tersebut dilakukan dengan baik. Proses pencampuran logam akan dilakukan melalui beberapa tahap.

Proses Detail Pembuatan Besi Stainless

Pembuatan stainless steel sebenarnya tidak sulit, sehingga ada banyak orang yang mencoba membuatnya sendiri. Namun untuk memastikan kualitas dan takaran, memang sebaiknya proses pembuatan stainless ini diserahkan hanya pada ahlinya saja.

Apalagi ahli pembuatan besi sudah terbiasa serta memiliki alat – alat khusus untuk membuatnya. Berikut adalah detail proses pembuatan besi stainless.

1. Melting

Proses pertama dimulai dari tahap melting atau mencairkan. Pada tahap ini, Anda harus mencari bahan baku utama terlebih dulu, yaitu Fe serta Cr. Jika ingin hasilnya lebih baik, maka siapkan juga beberapa bahan baku logam lainnya, seperti aluminium, nikel serta molybdenum.

Jika sudah menyiapkan semua bahan baku besi stainless yang ingin digunakan, maka siapkan alat untuk mencairkannya. Agar dapat mencairkan Fe atau bahan baku keras lain, Anda akan membutuhkan wadah kuat serta besar jika ingin produksi massal, lalu siapkan juga perapian.

Masukkan bahan – bahan baku ke dalam wadah khusus besar, lalu mulai panaskan dengan api sampai suhunya sangat tinggi. Biasanya untuk mencairkan bahan baku seperti ini, Anda tidak harus menggunakan pengaduk, karena bisa dibiarkan saja sekitar 8 sampai 12 jam terlebih dulu.

2. Removal

Tahap pembuatan besi stainless kedua adalah removal atau menghilangkan kandungan karbon di dalam bahan baku utama. Proses removal dilakukan selama mencairkan bahan baku utama. Caranya adalah memproses logam cair di dalam arqon oxygen decarburization atau AOD.

AOD adalah sebuah converter yang sangat penting digunakan dalam pembuatan berbagai jenis besi, termasuk stainless. Hal ini karena proses removal sangat penting agar hasilnya lebih bersih atau original. Bahan utama mengandung karbon biasanya memiliki struktur yang kurang kuat.

AOD bekerja dengan cara menyuntikkan senyawa campuran oksigen argon. Selama penyuntikan berlangsung, bahan utama lainnya bisa ditambahkan seperti nikel, aluminum serta molybdenum. Jika kandungan karbon pada logam cukup rendah, lebih disarankan memakai converter VOD.

3. Tuning

Tahap pembuatan besi stainless ketiga adalah tuning, yaitu menyesuaikan porsi bahan utama di dalam besinya. Tuning juga dilakukan dengan tujuan membentuk hasil logam cair dengan cara dilempar – lempar atau menggunakan alat cetak, sehingga nantinya bisa memiliki bentuk.

Jadi jika bahan utama sudah cair setelah 8 atau 12 jam, maka sudah saatnya mengaduk dan melakukan tahap removal untuk menghilangkan senyawa yang tidak penting. Setelah itu tingkatkan konsistensi di dalam bahan baku utamanya dengan melakukan proses tuning ini.

Proses tuning biasanya dilakukan ketika bahannya masih memiliki suhu sama seperti pembakaran. Tahap pembuatan stainlessini memang membutuhkan waktu serta kerja keras agar bagus. Jika konsistensi sudah baik, bentuk besinya berbentuk bulat atau bentuk lainnya.

4. Hot rolling

Tahap berikutnya adalah hot rolling atau pengerolan pada suhu panas. Tujuan melakukan roll pada suhu panas adalah untuk menentukan bentuk sesuai keinginan atau kebutuhan. Hot roll dilakukan di atas alat tertentu yang masih ada perapian di bawahnya agar suhunya tetap panas.

Hot rolling juga dilakukan dengan tujuan menipiskan besi stainless jika memang kebutuhannya tipis. Saat melakukan hot rolling, Anda akan membutuhkan alat tertentu untuk rolling yaitu penjepit. Guling – gulingkan besinya di atas alat yang sudah disiapkan sambil ditekan – tekan.

Biasanya jika ingin membentuk baja, maka akan dilakukan hot rolling dengan cara gulungan tinggi. Jika ingin membuat bentuk batang atau kawat, biasanya akan dilakukan hot rolling mekar. Sedangkan untuk pelat, akan dilakukan hot rolling serta penekanan sampai menjadi lembaran.

5. Cold rolling

Setelah melakukan hot rolling, maka tahap pembuatan besi stainless selanjutnya adalah dengan cold rolling. Namun sebenarnya tidak semua besi akan melalui proses cold rolling, karena biasanya tahapan cold rolling hanya digunakan untuk memperhalus permukaan lembaran baja.

Jadi jika Anda ingin menghasilkan baja dalam bentuk lembaran, siapkan alat khusus untuk melakukan cold rolling serta gulungannya. Biasanya gulungan yang akan dipakai adalah gulungan berdiameter kecil, serta bisa memakai gulungan diameter lainnya agar lebih mudah.

Cold rolling juga perlu dilakukan jika ingin mendapatkan hasil lebih presisi dan dimensinya baik. Dalam cold rolling, bahan ini harus tetap dipegang menggunakan penjepit atau alat lainnya yang memudahkan, agar penggulungannya bisa cepat dan hasilnya lebih baik sesuai harapan.

6. Annealing

Tahap pembuatan besi stainless setelah proses rolling adalah annealing, yaitu proses untuk melunakkan besinya dan meningkatkan kekuatan. Annealing melewati proses memanaskan dan mendinginkan besi, serta mengendalikannya agar bisa membuat bentuk yang semakin baik

Annealing juga dilakukan dengan tujuan memperbaiki struktur besinya, sehingga strukturnya lebih padat dan kuat. Melalui proses annealing, bahan ini bisa tahan lama, tahan karat atau korosi dan tetap memiliki tampilan mengkilap meskipun usianya sudah cukup panjang.

Annealing juga berfungsi menghilangkan tekanan pada bahan akibat proses sebelumnya. Tekanan internal pada besi setelah dilakukan proses pencairan, pembentukan dan rolling akan membuat struktur menjadi lebih kaku, sehingga besinya akan lebih sulit dibentuk atau dicetak.

7. Descaling

Setelah proses annealing, biasanya besi stainless memiliki kerak yang membuat tampilannya jadi kurang bagus. Kerak tersebut adalah hasil dari penguatan struktur material dengan cara membuang zat – zat yang tidak seharusnya ada di dalam. Kerak ini juga sangat menempel.

Dengan descaling, kerak pada besinya bisa dihilangkan sehingga besinya kembali terlihat bagus dan memiliki berat normal. Descaling umumnya dilakukan dengan cara mengawetkan besi agar keraknya cepat hilang. Proses mengawetkan ini membutuhkan waktu cukup panjang.

Itu sebabnya kebanyakan orang melakukan descaling dengan cara yang lebih praktis dan cepat, yaitu memakai alat – alat listrik. Peralatan listrik tersebut akan diarahkan pada kerak agar keraknya rontok. Proses descaling dengan alat – alat listrik disebut juga dengan electro cleaning.

8. Cutting

Tahapan pembuatan besi stainless berikutnya adalah cutting atau memotong, baik memakai cara manual atau khusus memakai alat. Jika ingin memotong secara manual, maka alat yang diperlukan adalah gunting khusus dan alat penjepit untuk membantu proses pemotongannya.

Jika memakai alat khusus, proses pemotongan biasanya tidak akan memakan waktu lama, karena terdapat cetakan khusus di dalam alat yang memudahkan pemotongan sesuai bentuk yang diinginkan. Namun proses cutting secara manual sebenarnya lebih sering digunakan.

Alasannya adalah karena cutting mekanik atau secara manual lebih memudahkan pembentukan besi sesuai keinginan. Sehingga cutting tidak bergantung pada cetakan yang sudah disediakan oleh alat khusus, namun memakai bantuan alat lain seperti pisau bundar, pukulan dan lainnya.

9. Finishing

Setelah cutting, tahapan membuat besi stainless terakhir adalah finishing. Tahap ini perlu dilakukan untuk lebih memastikan bentuk. Ada beberapa jenis finishing yang bisa dipakai seperti buffing, etsa dan abrasive untuk menghasilkan bentuk – bentuk lebih presisi.

Finishing dengan buffing menggunakan roda untuk menggiling dan memoles besinya, hasilnya adalah permukaan menjadi lebih mulus. Lalu abrasive biasanya memakai roda kain dengan tujuan sama, yaitu untuk memoles dan merapikan bentuk pada besinya.

Finishing juga bisa dilakukan dengan etsa, yaitu metode etsa basah dan kering. Metode etsa basah memakai bantuan cairan asam untuk memoles dan merapikan bentuk. Sedangkan etsa kering memakai sandblasting dengan tujuan sama.

Setelah melalui beberapa proses tersebut, akhirnya bahan ini bisa digunakan untuk banyak tujuan. Namun dari hasil proses pembuatan ini, stainless steel masih dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki fungsinya masing – masing.

Jenis Besi Stainless Secara Umum

Besi Stainless dengan berbagai macam ukuran

Stainless masih akan dibagi menjadi beberapa jenis. Jika Anda ingin memakainya untuk berbagai keperluan, pastikan memilih jenis terbaik dan cocok sesuai kebutuhan. Hal ini karena tidak semua jenis – jenis berikut bisa digunakan untuk tujuan yang sama.

1. Feritik

Feritik adalah besi stainless paling umum digunakan dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari – hari. Feritik memiliki kandungan Cr atau krom sekitar 27%, sehingga tingkat ketahanan terhadap korosinya lebih bagus jika dibandingkan dengan jenis stainless lainnya.

Feritik melalui proses cukup panjang dalam pembuatannya, namun tidak memerlukan proses peningkatan suhu selama membentuknya. Justru feritik hanya perlu didinginkan selama proses pembuatannya, sehingga pembuatannya tergolong lebih mudah serta tidak melelahkan.

Dengan proses pembuatan lebih mudah, tentu saja feritik tidak memiliki struktur lebih kuat, namun kelebihannya adalah tingkat ketahanan terhadap korosi. Feritik biasanya dipakai untuk keperluan dapur, misalnya membuat panci, membuat mangkuk stainless, dan lain sebagainya.

2. Martensitic

Martensitik adalah jenis besi stainless dengan tingkat ketahanan terhadap korosi terkuat kedua setelah feritik. Martensitic melewati proses pembuatan yang berbeda, karena memerlukan suhu panas selama pembuatannya. Sehingga struktur besinya bisa dikatakan lebih kuat dari feritik.

Anda dapat mengenali jenis ini dengan mudah melalui kandungan Cr atau krom sebesar 15%. Sifatnya magnetis, keras, dan strukturnya lebih padat, sehingga sering digunakan untuk membuat alat – alat yang membutuhkan kekuatan lebih namun bebannya tidak terlalu berat.

Contoh penggunaan martensitic adalah pembuatan pisau, gunting kuku, serta alat pemotong lainnya di bidang medis. Jika memiliki benda – benda tersebut, Anda harus merawatnya dengan benar, karena selain kandungan Cr tidak terlalu banyak, martensitik tidak mengandung nikel.

3. Austenitic

Austenitik juga merupakan bagian dari besi stainless yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari – hari. Jenis Austenitik memiliki kandungan lebih kompleks dibandingkan jenis lainnya, yaitu terdapat kandungan Cr, nikel, dan mangan sehingga struktur besinya cukup bagus.

Namun dengan berbagai kandungan ini, sifatnya menjadi tidak magnetis. Meskipun begitu, tingkat ketahanannya terhadap korosi lebih bagus dibandingkan martensitic. Austenitic juga melewati proses pembuatan tanpa suhu tinggi, yaitu hanya mengandalkan suhu rendah saja.

Akibatnya bahan ini memiliki risiko mudah retak, namun tetap bagus penggunaannya untuk berbagai keperluan, karena sifat austenitik adalah mudah dibentuk. Jenis ini biasanya dipakai untuk membuat berbagai peralatan dapur, perabotan rumah, dan masih banyak lagi.

4. Duplex

Besi stainless duplex adalah gabungan antara austenitic dan feritik. Duplex biasanya juga disebut dengan berfasa ganda karena kandungan gabungan di dalamnya. Duplex tentunya juga memiliki kelebihan – kelebihan yang dimiliki oleh austenitic dan feritik, sehingga lebih bagus.

Tidak heran jika duplex banyak digunakan untuk membuat alat berat yang bisa tahan panas. Duplex dibuat dengan pendinginan atau tanpa suhu panas, namun ketahanannya terhadap korosi dan kekuatannya tetap bagus. Kandungan di dalamnya juga lebih lengkap.

Kelebihan lainnya adalah duplex dianggap mampu bertahan di kondisi apa saja karena anti korosi di dalamnya sangat kuat. Duplex akhirnya banyak digunakan di berbagai jenis industri pabrik, karena tampak luarnya tetap bagus dan tahan lama meskipun suhu di luar sangat panas.

5. Hardening

Hardening atau presipitasi juga merupakan salah satu jenis besi stainless, namun bahan ini tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari. Alasannya adalah karena massanya sangat besar, bahan campuran di dalamnya lebih lengkap, dan harganya jauh lebih mahal.

Hardening biasanya digunakan untuk membuat pesawat biasa atau pesawat luar angkasa. Hal ini karena hardening memiliki kandungan lengkap Fe, Cr, tembaga nikel, aluminium, titanium, dan molybdenum. Semua bahan ini dicampur dan dirancang agar lebih tahan pada tekanan.

Anda bisa membayangkan bahwa tekanan udara di langit pasti lebih besar daripada di bawah. Jika hanya menggunakan bahan besi biasa, pasti pesawat tidak akan bertahan atau hancur saat terkena tekanan udara. Itu sebabnya hardening diperlukan dalam membuat transportasi udara.

Setelah memahami apa saja jenisnya, pasti Anda akan lebih mudah menentukan jenisnya sesuai kebutuhan. Jadi jika ditanya oleh toko material tentang jenis yang akan dibeli, Anda sudah tidak akan bingung lagi. Anda juga bisa meminta rekomendasi jenis tersebut pada toko bangunan.

Sifat Umum yang Dimiliki Besi Stainless

Sebenarnya material ini sangat mudah dikenali bagi orang – orang yang sudah terbiasa melihatnya. Namun jika Anda masih sering saat membedakan stainless dengan jenis besi lainnya, sebaiknya pahami sifat umum atau karakteristiknya berikut ini.

1. Mengandung kromium tinggi

Sifat umum besi stainless pertama adalah mengandung kromium atau senyawa Cr yang sangat tinggi. Kromium atau Cr adalah bahan pembuatan utama yang sudah pasti ada pada material ini selain Fe. Hal ini sesuai dengan pembuatan awal stainless steel pada zaman dulu di Inggris.

Jenis besi lainnya mungkin juga mengandung Cr, namun tentu kadarnya tidak setinggi stainless. Kandungan Cr yang sangat tinggi, membuat material ini tidak mudah karatan atau tahan korosi. Kandungan minimal Cr pada material ini adalah sekitar 12%, namun biasanya sampai 30%.

Fungsi lain Cr pada material ini tidak hanya sebagai anti karat, namun juga untuk melindungi lapisan terluar agar lebih bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan. Itu sebabnya banyak orang memakai material ini karena bisa dipakai di mana saja, baik saat lingkungan panas atau dingin.

2. Tahan karat

Jika Anda masih membedakan antara besi stainless dengan jenis lainnya, maka bisa langsung dilihat dari karakteristik tahan karatnya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kandungan Cr di dalam material ini akan membuatnya tahan karat, baik karena kondisi air atau udara.

Selain karena Cr atau kromium, sebenarnya ada juga beberapa kandungan yang akan membantu material ini lebih tahan karat, misalnya aluminium dan nikel. Contoh paling mudah adalah panci di dapur yang terbuat dari stainless biasanya tidak mudah karatan meskipun sering dicuci.

Namun tidak menutup kemungkinan ada material stainless yang bisa berkarat setelah sekian lama. Misalnya material yang kandungan Cr lebih rendah dibandingkan komponen lainnya. Misalnya pisau bisa berkarat ketika diletakkan di luar atau terkena air secara terus menerus.

3. Tingkat kekerasan tinggi

Karakteristik besi stainless lainnya adalah tingkat kekerasannya cukup tinggi, karena di dalam materialnya sudah tidak ada celah. Hal ini disebabkan oleh pencampuran material – material logam yang baik, sehingga struktur di dalam besinya memadat dan menjadikannya kuat.

Dengan tingkat kekerasan tinggi, wajar saja jika material ini banyak digunakan dalam bangunan, karena konstruksi selalu membutuhkan bahan bangunan kuat agar tidak mudah roboh. Tingkat kekerasan tinggi ini juga diterapkan pada beberapa benda seperti perabotan rumah dan dapur.

Oleh karena itu wajar sekali ada panci atau alat memasak lainnya yang bocor jika memakai bahan ini. Tingkat kekerasan setiap jenis stainless biasanya sama – sama kuat, karena hal yang membedakan setiap jenis stainless biasanya adalah tingkat ketahanannya terhadap korosi.

4. Resistensi terhadap suhu rendah

Beberapa jenis besi stainless memiliki sifat resistensi terhadap suhu rendah atau dingin, yaitu martensitic dan feritik. Meskipun keduanya dibuat dengan proses yang memakai suhu dingin, namun saat sudah menjadi sebuah barang kekuatannya justru menurun saat suhu di bawah 0.

Martensitic dan feritik sudah sering diuji di suhu kamar atau normal, justru kekuatannya lebih baik saat digunakan pada suhu tersebut. Sebaliknya beberapa jenis selain martensitic dan feritik memiliki ketahanan lebih bagus saat suhunya di bawah 0, serta menurun di suhu normal.

Dengan pengetahuan tentang resistensi ini, Anda bisa menentukan akan menggunakan jenis apa sesuai kebutuhan. Misalnya saat membangun pabrik makanan frozen, maka kemungkinan besar peralatannya harus berada di suhu rendah, maka sebaiknya gunakan austenitic.

5. Berwarna perak mengkilap

Karakteristik besi stainless terakhir adalah berwarna perak mengkilap. Sifat ini membuatnya terlihat begitu menarik atau menambah estetika. Sehingga wajar saja jika banyak digunakan masyarakat dalam pembuatan barang – barang dapur untuk menambah semangat memasak.

Warna perak mengkilap sebenarnya bukan warna besi, karena umumnya Fe memiliki warna abu – abu biasa agak gelap. Namun warna perak mengkilap dihasilkan karena Fe dan Cr melebur menjadi 1.

Dengan berbagai karakteristik tersebut, pantas saja jika material ini sangat disukai oleh banyak orang. Berbagai karakteristiknya juga sangat cocok untuk pembuatan barang – barang yang akan digunakan di berbagai jenis industri, misalnya untuk pembangunan, medis, dan lain sebagainya.

Manfaat Besi Stainless di Berbagai Industri

Jika Anda masih belum pernah mengenal apa saja manfaat material ini di berbagai jenis industri, Anda harus mempelajari detail manfaatnya. Berikut adalah contoh penggunaan material stainless di berbagai jenis industri.

1. Konstruksi

Pemakaian besi stainless paling banyak di bidang konstruksi, karena material ini memiliki bahan kandungan yang membuatnya kuat secara struktur dan tahan dari korosi. Semua bahan bangunan tentu saja membutuhkan sifat – sifat seperti ini agar bangunan juga bisa tahan lama.

Banyak pihak konstruksi dan arsitektur yang menggunakan material tersebut untuk membuat rumah, misalnya untuk membuat kerangka atau tampilan luar agar lebih estetik. Namun lebih banyak orang yang menggunakannya untuk membangun jalan besar atau struktur jembatan.

Jika tidak menggunakan kerangka stainless, maka kekuatan jembatan atau jalan besar pasti menurun. Padahal jembatan atau jalan – jalan besar memiliki beban lebih tinggi, yaitu harus bisa menopang kendaraan – kendaraan lewat, mulai dari kendaraan kecil sampai truk besar.

2. Medis

Pada bidang medis, besi stainless juga dipakai untuk membuat berbagai alat penting, seperti pisau bedah, wadah khusus untuk operasi, ruang operasi dan masih banyak lagi yang berhubungan dengan operasi. Hal ini karena stainless memiliki permukaan yang mulus.

Dengan permukaan lebih mulus atau halus, maka pengerjaan ruangan operasi di rumah sakit akan berjalan lebih cepat dan steril. Di dalam rumah sakit, peralatannya harus selalu steril dan tahan korosi, itu sebabnya lebih tepat jika menggunakan stainless steel dalam pembuatannya.

Bahkan jarum suntik juga terbuat dari material ini, karena lebih aman dan mudah dibersihkan. Sampai saat ini bidang medis masih banyak menggunakan material tersebut untuk membuat peralatan – peralatan dan ruangan sterilnya.

3. Otomotif

Tentu saja besi stainless juga digunakan dalam bidang otomotif, yaitu untuk membuat kendaraan dan mesin di dalamnya. Penggunaan material tersebut paling utama untuk bagian luar kendaraan, agar kendaraan memiliki tampilan lebih halus dan menambah estetikanya.

Dalam pembuatan knalpot, material ini juga digunakan karena memiliki ketahanan terhadap korosi dan suhu tinggi. Jika menggunakan material lain yang tidak memiliki ketahanan terhadap korosi, maka kendaraan akan cepat rusak karena tidak bisa beradaptasi di berbagai lingkungan.

Tidak hanya untuk otomotif kendaraan seperti motor, mobil, bus, truk atau lainnya yang berjalan di darat, namun material ini juga digunakan untuk membuat alat transportasi laut dan darat. Terutama dalam pembuatan pesawat karena memiliki tingkat kekuatan sangat tinggi.

4. Tambang

Pada perusahaan – perusahaan tambang, bahan besi stainless juga pasti sangat dibutuhkan. Tambang biasanya membutuhkan peralatan – peralatan besar dan harus tahan pada suhu panas, karena biasanya akan ada pembakaran batu bara atau bahan lainnya dalam tambang.

Tambang juga membutuhkan peralatan terbuat dari stainless untuk pembuatan katup gas dan komponen pendukungnya. Selain karena kekuatan struktur dan ketahanan terhadap korosi, tentu saja material ini juga digunakan karena tidak mudah berkarat dan lebih tahan lama.

Bahkan penggunaan material ini di tambang dapat memaksimalkan kinerja dan menghemat biaya. Jenis yang sering digunakan dalam industri tambang, energi dan sejenisnya adalah duplex. Hal ini karena ketahanan duplex jauh lebih baik jika dibandingkan dengan lainnya.

5. Makanan dan katering

Dalam industri makanan dan catering, besi stainless juga sangat dibutuhkan karena lebih steril dan aman. Dalam industri makanan dan catering, biasanya material ini akan digunakan untuk membuat peralatan makan seperti sendok, garpu, sumpit, piring dan pisau khusus makan.

Kemudian bisa juga digunakan untuk membuat wadah makanan jika untuk catering. Bahkan untuk troli pengantar biasanya juga menggunakan bahan ini karena menambah estetika. Sedangkan untuk peralatan masak, biasanya akan digunakan untuk wadah sayur atau panci.

Bahkan dalam pembuatan kulkas untuk menyimpan makanan dan minuman, material ini juga dipakai sebagai bahan pelapis agar kulkasnya tidak mudah berkarat. Jika tidak menggunakan material ini, pasti ada banyak peralatan makan yang sulit dibersihkan memakai sabun.

Sebenarnya masih ada banyak berbagai jenis industri yang menggunakan bahan material ini. Namun secara umum, Anda pasti pernah menemukan stainless steel di berbagai industri tersebut. Setelah mengetahui manfaatnya, Anda bisa memakainya sesuai kebutuhan tertentu.

Kelebihan dan Kekurangan Besi Stainless

Setiap material tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangannya masing – masing. Jika Anda ingin memakai material ini, pastikan sudah tahu apa saja kelebihan dan kekurangannya. Berikut adalah penjelasan detail tentang kelebihan dan kekurangan besinya.

1. Kelebihan

Besi stainless memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya banyak digunakan dan cocok untuk berbagai kebutuhan di bidang industri. Berikut beberapa manfaatnya.

· Tidak mudah berkarat

Kelebihan utamanya adalah tidak mudah berkarat, sehingga benda – benda yang memakai stainless sebagai bahan utama pembuatannya pasti tidak mudah rusak. Hal ini akan membuat benda – benda tersebut lebih steril dibandingkan lainnya.

Tidak heran jika material ini juga banyak digunakan pada bahan bangunan, karena jika bahannya mudah berkarat, pasti rumah memiliki struktur lebih lemah dan menyebabkan keruntuhan lebih cepat.

· Mudah perawatannya

Perawatannya juga sangat mudah, sehingga tidak membutuhkan kerja keras. Alasan utama mengapa perawatannya mudah adalah karena permukaannya halus dan mengkilap. Bahkan ketika dialiri air di bagian permukaan, airnya akan langsung jatuh dan tidak bersisa.

Kelebihan ini kemudian diterapkan pada bahan bangunan bagian dalam atau kerangka yang menggunakan besi stainless. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot melakukan perawatan untuk bahan bangunan di bagian kerangka atau bagian terdalam.

· Lebih higienis dan estetik

Bagi Anda yang menggunakan material ini untuk keperluan medis dan makan, maka kelebihannya adalah lebih higienis dan estetik. Mudah sekali untuk mensterilkan material ini jika dibandingkan lainnya.

Selain itu, banyak orang menggunakan bahan ini untuk membuat barang – barang agar lebih estetik, karena tampilan sebuah barang akan lebih bagus karena stainless yang mengkilap dan berwarna perak.

· Awet dan lebih kuat

Kelebihan berikutnya adalah lebih awet dan tahan lama. Oleh karena itu Anda tidak perlu cepat mengganti benda – benda berbahan stainless steel. Sehingga Anda lebih hemat pengeluaran.

Dengan beberapa kelebihan tersebut, Anda pasti semakin ingin menggunakannya untuk berbagai kebutuhan bangunan atau lainnya. Namun pahami juga bahwa material ini juga memiliki kekurangan tertentu.

2. Kekurangan

Kekurangan besi stainless terletak pada harganya, yaitu lebih mahal dibandingkan dengan jenis logam lainnya. Namun sebenarnya harga mahal tersebut sudah sesuai dengan karakteristik umum dan kelebihan – kelebihannya, seperti tahan karat, tetap terlihat mengkilap dan lainnya.

Selain itu, harga besinya juga sesuai dengan banyaknya manfaat. Anda bisa menggunakan jenis besi ini untuk berbagai kebutuhan, serta pembentukannya mudah. Itu sebabnya, masyarakat pada umumnya tidak merasa rugi dengan harga besinya.

Jika Anda juga ingin menggunakan jenis material ini untuk berbagai kebutuhan, pastikan memilih Mega Baja sebagai penyedianya. Kami Mega Baja distributor yang menyediakan berbagai material termasuk baja dan besi stainless berkualitas dengan harga terbaik, segera hubungi Marketing Kami untuk memesan.

Konsultasi Marketing Mega Baja

Besi Nako Ulir dan Polos

Manusia satu-satunya di bumi ini. dan hanya ini saja. merasa diri special dari yang special. hobinya bernafas, minum kopi dan baca-baca aja. Suka sama Rumah dan berbagai macam hal mengenai Arsitektur. Terus Belajar untuk mencari pencarian bakat. biar kaya super hero.